Jumat, 19 Maret 2021
Pekan IV Prapaskah – O Pekan IV
Hari Raya S.
Yusuf, Suami SP Maria (P)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Ya santo
Yusuf engkau pantas dipuji
Oleh seluruh
isi surga dan bumi
Dengan setya
engkau telah mendampingi
Bunda Maria
yang suci.
Kala
menyaksikan Maria mengandung
Engkau
bimbang ketakutan dan termenung
Sehingga
malaikat datang mengabarkan
Tentang
pengaruh Roh Tuhan.
Anak Yesus
kaucintai dengan mesra
Kaularikan
lewat padang belantara
Kemudian Ia
tinggal di kenisah
Hatimu
sangat gelisah
Kami mohon
ya Tritunggal mahamulya
Berkat doa
santo Yusuf yang tercinta
Semoga kami
diantar naik surga
MemujiMu
selamanya. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Yakub
menurunkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus
Mazmur 20
(21), 2-8, 14
Karena
kuasaMu, ya Tuhan, raja bergembira,*
Atas
penyelamatanMu ia bersuka cita.
Keinginan
hatinya telah Kau penuhi,*
Permintaan
doanya tidak Kau tolak.
Sejak dahulu
Kau kurniai dia berkat berlimpah,*
Di atas
kepalanya Kau taruh mahkota emas murni.
Hidup
dimintanya: Kau beri kepadanya,*
Umur panjang
untuk selamanya.
Besarlah
kemuliaannya berkat pertolonganMu,*
Keagungan
dan semarak Kau anugerahkan kepadanya.
Kau jadikan
dia berkat untuk selamanya,*
Seri wajahMu
membahagiakan dia.
Sungguh raja
percaya kepada Tuhan,*
Dan karena
kasih setia Allah yang mahatinggi ia tidak goyah.
Bangkitlah,
ya Tuhan, dan nyatakanlah kuasaMu,*
Kami akan
bernyanyi dan bermadah atas keperkasaanMu.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada
permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Yakub
menurunkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus
Antifon 2
Gabriel,
malaikat Tuhan, diutus oleh Allah ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang pria bernama Yusuf.
Mazmur 91
(92)
I
Betapa
baiklah bersyukur kepada Tuhan,*
memuji
namaMu, Allah yang maha tinggi;
mewartakan
kasihMu pagi hari,*
dan
kesetiaanMu diwaktu malam;
dengan
membunyikan gambus dan kecapi,*
dengan
iringan celempung.
Sebab Engkau
menggembirakan daku dengan karyaMu yang agung,*
aku bersorak
sorai karena perbuatan tanganMu.
Betapa agung
pekerjaanMu, ya Tuhan,*
betapa luhur
segala rencanaMu.
Orang bodoh
tidak dapat menyadarinya,*
orang dungu
tidak akan mengerti.
Biarpun
orang jahat meriap seperti rumput, +
dan orang
durhaka berkembang pesat,*
namun mereka
akan binasa selama-lamanya.
Sedangkan
Engkau, ya Tuhan,*
Engkau luhur
selama-lamanya.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada
permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Gabriel,
malaikat Tuhan, diutus oleh Allah ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang pria bernama Yusuf.
Antifon 3
Tatkala
Maria, ibu Yesus, telah mengikat janji nikah dengan Yusuf, sebelum berumah
tangga ternyata ia sudah mengandung
karena Roh kudus.
II
Sebab para musuhMu
akan binasa,
para
penjahat Kau cerai beraikan.
Tetapi aku
Kau jadikan kuat seperti banteng,*
dan Kau
urapi dengan minyak yang harum mewangi.
Orang jujur
bertumbuh bagaikan palma,*
berkembang
bagaikan pohon jati.
Mereka
ditanam dekat bait Tuhan,*
bertunas di
pelataran rumah Allah.
Pada masa
tua pun mereka masih berbuah,*
dan tetap
subur dan segar.
Mereka
mewartakan, betapa adillah Tuhan pelindungku,*
tak ada
kecurangan padaNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada
permulaan sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Tatkala
Maria, ibu Yesus, telah mengikat janji nikah dengan Yusuf, sebelum berumah
tangga ternyata ia sudah mengandung
karena Roh kudus.
BACAAN
Ibr 11:1-16
Ibr 11:1 Iman
adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala
sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibr 11:2
Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
Ibr 11:3
Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman
Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat
kita lihat.
Ibr 11:4
Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik
dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya,
bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman
ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Ibr 11:5
Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak
ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia
memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
Ibr 11:6
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa
berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah
memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Ibr 11:7
Karena iman, maka Nuh -dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum
kelihatan- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya;
dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima
kebenaran, sesuai dengan imannya.
Ibr 11:8
Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang
akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak
mengetahui tempat yang ia tujui.
Ibr 11:9
Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah
asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut
menjadi ahli waris janji yang satu itu.
Ibr 11:10
Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan
dibangun oleh Allah.
Ibr
11:11 Karena iman ia juga
dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah
lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
Ibr 11:12
Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk,
terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi
laut, yang tidak terhitung banyaknya.
Ibr 11:13
Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak
memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan
melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing
dan pendatang di bumi ini.
Ibr 11:14
Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu
mencari suatu tanah air.
Ibr 11:15
Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah
mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.
Ibr 11:16
Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah
air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan
sebuah kota bagi mereka.
BACAAN
PILIHAN
Sumber Iman Katolik
Semua
pengetahuan kita tentang Santo Yusuf, suami Santa Perawan Maria dan Ayah piara
Yesus, Putra Allah, bersumber pada dua bab pembukaan dari Injil Matius dan
Lukas. Secara umum, Yusuf dianggap sebagai ayah Yesus. Karena Yusuf adalah
turunan raja Daud, maka Yesus juga dianggap sebagai keturunan Raja Daud. Yesus
lalu disebut Putra Daud. Hubungan Yusuf dan Maria lebih daripada suatu hubungan
pertunangan. Hubungan mereka merupakan suatu hubungan perkawinan yang sah,
walaupun pada mulanya mereka tidak pernah hidup sebagai suami istri. Kira- kira
selama satu tahun, mereka tidak pernah hidup bersama di bawah satu atap. Ketika
Maria mengandung secara ajaib oleh Kuasa Roh Kudus, Yusuf bingung dan bermaksud
meninggalkan Maria secara diam- diam. Namun Yusuf yang saleh itu tidak percaya
akan godaan kebingungan dan kecurigaan terhadap Maria yang sedang hamil itu.
Matius dalam injilnya mengatakan bahwa Yusuf memutuskan untuk meninggalkan
Maria secara diam- diam (Mat1:19).
Sehubungan
dengan itu, selanjutnya Matius mengatakan bahwa Allah mengutus seorang malaikat
untuk menerangkan kepada Yusuf bahwa anak yang ada di dalam rahim Maria
sesungguhnya berasal dari Roh Kudus. Oleh kunjungan malaikat Allah itu dan
setelah merenungkan pesan yang disampaikan, Yusuf tanpa ragu- ragu mengambil
Maria sebagai istrinya dan mulai tinggal serumah (Mat1:24). Untuk menghindari
salah pengertian, Matius selanjutnya mengatakan bahwa Yusuf bukanlah ayah
kandung Yesus. Matius berkata: œIa tidak bersetubuh dengan dia sampai ia
melahirkan anaknya laki- laki (Mat1:25). Kata sampai yang digunakan Matius
menunjukkan bahwa Yusuf tidak bersetubuh dengan Maria sebelum Maria melahirkan
anaknya. Kata itupun tidak berarti bahwa setelah Maria melahirkan Yesus, Yusuf
bersetubuh dengan Maria. Kata- kata anaknya laki- laki, bahkan dikatakan
anaknya yang sulung (Luk2:7) juga tidak berarti bahwa Maria mempunyai beberapa
anak. Istilah itu adalah suatu istilah yang lazim dan sah untuk menamai setiap
anak laki- laki pertama yang lahir dari suatu perkawinan, meskipun anak itu
tidak mempunyai saudara dan saudari. Lukas dalam bab dua Injilnya menyebut
Yusuf dan Maria sebagai orangtua Yesus (Luk2:27).
Menurut
Matius, Yusuf adalah seorang tukang kayu (Mat13:55). Tentang riwayat hidupnya
tidak banyak dikisahkan, tetapi diperkirakan Yusuf meninggal dunia sebelum
Yesus tampil didepan umum untuk memulai karya Nya. Karena, ia tidak pernah
disebut- sebut lagi selama kurun waktu penampilan Yesus itu. Salah satu bukti
biblis untuk menunjukkan hal ini dapat ditemukan di dalam lukisan penginjil
Yohanes tentang peristiwa penyerahan Maria kepada Yohanes, murid kesayangannya
Yesus: Ketika Yesus melihat ibu Nya dan murid yang dikasihi Nya disampingnya,
berkatalah Ia kepada Ibu Nya: Ibu, inilah anakmu, kesampingnya, berkatalah Ia
kepada murid Nya: Inilah Ibumu! Dan sejak itu murid itu menerima dia di dalam
rumahnya (Yoh19:26 27). Teks ini menunjukkan bahwa pada waktu itu Maria sudah
menjanda.
Cerita-
cerita apokrif purba menggambarkan Yusuf sebagai seorang lelaki yang sudah tua,
bahkan tua sekali. Cerita ini mau melukiskan bahwa pada waktu itu tak seorang
pun menganggap Yusuf sebagai ayah kandung Yesus. Sebaliknya, kehamilan Maria
dianggap sebagai suatu peristiwa yang memalukan bahkan merupakan skandal karena
Yusuf suaminya sudah dikatakan tua sekali.
Cerita purba
itu melukiskan Yusuf sebagai seorang duda yang mempunyai enam orang anak dari
perkawinannya yang pertama. Kisah ini dimaksudkan untuk menerangkan bagian
Injil yang melukiskan tentang saudara- saudara Yesus (Mat12:46; Yoh2:12;
Yoh7:10). Keterangan yang sebenarnya ditemukan dalam makna kata bahasa Aram
yang digunakan Yesus dan murid- murid
Nya. Bahasa Aram menggunakan kata yang sama untuk melukiskan saudara-
saudara dan sepupu- sepupu, dan para pengarang Injil mengetahui bahwa hal ini
akan berarti dan dipahami oleh umat yang menjadi tujuan penulisan Injil bila
mereka menunjuk kepada saudara- saudara Yesus. Yusuf dan Maria benar- benar
menikah. Mereka memiliki hak- hak perkawinan secara penuh satu terhadap yang
lain seperti lazimnya suami istri, walaupun mereka sendiri tidak menggunakan
hak- hak itu. Alasan pokok teologis mengapa Yesus dilahirkan dari seorang
Perawan adalah bahwa Pribadi kedua dalam Allah Tritunggal MahaKudus itu telah
ada sejak kekal. Kelahiran Nya sebagai manusia melalui rahim Maria menunjukkan
kehendak Allah untuk menjadi seorang anggota umat manusia dalam sebuah keluarga
manusia. Yusuf meskipun bukan ayah Yesus dalam arti fisik dihubungkan dengan
Yesus oleh persatuan rohaniah seorang ayah, kewibawaan dan pelayanan. Yesus
termasuk anggota keluarga Yusuf dan hubungan itu diungkapkan dengan
menggambarkan Yusuf sebagai ayah piara bahkan ayah Yesus yang sah.
Devosi
kepada Santo Yusuf tidak dikenal gereja selama berabad-abad. Hal ini
dilatarbelakangi oleh suatu kekhawatiran bahwa tekanan yang berlebihan pada
kedudukan Yusuf dapat menimbulkan anggapan umum bahwa Yusuf adalah ayah kadung
dari Yesus. Dalam praktek sekarang, Gereja menghormati Yusuf karena kekudusan
dan martabat Maria sebagai Bunda Yesus, Putra Allah. Sri Paus Pius IX (1846-
1878) pada tanggal 8 Desember 1870 menetapkan Yusuf sebagai pelindung gereja
universal. Dalam litani Santo Yusuf, yusuf dilukiskan sebagai pelindung bagi
para buruh / karyawan, keluarga, para perawan, orang- orang sakit dan orang-
orang yang telah meninggal. Ia juga dihormati sebagai tokoh doa dan kehidupan
rohani, pelindung para fakir miskin, para penguasa, bapa- bapa keluarga, imam-
imam dan kaum religius serta pelindung para penziarah.
Pada tahun
1937, Sri Paus Pius XI (1922- 1939) mengangkat Santo Yusuf sebagai pelindung
pujangga Gereja melawan komunisme ateistik. Dan pada tahun 1961, Sri Paus
Yohanes XXIII (1958-1963) memilih Yusuf sebagai pelindung surgawi Konsili
Vatikan II. Nama Yusuf sendiri mulai dimasukkan dalam kanon misa pada tahun
1962.
Pada abad ke
delapan dan kesembilan, pada tanggal 19 Maret ditentukan sebagai hari raya
utama santo Yusuf. Pada tahun 1955, Sri Paus Pius XII (1939- 1958) memaklumkan
pesta Santo Yusuf pekerja yang dirayakan pada tanggal 1 Mei. Pesta ini
menekankan martabat pekerjaan dan keteladanan Santo Yusuf sebagai pekerja dan
untuk menyetakan kembali keikutsertaan Gereja dalam karya penyelamatan Allah.
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah yang
mahakuasa, santo Yusuf, abdiMu yang setia telah Kauberi tugas menjaga keluarga
kudus yang menjadi awal keselamatan kami. Semoga berkat doanya GerejaMu selalu
berjuang untuk keselamatan umat manusia.
Demi Yesus
Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar