Minggu, 14
Maret 2021
PEKAN IV
PRAPASKAH – O PEKAN IV
HARI MINGGU
PRAPASKAH IV (U)
IBADAT PAGI
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan,
perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin.
MADAH
Kami
menghadap padaMu
Allah yang
baik selalu
Hati kami
hancur luluh
Kami
menangis mengaduh.
Kami sungguh
menyadari
Kedosaan
diri kami
Namun kami
tetap ingat
Akan Dikau
sumber rahmat.
Ampunilah
dosa kami
Yang sudah
kami sesali
Semoga
berkat restuMu
Kami
bertobat selalu.
Kami mohon
pada Tuhan
S’moga masa
persiapan
Yang kami
langsungkan ini
Kaulimpahi
rahmat suci. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Allahkulah
Engkau, Engkau kupuji; Allahku, Engkau kuagungkan.
Mazmur 117
(118) Sorak sorai
dan ucapan syukur
Yesus adalah
batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan – yaitu kamu sendiri -, namun Ia
telah menjadi batu penjuru (Kis 4,11)
Bersyukurlah
kepada Tuhan, sebab Ia baik,*
kekal abadi
kasih setiaNya.
Hendaklah
Israel berkata,*
kekal abadi
kasih setiaNya.
Hendaklah
kaum Harun berkata,*
kekal abadi
kasih setiaNya.
Hendaklah
orang yang takwa berkata,*
kekal abadi
kasih setiaNya.
Dalam
kesesakan aku berseru kepada Tuhan,*
Ia menjawab
dan melegakan daku.
Tuhan di
pihakku, aku tidak takut,*
Apa yang
dapat dilakukan manusia terhadapku?
Tuhan di
pihakku, Ia penolongku.*
Aku melihat
pembenciku tersipu-sipu.
Lebih baik
berlindung pada Tuhan,*
dari pada
percaya kepada manusia.
Lebih baik
berlindung pada Tuhan,*
dari pada
percaya kepada bangsawan.
Segala
bangsa mengepung aku,*
tapi berkat
nama Tuhan mereka kubinasakan.
Mereka
mengepung aku rapat-rapat,*
tapi berkat
nama Tuhan mereka kubinasakan.
Mereka
mengepung aku seperti lebah,†
seperti
nyala api yang menjilat-jilat,*
tapi berkat
nama Tuhan mereka kubinasakan.
Aku
didesak-desak sampai terjatuh,*
tetapi Tuhan
menolong aku.
Tuhanlah
kekuatan dan pelindungku,*
Dialah
kemenanganku
Suara
gembira dan sorak-sorai,*
terdengar di
perkemahan para pemenang.
“Tuhan
bertindak dengan tangan kuat,*
tangan Tuhan
mahakuasa”.
Aku tidak
akan mati, aku tetap hidup,*
untuk
mewartakan karya-karya Tuhan.
Tuhan sering
menyiksa aku,*
namun tidak
menyerahkan daku kepada maut.
Bukalah
bagiku gerbang kemenangan,*
supaya aku
masuk dan bersyukur kepada Tuhan.
Inilah pintu
gerbang Tuhan,*
para
pemenang masuk ke dalamnya.
Syukur
kepadaMu, sebab Engkau memenangkan daku,*
dan menjadi
penyelamatku.
Batu yang
dibuang oleh para pembangun,*
telah
menjadi batu sendi.
Karya
Tuhanlah itu,*
sangat
mengagumkan kita.
Pada hari
inilah Tuhan bertindak,*
mari kita
rayakan dengan gembira.
Ya Tuhan,
berilah kami keselamatan!*
Ya Tuhan,
berilah kami kesejahteraan!
Terberkatilah
yang datang demi nama Tuhan,†
kami
memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan,*
Tuhanlah
Allah, Dia menerangi kita.
Beraraklah
dengan membawa ranting berdaun,*
hiasilah
tanduk-tanduk mesbah.
Allahkulah
Engkau, Engkau kupuji,*
Allahku,
Engkau kuagungkan.
Bersyukurlah
kepada Tuhan, sebab Ia baik,*
kekal abadi
kasih setiaNya.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon 1
Allahkulah
Engkau, Engkau kupuji; Allahku, Engkau kuagungkan.
Antifon 2
Tuhan,
Engkau berkuasa untuk melepaskan kami dari musuh yang kuat. Bebaskanlah kami,
ya Allah kami.
Kidung Dan 3,52-57 Semua makhluk hendaknya memuji Tuhan
Pencipta….dipuji
selama-lamanya (Rom 1,25)
Terpujilah
Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami,*
kepadaMulah
pujian selama segala abad.
Terpujilah
namaMu yang mulia dan kudus,*
kepadaMulah
pujian selama segala abad.
Terpujilah
Engkau dalam baitMu yang mulia dan kudus,*
kepadaMulah
pujian selama segala abad.
Terpujilah
Engkau di atas takhta kerajaanMu,*
kepadaMulah
pujian selama segala abad.
Terpujilah
Engkau yang mendugai samudera raya,†
dan
bersemayam di atas singgasana,*
kepadaMulah
pujian selama segala abad.
Terpujiah
Engkau di bentangan langit,*
kepadaMulah
pujian selama segala abad.
Pujilah
Tuhan, hai segala karya Allah,*
kepadaNyalah
pujian selama segala abad.
Pujilah Bapa
dan Putera dan Roh kudus,*
kepadaNyalah
pujian selama segala abad.
(Kidung ini,
tidak ditutup dengan “Kemuliaan”)
Antifon 2
Tuhan,
Engkau berkuasa untuk melepaskan kami dari musuh yang kuat. Bebaskanlah kami,
ya Allah kami.
Antifon 3
Pujilah
Tuhan, karena karyaNya yang agung.
Mazmur 150 Pujilah Tuhan
Bermazmurlah dengan
segenap hati dan budimu: muliakanlah Allah lahir batin (Hesychius)
Pujilah
Tuhan di tempatNya yang kudus,*
pujilah Dia
di angkasaNya yang gemilang.
Pujilah Dia
karena karyaNya yang agung,*
pujilah Dia
karena kemuliaanNya yang besar.
Pujilah Dia
dengan bunyi sangkakala,*
pujilah Dia
dengan kecapi dan celempung.
Pujilah Dia
dengan rebana dan tari-tarian,*
pujilah Dia
dengan gitar dan seruling.
Pujilah Dia
dengan ceracap yang berdenting,†
Pujilah Dia
dengan ceracap gemercing,*
segala yang
bernafas, pujilah Tuhan.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon 3
Pujilah
Tuhan, karena karyaNya yang agung.
BACAAN
SINGKAT
(Neh 8,9.10)
Hari ini
dibaktikan kepada Tuhan Allah kita. Jangan berdukacita dan jangan menangis.
Sebab hari ini suci bagi Tuhan. Maka janganlah bersusah hati, karena sukacita
Tuhan menguatkan kita.
LAGU SINGKAT
P: Kristus,
Putera Allah yang hidup,* Kasihanilah kami.
U. Kristus,
Putera Allah yang hidup,* Kasihanilah kami.
P: HatiMu
hancur luluh karena kedurhakaan kami.
U:
Kasihanilah kami.
P: Kemuliaan
kepada Bapa Putera dan Roh Kudus.
U: Kristus,
Putera Allah yang hidup,* Kasihanilah kami.
Antifon
Kidung
Belum pernah
terdengar, bahwa ada yang bisa membuka mata orang yang lahir buta, kecuali
Kristus Putera Allah.
KIDUNG
ZAKARIA
(Luk
1,68-79)
Terpujilah
Tuhan, Allah Israel,*
sebab Ia
mengunjungi dan membebaskan umatNya.
Ia
mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa,*
putera Daud,
hambaNya.
Seperti
dijanjikanNya dari sediakala,*
dengan
perantaraan para nabiNya yang kudus.
Untuk
menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita,*
dan dari
tangan semua lawan yang membenci kita.
Untuk
menunjukkan rahmatNya kepada leluhur kita,*
dan
mengindahkan perjanjianNya yang kudus.
Sebab Ia
telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,*
akan
membebaskan kita dari tangan musuh.
Agar kita
dapat mengabdi kepadaNya tanpa takut,*
dan berlaku
kudus dan jujur di hadapanNya seumur hidup.
Dan engkau,
anakku, akan disebut nabi Allah yang mahatinggi,*
sebab engkau
akan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalanNya.
Untuk
menanamkan pengertian akan keselamatan dalam umatNya,*
berkat
pengampunan dosa mereka.
Sebab Allah
kita penuh rahmat dan belaskasihan,*
Ia
mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.
Untuk
menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut,*
dan
membimbing kita ke jalan damai sejahtera.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon
Kidung
Belum pernah
terdengar, bahwa ada yang bisa membuka mata orang yang lahir buta, kecuali
Kristus Putera Allah.
DOA
PERMOHONAN
Penebus kita
telah menganugerahkan masa keselamatan ini kepada kita. Marilah kita memuji Dia
dan berkata:
U: Perbaharuilah semangat kami, ya Tuhan.
Ya Kristus,
kehidupan kami, kami telah dikuburkan bersama Engkau dalam pembaptisan dan
dibangkitkan kepada kehidupan baru,* semoga kami pada hari ini berlaku sesuai
dengan hidup baru itu.
Tuhan,
Engkau telah berbuat baik kepada semua orang,* semoga kamipun selalu
memperhatikan kepentingan umum.
Semoga kami
sehati sejiwa membangun masyarakat kami di dunia,* dan sekaligus mengharapkan
persatuan dengan umat suciMu di surga.
Berilah kami
kekuatan jiwa dan raga, sembuhkanlah luka hati kami,* agar kami dapat mengejar
kesucian berkat bantuanMu.
BAPA KAMI
Bapa kami
yang ada di surga,
dimuliakanlah
namaMu.
Datanglah
kerajaanMu.
Jadilah
kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami
rezeki pada hari ini.
Dan
ampunilah kesalahan kami,
seperti
kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan
janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
Tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin
DOA PENUTUP
Tuhan yang
maharahim, dengan perantaraan SabdaMu Engkau memulihkan nasib umat manusia.
Semoga kami menyongsong perayaan Paska dengan bakti yang rela dan iman yang
bersemangat. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Semoga
Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke
hidup yang kekal.
U: Amin.
RENUNGAN KISAH SENGSARA TUHAN KITA YESUS KRISTUS –
J.LOVE
9. DETIL-DETIL SENGSARA
Yesus melihat semua detil sengsaraNya hingga Ia jatuh
tersungkur
Para malaikat memperlihatkan setiap detil sengsara
yang harus dijalaniNya mulai dari ciuman khianat Yudas hingga wafatNya. Detil
sengsara memang menakutkan bagi kemanusiaan Yesus, namun yang paling
menyiksaNya adalah keterpisahan dengan Allah Bapa. jubahNya basah oleh keringat
darah, dan Yesus tersungkur seolah dalam sakrat maut. “Engkau merenggut Aku
daripadaMu. Aku merasa bagai turun ke suatu jurang yang sedemikian hingga Aku
bahkan tak mengenali tanganMu dalam situasi yang begitu tragis itu. Darah yang
mengucur dari TubuhKu memberikan kesaksian kepadaMu akan ketidakberdayaanKu di
bawah tanganMu yang penuh kuasa.”
Yesus mengalami sengsara batin yang luar biasa dalam
pergumulan di Taman Zaitun. Suatu derita dukacita yang dapat membawa kematian.
Sungguh salah bila kita hanya memikirkan sengsara fisik Yesus, sebab di Taman
Zaitun inilah justru Yesus menderita paling hebat. Dalam kehidupan kita pun, seringkali
penderitaan batin jauh lebih menyakitkan ketimbang penderitaan fisik. Bila
suatu hari nanti kita mengalaminya, kita dapat mempersatukan dalam derita Yesus
di Taman Zaitun dan kita akan memperoleh penghiburan dariNya sebab, seberat
apapun penderitaan batin kita, tak akan pernah kita terpisahkan dari Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar