Senin, 15 Maret
2021
PEKAN IV
PRAPASKAH – O PEKAN IV
HARI BIASA
PEKAN IV PRAPASKAH (U)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah
waktu yang tepat
Untuk
menerima rahmat
Asalkan kita
bertobat
Dengan
kebulatan tekad
Hati kita
yang terluka
Tertindih
timbunan dosa
Mengharapkan
pengampunan
Hasil karya
Kristus Tuhan
Marilah kita
semua
Menyiapkan
Paska raya
Dengan tekun
berusaha
Menjadi abdi
sesama
Ya Tritunggal
maha suci
Trimalah
pujian kami
Yang kami
lambungkan ini
Dengan
ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Hai Israel,
betapa baiklah Allah bagi orang yang murni hatinya
Mazmur 72
(73) Mengapa orang jujur diganggu?
Berbahagialah orang yang tidak sangsi
akan Daku (Mat 11,6)
I
Hai Israel,
betapa baiklah Allah *
bagi orang
yang murni hatinya
Namun kakiku
hampir tergelincir,*
aku nyaris
jatuh terpelanting
Sebab aku
cemburu kepada kaum pembual,*
iri hati
kepada kemujuran orang jahat
Bagi mereka
tak ada kesusahan,*
segar
bugarlah tubuh mereka
Mereka tidak
perlu berjerih payah *
dan tidak
diinjak-injak seperti orang lain
Maka mereka
menghias diri dengan kesombongan *
dan
mengenakan pakaian kekerasan
Mata mereka
licin melebihi lemak, *
mereka
sewenang-wenang melampaui batas
Mereka
menyeringai dan bermegah atas kejahatannya,*
mereka
menyombongkan diri atas pemerasan
Mereka
membuka mulut selebar langit,*
dan lidahnya
sampai ke tubir bumi
Dengan rakus
mereka menggendutkan diri,*
seakan-akan
menghisap habis samudra raya
Mereka
berkata:”Masakan Allah tahu!*
Masakan Yang
mahatinggi maklum!”
Demikianlah
keadaan orang jahat: †
mereka tidak
menghiraukan Allah yang kekal *
dan hanya
menimbun-nimbun kekayaan saja
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Hai Israel,
betapa baiklah Allah bagi orang yang murni hatinya
Antifon 2
Sukacita
orang jahat akan diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi
kesusahan
II
Jadi apa
gunanya aku memelihara hatiku bersih,*
apa gunanya
hidup tak bersalah?
Jika toh
sepanjang hari aku kena kutuk *
dan disiksa
setiap hari mulai pagi!
Ya Tuhan,
seandainya aku berkata seperti mereka,*
aku
mengkhianati himpunan umatMu
Telah kucoba
untuk memahami kemujuran orang jahat, *
tetapi
ternyata terlalu sulit bagi pikiranku
Baru nanti
sesudah aku menghadap Allah yang kudus,*
akan
kusaksikan kesudahan mereka:
Sungguh,
Kaujebloskan mereka ke dalam kebinasaan,*
Kaujerumuskan
mereka ke dalam kesepian
Sekonyong-konyong
mereka akan ditimpa kemalangan,*
mereka
lenyap, terlarut dalam kenyerian yang hebat
Seperti
mimpi yang lenyap pada waktu bangun, ya Tuhan,*
mereka
Kauanggap sepi dalam kerajaan maut
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Sukacita
orang jahat akan diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi
kesusahan
Antifon 3
Orang yang
menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada
Allah
III
Tetapi,
melihat kemujuran orang jahat, hatiku menjadi pahit,*
dan batinku
sangat tersinggung
Seperti
seorang dungu aku tidak mengerti,*
aku seperti
hewan yang tak berakal di hadapanMu
Namun aku
hendak tinggal selalu dekat padaMu,*
peganglah
tanganku dan bimbinglah aku
Antarlah aku
ke dalam surgaMu *
dan
sambutlah aku dalam kemuliaanMu
Bila kuingat
kebahagiaanku beserta Engkau di surga,*
tak ada
keinginan lagi padaku di dunia
Biarlah jiwa
ragaku habis melenyap, ya Pelindungku,†
namun aku
akan menikmati hidup kekal, ya Allah,*
sedangkan
orang yang menjauhi Engkau, akan binasa
Musnakanlah
setiap orang yang meninggalkan Dikau! *
tetapi aku
akan berbahagia karena dekat pada Allah
Aku menaruh
harapan padaMu, ya Tuhan Allahku,*
aku
mewartakan segala karyaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Orang yang
menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada
Allah
BACAAN
Ibr. 7:11-28
Ibr
7:11 Karena itu, andaikata oleh
imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan -- sebab karena imamat itu umat Israel
telah menerima Taurat-- apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi
imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan
menurut peraturan Harun?
Ibr
7:12 Sebab, jikalau imamat berubah,
dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu.
Ibr
7:13 Sebab Ia, yang dimaksudkan di
sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah
melayani di mezbah.
Ibr
7:14 Sebab telah diketahui semua
orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak
pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.
Ibr
7:15 Dan hal itu jauh lebih nyata
lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek,
Ibr
7:16 yang menjadi imam bukan
berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak
dapat binasa.
Ibr
7:17 Sebab tentang Dia diberi
kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan
Melkisedek."
Ibr
7:18 Memang suatu hukum yang
dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum itu tidak mempunyai kekuatan dan
karena itu tidak berguna,
Ibr
7:19 --sebab hukum Taurat sama sekali
tidak membawa kesempurnaan-- tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan yang lebih
baik, yang mendekatkan kita kepada Allah.
Ibr 7:20 Dan sama seperti hal ini tidak terjadi tanpa sumpah?
- memang mereka telah menjadi imam tanpa sumpah,
Ibr
7:21 tetapi Ia dengan sumpah,
diucapkan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Tuhan telah bersumpah dan
Ia tidak akan menyesal: Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya" -
Ibr
7:22 demikian pula Yesus adalah
jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat.
Ibr
7:23 Dan dalam jumlah yang besar
mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat
imam.
Ibr
7:24 Tetapi, karena Ia tetap
selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.
Ibr
7:25 Karena itu Ia sanggup juga
menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.
Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
Ibr
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita
perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari
orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Ibr
7:27 yang tidak seperti imam-imam
besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri
dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya
satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri
sebagai korban.
Ibr
7:28 Sebab hukum Taurat menetapkan
orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang
diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi
sempurna sampai selama-lamanya.
BACAAN LAIN
RENUNGAN KISAH SENGSARA TUHAN KITA YESUS KRISTUS –
J.LOVE
11.PENANGKAPAN
Yesus diikat dengan tali kasar dan dibelenggu dengan
rantai bagai penjahat.
Yesus keluar dari Taman Zaitun dan menghadapi para
penangkapNya dengan tenang. Para prajurit terjatuh oleh perkataan Yesus yang
penuh kuasa. Yudas memberi Yesus sebuah ciuman pengkhianatan yang menjadi tanda
bagi prajurit pembantu untuk menangkap Yesus. Mereka kemudian dengan brutal
mengikat kedua tangan Yesus dengan tali yang kasar dan membelengguNya dengan
rantai serta selempang kulit. Petrus mencoba melawan dan memotong tellinga
Malkhus, hamba imam besar, namun Yesus menyembuhkannya.
Ada begitu banyak kejadian dalam satu peristiwa
penangkapan dimana jelas terlihat bahwa Yesus masih memiliki kuasa penuh
sebagai Putera Allah. Namun Yesus memilih untuk menyerahkan diri dan diperlakukan
sebagai manusia biasa yang lemah. Ini sungguh suatu pengendalian diri yang luar
biasa. Sebab jauh lebih sulit untuk mengendalikan kekuasaan dan kuasa yang ada
pada diri sendiri ketimbang menahan suatu penderitaan. Sungguh bertolak
belakang dengan Yudas yang karena tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk
kaya tega menjual Gurunya sendiri. Mampukah kita mengendalikan diri seperti
Yesus? Atau kita seperti Yudas yang mengabaikan iman kita demi jabatan, demi
uang demi keluarga dan kesenangan pribadi?
DOA PENUTUP
Ya Tuhan,
dunia Kaubaharui dengan karya penebusanMu yang mengagumkan. Semoga umatMu
Kaulimpahi dengan bantuanMu untuk menghadapi tugasnya di dunia dan
mempersiapkan diri akan kebahagiaan di surga. Demi Yesus Kristus, pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar