Kamis, 01
April 2021
PEKAN SUCI – O PEKAN II
Hari Kamis
Dalam Pekan Suci (U)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
O kayu indah
mulia
Yang dihias
darah raja
Kau terima
kehormatan
Menjadi
tumpuan Tuhan
Bahagialah
lenganmu
Gantungan
tangan terpaku
Yang lemas
namun kuasa
Merebut mangsa
neraka
Hai salib
harapan kami
Di masa
sengsara ini
Yang saleh
mohon dituntun
Yang saleh
mohon diampun
Tritunggal
sumber selamat
Dipuji
seluruh umat
Yang ditebus
darah suci
Mohon selalu
diberkati. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Engkaulah
yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa
Mazmur 43
(44) Bencana umat Allah
Dalam segalanya itu kita akan menang
dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita (Rom 8,37)
I
Ya Allah,
dengan telinga kami sendiri telah kami dengar *
kisah yang
diceritakan para leluhur kami,
Tentang
karya agung yang Kau lakukan pada zaman mereka,*
yang Kau
kerjakan dahulukala dengan tanganMu.
Untuk
menanamkan umatMu, Kauhalaukan para bangsa,*
Kau cerai
beraikan mereka, supaya umatMu dapat berkembang.
Leluhur kami
merebut tanah bukan berkat pedangnya sendiri,*
mereka
mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya,
Melainkan
berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu,*
sebab Engkau
cinta pada mereka.
Engkaulah
rajaku dan Allahku,*
panglimaku
yang menyelamatkan keturunan Yakub.
Berkat
kekuatanMu kami tundukkan lawan kami,*
berkat
namaMu kami kalahkan musuh yang menyerbu.
Sebab bukan
busurku yang kuandalkan,*
bukan
pedangku yang memberi kemenangan.
Melainkan
Engkaulah yang memberi kami kemenangan atas musuh,*
Engkaulah
yang mempermalukan lawan kami.
Maka hanya
Engkaulah kebanggaan kami senantiasa,*
namaMulah
kami puji sepanjang masa.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Engkaulah
yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa
Antifon 2
Sayangilah,
ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan
II
Namun Engkau
membuang dan mengaibkan kami,*
Engkau tidak
lagi mendampingi tentara kami.
Engkau
membiarkan kami dipukul mundur oleh lawan *
dan dirampas
oleh musuh kami.
Engkau
menjadikan kami bagaikan ternak sembelihan*
dan
menceraiberaikan kami diantara para bangsa.
Engkau
menjual umatMu tanpa harga *
dan
mengganggap kami tidak bernilai.
Engkau
menjadikan kami bahan celaan tetangga *
ejekan dan
olok-olokan di lingkungan kami
Nama kami
dipakai sebagai sindiran oleh para bangsa,*
sebagai
lelucon oleh khalayak ramai.
Kehinaan
menghantui kami sepanjang hari,*
kami malu
dan kehilangan muka.
Sebab musuh
mengumpat dan memfitnah kami,
mereka
menyerang dan membalas dendam.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Sayangilah,
ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan
Antifon 3
Bangkitlah,
ya Tuhan, bebaskanlah kami dari kasih setiaMu
Segala macam
cerca menimpa diri kami, †
namun kami
tidak lupa akan Dikau,*
tidak pula
melanggar perjanjianMu.
Hati kami
tidak mengingkari Engkau,*
dan langkah
kami tidak menyimpang dari jalanMu.
Engkau
mematahkan hati kami,*
dan meliputi
kami dengan kegelapan.-
Seandainya
kami lupa akan Allah kami,*
atau
menadahkan tangan kepada dewa lain,
Masakan
Allah tidak mengetahuinya? *
Ia kan
menyelami segala lubuk hati!
Sesungguhnya
karena Engkaulah kami dibantai sepanjang hari *
dan
diperlakukan sebagai domba sembelihan.
Bangkitlah,
mengapa Engkau tidur, ya Tuhan kami ? *
Bangunlah,
jangan marah terus menerus!
Mengapa Kau
palingkan wajahMu dari pada kami? *
Mengapa
penindasan dan kemalangan kami tidak Kauhiraukan?
Kepala kami
ditundukkan sampai mencium debu,*
tubuh kami
bertiarap melekat di tanah.
Bangkitlah
untuk menolong kami! *
Bebaskan
kami demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Bangkitlah,
ya Tuhan, bebaskanlah kami dari kasih setiaMu
BACAAN
Yer. 20:7-18
Yer
20:7 Engkau telah membujuk aku, ya
TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan
Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya
mereka mengolok-olokkan aku.
Yer
20:8 Sebab setiap kali aku berbicara,
terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab
firman TUHAN telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari.
Yer
20:9 Tetapi apabila aku berpikir:
"Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi
nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang
menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk
menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
Yer 20:10 Aku telah mendengar bisikan banyak orang:
"Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan
dia!" Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh:
"Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan
dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"
Yer
20:11 Tetapi TUHAN menyertai aku
seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan
tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi
malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak
terlupakan!
Yer
20:12 Ya TUHAN semesta alam, yang
menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat
pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Yer
20:13 Menyanyilah untuk TUHAN, pujilah
TUHAN! Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang
yang berbuat jahat.
Yer
20:14 Terkutuklah hari ketika aku
dilahirkan! Biarlah jangan diberkati hari ketika ibuku melahirkan aku!
Yer
20:15 Terkutuklah orang yang membawa
kabar kepada bapaku dengan mengatakan: "Seorang anak laki-laki telah
dilahirkan bagimu!" yang membuat dia bersukacita dengan sangat.
Yer
20:16 Terjadilah kepada hari itu
seperti kepada kota-kota yang ditunggangbalikkan TUHAN tanpa belas kasihan!
Didengarnyalah kiranya teriakan pada waktu pagi dan hiruk-pikuk pada waktu
tengah hari!
Yer
20:17 Karena hari itu tidak membunuh
aku selagi di kandungan, sehingga ibuku menjadi kuburanku, dan ia mengandung
untuk selamanya!
Yer
20:18 Mengapa gerangan aku keluar dari
kandungan, melihat kesusahan dan kedukaan, sehingga hari-hariku habis berlalu
dalam malu?
BACAAN
PILIHAN
Sumber Tuhan Yesus.org
Inti Makna
dari Kamis Putih
Yesus
mengajarkan bahwa seorang pemimpin bukanlah pihak yang dilayani, melainkan
pihak yang melayani. Dewasa ini, kita sering melihat pemimpin yang maunya
dilayani saja, tetapi dia tidak pernah melayani. Ada juga pemimpin yang ingin
mendapatkan pelayanan yang eksklusif, tetapi tidak pernah memberi pelayanan
yang eksklusif kepada rakyat-Nya.
Mari kita
bahas semua kejadian yang terjadi saat makna Kamis Putih supaya kita tahu apa
saja yang bisa kita pelajari dalam Kamis Putih. Pada peristiwa ini, kita bisa
mempelajari banyak hal dari Yesus Kristus dengan segala kesederhanaan dan
kerendahan hati-Nya.
1. Belajar Pelayanan dan Kerendahan Hati
Perjamuan
Kudus atau Perjamuan Terakhir adalah peristiwa paling terkenal di dunia. Momen
ini juga dilukis oleh Leonardo da Vinci, seniman termahsyur di dunia melalui
lukisan “The Last Supper”. Lukisan aslinya sekarang disimpan di Gereja Santa
Maria, Milan, Italia. Saat itu, orang-orang Yahudi sedang memasuki masa Paskah.
Paskah bagi Yahudi itu untuk memperingati kebebasan Bangsa Israel dari
Perbudakan Bangsa Mesir. Kini, setelah Yesus bangkit dari hari kematiannya;
pada hari ketiga, Paskah diperingati
sebagai kebebasan manusia dari dosa. Orang Yahudi memperingati Hari Raya Paskah
dengan makan roti tidak beragi. Oleh sebab itu, hari ini juga disebut sebagai
Hari Raya Roti tidak Beragi.
Sebelum
melakukan perjamuan, Yesus sudah menunjukkan ekspresi sedih. Yesus sudah sering memperingatkan murid-Nya
bahwa dia sendiri akan menjadi martir penebusan dosa. Hal ini kembali
diucapkannya kembali. Perkataan Yesus tertuang di dalam Matius 26:18 “Jawab
Yesus: “Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru:
waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama
dengan murid-murid-Ku.” Yesus jelas mengatakan bahwa waktunya hampir tiba. Hal
ini tentu menunjukkan bahwa waktunya untuk menggenapi nubuat para nabi sudah
dekat. Saat makan malam, Yesus sudah memperingati murid-muridnya bahwa satu
dari 12 murid-Nya akan mengkhianati-Nya. Tentu saja, murid-murid bertanya-tanya
siapa orang yang dimaksud oleh Gurunya tersebut. Namun, ada satu orang yang
menyadari bahwa dialah yang akan menyerahkan Yesus kepada orang Farisi dan
faksi lain yang membenci Yesus, yaitu Yudas Iskariot. Yesus juga menyebutkan
bahwa Petrus akan menyangkal Yesus sebanyak 3 kali sebelum ayam berkokok.
2. Berdoa
dan Kasihilah Musuhmu
Yesus dalam
tubuh manusia begitu sedih dan takut karena Dia akan menggenapi nubuatan para
nabi. Mungkin, hal ini terasa aneh bagi mereka yang tidak mengimani Yesus
Kristus. Namun, hal tersebut tidaklah aneh karena Yesus sendiri adalah Tuhan
yang memanifestasikan diri-Nya menjadi manusia. Yesus adalah Manusia dan Tuhan.
Dia juga memiliki sifat seperti manusia, seperti marah, sedih, dan takut. Yesus
berdoa kepada Bapa-Nya di surga dengan begitu khusyu. Dia berkomunikasi dengan
Bapa-nya tentang laporan bahwa Dia sudah siap untuk menggenapi janji penebusan
dosa. Yesus sendiri ditemani oleh Petrus dan dua orang anak Zebedeus, Yakobus
dan Yohanes. Namun, ketiga orang itu justru tidur saat Yesus meminta mereka
untuk berjaga. Oleh sebab itu, Yesus menasehati mereka untuk berjaga-jaga sebab
roh itu menurut, tetapi daging lemah. Nasehat dari Kristus itu menunjukkan
kepada kita untuk tetap menahan nafsu duniawi. Kita harus berjaga-jaga dan
mengontrol nafsu duniawi supaya tidak terjebak di dalam dosa.
Kisah di
Taman Getsemani ini juga mengajarkan kepada kita untuk tetap setia berdoa
kepada Allah Bapa. Berdoa adalah komunikasi dengan Tuhan. Kita harus tetap
menjaga komunikasi dengan Allah supaya perjalanan kita di dunia itu terberkati
oleh Tuhan. Untuk kamu yang jarang berdoa, mulailah membiasakan diri untuk
berdoa kembali karena doa itu penting. Ingatlah Ora et Labora. Petrus adalah
hamba yang setia. Hal ini tentu ditunjukkan ketika dia melakukan perlawanan
terjadap prajurit yang ingin menangkap Yesus. Petrus memotong kupin salah satu
prajurit. Nama prajurit tersebut adalah Malkhus. Namun, Yesus justru marah
dengan perbuatan Petrus dan memilih untuk menyembuhkan kuping Malkhus. Yesus
memberikan teladan kepada kita bahwa kekerasan tidak boleh dilawan dengan
kekerasan. Dia adalah sosok yang anti-kekerasan dan memilih jalan damai. Yesus
Kristus memilih jalan salib daripada kekerasan karena dia sadar bahwa
takdir-Nya sudah ditentukan sejak lama.
3. Nafsu
Duniawi akan Membawamu kepada Maut
Yudas
Iskariot adalah murid Yesus yang akan menyerahkan Yesus untuk dihukum salib.
Yesus sudah memberikan “kode” kepada para murid-Nya bahwa salah satu di antara
12 Rasul akan mengkhianati-Nya. Lalu, kenapa Yudas justru menjual Yesus? Apakah
Yesus menjual Yesus demi harta? Yudas menjual Yesus kepada para Imam dengan
harga hanya 30 keping perak yang bila kita ubah ke dollar itu adalah sekitar 19
dollar Amerika. Bila kita konversikan ke rupiah dengan 1 rupiah adalah 13.000,
itu setara dengan Rp 247.000. Tentu hal ini itu sangat murah. Jadi, Yudas bukan
ingin menjual Yesus dengan harapan uang, tetapi harapan lain. Seperti orang
Yahudi saat itu, Yudas ingin menjadikan Yesus sebagai pemimpin revolusi orang
Yahudi untuk melakukan pemberontakan terhadap Kekaisaran Romawi. Hal ini pernah
dilakukan oleh Judas Makabe yang melakukan pemberontakan melawan Kekaisaran
Seleukid dan akhirnya mendirikan Dinasti Hasmonea. Sayangnya, kerajaan tersebut
tidak bertahan lama.
Yudas
Iskariot berharap Yesus mau memimpin pemberontakan melawan Roma. Sayangnya,
Yesus mengajarkan murid-Nya untuk taat kepada Kaisar. Jadi, Yesus sendiri tidak
memiliki minat untuk menjadi pemimpin di dunia karena dia sudah menjadi
Pemimpin di surga. Oleh sebab itu, Yudas menjual Yesus kepada para Imam dengan
harapan akan terjadi revolusi di Kota Yerusalem ketika Yesus diadili oleh
Pilatus. Namun, harapan tersebut tidak terkabulkan karena Yesus sendiri memilih
jalan salib. Tentu hal ini mengecewakan Yudas Iskariot. Dia pun mengembalikan
uang tersebut kepada para Imam. Yudas pun memilih mengakhiri hidupnya karena
rencananya yang gagal dan rasa malu yang sangat mendalam. Apa yang dilakukan
oleh Yudas mengajarkan kita satu hal. Nafsu duniawi tidak bisa menggagalkan
penggenapan Firman Allah. Saat berdoa, kita sering ingin doa kita terkabulkan
oleh Allah dan ketika tidak terkabul maka kita akan kecewa kepada Allah.
Padahal, Allah memiliki rencana yang lebih indah dari itu.
Dari
beberapa kisah itu, kita bisa mempelajari banyak hal. Kita bisa belajar dari
Yesus bahwa Yesus adalah sosok yang rendah hati dan melayani seperti yang
tergambar dalam Kisah Perjamuan Terakhir dan Taman Getsemani. Kita juga harus
belajar dari apa yang terjadi pada Yudas yang karena nafsunya ingin menjadikan
Yesus sebagai pemimpin politik justru berakhir kepada maut. Yesus juga
mengajarkan kita untuk melawan kekerasan dengan kebaikan. Hal ini kemudian
ditiru oleh Mahatma Gandhi yang berhasil memerdekakan India dari Inggris.
DOA PENUTUP
Ya Allah,
sumber cinta kasih dan keselamatan, dalam kematian PuteraMu Engkau memberi kami
harapan akan hidup abadi. Maka kami
mohon kepadaMu: limpahkanlah kurnia kasih setiaMu kepada kami, agar berkat
kebangkitan Kristus kami memperoleh kemuliaan kekal yang kami harapkan. Sebab
Dialah pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar