Rabu, 24 Maret
2021
PEKAN V
PRAPASKAH – O PEKAN I
HARI BIASA
PEKAN V PRAPASKAH (U)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah
waktu yang tepat
Untuk
menerima rahmat
Asalkan kita
bertobat
Dengan
kebulatan tekad.
Hati kita
yang terluka
Tertindih
timbunan dosa
Mengharapkan
pengampunan
Hasil karya
Kristus Tuhan
Marilah kita
semua
Menyiapkan
Paska raya
Dengan tekun
berusaha
Menjadi abdi
sesama
Ya
Tritunggal maha suci
Trimalah
pujian kami
Yang kami
lambungkan ini
Dengan
ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Aku cinta
padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.
Mazmur 17
(18), 2-30 Syukur atas keselamatan dan kemenangan
Pada saat itu terjadilah gempa bumi
yang dashyat (Why 11,13)
I
Aku cinta
padaMu, ya Tuhan, kekuatanku †
Tuhanlah
pelindung dan pembelaku,*
Allahku yang
menyelamatkan daku.
Tuhanlah
gunung pengungsianku, †
perisai dan
senjataku,*
bentengku,
sangat terpuji.
Aku berseru
kepada Tuhan, *
dan aku
diselamatkan dari musuhku.
Maut
mengancam aku bagaikan gelora ombak,*
malapetaka
menyerbu aku bagaikan banjir.
Jerat
pratala meliliti aku,*
perangkap
neraka menganga di hadapanku.
Dalam
kesesakanku aku berseru kepada Tuhan,*
aku
mengaduh-aduh kepada Allahku.
Dari
istanaNya Tuhan mendengar seruanku,*
dan teriakku
sampai ke telingaNya.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 1
Aku cinta
padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.
Antifon 2
Tuhan
menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
II
Bumi
bergetar dan goyah, †
goncanglah
alas gunung-gemunung,*
digoncangkan
amarah Tuhan.
Tuhan
menyemburkan murkaNya bagaikan asap, †
bagaikan api
yang menghanguskan,*
bagaikan
bara yang berpijar-pijar.
Ia
membungkukkan langit dan turun,*
kakiNya
beralaskan awan kelam.
Ia
menunggangi garuda dan terbang,*
melayang-layang
dengan sayap terbentang.
Ia
berselubungkan kegelapan,*
bersembunyi
dalam mendung yang menghitam.
Ia
menyambarkan halilintar dari tengah gumpalan awan *
dan
menghujankan es berkepal-kepal.
Tuhan
mengguntur di langit,*
yang
mahatinggi memperdengarkan suaraNya.
Ia mengasah
panah dan melepaskannya,
Ia
melemparkan tombakNya bertubi-tubi
Maka
terbukalah dasar laut, dan alas bumi tersingkap, †
di hadapan
gertak ancamanMu, ya Tuhan, *
di hadapan
semburan nafasMu.
Ia
mengulurkan tangan dari atas dan memegang aku,*
Ia menarik
aku dari air yang dalam.
Ia
membebaskan daku dari musuh yang
perkasa,*
dari musuh
yang kuat melebihi aku.
Tuhan
mendampingi aku pada hari kematianku,*
Ia menjadi
sandaranku.
Ia mengantar
aku ke luar dari alam maut,*
Ia
menyelamatkan daku, sebab ia cinta padaku
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Tuhan
menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
Antifon 3
Engkaulah
pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
III
Tuhan
mengganjar aku karena aku jujur, *
Ia membalas
aku sebab hidupku murni.
Sebab aku
tetap melakukan kehendak Tuhan *
dan tidak
berbuat jahat di hadapan Allahku.
Sebab segala
hukumNya kuperhatikan,*
dan
kehendakNya tidak kuabaikan.
Aku selalu
terbuka terhadap Tuhan *
dan berusaha
menghindarkan kesalahan.
Dan Tuhan
mengganjar aku sebab aku jujur,*
sebab
hidupku murni di hadapanNya.
Engkau setia
terhadap orang yang setia *
dan terbuka
terhadap orang yang terbuka.
Engkau tulus
terhadap orang yang ikhlas,*
tetapi
cerdik terhadap orang yang licik.
Engkau
menyelamatkan orang yang rendah hati *
dan
menundukkan orang yang sombong.
Sungguh,
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, *
Allahku,
Engkau menerangi kegelapanku.
Berkat
bantuanMu aku menerobos pasukan musuh,*
bersama
dengan Allahku aku melompati benteng.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Engkaulah
pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
BACAAN
Ibr.
11:32-40
Ibr
11:32 Dan apakah lagi yang harus aku
sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan
tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,
Ibr
11:33 yang karena iman telah
menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang
dijanjikan, menutup mulut singa-singa,
Ibr
11:34 memadamkan api yang dahsyat.
Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan,
telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan
tentara asing.
Ibr
11:35 Ibu-ibu telah menerima kembali
orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain
membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka
beroleh kebangkitan yang lebih baik.
Ibr
11:36 Ada pula yang diejek dan didera,
bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan.
Ibr
11:37 Mereka dilempari, digergaji,
dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan
kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.
Ibr
11:38 Dunia ini tidak layak bagi
mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan
celah-celah gunung.
Ibr
11:39 Dan mereka semua tidak
memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan
kepada mereka suatu kesaksian yang baik.
Ibr
11:40 Sebab Allah telah menyediakan
sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada
kesempurnaan.
BACAAN
PILIHAN
RENUNGAN KISAH SENGSARA TUHAN KITA YESUS KRISTUS –
J.LOVE
35. NUBUAT BAGI
YERUSALEM
Yesus
menyerukan nubuat bagi Yerusalem, para wanita menangisi Yesus.
Para wanita dan anak-anak menangis meraung-raung
melihat kondisi Yesus yang sungguh menggenaskan. Mereka mengulurkan kain guna
menyeka wajahNya seturut adat bangsa Yahudi. Yesus berpaling kepada mereka dan
berkara: “Hai puteri-puteri Yerusalem,
janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan
anak-anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah
perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya
tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung:
Runtuhlah menimpa kami! Dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! Sebab jikalau
orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu
kering?
Yerusalem memang dihancurkan beberapa puluh tahun
sesudah penyaliban Yesus. Namun nubuat ini juga ditujukan bagi kita yang hidup pada akhir jaman. Ini
nubuat tentang pertobatan banyak orang yang pada akhirnya menyadari dan
menyesali secara mendalam segala dosa mereka hingga mereka lebih suka ditimpa
reruntuhan gunung ketimbang melihat segala dosa mereka yang memuakkan dan
hukuman yang pantas untuk itu. Semoga kesadaran ini terjadi pada kita semua
yang dengan penuh penyesalan menjatuhkan diri di kaki Sang Penebus atas semua
dosa yang telah kita lakukan dan betapa kita telah membuatNya menderita
sengsara begitu dahsyat.
DOA PENUTUP
Allah maha
penyayang, Engkaulah yang membangkitkan semangat tobat dalam hati kami.
Dengarkanlah permohonan kami dan terangilah hati anak-anakMu, supaya kami
Kaukuduskan karena usaha tobat kami. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala
masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar