Rabu, 02 Juni 2021
Pekan Biasa IX – O Pekan I
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat
Kauantar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Aku cinta padaMu, ya
Tuhan, kekuatanku.
Mazmur 17 (18), 2-30 Syukur atas
keselamatan dan kemenangan
Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dashyat (Why
11,13)
I
Aku cinta padaMu, ya
Tuhan, kekuatanku †
Tuhanlah pelindung dan
pembelaku,*
Allahku yang
menyelamatkan daku.
Tuhanlah gunung
pengungsianku, †
perisai dan senjataku,*
bentengku, sangat
terpuji.
Aku berseru kepada
Tuhan, *
dan aku diselamatkan
dari musuhku.
Maut mengancam aku
bagaikan gelora ombak,*
malapetaka menyerbu aku
bagaikan banjir.
Jerat pratala meliliti
aku,*
perangkap neraka
menganga di hadapanku.
Dalam kesesakanku aku
berseru kepada Tuhan,*
aku mengaduh-aduh kepada
Allahku.
Dari istanaNya Tuhan
mendengar seruanku,*
dan teriakku sampai ke
telingaNya.
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang, selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon 1
Aku cinta padaMu, ya
Tuhan, kekuatanku.
Antifon 2
Tuhan menyelamatkan
daku, sebab Ia cinta padaku
II
Bumi bergetar dan goyah,
†
goncanglah alas
gunung-gemunung,*
digoncangkan amarah
Tuhan.
Tuhan menyemburkan
murkaNya bagaikan asap, †
bagaikan api yang
menghanguskan,*
bagaikan bara yang
berpijar-pijar.
Ia membungkukkan langit
dan turun,*
kakiNya beralaskan awan
kelam.
Ia menunggangi garuda
dan terbang,*
melayang-layang dengan
sayap terbentang.
Ia berselubungkan
kegelapan,*
bersembunyi dalam
mendung yang menghitam.
Ia menyambarkan
halilintar dari tengah gumpalan awan *
dan menghujankan es
berkepal-kepal.
Tuhan mengguntur di
langit,*
yang mahatinggi
memperdengarkan suaraNya.
Ia mengasah panah dan
melepaskannya,
Ia melemparkan tombakNya
bertubi-tubi
Maka terbukalah dasar
laut, dan alas bumi tersingkap, †
di hadapan gertak
ancamanMu, ya Tuhan, *
di hadapan semburan
nafasMu.
Ia mengulurkan tangan
dari atas dan memegang aku,*
Ia menarik aku dari air
yang dalam.
Ia membebaskan daku dari musuh yang perkasa,*
dari musuh yang kuat
melebihi aku.
Tuhan mendampingi aku
pada hari kematianku,*
Ia menjadi sandaranku.
Ia mengantar aku ke luar
dari alam maut,*
Ia menyelamatkan daku,
sebab ia cinta padaku
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Tuhan menyelamatkan
daku, sebab Ia cinta padaku
Antifon 3
Engkaulah pelitaku, ya
Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
III
Tuhan mengganjar aku
karena aku jujur, *
Ia membalas aku sebab
hidupku murni.
Sebab aku tetap
melakukan kehendak Tuhan *
dan tidak berbuat jahat
di hadapan Allahku.
Sebab segala hukumNya
kuperhatikan,*
dan kehendakNya tidak
kuabaikan.
Aku selalu terbuka
terhadap Tuhan *
dan berusaha
menghindarkan kesalahan.
Dan Tuhan mengganjar aku
sebab aku jujur,*
sebab hidupku murni di
hadapanNya.
Engkau setia terhadap
orang yang setia *
dan terbuka terhadap
orang yang terbuka.
Engkau tulus terhadap
orang yang ikhlas,*
tetapi cerdik terhadap
orang yang licik.
Engkau menyelamatkan
orang yang rendah hati *
dan menundukkan orang
yang sombong.
Sungguh, Engkaulah
pelitaku, ya Tuhan, *
Allahku, Engkau
menerangi kegelapanku.
Berkat bantuanMu aku
menerobos pasukan musuh,*
bersama dengan Allahku
aku melompati benteng.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Engkaulah pelitaku, ya
Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
BACAAN
Yak. 3: 13-18
3:13 Siapakah di antara kamu yang bijak dan
berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh
hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
3:14 Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu
mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah
berdusta melawan kebenaran!
3:15 Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas,
tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan
diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah
pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan
dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
3:18 Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan
dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
BACAAN LAIN
Dia dan aku, kesaksian Gabrielle Bossis, mengenai
Kasih Allah
Penterjemah Dr.Budi Purnama
Penerbit Mutiara Terpendam
2006/49
4. PENDERITAAN
Mengertikah engkau
bahwa ujian-ujian yang Kuberikan padamu Kuukur sesuai dengan kekuatanmu? Bahwa Aku
telah memotongnya sesuai dengan ukuran yang dapat kaujalankan? Sebenarnya, semua
hal itu adalah pemberian-pemberian dari Mempelaimu: seperti juga setangkai
bunga yang diberikan oleh kekasihmu kepadamu dengan penuh kasih sayang. Karena DIA
merasa bahwa engkau akan menjadi lebih cantik, bila engkau dengan penuh
kesabaran dan dalam persatuan denganNya menerima penderitaan bersama denganNya.
Dengan cara demikian, di dalam pandanganNya, rohmu lalu mengambil rupa yang
baru, yang sama bentuknya dengan rupaNya sendiri. Bersyukurlah kepadaNya dan
selalu rendah hati karena engkaulah yang sebenarnya harus menderita, dan Dia,
yang tidak bersalah telah menjalankan semua penderitaan dan menderita untukmu! Bersediakah
engkau banyak menderita demi menyempurnakan persatuan antara kita? Ataukah engkau
menganggap persatuan itu telah cukup kuat? Apakah tiada keinginanmu untuk lebih
mempererat ikatan antara kita berdua? Apakah kasihmu padaKu telah kauusahakan
sampai sebatas kemampuanmu? 29 Juli 1943
Cobalah untuk mencapai sedemikian jauh, sehingga
hal-hal yang tadinya sangat sukar kaulakukan, sekarang tidak berarti apa-apa
bagimu, disebabkan kegembiraanmu, bahwa engkau boleh mempersembahkannya padaKu.
25 Feb 1943
DOA PENUTUP
Allah yang mahatinggi,
PuteraMu telah merendahkan diri untuk mengangkat dunia yang telah jatuh dan
membebaskan kami dari dosa. Berilah umatMu kegembiraan yang sejati agar kami
dapat menikmati sukacita abadi. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar