Selasa, 08 Agustus 2023

Ibadat Bacaan: Selasa, 08 Agustus 2023

Selasa, 08 Agustus 2023

Pekan Biasa XVIII - O PEKAN II

Pw. S.Dominikus, Im (P)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Ya gembala yang terhormat

Trimalah pujian umat

Tuhan sendiri terharu

Bila kami memujimu.

 

Kristuslah imam abadi

Yang menghidupkan kembali

Umat baru bagi Allah

Bagaikan mempelai indah.

 

Iapun sudah berkenan

Memilih dan mentahbiskan

Engkau menjadi pelayan

Gembala umat beriman.

 

Terpujilah Allah Bapa

Bersama Putra dan RohNya

Yang melimpahkan kurnia

Kepada kita semua. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR


Ant. 1        

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak

 

Mazmur 36 (37)   Nasib orang jahat dan orang jujur

Berbahagialah yang lembut hati, sebab mereka akan mewarisi tanah pusaka Allah (Mat 5,5)

I

Jangan cemburu terhadap orang jahat, *

jangan iri hati terhadap orang yang berbuat curang.

 

Sebab mereka cepat layu seperti bunga *

dan lisut seperti rumput hijau

 

Percayalah kepada Tuhan dan berbuatlah baik, †

tinggallah dalam tanah yang diberikan Tuhan *

dan nikmatilah kemakmurannya.

 

Carilah kebahagiaanmu dalam Tuhan,*

Ia akan meluluskan keinginan hatimu.

 

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan,*

percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak.

 

Ia akan menampakkan kejujuranmu bagaikan matahari *

dan ketulusanmu bagaikan siang yang terang benderang.

 

Nantikanlah Tuhan dan berharaplah padaNya, †

janganlah cemburu terhadap orang yang mujur,*

yang berhasil dalam tipu muslihatnya.

 

Hentikanlah amarahmu dan jangan membalas dendam,*

janganlah cemburu, karena tak ada gunanya.

 

Sebab orang jahat akan ditumpas,*

sedangkan orang yang berharap pada Tuhan akan mewarisi tanah pusaka.

 

Sebentar lagi orang jahat lenyap,*

biarpun dicari, ia tiada lagi.

 

Tetapi orang yang rendah hati akan mewarisi tanah pusaka *

dan menikmati kesejahteraan yang berlimpah-limpah.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1        

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak

 

Ant. 2        

Jauhilah kejahatan dan berbuatlah baik, supaya engkau hidup selama-lamanya

II

Orang jahat menyimpan rencana busuk terhadap orang jujur *

dan mengertakkan giginya terhadap dia.

 

Tetapi Tuhan menertawakan dia, *

karena melihat bahwa ajalnya sudah dekat.

 

Orang jahat menghunus pedang dan melenturkan busur †

untuk menjatuhkan orang kecil dan miskin,*

untuk membunuh orang yang hidup jujur.

 

Pedang mereka akan menikam dadanya sendiri,*

dan busur mereka akan dipatahkan.

 

Lebih baik kemiskinan orang jujur *

daripada kemakmuran orang kaya yang jahat.

 

Sebab harta benda orang jahat akan dihancurleburkan,*

tetapi orang jujur akan ditopang Tuhan.

 

Tuhan menjamin penghidupan orang jujur,*

milik pusaka mereka tak akan binasa.

 

Mereka takkan layu di musim kemarau,*

di waktu kelaparan mereka tetap makmur.

 

Tetapi orang jahat akan menemui kegagalan, †

dan para musuh Tuhan akan binasa seperti rumput yang dimakan api,*

bagaikan asap mereka lenyap dalam sekejap mata.

 

Orang berdosa meminjam dan tidak mengembalikan,*

tetapi orang jujur memberi dengan murah hati.

 

Orang yang diberkati Tuhan akan mewarisi tanah pusaka,*

tetapi yang dikutukNya akan binasa.

 

Tuhan meneguhkan langkah manusia,*

Ia membimbingnya di jalan yang aman.

 

Bila tersandung, ia takkan jatuh,*

sebab Tuhan memegang tangannya.

 

Dari umur muda sampai hari tua †

belum pernah kulihat orang jujur terlantar *

ataupun anaknya mengemis.

 

Ia selalu memberi pinjaman dengan murah hati,*

dan anak cucunya akan menerima berkat.

 

Jauhilah kejahatan dan berbuatlah baik,*

supaya engkau hidup selama-lamanya.

 

Sebab Tuhan cinta pada orang jujur *

dan tak pernah meninggalkan sahabatNya.

 

Orang jujur akan terjamin selama-lamanya,*

tetapi keturunan orang jahat akan ditumpas.

 

Orang jujur akan mewarisi tanah pusaka *

dan akan mendiaminya selama-lamanya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2        

Jauhilah kejahatan dan berbuatlah baik, supaya engkau hidup selama-lamanya

 

Ant.3         

Berharaplah pada Tuhan dan ikutilah bimbinganNya

III

Mulut orang jujur menuturkan kebijaksanaan,*

dan lidahnya mengucapkan keadilan.

 

Hukum Allah disimpan dalam hatinya,*

dan langkahnya tidak goyah.

 

Orang jahat mengintai orang jujur *

dan mencari kesempatan untuk membunuhnya.

 

Tetapi Tuhan tidak membiarkan orang jujur ditangkap *

atau dijatuhi hukuman dalam pengadilan.

 

Berharaplah pada Tuhan dan ikutilah bimbinganNya, *

sebab Ia akan mengangkat engkau menjadi ahliwaris tanah pusaka.

 

Bila orang jahat ditumpas,*

engkau akan bersorak-sorai.

 

Pernah kulihat seorang berdosa menjadi makmur,*

ia berkembang bagaikan pohon yang rindang;

 

tetapi kemudian ia hilang lenyap, tidak berbekas,*

kucari-cari dia, tetapi tiada lagi.

 

Camkanlah, hai orang saleh, perhatikanlah, hai orang jujur,*

sebab orang yang bersih mempunyai masa depan.

 

Tetapi orang yang bernoda akan ditumpas habis-habis,*

masa depan orang jahat akan runtuh berantakan.

 

Keselamatan orang jujur berpangkal pada Tuhan,*

Tuhan menguatkan mereka dalam kesesakan.

 

Tuhan akan membebaskan dan menyelamatkan mereka,*

Ia meluputkan mereka dari tangan orang jahat.

 

Tuhan akan menjamin keamanan mereka,*

sebab mereka mencari perlindungan padaNya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant.3         

Berharaplah pada Tuhan dan ikutilah bimbinganNya

 

BACAAN

Dikutip dari  http://www.imankatolik.or.id

1 Raj 22:1-9,15-23,29,34-38

1raj 22:1    Tiga tahun lamanya orang tinggal aman dengan tidak ada perang antara Aram dan Israel.

 

1raj 22:2    Pada tahun yang ketiga pergilah Yosafat, raja Yehuda, kepada raja Israel.

 

1raj 22:3    Berkatalah raja Israel kepada pegawai-pegawainya: "Tahukah kamu, bahwa Ramot-Gilead sebenarnya milik kita? Tetapi kita tinggal diam saja dan tidak merebutnya dari tangan raja negeri Aram."

 

1raj 22:4    Lalu katanya kepada Yosafat: "Maukah engkau pergi bersama-sama aku untuk memerangi Ramot-Gilead?" Jawab Yosafat kepada raja Israel: "Kita sama-sama, aku dan engkau, rakyatku dan rakyatmu, kudaku dan kudamu."

 

1raj 22:5    Tetapi Yosafat berkata kepada raja Israel: "Baiklah tanyakan dahulu firman TUHAN."

 

1raj 22:6    Lalu raja Israel mengumpulkan para nabi, kira-kira empat ratus orang banyaknya, kemudian bertanyalah ia kepada mereka: "Apakah aku boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawab mereka: "Majulah! Tuhan akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."

 

1raj 22:7    Tetapi Yosafat bertanya: "Tidak adakah lagi di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?"

 

1raj 22:8    Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja berkata demikian."

 

1raj 22:9    Kemudian raja Israel memanggil seorang pegawai istana, katanya: "Jemputlah Mikha bin Yimla dengan segera!"

 

1raj 22:15  Setelah ia sampai kepada raja, bertanyalah raja kepadanya: "Mikha, apakah kami boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau kami membatalkannya?" Jawabnya kepadanya: "Majulah dan engkau akan beruntung, sebab TUHAN akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."

 

1raj 22:16  Tetapi raja berkata kepadanya: "Sampai berapa kali aku menyuruh engkau bersumpah, supaya engkau mengatakan kepadaku tidak lain dari kebenaran demi nama TUHAN?"

 

1raj 22:17  Lalu jawabnya: "Telah kulihat seluruh Israel bercerai-berai di gunung-gunung seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala, sebab itu TUHAN berfirman: Mereka ini tidak punya tuan; baiklah masing-masing pulang ke rumahnya dengan selamat."

 

1raj 22:18  Kemudian raja Israel berkata kepada Yosafat: "Bukankah telah kukatakan kepadamu: Tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan hanya malapetaka?"

 

1raj 22:19  Kata Mikha: "Sebab itu dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas takhta-Nya dan segenap tentara sorga berdiri di dekat-Nya, di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya.

 

1raj 22:20  Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang seorang berkata begini, yang lain berkata begitu.

 

1raj 22:21  Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa?

 

1raj 22:22  Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian!

 

1raj 22:23  Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu."

 

1raj 22:29  Sesudah itu majulah raja Israel dengan Yosafat, raja Yehuda, ke Ramot-Gilead.

 

1raj 22:34  Tetapi seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian ia berkata kepada pengemudi keretanya: "Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran, sebab aku sudah luka."

 

1raj 22:35  Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja tetap ditopang berdiri di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu, sampai ia mati pada waktu petang. Darahnya mengalir dari lukanya ke dalam palung kereta.

 

1raj 22:36  Kira-kira pada waktu matahari terbenam terdengarlah teriakan di sepanjang barisan tentara itu: "Masing-masing ke kotanya, masing-masing ke negerinya!

 

1raj 22:37  Raja sudah mati!" Maka pulanglah mereka ke Samaria, lalu mereka menguburkan raja di Samaria.

 

1raj 22:38  Ketika kereta itu dicuci di tepi telaga Samaria, maka darah raja dijilat anjing, sedang perempuan-perempuan sundal mandi di tempat itu, sesuai dengan firman TUHAN yang telah diucapkan-Nya.

 

BACAAN LAIN

Sumber Iman Katolik

Dominikus lahir pada tahun 1170 di Calaruega, Spanyol. Orangtuanya, Don Felix de Guzman dan Joana dari Aza dikenal sebagai bangsawan Kristen yang saleh dan taat agama. Joana ibunya kemudian dinyatakan Gereja sebagai 'beata'; kakaknya, Mannes dan Antonio mencurahkan hidupnya bagi Tuhan dan Gereja sebagai imam; dua orang keponakannya menjadi imam dalam ordo religius yang didirikannya, Ordo Dominikan. Mannes dikemudian hari digelari 'beato' karena kesucian hidupnya dan pengabdiannya yang tulus kepada Tuhan dan Gereja.

 

Masa kecil dan mudanya ditandai dengan kesucian dan semangat belajar yang tinggi. Pendidikan awalnya ditangani langsung oleh pamannya yang sudah menjadi imam. Dominikus kemudian melanjutkan studinya ke sekolah Katedral Palencia. Pada umur 24 tahun ia masuk biara di Osma dan tak lama kemudian ditabhiskan menjadi imam. Karier imamatnya dimulai di Osma didukung oleh doa kontemplatif yang sungguh mendalam. Doa kontemplatif ini yang melahirkan cinta yang tulus kepada umatnya. Karya apostoliknya dimulai sejak tahun 1203 ketika aliran bidaah Albigensianisme melancarkan serangan terhadap kebenaran iman Gereja. Waktu itu, Dominikus bersama uskupnya, Diego d'Azevido sedang dalam perjalanan ke Denmark untuk melaksanakan suatu misi diplomatik bagi Raja Alfonso IX (1188-1230).

 

Albigensianisme, yang lahir pada awal abad ke-13 di kota Albi, Prancis Selatan ini, merongrong ajaran iman yang benar. Aliran ini mengajarkan bahwa segala yang jasmani itu jahat. Ajaran Gereja tentang Tritunggal MahaKudus, peristiwa penjelmaan dan Penebusan umat manusia dalam Pribadi Yesus Kristus diingkarinya; juga semua sakramen, ibadat dan apa saja yang merupakan ungkapan iman Gereja ditolak. Karena sangat fanatik, para penganut aliran sesat ini tanpa segan merusak gereja-gereja dan biara, menghancurkan gambar-gambar kudus dan salib. Segala hubungan antara Gereja dan Negara ditiadakan. Mereka sangat terampil dalam menyebarkan ajarannya sehingga menarik begitu banyak umat menjadi pengikut. Terdorong oleh desakan batin untuk memberantas pengaruh jahat aliran sesat ini, Dominikus mendapat ilham untuk mendirikan sebuah tarekat religius yang lebih memusatkan perhatian pada soal Pewartaan Sabda. Ordo religius Dominikus ini kemudian lazim dikenal dengan nama 'Ordo Praedicatorum' atau 'Ordo para Pengkhotbah'.

 

Pada pertengahan musim panas pada tahun 1206, seusai urusan diplomatik di Denmark dan kunjungan ke Roma, Dominikus bersama Uskup Diego kembali ke Spanyol. Di Montpellier, Prancis Selatan, mereka bertemu dengan para pengkhotbah utusan Paus yang mulai putus asa dalam mengemban tugas memberantas pengaruh ajaran aliran sesat Albigensianisme. Mereka berniat meninggalkan hidup biaranya karena gagal dalam tugas pewartaannya. Banyak faktor membuat mereka gagal: para bangsawan yang merupakan orang kepercayaan masyarakat sudah mengikuti aliran sesat itu; jumlah imam sangat sedikit dan tidak disiapkang dengan baik dalam hal cara mewartakan Injil, padahal para pewarta ajaran sesat itu sangat terampil dalam menyebarkan ajarannya; faktor kegagalan yang lain datang dari kalangan Uskup Prancis Selatan itu sendiri. Mereka acuh tak acuh terhadap bahaya yang menggoncang ajaran iman yang benar, dan lebih getol dalam hal-hal duniawi.

 

Menghadapi keputusasaan para utusan Paus, Uskup Diego dan Dominikus menasehati mereka untuk terus mewartakan Injil Kristus meskipun banyak rintangannya. Mereka dinasehati agar meniru teladan para Rasul dalam pewartaan Injil; memasuki pelosok-pelosok dengan berjalan kaki tanpa membawa uang dan makanan, dan bergaul rapat dengan rakyat yang sudah sesat. Diego dan Dominikus dengan setia menemani mereka dalam kegiatan pewartaan itu. Hasil yang dicapai cukup lumayan, meskipun masih ada juga kegagalan. Uskup Diego dan Dominikus serta Uskup Fulk dari Tolouse, Prancis Utara terus mendampingi para pewarta dalam perjuangan besar memberantas pengaruh jahat Albigensianisme.

Pada tahun 1214, Dominikus mendiskusikan bersama rekan-rekannya rencana mendirikan sebuah tarekat religius. Rencana ini didukung dan mulai dilaksanakan tahun berikutnya bersamaan dengan pemberian hadiah sebuah rumah besar oleh Petrus Seila dari Tolouse. Uskup Fulk memberi restunya.

 

Pandangan hidup yang dianut Ordo Dominikan, yang dikenal dengan nama 'Ordo Predicatorum' atau 'Ordo Pengkhotbah' ini merupakan sesuatu yang belum dikenal pada masa itu. Dominikus menggabungkan corak hidup kontemplatif dengan kehidupan aktif: mewartakan Injil di luar biara, kerja tangan untuk memenuhi kebutuhan hidup, belajar dan lain-lain. Misinya sungguh-sungguh merupakan sesuatu yang baru, karena pada masa itu hal pewartaan adalah tugas khas pada Uskup. Dengan kekhasan ini, Dominikus bermaksud memberikan Gereja suatu Ordo Religius Imam yang berbobot dan handal.

 

Restu atas berdirinya Ordo Dominikan ini diperoleh ketika Dominikus bersama Uskup Fulk mengikuti Konsili Lateran IV di Roma pada tahun 1215. Sri Paus Innocentius III (1198-1216) berjanji meneguhkan ordo itu apabila Dominikus sudah memiliki suatu aturan hidup membiara yang terbukti ampuh dan sebuah gereja sebagai tempat Misa Kudus dan upacara lainnya. Kedua tuntutan Paus ini akhirnya terpenuhi. Dominikus bersama rekan-rekannya sepakat memilih aturan hidup Santo Agustinus dan menyusun konstitusi ordo mereka. Uskup Fulk mempercayakan gereja Santo Romanus di Tolouse kepada Dominikus. Di samping gereja itu, Dominikus mendirikan rumah biaranya yang pertama.

 

Kekhasan Ordo Dominikan ini diperkuat oleh suatu pengalaman mistik. Ketika berdoa di Basilik Santo Petrus di Roma, Dominikus mengalami penglihatan berikut: Santo Petrus dan Paulus mendatangi Dominikus. Petrus menyerahkan kepadanya sebuah kunci, dan Paulus memberinya sebuah buku. Kepadanya Petrus dan Paulus berkata: "Pergilah dan wartakanlah Injil, karena engkau telah ditentukan Allah untuk misi pelayanan itu". Kecuali itu, dalam penglihatan itu pun Dominikus menyaksikan para imamnya mewartakan Injil ke seluruh dunia.

Di Prancis Selatan sendiri, karya pewartaan itu sulit sekali dilaksanakan karena kerusuhan politik dan militer. Karena itu, Dominikus memutuskan untuk mewartakan Injil di wilayah Eropa lainnya seperti Spanyol dan Paris sembil tetap menggalakkan pewartaan di Tolouse dan Prouille. Dari wilayah-wilayah itu, Dominikus mulai melancarkan misi universal ordonya ke berbagai daerah.

 

Untuk mempertegas ciri khas ordonya, Dominikus mengundang imam-imamnya untuk membicarakan berbagai hal penting seperti pendidikan para imam Dominikan, kegiatan pewartaan, kepemimpinan ordo dan penghayatan kaul kemiskinan. Oleh imam-imamnya, Dominikus sendiri diangkat sebagai pemimpin ordo pertama. Ia pun diangkat sebagai pemimpin misi kePausan di Lombardia tatkala umat di wilayah itu diresahkan oleh ajaran sesat. Bersama Kardinal Egolino, Dominikus melancarkan perlawanan gencar terhadap berbagai ajaran sesat. Pekerjaan di Lombardia sangat menguras tenaganya.

 

Dominikus meninggal dunia di Bologna pada tanggal 6 Agustus 1221 setelah menderita sakit keras. Kesucian Dominikus sungguh luar biasa. Ia seorang pendoa yang merasakan benar makna kehadiran Allah. Tentang dirinya, rekan-rekannya berkata: "Ia terus berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan; siang hari ia bekerja bagi sesamanya, dan malam hari ia berkontak dengan Tuhan". Sebelum meninggal ia berpesan: "Tetaplah teguh dalam cinta kasih dan kerendahan hati, dan jangan tinggalkan kemiskinan!"


DOA PENUTUP

Tuhan yang arif bijaksana, santo Dominikus sudah menjadi pewarta ulung kebenaranMu. Semoga ia menolong umatMu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung kami yang setia.  Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar