Minggu, 06 Agustus 2023

Ibadat Bacaan: Minggu, 06 Agustus 2023

Minggu06 Agustus 2023

Pekan Biasa XVIII – O Pekan II

Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya (P)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya.

 

MADAH

Yesus cahaya sejati

Engkaulah penebus kami

Trimalah madah pujian

Yang kini kami haturkan

 

Engkau mulya bermandikan

Cahaya yang menyilaukan

Di muka saksi pilihan

Terselubung oleh awan

 

Jelas terdengar suara

Yang menggema di angkasa

Inilah Putra tercinta

Yang berkenan pada Bapa

 

Terpujilah Yesus Tuhan

Yang harus kami dengarkan

Terpujilah selamanya

Bersama Bapa dan RohNya. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Yesus mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka mendaki sebuah gunung yang tinggi. Di depan mata mereka berubahlah rupa Yesus.

 

Mazmur 83(84) Rindu akan rumah Tuhan

Di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kediaman abadi (Ibr 13,14)

 

Betapa menyenangkan kediamanMu,*

ya Tuhan semesta alam!

 

Hatiku rindu mendambakan pelataran rumah Tuhan; *

jiwa ragaku bersorak sorai kepada Allah yang hidup.

 

Bahkan burung pipit mendapat tempat,*

dan burung layang-layang bersarang di rumahMu.

 

Mereka meletakkan anak-anaknya dekat mesbahMu,*

ya Tuhan semesta alam, rajaku dan Allahku.

 

Berbahagialah orang yang diam di rumahMu,*

yang selalu memuji Engkau.

 

Berbahagialah orang yang menimba kekuatan dari padaMu,*

yang suka berziarah ke rumahMu.

 

Lembah kering yang mereka lintasi *

berubah menjadi sumber air berkat hujan pertama.

 

Mereka berjalan dari kota ke kota *

hendak menghadap Allah di gunung Sion.

 

Tuhan, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku,*

condongkanlah telingaMu, ya Allah Yakub.

 

Lihatlah, ya Allah, raja agung,*

pandanglah raja yang Kauurapi.

 

Lebih baik satu hari dipelataranMu *

dari pada seribu hari di tempat lain.

 

Lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allah *

daripada diam di rumah orang berdosa.

 

Sebab Tuhan Allah adalah raja yang agung dan murah hati,*

Ia memberikan kasih dan kemuliaan.

 

Tuhan menganugerahkan kebahagiaan *

kepada orang yang hidup tanpa cela.

 

Tuhan semesta alam,*

berbahagialah orang yang percaya kepadaMu.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Yesus mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka mendaki sebuah gunung yang tinggi. Di depan mata mereka berubahlah rupa Yesus.

 

Antifon 2

Segumpal awan bercahaya menaungi mereka. Dan dari awan itu terdengar suara: Inilah Putera kesayanganKu yang Kucintai.

 

Mazmur 96 (97) Kemuliaan Tuhan dalam pengadilan

Mazmur ini menguraikan keselamatan dunia dan kepercayaan semua bangsa kepada keselamatan itu (S.Atanasius)

 

Tuhan meraja, hendaklah bumi bersorak sorai,*

dan pulau-pulau bersukacita.

 

Awan kelam menyelubungi Tuhan,*

keadilan dan hukum tumpuan takhtaNya.

 

Api menjalar di hadapan Tuhan,*

menghanguskan para lawan di sekitarNya.

 

Halilintar menyinari jagat,*

bumi melihatnya dan gemetar.

 

Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan,*

di hadapan Tuhan semesta alam.

 

Langit mewartakan keadilan Tuhan,*

dan segala bangsa melihat kemuliaanNya.

 

Dipermalukanlah orang yang menyembah berhala, †

yang bermegah atas arca yang tak berdaya,*

hendaknya segala dewa sujud menyembah Tuhan.

 

Sion mendengarnya dan bersukacita, †

kota-kota Yehuda bersorak sorai *

karena keputusanMu, ya Tuhan.

 

Sebab Engkaulah, ya Tuhan, mahatinggi di atas seluruh bumi,*

Engkau mahaagung di atas segala dewata.-

 

Hai orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan, †

sebab Tuhan memelihara orang yang mengasihiNya *

dan melepaskan mereka dari cengkeraman orang jahat.

 

Terang terbit bagi orang benar,*

sukacita bagi orang yang tulus hati.

 

Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar,*

muliakan namaNya yang kudus.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Segumpal awan bercahaya menaungi mereka. Dan dari awan itu terdengar suara: Inilah Putera kesayanganKu yang Kucintai.

 

Antifon 3

Ketika turun dari gunung, Yesus berpesan: Jangan ceritakan kepada seorangpun apa yang kamu lihat, sebelum Putera manusia bangkit dari alam maut.

 

Mazmur 98 (99) Kuduslah Tuhan Allah kita

Engkau bertakhta di atas singgasana, namun Engkau menjadi serupa dengan kami untuk mengubah keadaan dunia yang buruk (S.Atanasius)

 

Tuhan meraja, gemetarlah para bangsa; †

Tuhan bertakhta di atas singgasana, goncanglah bumi, *

agunglah Tuhan di Sion.

 

Tuhan agung, mengatasi segala bangsa; †

dimuliakanlah namaMu, Allah yang agung dan dahsyat; *

kuduslah Tuhan.

 

Raja mahakuasa, pencinta hukum,*

Engkau sendirilah yang menegakkan keadilan.

 

Hukum dan keadilan dalam bangsa Yakub,*

Engkaulah yang menegakkannya.

 

Agungkanlah Tuhan, Allah kita, †

bersembahsujudlah di depan tumpuan kakiNya; *

kuduslah Tuhan. –

 

Musa dan Harun termasuk imamNya, †

dan Samuel termasuk orang yang menyerukan namaNya; *

mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.

 

Dari dalam tiang awan Tuhan berfirman kepada mereka; *

mereka berpegang pada perintahNya, pada hukum yang diberikanNya.

 

Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, †

Engkaulah Allah yang mengampuni mereka, *

namun Engkau membalas perbuatannya yang jahat.

 

Agungkanlah Tuhan, Allah kita,*

bersembahsujudlah di hadapan gunungNya yang kudus.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Ketika turun dari gunung, Yesus berpesan: Jangan ceritakan kepada seorangpun apa yang kamu lihat, sebelum Putera manusia bangkit dari alam maut.

 

BACAAN

2Kor 3:7-4:6

 

3:7          Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian


3:8          betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!


3:9          Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.


3:10        Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti.


3:11        Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan.


3:12        Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian,


3:13        tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu.


3:14        Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.


3:15        Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.


3:16        Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.


3:17        Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.


3:18        Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.


4:1          Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.


4:2          Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.


4:3          Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,


4:4          yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.


4:5          Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.


4:6          Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

 

BACAAN LAIN

Sumber Iman Katolik

Gunung Tabor disebut Gunung Kemuliaan karena di atas gunung itulah Yesus menampakkan KemuliaanNya kepada Petrus, Yohanes dan Yakobus. Di depan mata ketiga rasul itu, Yesus berubah: "...WajahNya bercahaya seperti matahari dan pakaianNya menjadi putih bersinar seperti terang" (Mat17:2). Kemuliaan Yesus sebagai Putera Allah itu diperkuat oleh kehadiran dua orang nabi besar Perjanjian Lama, Musa dan Elia.

Transfigurasi atau perubahan rupa Yesus dimaksudkan untuk meneguhkan hati ketiga rasul inti itu agar mereka tidak goyah imannya apabila menyaksikan kesengsaraan Yesus nanti. Tranfigurasi ini pun menjadi tonggak penghiburan bagi para rasul di saat-saat mereka mengalami kesengsaraan dan kesulitan dan menjadi jaminan kemuliaan dan kebahagiaan yang akan mereka alami di surga, sebagaimana telah dijanjikan Yesus: "Pada waktu itu orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka...."(Mat13:43).

Kebahagiaan terbesar yang dialami para Rasul di atas gunung itu menjadi tanda kepada kita tentang kebahagiaan surgawi yang akan dianugerahkan Allah kepada semua orang beriman. Santo Paulus melukiskan kebahagiaan itu dengan berkata: "Apa yang tidak dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia" (1Kor2:9). Pesta ini sudah jauh lebih dahulu dirayakan di kalangan Gereja Timur. Sedangkan untuk seluruh Gereja di seantero dunia, pesta ini baru ditetapkan perayaannya secara resmi pada tahun 1457, untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas kemenangan Pasukan Kristen terhadap serangan tentara Turki di Belgrado.

 

MADAH ALLAH TUHAN KAMI

Allah Tuhan kami,*

Engkau kami puji dan kami muliakan.

 

Bapa yang kekal,*

seluruh bumi bersembah sujud padaMu.

 

BagiMu semua malaikat bermadah,*

seluruh isi surga bernyanyi.

 

BagiMu kerubim dan serafim*

tak kunjung putus melambungkan pujian.

 

Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*

Allah segala kuasa.

 

Surga dan bumi*

penuh kemuliaanMu.

 

KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*

rombongan para nabi berbakti.

 

KepadaMu barisan para martir berkurban*

dengan mempertaruhkan nyawa.

 

KepadaMu Gereja kudus beriman,*

tersebar di seluruh dunia.

 

Ya Bapa yang mahakuasa,*

pencipta semesta alam.

 

Putera sejati yang terpuji,*

Putera Bapa yang tunggal.

 

Roh kudus, cahaya mulia,*

penghibur umat beriman.

 

Engkaulah raja agung, ya Kristus,*

Engkaulah Putera Allah yang hidup.

 

Engkau sudi dikandung santa perawan,*

menjadi manusia demi keselamatan kami.

 

Engkau mematahkan belenggu maut,*

membuka pintu kerajaan surga bagi kami.

 

Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*

mengadili umat manusia.

 

Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*

yang Kautebus dengan darahMu sendiri.

 

Sambutlah kami bersama para kudus*

dalam kemuliaan abadi. –

 

Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*

dan berkatilah milik pusakaMu.

 

Bimbinglah kami semua*

dan muliakanlah untuk selamanya.

 

Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*

kami memuji namaMu sepanjang masa.

 

Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*

agar senantiasa luput dari dosa.

 

Kasihanilah kami, ya Tuhan,*

kasihanilah kami.

 

Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*

sebab kami berharap kepadaMu.

 

KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*

kami takkan kecewa selama-lamanya.

 

DOA PENUTUP

Allah yang mahaluhur, ketika Yesus menampakkan kemuliaanNya di atas gunung, Engkau mengukuhkan rahasia-rahasia iman dengan kesaksian para nabi. Kaunyatakan pula pengangkatan umat manusia menjadi puteraMu. Semoga kami mendengarkan suara PuteraMu yang tercinta, supaya layak menjadi sewaris denganNya. Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus sepanjang segala masa. Amin.

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar