Senin, 28 Maret 2022

Ibadat Pagi: Senin, 28 Maret 2022

Senin,28 Maret 2022

PEKAN IV PRAPASKAH – O PEKAN IV

HARI BIASA PEKAN IV PRAPASKAH (U)

 

IBADAT PAGI

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.

U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

MADAH

Kristus surya keadilan

Kini fajar Kaudatangkan

Enyahkanlah kegelapan

Tampilkanlah kehidupan.

 

S’moga pertobatan kami

Di masa Prapaska ini

menurunkan rahmat ampun

Atas dosa yang bertimbun.

 

Bila tiba hari paska

Perkenankan para hamba

Bersorak kegembiraan

Merayakan kebangkitan.

 

Ya Tritunggal mahasuci

Trimalah pujian kami

Yang kami lambungkan ini

Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Ya Tuhan, penuhilah kami dengan kasih setiaMu waktu pagi.

 

Mazmur 89 (90) Limpahkanlah kemurahanMu kepada kami

Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari (2 Ptr 3,8)

 

Tuhan, Engkaulah pelindung kami,*

turun-temurun.

 

Sebelum gunung-gemunung dijadikan,†

sebelum bumi dan jagat dilahirkan,*

dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah.

 

Engkau mengembalikan manusia kepada debu,*

dengan bersabda: “Kembalilah, hai anak Adam!”

 

Sebab bagiMu seribu tahun sama dengan hari kemarin,*

sama dengan satu giliran ronda malam.

 

Manusia hilang lenyap seperti mimpi,*

seperti rumput yang disabit.

 

Pagi-pagi berkembang dan berbunga,*

waktu sore layu dan kering.

 

Hati kami hancur luluh karena amarahMu,*

karena geram murkaMu kami remuk redam.

 

Kesalahan kami Kaubeberkan di hadapanMu,*

dan dosa kami yang tersembunyi terbongkar dalam pandanganMu.

 

Segala hari kami lenyap dalam murkaMu,*

segenap tahun kami hilang bagaikan nafas.

 

Batas umur kami tujuh puluh tahun,*

atau delapan puluh jika kuat.

 

Dan hampir seluruhnya susah dan derita,*

dalam sekejap mata kami lenyap.

 

Mengapa gerangan Engkau murka begitu hebat?*

Mengapa orang takwa Kaumarahi?

 

Ajarlah kami menghitung-hitung hari hidup kami,

supaya kami beroleh budi yang arif.

 

Kembalilah kepada kami, ya Tuhan! Mengapa Engkau berlambat?*

Kasihanilah kami, para hambaMu!

 

Penuhilah kami dengan kasih setiaMu waktu pagi,*

supaya kami bernyanyi gembira seumur hidup.

 

Berilah kami kegembiraan seimbang dengan hari-hari penderitaan kami,*

seimbang dengan tahun-tahun kemalangan kami.

 

Perlihatkanlah karyaMu kepada para hambaMu,*

dan keagunganMu kepada anak-anak mereka.

 

Ya Tuhan, limpahkanlah kemurahanMu kepada kami,*

dan teguhkanlah pekerjaan tangan kami.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Antifon 1

Ya Tuhan, penuhilah kami dengan kasih setiaMu waktu pagi.

 

Antifon 2

Pujilah Tuhan di seluruh bumi.

 

Kidung Yes 42,10-16 Allah pemenang dan penyelamat

Mereka menyanyikan lagu baru di hadapan takhta Allah (Why 14,3)

 

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,*

pujilah Dia di seluruh bumi.

 

Hendaklah laut seisinya bersorak-sorai,*

segala pulau dan semua penduduknya.

 

Hendaklah gurun beserta kota-kotanya bersukaria,*

semua perkampungan yang didiami suku Kedar.

 

Hendaklah penduduk bukit bersorak gembira,*

menggemakan seruannya dari puncak gunung.

 

Hendaklah mereka semua memuliakan Tuhan,*

mewartakan pujianNya di segala pulau.

 

Tuhan bergerak maju laksana pahlawan,*

bagaikan perwira Ia mengobarkan semangat.

 

Tuhan menyerukan pekik pertempuran,*

menghadapi lawan dengan gagah berani.

 

“Terlalu lama Aku membisu,*

terlalu lama Aku menahan diri.

 

Kini Aku hendak menjerit bagaikan wanita bersalin,*

ngap-ngap menghembuskan gelora murkaKu.

 

Aku hendak menghanguskan gunung dan bukit,*

membuat layu segala tetumbuhan.

 

Aku hendak mengubah bengawan menjadi lembah kersang,*

dan mengeringkan segala danau.

 

Tetapi orang buta akan Kutuntun di jalan,*

dan Kubimbing pada lorong yang tidak mereka lihat.

 

Kegelapan mereka akan Kuubah menjadi terang,*

dan jalan yang berlekuk liku Kujadikan rata”.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Antifon 2

Pujilah Tuhan di seluruh bumi.

 

Antifon 3

Pujilah nama Tuhan, hai umat yang berhimpun di rumah Tuhan.

 

Mazmur 134 (135),1-12 Pujian bagi Tuhan yang mengerjakan karya agung

Hai bangsa yang terpilih….wartakanlah karya agung Allah, yang telah memanggil kamu ke luar dari kegelapan kepada terangNya yang mengagumkan (lh 1 Ptr 2,9)

 

Pujilah nama Tuhan,*

pujilah karya Tuhan.

 

hai umat yang berhimpun di rumah Tuhan,*

di pelataran rumah Allah kita.

 

Pujilah Tuhan, sebab Tuhan itu baik,*

bermazmurlah bagi namaNya, sebab nama itu indah.

 

Sebab Tuhan telah memilih Yakub bagi diriNya,*

dan Israel sebagai milik pusakaNya

 

Sungguh kuakui, bahwa Tuhan itu agung,*

bahwa Tuhan kita melebihi segala dewata.

 

Tuhan melakukan semua yang dikehendakiNya,*

di langit dan di bumi, maupun di laut sampai ke dasar-dasarnya.

 

Tuhan membumbungkan awan dari pinggir bumi,†

memanahkan kilat yang menyertai hujan,*

menyuruh angin ke luar dari sumbernya.

 

Tuhan memukul mati anak sulung Mesir,*

baik manusia maupun hewan.

 

Tuhan mendatangkan tanda dan mukjizat di tengah-tengah Mesir,*

melawan Firaun dan semua hambanya.

 

Tuhan menaklukkan bangsa-bangsa besar,*

dan membunuh raja-raja yang kuat.

 

Sihon, raja bangsa Amori, dan Og, raja negeri Basan,*

dan semua raja Kanaan.

 

Tuhan memberikan tanah mereka sebagai milik pusaka,*

sebagai milik pusaka kepada Israel, umatNya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Antifon 3

Pujilah nama Tuhan, hai umat yang berhimpun di rumah Tuhan.

 

BACAAN SINGKAT

(Kel 19,4-6a)

Kamu sendiri telah melihat, bagaimana Aku telah mengangkat dan membawa kamu kepadaKu laksana di atas sayap rajawali. Apabila kamu sekarang sungguh-sungguh mendengarkan perkataanKu dan mau menepati perjanjianKu, maka kamu akan menjadi milikKu, yang Kupilih dari antara segala bangsa. Kamu akan merupakan bagiKu suatu kaum raja dan imam, suatu bangsa yang kudus.

 

LAGU SINGKAT

P: Tuhan akan melepaskan daku dari perangkap,* Dan dari jerat musuh.

U. Tuhan akan melepaskan daku dari perangkap,* Dan dari jerat musuh.

P: Dari lawan yang memfitnah.

U: Dan dari jerat musuh

P: Kemuliaan kepada Bapa Putera dan Roh Kudus.

U: Tuhan akan melepaskan daku dari perangkap,* Dan dari jerat musuh.

 

Antifon Kidung

Di Kapernaum ada seorang pegawai istana yang anaknya sedang sakit. Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang di Galilea, ia minta kepada Yesus, supaya anaknya disembuhkan.

 

KIDUNG ZAKARIA

(Luk 1,68-79)

Terpujilah Tuhan, Allah Israel,*

sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umatNya.

 

Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa,*

putera Daud, hambaNya.

 

Seperti dijanjikanNya dari sediakala,*

dengan perantaraan para nabiNya yang kudus.

 

Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita,*

dan dari tangan semua lawan yang membenci kita.

 

Untuk menunjukkan rahmatNya kepada leluhur kita,*

dan mengindahkan perjanjianNya yang kudus.

 

Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,*

akan membebaskan kita dari tangan musuh.

 

Agar kita dapat mengabdi kepadaNya tanpa takut,*

dan berlaku kudus dan jujur di hadapanNya seumur hidup.

 

Dan engkau, anakku, akan disebut nabi Allah yang mahatinggi,*

sebab engkau akan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalanNya.

 

Untuk menanamkan pengertian akan keselamatan dalam umatNya,*

berkat pengampunan dosa mereka.

 

Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan,*

Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.

 

Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut,*

dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Antifon Kidung

Di Kapernaum ada seorang pegawai istana yang anaknya sedang sakit. Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang di Galilea, ia minta kepada Yesus, supaya anaknya disembuhkan.

 

DOA PERMOHONAN

Terpujilah Yesus, penyelamat kita, sebab Ia telah membuka jalan keselamatan bagi kita dengan kematianNya. Marilah kita berdoa:

U: Tuntunlah umatMu pada jalan yang lurus, ya Tuhan.

 

Allah mahapengasih, Engkau telah memberi kami hidup baru dengan pembaptisan,* semoga kami tiap-tiap hari semakin menyerupai Engkau.

 

Semoga kami pada hari ini menggembirakan hati orang miskin dengan amal bakti kami,* dan menyadari kehadiranMu dalam diri mereka.

 

Semoga kami membaktikan diri kepadaMu dengan jujur dan tulus ikhlas,* serta mencari Engkau dengan segenap hati.

 

Ampunilah dengan rela hati kesalahan kami melawan kerukunan umat,* dan bantulah kami agar tetap sehati sejiwa.

 

BAPA KAMI

Bapa kami yang ada di surga,

dimuliakanlah namaMu.

Datanglah kerajaanMu.

Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga.

Berilah kami rezeki pada hari ini.

Dan ampunilah kesalahan kami,

seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,

Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin

 

DOA PENUTUP

Ya Tuhan, dunia Kaubaharui dengan karya penebusanMu yang mengagumkan. Semoga umatMu Kaulimpahi dengan bantuanMu untuk menghadapi tugasnya di dunia dan mempersiapkan diri akan kebahagiaan di surga. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.

U: Amin.

=====

Renungan Kisah Sengsara

J.Love


27. Lihatlah Manusia itu

Yesus dihadapkan kepada rakyat yang terus menuntut kematianNya


Yesus digiring kembali ke hadapan Pilatus.  Kondisi Yesus sungguh sangat mengenaskan hingga Pilatus tergoncang oleh rasa ngeri dan belas kasihan.  Pilatus membawa Yesus keluar ke hadapan rakyat untuk menunjukkan bahwa Yesus tidak bersalah “Ecce homo!  Lihatlah manusia itu!” seru Pilatus kepada rakyat yang segera dibalas dengan teriakan, “Salibkan Dia, salibkan Dia!” Pilatus terus berusaha meyakinkan massa atas ketidakberdosaan Yesus, namun mereka bahkan semakin beringas.


Inilah citra Allah yang telah dinodai oleh dosa manusia.  Inilah Raja Segala Raja yang tampil dalam keadaan yang amat mengenaskan,  dan rakyat tidak mengenaliNya.  Mereka menolak tawaran Pilatus untuk berbelas kasih kepada Yesus kendati kondisi Yesus sungguh memilukan.  Inilah gambaran dari sikap keras kepala manusia yang membuat cinta menjadi benci,  berkat menjadi kutuk dan keselamatan menjadi kehancuran.  Sikap keras kepala yang masih terus menjadi bagian dari umat manusia dan mungkin termasuk kita.  Betapa ngeri bahwa kita mungkin termasuk di antara rakyat yang menyerukan penyaliban Yesus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar