Selasa, 10 November 2020
Pekan Biasa XXXII – O
Pekan IV
Pw S. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Semoga seruanku sampai kepadaMu,
ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku.
Mazmur 101 (102) Doa dalam pembuangan
Allah menghibur kita dalam segala penderitaan (2 Kor 1,4)
I
Tuhan, dengarkanlah doaku, *
semoga seruanku sampai kepadaMu.
Janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku,*
pada hari kesesakanku.
Dengarkanlah aku pada hari aku berseru,*
bersegeralah menjawab aku.
Sebab hari hidupku lenyap bagaikan asap,*
tulangku membara seperti perapian.
Hatiku layu seperti rumput yang hangus, *
dan aku menjadi mangsa dewa maut.
Rahangku nyeri karena mengigil ketakutan,*
aku tinggal tulang
berbungkus kulit.
Aku kesepian seperti burung undan di padang gurun,*
seperti burung hantu di puing-puing.
Aku tak dapat tidur dan merasa seperti burung pipit,*
yang sepanjang hari bertengger sendirian di atas atap.
Musuhku menghina aku,*
lawanku mempermainkan daku.
Abu kumakan sebagai santapan,*
dan minumanku kucampur dengan air mata.
Karena amarah dan murkaMu,*
Engkau mengangkat dan membanting aku.
Hari hidupku bagaikan bayangan yang menghilang,*
dan aku menjadi layu seperti rumput.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1
Semoga seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan,
Ant. 2
Tuhan, dengarkanlah doa orang yang terlantar.
II
Tetapi Engkau, ya Tuhan, Engkau bersemayam dari sediakala,
*
dan takhtaMu bertahan sepanjang segala masa.
Engkau akan bangkit untuk mengasihani Sion, †
sebab sudah waktunya untuk merelai dia, *
sungguh, saatnya telah tiba.
Sebab para hambaMu amat sayang akan batu-batunya,*
mereka terharu melihat puing-puingnya.-
Kemudian para bangsa akan menjunjung tinggi namaMu, ya
Tuhan,*
dan semua raja akan mengakui kemuliaanMu.
Sebab Engkau akan membangun Sion kembali *
dan menampakkan diri dengan mulia.
Engkau akan mendengarkan doa orang yang telantar, *
Engkau tidak menolak permohonan mereka.
Hendaknya ini dituliskan bagi anak cucu kita,*
supaya angkatan yang akan datang memuji Tuhan:
“Tuhan memandang dari gunungNya yang kudus,*
Ia memperhatikan bumi dari surga.
Ia mendengarkan keluhan orang tawanan *
dan membebaskan orang yang dihukum mati.
Semoga nama Tuhan dimaklumkan di Sion *
dan pujianNya diperdengarkan di Yerusalem;
bila para bangsa datang berkumpul bersama raja mereka *
untuk beribadat kepada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2
Tuhan, dengarkanlah doa orang yang terlantar.
Ant. 3
Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan
tanganMu, (M.P. Alleluya).
III
Tuhan melumpuhkan tenagaku dengan kekuatanNya,*
Ia memperpendek masa kejayaanku.
Aku berdoa: “Ya Allahku, †
jangan aku Kaupanggil di tengah hidupku,*
sedangkan tahun-tahunMu berlangsung turun temurun.”
Di zaman purbakala Engkau meletakkan dasar bumi,*
dan langit adalah buatan tanganMu.
Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada,*
semuanya menjadi usang seperti pakaian.
Engkau mengubah mereka seperti orang berganti pakaian,*
dan mereka hilang lenyap.
Tetapi Engkau tetap sama,*
dan tahun-tahunMu tidak berakhir.
Anak cucu hambaMu akan hidup dengan aman,*
dan keturunan mereka tetap tinggal di hadiratMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3
Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan
tanganMu, (M.P. Alleluya).
BACAAN
2 Mak 6:12-31
2Mak 6:12 Kepada orang yang menemukan buku ini aku
menasehatkan, supaya jangan kebingungan karena malapetaka itu. Baiklah ia
merenungkan bahwa hukuman-hukuman itu tidak bermaksud membinasakan bangsa kita,
melainkan memperbaikinya.
2Mak 6:13 Memang
adalah suatu tanda bukti kebaikan hati yang besar, kalau orang fasik tidak lama
dibiarkan saja, melainkan segera dijatuhi hukuman.
2Mak 6:14 Pada
bangsa-bangsa lain Sang Penguasa yang maha besar menunda hukuman mereka, hingga
mereka menggenapkan dosa-dosa mereka. Tetapi terhadap kita ini Ia menetapkan
secara lain,
2Mak 6:15 sehingga
Ia tidak perlu menghukum sampai penghabisan, apabila dosa-dosa kita sampai ke
puncaknya.
2Mak 6:16 Karena
demikian halnya maka Ia tidak pernah mencegah belas kasihan-Nya kepada kita.
Sebaliknya, sedang menyiksa dengan malapetaka Ia tidak meninggalkan umat-Nya.
2Mak 6:17 Cukuplah
kiranya kami mengingatkan hal itu dan baiklah sekarang kami kembali kepada
kisahnya sesudah pelanturan yang kecil ini.
2Mak 6:18 Eleazar
adalah seorang ahli Taurat yang utama. Ia sudah lanjut umurnya dan terhormatlah
tampan rupanya. Ia dibuka mulutnya dengan kekerasan dan begitu dipaksa makan
daging babi.
2Mak
6:19 Tetapi dengan mengutamakan
kematian terhormat dari pada hidup ternista ia menuju tempat pukulan dengan
rela hati, setelah daging itu dimuntahkannya kembali.
2Mak 6:20 Dan
demikian mestinya tindakan orang yang berani menolak apa yang bahkan karena
cinta kepada hidup sekalipun tidak boleh dikecap.
2Mak 6:21 Tetapi
para pengurus perjamuan korban yang tak halal menyendirikan Eleazar, oleh
karena sudah lama mereka kenal baik dengan orang itu. Lalu mereka mengajak dia
untuk mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat disediakannya sendiri.
Cukuplah kalau dari daging korban itu ia hanya pura-pura makan apa yang
dititahkan raja.
2Mak 6:22 Dengan
berbuat demikian ia dapat meluputkan diri dari kematian dan mendapat perlakuan
baik demi persahabatan lama di antara mereka.
2Mak 6:23 Tetapi
Eleazar mengambil keputusan mulia, yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan
usianya, bagi ubannya yang jernih dan teramat mulia, pantas bagi cara hidupnya
yang jernih sejak masa mudanya dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci
yang diberikan oleh Allah sendiri. Dengan tegas dimintanya, supaya segera
dikirim ke dunia orang mati saja.
2Mak 6:24 Katanya:
"Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, supaya janganlah banyak
pemuda kusesatkan juga, oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur
sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing.
2Mak 6:25 Boleh
jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini
dan dalam pada itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku.
2Mak 6:26 Kalaupun
sekarang aku lolos dari dendam dari pihak manusia, tetapi tidak dapatlah aku
melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati.
2Mak 6:27 Dari
sebab itu dengan berpulang sebagai lelaki aku sekarang mau menyatakan diri
layak bagi usiaku.
2Mak 6:28 Dengan
demikian akupun meninggalkan suatu teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan
sukarela yang mulia mati bagi hukum Taurat yang mulia dan suci itu."
Setelah berkata demikian, Eleazar segera menuju tempat siksaan.
2Mak 6:29 Adapun
orang-orang yang mengantarnya ke sana merubah kesudian yang belum lama
berselang mereka taruh terhadapnya menjadi permusuhan. Itu dikarenakan oleh
perkataan yang baru diucapkan Eleazar dan yang mereka pandang sebagai kegilaan
belaka.
2Mak 6:30 Ketika
sudah hampir mati karena pukulan-pukulan, maka mengaduhlah Eleazar, katanya:
"Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku
dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung kesengsaraan
hebat dalam tubuhku akibat deraan itu. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya
itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan."
2Mak 6:31 Demikian
berpulanglah Eleazar dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran
budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya untuk kaum muda saja, tetapi
juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.
BACAAN LAIN
St. Leo Agung atau Paus
Leo I kelahiran Tuscany 390 M adalah paus pertama (pontifikat 440 -461) yang
memperoleh gelar “Agung”.
Dinobatkan paus menggantikan
Paus Sixtus III 29 September 440 saat Gereja menghadapi prahara disintegrasi
kerajaan Romawi, ajaran sesat Manichaeanisme, Pelagianisme, Priscilllianisme,
Nestorianisme dll.Bidaah dan kontroversi dogmatis dan kemerosotan nilai moral,
dengan visi jauh ke depan, masa kepausannya ditandai kecemerlangan. Sebagai
akolit, Leo diutus ke Afrika dimana ia bertemu St. Agustinus dan kemudian hari
melayani sebagai diakon baik Paus Selestine I maupun Paus Sixtus III.
Paus Leo I menegakkan
wewenang spiritual kepausan dan Gereja sebagai sumber stabilitas dan
kebijaksanaan (sebelumnya banyak wewenang paus didelegasikan kepada uskup
diocesan lokal).
DOA PENUTUP
Tuhan, benteng pertahanan kami, GerejaMu Kaualaskan pada
Petrus, wadas kukuh kuat yang takkan digoncangkan oleh serangan kerajaan maut.
Semoga berkat doa santo Leo agung, GerejaMu berdiri teguh dalam kebenaran dan
tetap dilindungi dalam damai. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar