Rabu, 11
November 2020
Pekan Biasa XXXII – O Pekan IV
Pw S. Martinus dr Tours, Uskup (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1
Pujilah Tuhan, hai hatiku!
Jangan lupa akan segala kebaikanNya, (M.P. Alleluya).
Mazmur 102 (103) – Pujian kepada Allah yang berbelaskasih
Allah kita penuh rahmat dan belas kasihan, Ia mengunjungi
kita laksana fajar cemerlang (Luk 1,78)
Pujilah Tuhan, hai hatiku!*
Pujilah namaNya yang kudus, hai seluruh batinku!
Pujilah Tuhan, hai hatiku! *
Jangan lupa akan segala kebaikanNya!
Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu *
dan menyembuhkan segala penyakitmu.
Dialah yang meluputkan hidupmu dari kematian *
dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.
Dialah yang melimpahi hidupmu dengan kebaikan *
dan menjadikan masa mudamu kekal seperti garuda.-
Tuhanlah yang menegakkan hukum dan keadilan *
bagi semua orang yang tertindas.
Ia memperkenalkan rencanaNya kepada Musa *
dan memaklumkan karyaNya yang agung kepada umat Israel.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1
Pujilah Tuhan, hai hatiku!
Jangan lupa akan segala kebaikanNya, (M.P. Alleluya).
Ant. 2
Seperti seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah Tuhan
sayang akan orang yang takwa, (M.P. Alleluya).
II
Tuhan itu pengasih dan penyayang, *
lambat akan marah dan penuh kasih setia.
Ia tidak akan murka terus menerus,*
tidak untuk selamanya mengobarkan amarahNya.
Ia tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita,*
dan tidak membalas sepadan kesalahan kita.
Tetapi sebagaimana langit menjulang tinggi di atas bumi,*
demikianlah kasih setia Tuhan terhadap orang yang takwa.
Sejauh timur dari barat,*
sekian jauhlah dibuangNya kejahatan kita.
Seperti seorang bapa sayang akan anaknya,*
demikianlah Tuhan sayang akan orang yang takwa.
Sebab Ia mengetahui keadaan kita, *
Ia ingat bahwa kita debu.
Adapun manusia, hari hidupnya seperti rumput,*
seperti bunga di padang ia berkembang.
Apabila angin melintasinya, ia tak ada lagi,*
dan tempatnya pun tidak diketahui lagi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2
Seperti seorang bapa sayang akan anaknya, demikianlah Tuhan
sayang akan orang yang takwa, (M.P. Alleluya).
Ant. 3
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya, (M.P. Alleluya).
III
Tetapi kasih setia Tuhan bagi orang takwa *
berlangsung dari sediakala sampai selama-lamanya.
Kemurahan Tuhan berlangsung turun temurun †
bagi orang yang berpegang pada perjanjianNya,*
yang melakukan perintahNya dengan setia.
Tuhan menegakkan takhtaNya di surga,*
Ia meraja dan berkuasa atas segala-galanya.
Pujilah Tuhan, hai semua malaikatNya, †
hai pahlawan perkasa yang melaksanakan titahNya *
dan memperhatikan segala firmanNya.
Pujilah Tuhan, hai para tentaraNya,*
para panglima yang melakukan kehendakNya.
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya, †
di semua wilayah kekuasaanNya; *
pujilah Tuhan, hai hatiku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3
Pujilah Tuhan, hai segala ciptaanNya, (M.P. Alleluya).
BACAAN
2 Mak 7: 1-19
2Mak 7:1 Terjadi
pula yang berikut ini: Tujuh orang bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Lalu
dengan siksaan cambuk dan rotan mau dipaksa oleh sang raja untuk makan daging
babi yang haram.
2Mak 7:2 Maka
seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara, berkata begini:
"Apakah yang hendak baginda tanyakan kepada kami dan apakah yang hendak
baginda ketahui? Kami lebih bersedia mati dari pada melanggar hukum nenek
moyang."
2Mak 7:3 Maka
geramlah sang raja, lalu diperintahkannya untuk memanaskan kuali dan kancah.
2Mak 7:4 Segera
setelah semuanya menjadi panas diperintahkanlah oleh sang raja, agar lidah juru
bicara itu dipotong, kepalanya dikuliti dan tangan serta kakinya dikerat dengan
disaksikan oleh saudara-saudara lain itu serta ibu mereka.
2Mak 7:5 Setelah
orang itu dipuntungkan seluruhnya, maka sang raja menyuruh untuk membawa orang
yang masih bernafas itu ke api dan menggorengnya di dalam kuali. Sementara uap
dari kuali itu merata luas, maka saudara-saudara lain serta ibu mereka saling
mengajak untuk mati secara perwira.
2Mak 7:6 Kata
mereka: "Tuhan Allah melihat ini. Ia sungguh-sungguh menghibur kita,
sebagaimana dahulu dinyatakan oleh Musa dalam lagu bantahan yang memberikan
kesaksian ini: Ia akan menghibur hamba-hamba-Nya."
2Mak 7:7 Setelah
yang pertama berpulang secara demikian lalu yang kedua dibawa untuk disiksa.
Setelah kulit kepalanya serta rambutnya dikupas oleh mereka, maka bertanyalah
mereka kepadanya: "Maukah engkau makan sebelum badanmu disiksa anggota demi
anggota?"
2Mak 7:8 Jawabnya
dalam bahasanya sendiri: "Tidak!" Dari sebab itu maka pada gilirannya
iapun disiksa juga sama seperti yang pertama.
2Mak 7:9 Ketika
sudah hampir putus nyawanya berkatalah ia: "Memang benar kau, bangsat,
dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan
membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi
hukum-hukum-Nya!"
2Mak 7:10 Sesudah
itu maka yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta segera dikeluarkannya
lidahnya dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga.
2Mak 7:11 Dengan
berani berkatalah ia: "Dari Sorga aku telah menerima anggota-anggota ini
dan demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya itu bukan apa-apa. Tetapi aku
berharap akan mendapat kembali semuanya dari pada-Nya!"
2Mak 7:12 Sampai-sampai
sang raja sendiri serta pengiringnyapun tercengang-cengang atas semangat pemuda
itu yang memandang kesengsaraan itu bukan apa-apa.
2Mak 7:13 Sesudah
yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan dipuntungkan secara
demikian pula.
2Mak 7:14 Ketika
sudah dekat pada akhir hidupnya berkatalah ia: "Sungguh baiklah berpulang
oleh tangan manusia dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami
akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Sedangkan bagi baginda tidak ada
kebangkitan untuk kehidupan."
2Mak 7:15 Sesudah
itu segera yang kelima dibawa ke situ dan disengsarakan.
2Mak 7:16 Sambil
menatap sang raja berkatalah ia: "Meskipun baginda fana juga, namun
baginda mempunyai wewenang atas manusia untuk berbuat sesuka hati baginda,
tetapi baginda jangan menyangka Allah telah meninggalkan bangsa kami.
2Mak 7:17 Baiklah
baginda dengan sabar menunggu saja, niscaya baginda akan menyaksikan kebesaran
kekuasaan Tuhan. Baginda akan mengalami bagaimana baginda sendiri serta
keturunan baginda akan disengsarakan oleh Tuhan!"
2Mak 7:18 Sesudah
dia maka dibawalah yang keenam ke situ. Ketika sudah hampir menemui ajalnya
berkatalah ia: "Jangan berpikir salah oleh karena kami menderita sengsara
ini oleh sebab diri kami sendiri, oleh karena kami telah berdosa kepada Allah
kami. Itulah sebabnya maka hal-hal yang mengherankan telah menimpa diri kami.
2Mak 7:19 Tetapi
baginda jangan menyangka bahwa baginda akan terluput dari hukuman. Sebab
baginda sudah berusaha memerangi Allah."
BACAAN LAIN
Santo Martinus
dilahirkan di Sabaria, Hungaria pada tahun 315. Ayahnya seorang perwira Romawi.
Tidak seorang pun dari kedua orangtuanya yang beragama Kristen, tetapi Martinus
merasakan adanya panggilan yang kuat dari lubuk hatinya untuk menjadi pengikut
Kristus. Pernah suatu hari ketika usianya sepuluh tahun, Martinus diam-diam
pergi dari rumahnya dan mengetuk pintu sebuah
gereja Katolik. Dia belajar iman Katolik secara sembunyi-sembunyi supaya ia
bisa dibaptis. Ketika berusia 15 tahun, Martinus dipaksa masuk angkatan
bersenjata Romawi, padahal Martinus tidak suka orang saling membunuh dalam
peperangan.
Suatu malam di musim
dingin, Martinus berjumpa dengan seorang pengemis berpakaian compang-camping
yang menggigil kedinginan. Martinus menghentikan kudanya dan melepaskan mantol
wol-nya yang indah. Dengan pedangnya Ia menyobek mantolnya itu menjadi dua
bagian dan kemudian memberikan yang sebagian kepada si pengemis yang segera
menerimanya dengan gembira. Malam itu Martinus bermimpi. Dalam mimpinya Yesus
mengenakan belahan mantolnya yang ia berikan kepada si pengemis! Yesus berkata
kepada para malaikat dan para kudus yang mengelilinginya kataNya, "Lihat mantol
yang diberikan Martinus kepadaKu, padahal ia masih seorang katekumen (=
pengikut pelajaran agama Katolik) dan belum dibaptis!" Ketika Martinus
bangun, ia segera mohon dibaptis. Martinus mengundurkan diri dari dinas
ketentaraan, sebab katanya, "Aku ini laskar Kristus, karena itu tidak
patut aku berperang."
St. Martinus kemudian
menjadi seorang imam dan seorang uskup yang hebat. Ia senantiasa membagikan
cinta kasihnya yang besar kepada siapa saja. Ketika St. Martinus wafat di
Tours, Perancis, pada tahun 397, ia dimakamkan di Pemakaman Kaum Miskin
DOA PENUTUP
Allah, kemuliaan para kudus, uskupMu santo Martinus
meluhurkan Dikau baik dengan kehidupan maupun dengan kematiannya. Perbaharuilah
kiranya dalam hati kami karya agung rahmatMu, sehingga maut ataupun hidup
takkan mampu memisahkan kami dari cintaMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang
segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
====
PERINGATAN = MEMORIA
(lihat hal XXIV buku
Ibadat Harian)
Ada 2 macam yaitu;
1. Peringatan Wajib
2. Peringatan
Fakiltatif
Aturan-aturan untuk
kedua macam itu sama, yaitu;
1. MAZMUR dan
ANTIFONnya sama dengan hari-hari biasa
2. PEMBUKAAN ibadat
harian, MADAH dalam ibadat pagi, ibadat sore, dan ibadat bacaan, BACAAN
SINGKAT, LAGU SINGKAT, ANTIFON kidung Zakharia dan kidung Maria dapat dipilih
dari hari-hari biasa atau dari rumus umum orang kudus yang bersangkutan
3. Pada ibadat pagi dan
ibadat sore: DOA PENUTUP dari orang kudus yang diperingati
4. Pada ibadat bacaan:
bacaan kedua dan DOA PENUTUP dari orang kudus yang diperingati. Tidak ada madah
"Allah Tuhan kami"
5. Dalam ibadat siang
dan ibadat penutup semuanya seperti hari-hari biasa, tanpa ada sesuatu tentang
orang kudus yang diperingati
6. Dalam buku Ibadat
Harian ini peringatan fakultatif tidak dicantumkan. Kalau ada yang ingin
merayakan itu diharap menggunakan rumus umum yang sesuai. Doa penutup tentang
orang kudus yang diperingati dapat diambil dari rumus umum atau dari Buku Misa
jilid IV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar