Kamis, 12 November 2020
Pekan Biasa
XXXII – O Pekan IV
Pw. S.Yosafat, Uskup dan Martir (M)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya martir
pahlawan suci
Jejak
Kristus kauikuti
Musuh sudah
kaukalahkan
Kini engkau
dimulyakan.
S’moga doamu
yang sakti
Menghapuskan
dosa kami
Menyingkirikan
kejahatan
Yang merusak
kesatuan.
Terlepas
sudah tubuhmu
Dari ikatan
belenggu
Lepaskan
belenggu kami
Agar dapat
hidup suci.
Dipujilah
Allah Bapa
Bersama
Putra tercinta
Dan Roh
penghibur ilahi
Selalu tak
kunjung henti. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Ant. 1 Leluhur kami mencapai
kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya
wajahMu, (M.P. Alleluya).
Mazmur 43
(44) Bencana umat Allah
Dalam
segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang
mencintai kita. (Rom 8,37)
I
Ya Allah,
dengan telinga kami sendiri telah kami dengar *
kisah yang
diceritakan para leluhur kami.
Tentang
karya agung yang Kaulakukan pada zaman mereka,*
yang
Kaukerjakan dahulu kala dengan tanganMu
Untuk
menanam umatMu, Kauhalaukan para bangsa,*
Kaucerai-beraikan
mereka, supaya umatMu dapat berkembang.
Leluhur kami
merebut tanah bukan berkat pedangnya sendiri,*
mereka
mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya,
Melainkan
berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu,*
sebab Engkau
cinta pada mereka.
Engkaulah
rajaku dan Allahku,*
panglimaku
yang menyelamatkan keturunan Yakub
Berkat
kekuatanMu kami tundukkan lawan kami.*
berkat
namaMu kami kalahkan musuh yang menyerbu.
Sebab bukan
busurku yang kuandalkan,*
bukan
pedangku yang memberi kemenangan
Melainkan
Engkaulah yang memberi kami kemenangan atas musuh,*
Engkaulah
yang mempermalukan lawan kami
Maka hanya
Engkaulah kebanggaan kami senantiasa,*
namaMulah
kami puji sepanjang masa
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Leluhur kami mencapai
kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya
wajahMu, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Tuhan tidak akan memalingkan
wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya, (M.P. Alleluya).
II
Namun Engkau
membuang dan mengaibkan kami,*
Engkau tidak
lagi mendampingi tentara kami
Engkau
membiarkan kami dipukul mundur oleh lawan *
dan dirampas
oleh musuh kami.
Engkau
menjadikan kami bagaikan ternak sembelihan *
dan
mencerai-beraikan kami di antara para bangsa.
Engkau
menjual umatMu tanpa harga *
dan
menganggap kami tak bernilai
Engkau
menjadikan kami bahan celaan tetangga,*
ejekan dan
olok-olokan di lingkungan kami.
Nama kami
dipakai sebagai sindiran oleh para bangsa,*
sebagai
lelucon oleh khalayak ramai.
Kehinaan
menghantui kami sepanjang hari,*
kami malu
dan kehilangan muka.
Sebab musuh
mengumpat dan memfitnah kami,*
mereka
menyerang dan membalas dendam.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Tuhan tidak akan memalingkan
wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Bangunlah , ya Tuhan,
janganlah marah terus menerus.
III
Segala macam
cerca menimpa diri kami, †
namun kami
tidak lupa akan Dikau,*
tidak pula
melanggar perjanjianMu.
Hati kami
tidak mengingkari Engkau,*
dan langkah
kami tidak menyimpang dari jalanMu.
Engkau
mematahkan hati kami*
dan meliputi
kami dengan kegelapan.-
Seandainya
kami lupa akan Allah kami,*
atau
menadahkan tangan kepada dewa lain;
Masakan
Allah tidak mengetahuinya?*
Ia kan
menyelami segala lubuk hati!
Sesungguhnya
karena Engkaulah kami dibantai sepanjang hari *
dan
diperlakukan sebagai domba sembilihan.
Bangkitlah,
mengapa Engkau tidur, ya Tuhan kami? *
Bangunlah,
janganlah marah terus-menerus!
Mengapa Kau
palingkan wajahMu dari pada kami?*
Mengapa
penindasan dan kemalangan kami tidak Kauhiraukan?
Kepala kami
ditundukkan sampai mencium debu,*
Tubuh kami
tertiarap melekat di tanah.
Bangkitlah
untuk menolong kami! *
Bebaskanlah
kami demi kasih setiaMu.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Bangunlah , ya Tuhan,
janganlah marah terus menerus.
BACAAN
2Mak 7:20-41
2Mak 7:20 Tetapi
terutama ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak
dikenang-kenangkan baik-baik. Ia mesti menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam
tempo satu hari saja. Namun demikian, itu ditanggungnya dengan besar hati oleh
sebab harapannya kepada Tuhan.
2Mak 7:21 Dengan rasa hati yang luhur dihiburnya anaknya
masing-masing dalam bahasanya sendiri, penuh dengan semangat yang luhur. Dengan
semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya lalu berkatalah ia kepada
anak-anaknya:
2Mak 7:22 "Aku tidak tahu bagaimana kamu muncul
dalam kandungku. Bukan akulah yang memberi kepadamu nafas dan hidup atau
menyusun bagian-bagian pada badanmu masing-masing!
2Mak 7:23 Melainkan Pencipta alam semestalah yang
membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan
belas kasihan-Nya Tuhan akan memberikan kembali roh dan hidup kepada kamu,
justru oleh karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi
hukum-hukum-Nya."
2Mak 7:24 Adapun raja Antiokhus mengira bahwa ibu itu
menghina dia dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang
masih hidup itu tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi sang raja juga
menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa anak bungsu itu akan dijadikannya kaya
dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya.
Bahkan ia akan dijadikannya sahabat raja dan kepadanya akan dipercayakan
pelbagai jabatan negara.
2Mak 7:25 Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya
sama sekali, maka sang raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasehati
anaknya demi keselamatan hidupnya.
2Mak 7:26 Sesudah ia lama mendesak barulah ibu itu
menyanggupi untuk meyakinkan anaknya.
2Mak 7:27 Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu
dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu berkatalah ia dalam bahasanya
sendiri: "Anakku, kasihanilah aku yang sembilan bulan lamanya mengandungmu
dan tiga tahun lamanya menyusuimu. Akupun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu
hingga umur sekarang ini dan terus memeliharamu.
2Mak 7:28 Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit
dan ke bumi dan kepada segala sesuatunya yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah
bahwa Allah tidak menjadikan kesemuanya itu dari barang yang sudah ada.
Demikianpun bangsa manusia dijadikan juga.
2Mak 7:29 Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya,
hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu dan terimalah maut itu, supaya
aku mendapat kembali engkau serta kakak-kakakmu di masa belas kasihan
kelak."
2Mak 7:30 Ibu itu belum lagi mengakhiri ucapannya itu,
maka berkatalah pemuda itu: "Kamu menunggu siapa? Aku tidak mentaati
penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat yang sudah
diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami.
2Mak 7:31 Niscaya baginda yang menjadi asal usul segala
malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani tidak akan terluput dari tangan
Allah.
2Mak 7:32 Memanglah kami ini menderita oleh sebab
dosa-dosa kami sendiri.
2Mak 7:33 Kalaupun Tuhan yang hidup itu murka sebentar
kepada kami untuk menegur dan memperbaiki kami, namun Ia pasti akan berdamai
lagi dengan hamba-Nya.
2Mak 7:34 Tetapi baginda, orang yang paling fasik dan
paling keji di antara sekalian manusia, janganlah meninggikan diri dengan
sia-sia dan tertipu oleh harapan yang tak pasti, meskipun baginda sekarang
dapat menjatuhkan tangan baginda kepada abdi-abdi Sorga.
2Mak 7:35 Sebab baginda belum juga terluput dari
pengadilan Yang Mahakuasa dan Allah Pengawas.
2Mak 7:36 Adapun saudara-saudara kami mendapat minuman
kehidupan kekal karena perjanjian Allah, setelah mereka menderita sengsara
sementara. Sedangkan baginda akan mendapat hukuman yang adil atas kecongkakan
baginda oleh karena pengadilan Allah.
2Mak 7:37 Sama seperti kakak-kakakku akupun hendak
menyerahkan jiwa ragaku juga demi hukum-hukum nenek moyang. Dan aku berseru
kepada Allah, semoga Ia segera kembali mengasihani bangsa kami, dan semoga
dengan pencobaan dan deraan baginda dibawa-Nya untuk mengakui, bahwa Dialah
Allah Yang Esa.
2Mak 7:38 Semoga kemurkaan Yang Mahakuasa yang secara
adil berkecamuk atas seluruh bangsa kami itu berhenti dengan diriku dan dengan
diri kakak-kakakku."
2Mak 7:39 Dengan meluap-luaplah kemurkaannya sang raja
menyuruh untuk memperlakukan anak bungsu itu dengan lebih bengis dari pada yang
lain-lain. Sebab ia sakit hati karena cemooh itu.
2Mak 7:40 Demikianlah anak muda itu berpulang dengan tak
bercela, hanya dengan penuh kepercayaan pada Tuhan.
2Mak 7:41 Ibu itu mati paling akhir sesudah anak-anaknya.
BACAAN LAIN
Santo Yosafat Kunsevyc adalah orang pertama dari
Gereja Timur yang dinyatakan Kudus oleh Gereja Khatolik Roma. Ia adalah seorang
biarawan dan Uskup Agung dari Gereja Katolik Yunani Ukraina yang menjadi martir
karena usahanya untuk mempersatukan umat beriman. Gereja Katolik Yunani Ukraina
sendiri adalah salah satu dari Gereja-Gereja Katolik partikular Ritus Timur
yang tergabung dalam persekutuan penuh dengan Gereja Khatolik Roma, dan
bertanggung jawab langsung pada Sri Paus.
Yosafat disebut sebagai rasul ekumenisme karena selama
hidupnya Ia berusaha keras menyerukan persatuan di kalangan gereja-gereja
Kristen di Ukraina. Saat itu di Ukraina terdapat tiga kelompok utama Kristen
yang saling tidak akur, yaitu : Gereja Katolik Roma, Gereja Katolik Yunani
Ukraina yang bersatu dengan paus Gereja Khatolik Roma serta Gereja Yunani
Orthodox.
Yosafat dipilih menjadi uskup dan memimpin Keuskupan
Polotsk pada tahun 1617. Ia menghabiskan sepuluh tahun berikutnya untuk
membantu umat mengenal dan mencintai iman Katolik mereka dengan lebih baik. Ia
mengorganisir perayaan-perayaan doa Ekumenis dan kelas-kelas rohani bersama. Ia
mengadakan pertemuan-pertemuan para klerus lintas Gereja dan bekerjasama dengan
para imam untuk memberlakukan peraturan-peraturan yang dapat membantu umat
beriman hidup lebih dekat dengan Yesus.
Uskup Agung Yosafat adalah seorang pengkhotbah
terkenal yang bekerja keras untuk membawa persatuan di antara umat beriman.
Kotbah-kotbahnya yang mengagumkan telah membawa kembali banyak orang-orang
Kristen yang hidupnya menyimpang untuk kembali ke Gereja. Ia membawa pengaruh
positif bagi masyarakat hingga ia sangat dihormati oleh umat dari semua
Golongan Kristen yang ada. Karena pengaruhnya itu membuat sebagian orang mulai
was-was terhadapnya. Mereka membangkitkan suatu persekongkolan untuk
melawannya.
Pada tanggal 12 November 1623, seorang imam Gereja
Orthodox bernama Elias datang ke Keuskupan dan berteriak menghina Uskup Agung
Josafat dari halaman keuskupan, dan mencoba memaksa masuk ke dalam kediaman
uskup. Ketika Elias ditahan oleh petugas keamanan; massa Orthodox kemudian
berkumpul dan memaksa agar ia dibebaskan. Setelah beberapa saat massa menjadi
semakin beringas lalu menyerbu masuk kedalam keuskupan. Bapa Uskup Yosafat mencoba
untuk memastikan keselamatan para pembantunya sebelum ia sendiri berusaha
menyelamatkan diri. Sayang sekali ia tidak bisa keluar tepat waktu. Ia
ditangkap dan dianiaya sampai mati oleh massa. Jenasahnya kemudian dibuang ke
sungai.
Beberapa waktu kemudian Jenazah Santo Josaphat
Kuntsevych ditemukan lalu dibawa ke Roma, di mana ia diberi kehormatan dan
dimakamkan sebagai seorang martir Gereja dalam Basilika Santo Petrus.
DOA PENUTUP
Tuhan yang
kekal dan kuasa, bangkitkanlah dalam GerejaMu semangat yang mendorong santo
Yosafat untuk menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya. Semoga berkat doanya
kami dijiwai oleh semangat yang sama, sehingga tidak takut menyerahkan nyawa
bagi saudara-saudara kami. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar