Rabu, 28 Februari 2024

Ibadat Bacaan: Rabu, 28 Februari 2024

Rabu, 28 Februari 2024

PEKAN II PRAPASKAH – O PEKAN II

HARI BIASA PEKAN II PRAPASKAH (U)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

MADAH

Kinilah waktu yang tepat

Untuk menerima rahmat

Asalkan kita bertobat

Dengan kebulatan tekad.

 

Hati kita yang terluka

Tertindih timbunan dosa

Mengharapkan pengampunan

Hasil karya Kristus Tuhan

 

Marilah kita semua

Menyiapkan Paska raya

Dengan tekun berusaha

Menjadi abdi sesama

 

Ya Tritunggal maha suci

Trimalah pujian kami

Yang kami lambungkan ini

Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

 

Mazmur 38 (39) Doa orang sakit

Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)

                        I

Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*

jangan sampai aku berdosa dengan lidahku

 

Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *

selama orang jahat menentang aku.”

 

Aku diam seribu bahasa dan membisu,*

meskipun aku cemas tertekan oleh derita

 

Hatiku merasa panas seperti terbakar,*

bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.

 

Akhirnya kubuka juga mulutku: *

“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:

 

singkapkanlah sisa hari-hariku: *

supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”

 

Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*

dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu

 

Sayang, manusia hanya asap belaka,*

tiada ubahnya dengan gambar bayangan

 

Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *

percumalah segala kegelisahannya

 

Ia menimbun-nimbun kekayaan,*

tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

 

Antifon 2

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku

                        II

Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *

padaMulah kutaruh harapanku

 

bebaskanlah aku dari segala dosaku,*

jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu

 

Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*

ah, sekiranya Engkau mau bertindak!

 

Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*

aku hancur luluh karena pukulan tanganMu

 

Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,†

dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*

sayang, manusia hanya asap belaka

 

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *

dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku

 

Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku †

sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*

perantau seperti semua leluhurku

 

Palingkanlah wajah kemurkaanMu daripadaku, †

supaya aku bersukacita *

sebelum aku meninggal dan tiada lagi

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku

 

Antifon 3

Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya

 

Mazmur 51 (52)  Melawan penghojat

Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)

 

Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*

hai pahlawan gadungan?

 

Hai orang mursid yang palsu,*

mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?

 

Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*

hai ahli penipu

 

Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*

engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran

 

Engkau suka akan segala macam omonganmu *

yang merusak dan menipu

 

Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*

memusnakan dikau untuk selama-lamanya

 

Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *

dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi

 

Melihat itu orang jujur akan takut,*

tetapi kemudian mereka tertawa:

 

“Lihatlah dia, inilah orangnya *

yang tidak sudi berlindung pada Allah

 

Dia  menaruh harapan pada kekayaannya,*

dia percaya pada tipu muslihatnya!”

 

Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *

aku tumbuh di rumah Allah

 

Percayalah pada kasih setia Allah *

sekarang dan selama-lamanya

 

Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*

sebab Engkau telah bertindak

 

Aku hendak memaklumkan namaMu,*

sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya

 

BACAAN

Dikutip dari  http://www.imankatolik.or.id

Kel 17:1-16

Kel 17:1     Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.

 

Kel 17:2     Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"

 

Kel 17:3     Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"

 

Kel 17:4     Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!"

 

Kel 17:5     Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah.

 

Kel 17:6     Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.

 

Kel 17:7     Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?"

 

Kel 17:8     Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.

 

Kel 17:9     Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku."

 

Kel 17:10   Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.

 

Kel 17:11   Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.

 

Kel 17:12   Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.

 

Kel 17:13   Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.

 

Kel 17:14   Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ke telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amalek dari kolong langit."

 

Kel 17:15   Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: "Tuhanlah panji-panjiku!"

 

Kel 17:16   Ia berkata: "Tangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun."

 

BACAAN LAIN

RENUNGAN KISAH SENGSARA TUHAN KITA YESUS KRISTUS

J.LOVE

15.Penyiksaan sesudah pengadilan

Yesus diludahi, dijambak, dipukuli, dilukai dan dilempari segala kotoran


Ketika sidang berakhir, Yesus diperolok dan disiksa dengan keji oleh para prajurit dan hamba rendahan. Jubah Yesus dilucuti dan diganti dengan mantol usang pendek. Rambut Yesus dijambak, jenggotNya dicabuti, kepalaNya dipelintir, wajah dan tubuhNya diludahi, dipukuli, ditinju, dilukai dan dilempari segala macam kotoran. Mereka bahkan menendang kelaminNya hingga Yesus terjatuh dan mereka menarikNya bangun dengan kasar.

Sungguh keji siksaan yang dialami Yesus sesudah sidang. Inilah silih yang harus ditanggung Yesus atas segala hawa nafsu kita yang tidak terkontrol. Hawa nafsu atas kekayaan, kekuasaan, sex, cinta diri, kehormatan dan sebagainya. Silih atas segala sikap kita yang memuja kesenangan duniawi dan keangkuhan hidup. Atas segala kegembiraan kita yang berdiri di atas penderitaan orang lain. Atas segala kesenangan duniawi kita yang mengakibatkan dosa.

 

DOA PENUTUP

Ya Tuhan, peliharalah umatMu dan ajarlah kami berbuat baik. Bantulah kami dengan kekuasaanMu, agar kami layak menikmati anugerah surgawi. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar