Selasa, 20 September 2022
Pekan Biasa XXV – O Pekan I
Pw. S.Andreas Kim Tae Gon, Im dan Paulus Chong Hasang, dkkMrt (M)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kawan sekalian mari melambungkan
Nyanyian pujian untuk memulyakan
Angkatan pahlawan yang tak terkalahkan
Rela mati demi Tuhan.
Mereka dihina dibenci dunia
Akhirnya disiksa hingga tak bernyawa
Namun sesungguhnya mereka berjaya
Hidup mulya selamanya.
Sungguh mengagumkan semangat pahlawan
Yang tak tergoncangkan di tengah siksaan
Di mana gerangan sumber ketabahan
Jika bukan dalam Tuhan?
Terpujilah Bapa Allah mahaesa
Terpujilah Putra penebus dunia
Yang mengutus RohNya di tengah Gereja
Untuk selama-lamanya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1
Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil
Mazmur 9B (10) Ucapan syukur
Berbahagialah, hai kamu yang miskin, sebab milikmulah kerajaan Allah (Luk 6,20)
I
Ya Tuhan, mengapa Engkau jauh, *
mengapa Engkau menyembunyikan diri di waktu kesusahan?
Orang durhaka menyusun rencana busuk dalam hatinya,*
tak kenal lelah ia mengiktiarkan yang jahat.
Orang berdosa membanggakan kekejian hatinya,*
orang angkara menyombongkan keserakahannya.
Orang angkuh menghina Tuhan: *
“Allah takkan melampiaskan amarahNya
Ia takkan mengganggu rencanaku,*
dan aku akan unggul selama-lamanya!”
Ya Allah yang mahatinggi,†
orang jahat tidak ambil pusing akan perintahMu,*
ia menentangnya mati-matian.
Ia berkata dalam hati: “Aku takkan goyah,*
pasti aku tetap mujur dan takkan sial.”
Mulutnya penuh kutukan, tipu muslihat dan kekerasan,*
lidahnya penuh kelaliman dan kejahatan.
Ia mengadang di tengah alang-alang *
dan membunuh orang yang tak bersalah di tempat sunyi.
Matanya mengintai si malang, *
seperti singa ia mengendap di balik semak.
Ia mengendap untuk menangkap si malang,*
ia menyergap dan menyeretnya pergi.
Orang sial itu terjerat dalam jaring,*
si celaka terperosok ke dalam perangkap.
Orang jahat berkata dalam hati : “Allah sudah lupa!*
Allah tak memperhatikan, takkan melihat!”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1
Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil
Ant. 2
Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang
II
Bangkitlah, ya Tuhan Allah, ulurkanlah tanganMu,*
jangan Kaulupakan orang yang tertindas.
Mungkinkah orang jahat menghina Engkau selamanya? *
Mungkinkah Kaubiarkan dia berpikir:
“Allah takkan membalas!”
Pandanglah kesusahan si malang,*
bertindaklah dengan kekuatan tanganMu.
KepadaMulah orang malang menyerahkan diri,*
Engkau yang menolong yatim piatu,
Patahkanlah lengan orang berdosa dan balaslah kejahatannya,*
mungkin dosanya luput dari pandanganMu?
Tuhanlah raja untuk selama-lamanya,*
biarlah bangsa kafir lenyap dari muka bumi.
Ya Tuhan, dengarkanlah ratapan orang miskin,*
arahkanlah perhatianMu dan condongkanlah telingaMu.
Belalah para yatim piatu dan kaum tertindas,*
jangan sampai orang angkuh menabur ketakutan di bumi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2
Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang
Ant. 3
Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api
Mazmur 11 (12) Melawan orang sombong
Bapa berkenan mengutus PuteraNya demi kita kaum miskin (S.Agustinus)
Tolonglah, ya Tuhan, sebab habislah orang jujur,*
lenyaplah orang setia dari antara umat manusia.
Dusta belaka yang dibicarakan satu sama lain,*
bibirnya manis, tetapi hatinya mendua.-
Semoga Tuhan merenggut semua bibir yang lincir,*
semua lidah yang berbicara sombong.
Kata mereka: “Lidahlah kekuatan kami,*
bibirlah senjata kami, siapa dapat mengalahkan kami?”
Tuhan bersabda: “Mengingat jeritan orang miskin †
dan rintihan kaum tertindas, *
sekarang Aku bangkit.
Aku akan memberikan pertolongan *
kepada mereka yang mengharapkannya.”
Sabda Tuhan adalah sabda murni,*
bagaikan perak teruji yang dimurnikan tujuh kali dalam api.
Engkau, ya Tuhan, memelihara kami,*
Engkau melindungi kami sejak dahulu, ya Allah kekal.
Orang berdosa berkeliaran dimana-mana,*
menggali lubang perangkap untuk sesamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3
Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Tb 3:7-17
Tob 3:7 Pada hari yang sama terjadilah bahwa Sara
anak perempuan Raguel di kota Ekbatana di negeri Media mendengar nista dari
pihak seorang pelayan perempuan ayahnya.
Tob 3:8 Adapun Sara itu sudah diperisterikan
kepada tujuh laki-laki. Tetapi mereka semua sudah dibunuh oleh Asmodeus, setan
jahat itu, sebelum Sara bersetubuh dengan mereka, sebagaimana pantasnya bagi para
isteri. Kata pelayan itu kepada Sara: "Engkau sendirilah yang membunuh
para suamimu! Engkau sudah diperisterikan kepada tujuh orang, tetapi tidak ada
seorangpun yang engkau nikmati juga!
Tob 3:9 Masakan kami kaucambuki karena mereka
mati! Baiklah engkau menyusul mereka saja, supaya seorang anak laki-laki atau
perempuan dari engkau jangan pernah kami lihat!"
Tob 3:10 Maka pada hari itu juga Sara sangat sedih
hati, lalu menangis tersedu-sedu. Kemudian ia naik ke bilik atas kepunyaan
ayahnya dengan maksud menggantung diri. Tetapi berpikir dan berkatalah ia di
dalam hati: "Kiranya ayahku nanti dinistakan karena hal itu dan orang akan
berkata kepadanya: Bapak hanya punya satu anak perempuan yang kekasih.
Celakalah, ia telah menggantung diri! Niscaya karena sedihnya, maka uban ayahku
kubawa ke dunia orang mati. Lebih baiklah aku tidak menggantung diri, melainkan
berdoa kepada Tuhan, supaya aku mati saja sehingga tidak usah mendengar lagi
nista selama hidupku."
Tob 3:11 Segera tangan dikedangkanlah ke arah jendela,
lalu berdoa. Katanya: "Terpujilah Engkau, ya Allah penyayang! Moga-moga
terpujilah namaMu selama-lamanya, dan semoga segala buatanMu memuji Engkau
selama-lamanya.
Tob 3:12 Kini kuangkat mukaku kepadaMu dan kuarahkan
mataku.
Tob 3:13 Aku mohon: Biarlah aku dilenyapkan dari muka
bumi ini, nista tidak mau kudengar lagi.
Tob 3:14 Sebab Engkau tahu, ya Tuhan, bahwa aku
bersih dari segala pencemaran oleh seorang laki-laki,
Tob 3:15 bahwa namakupun tidak kunodai dan tidak pula
nama ayahku di tanah pembuanganku. Aku ini anak tunggal ayahku dan ia tidak
mempunyai anak lain sebagai waris; tiadapun seorang saudara padanya dan tidak
pula sanak saudara lain, sehingga aku mesti memelihara diriku untuk menjadi
isterinya. Aku sudah kehilangan tujuh orang; apa lagi gunanya hidup bagiku?
Apabila Engkau tidak berkenan membiarkan aku mati, maka dengarkanlah nistaku
ini, ya Tuhan!"
Tob 3:16 Pada saat itu juga kedua orang itu, yakni
Tobit dan Sara, dikabulkan permohonannya di hadapan kemuliaan Allah.
Tob 3:17 Diutuslah Rafael untuk menyembuhkan
kedua-duanya, yaitu dengan menghapus bintik-bintik putih dari mata Tobit
sehingga ia dapat melihat cahaya Allah dengan matanya sendiri, dan dengan
memberikan Sara anak perempuan Raguel kepada Tobia bin Tobit sebagai isteri dan
dengan melepaskannya dari Asmodeus, setan jahat itu. Memang Tobia lebih berhak
memperoleh Sara dari semua orang lain yang ingin mengambilnya. Pada saat yang
sama Tobit kembali dari pelataran itu masuk ke rumahnya dan Sara anak Raguel
turun dari bilik atas itu.
BACAAN LAIN
Sumber Wikipedia
Andreas Kim
Taegon (김대건
안드레아) adalah imam
Katolik keturunan Korea pertama. Di akhir abad ke-18, agama Katolik Roma di
Korea mulai "secara sangat perlahan mengakar",dan diperkenalkan oleh
para umat awam. Baru pada tahun 1836 Korea menerima kedatangan para misionaris
yang ditahbiskan (yakni para anggota Komunitas Misi Luar Negeri Paris - Paris
Foreign Mission Society), di mana para misionaris ini mendapati bahwa
orang-orang Korea telah memeluk agama Katolik.
Terlahir di
tengah keluarga terpandang masyarakat Korea saat itu (yangban), orang tua Kim
Taegon berubah memeluk agama Katolik dan ayahnya kemudian dihukum mati karena
menjadi Kristiani - suatu tindakan terlarang di Korea yang sangat kental
Konfusianisme-nya saat itu. Kim Taegon belajar di sebuah seminari di Makau dan
ditahbiskan menjadi seorang imam di Shanghai setelah enam tahun. Ia kemudian
kembali ke Korea untuk berkhotbah dan menyebarkan Injil. Selama masa Dinasti
Joseon, agama Kristiani ditindas keras dan banyak umat Kristiani yang disiksa
dan dibunuh. Umat Katolik harus secara tertutup mempraktikkan iman mereka. Kim
Taegon adalah salah satu dari beberapa ribu umat Kristiani yang dihukum mati
selama masa ini. Pada tahun 1846, dalam usia 25 tahun, ia disiksa dan dihukum
pancung. Kata-kata terakhirnya adalah:
"ini adalah
waktu terakhir dari hidupku, dengarkan aku baik-baik: bila aku pernah
berkomunikasi dengan orang asing, maka hal ini terjadi untuk agama dan
Tuhan-ku. Adalah untuk-Nya aku ini mati. Kehidupan abadiku baru mulai. Jadilah
orang Kristiani bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia,
karena Tuhan memiliki hukuman abadi bagi mereka yang menolak untuk
mengenal-Nya."
DOA PENUTUP
Kami mohon, ya Tuhan, semoga doa martir-martirMu santo Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Hasang, dkk membuat Engkau berkenan melihat kami dan menguatkan kami untuk mengakui kebenaranMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar