Senin, 19 September 2022
Pekan Biasa XXV – O Pekan I
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Allah cahaya abadi
Tritunggal yang mahasuci
Kami percaya padaMu
Kami mohon berkat restu
Engkaulah sumber dan asal
Engkaulah tujuan tunggal
PadaMulah penghiburan
Harapan umat beriman
Engkau pencipta dunia
Cahaya kami semua
Engkau pahala mulia
Bagi umat yang percaya
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Mulia kekal abadi. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1
Ya Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Mazmur 6 Orang susah mohon belaskasihan Tuhan
Sekarang hatiKu gelisah ...., Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini (Yoh 12,27)
Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,*
janganlah menghajar aku dalam amarahMu.
Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku lemah,*
sembuhkanlah aku sebab aku merana.
Semangatku patah sama sekali,*
masih berapa lamakah, ya Tuhanku?
Kembalilah, ya Tuhan, bebaskanlah aku, *
selamatkanlah aku demi kasih setiaMu!
Sebab di alam maut tak seorangpun mengenangkan Dikau,*
siapakah yang memuji Engkau di seberang kubur?
Aku lesu karena merintih-rintih, †
setiap malam tangisku membasahi tempat tidurku,*
air mataku mencucuri ranjangku.
Mataku pudar karena sedih,*
hatiku lisut karena pedih kesepian.
Enyahlah dari padaku, hai kamu kaum jahat,*
sebab Tuhan mendengarkan jeritan tangisku.
Tuhan mendengarkan doaku,*
Tuhan meluluskan permohonanku.
Biarlah semua musuhku diaibkan dan tersipu-sipu,*
biarlah mereka disingkirkan ke alam maut.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1
Ya Tuhan, selamatkanlah aku demi kasih setiaMu
Ant. 2
Tuhanlah pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Mazmur 9A (9) Syukur atas kemenangan
Ia akan kembali mengadili orang yang hidup dan yang mati
I
Ya Tuhanku, aku hendak bersyukur kepadaMu dengan segenap hati,*
hendak mewartakan karyaMu yang agung.
Aku hendak bersukacita dan bergembira karena Engkau,*
hendak memuji namaMu, ya Allah yang mahatinggi,
Bila musuhku terpukul mundur,*
dijatuhkan oleh murkaMu.
Semoga Engkau membela perkara dan hakku,*
tampillah, bertindaklah sebagai hakim yang adil.
Hardiklah para bangsa, hancurkanlah orang jahat,*
hapuskanlah nama mereka untuk selama-lamanya.
Biar binasa para musuh, hancur selama-lamanya,†
biar dikikis habis-habis dewa mereka,*
lenyap dari ingatan manusia!
Tetapi Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya,*
Ia bertakhta untuk menjatuhkan keputusan.
Tuhanlah yang menghakimi dunia dengan adil.*
mengadili para bangsa dengan jujur.
Tuhanlah pelindung bagi orang tertindas,*
pelindung pada waktu kesesakan.
Semoga semua yang menjunjung tinggi namaMu percaya padaMu,*
sebab Engkau tidak meninggalkan mereka yang mencari Engkau.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2
Tuhanlah pelindung bagi orang papa waktu kesesakan
Ant. 3
Aku akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
II
Bermazmurlah bagi Tuhan yang merajai Sion,*
wartakanlah karyaNya yang agung di antara para bangsa.
Sebab Ia memperhatikan orang yang berkabung, †
Ia menaruh minat kepada ratap tangis mereka,*
Ia tidak lupa akan jeritan orang yang tertindas.
Kasihanilah aku, ya Tuhan,*
lihatlah sengsara yang ditimpakan musuh kepadaku.
Tariklah aku dari ambang maut †
agar aku mewartakan pujianMu di ambang kota Sion *
dan bergembira atas kemenanganMu.
Biar para bangsa terperosok ke dalam lubang yang mereka gali,*
biar kakinya terjerat dalam jaring yang mereka pasang.
Semoga Tuhan termashyur karena keputusanNya,*
tapi orang jahat biar terpelanting oleh perbuatannya sendiri.
Biar orang berdosa terjerumus ke alam maut,*
biar musna semua bangsa yang tidak menghiraukan Allah.
Sebab bukan untuk selamanya orang miskin dilupakan,*
bukan untuk selamanya orang yang sengsara terlantar.
Bangkitlah, ya Tuhan jangan sampai manusia menjadi sombong,*
biarlah para bangsa diadili di hadapanMu.
Ya Tuhan, kendalikanlah mereka,*
biar mereka mengakui bahwa mereka manusia belaka.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3
Aku akan mewartakan pujianMu di ambang kota Sion
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Tb 2:1-3:6
Tob 2:1 Jadi, di masa pemerintahan Esarhadon aku
kembali ke rumahku. Juga isteriku Hana dan anakku Tobia diserahkan kembali
kepadaku. Sekali peristiwa pada hari raya Pentakosta, yaitu hari raya Tujuh
Minggu, disajikanlah kepadaku suatu jamuan makan yang baik. Akupun telah duduk
untuk makan.
Tob 2:2 Sebuah meja ditempatkan di hadapanku dan
kepadaku disajikan banyak hidangan. Tetapi berkatalah aku kepada anakku Tobia:
"Nak, pergilah dan jika kaujumpai seorang miskin dari saudara-saudara kita
yang diangkut tertawan ke Niniwe dan yang dengan segenap hati ingat kepada
Tuhan, bawalah ke mari, supaya ikut makan. Aku hendak menunggu, anakku, hingga
engkau kembali."
Tob 2:3 Maka keluarlah Tobia untuk mencari seorang
saudara kita yang miskin. Sepulangnya berkatalah ia: "Pak!" Sahutku:
"Ada apa, nak?" Jawabnya: "Salah seorang dari bangsa kita sudah
dibunuh. Ia dicekik dan dibuang di pasar. Masih ada disitu juga!"
Tob 2:4 Aku melonjak berdiri dan jamuan itu
kutinggalkan sebelum kukecap. Mayat itu kuangkat dari lapangan dan kutaruh di
dalam salah satu rumah hingga matahari terbenam, untuk kukuburkan nanti.
Tob 2:5 Kemudian aku pulang, membasuh diriku, lalu
makan dengan sedih hati.
Tob 2:6 Maka teringatlah aku kepada firman yang
diucapkan nabi Amos mengenai kota Betel ini: "Hari-hari rayamu akan
berubah menjadi hari sedih dan segala nyanyianmu akan menjadi ratap!" Lalu
menangislah aku.
Tob 2:7 Setelah matahari terbenam aku pergi
menggali liang lalu mayat itu kukuburkan.
Tob 2:8 Para tetangga menertawakan aku, katanya:
"Ia belum juga takut! Sudah pernah ia dicari untuk dibunuh karena perkara
yang sama. Dahulu ia melarikan diri dan sekarang ia menguburkan mayat
lagi!"
Tob 2:9 Pada malam itu juga aku membasuh diriku,
lalu pergi ke pelataran rumah dan tidur dekat pagar temboknya. Mukaku tidak
tertudung karena panas.
Tob 2:10 Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di
tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku.
Muncullah bintik-bintik putih. Akupun lalu pergi kepada tabib untuk berobat.
Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena
bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak
dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku
dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumais.
Tob 2:11 Di masa itu isteriku Hana mulai memborong
pekerjaan perempuan.
Tob 2:12 Pekerjaan itupun diantarkannya kepada para
pemesan dan ia diberi upahnya. Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan
Dustus, diselesaikannya sepotong kain, lalu diantarkannya kepada pemesan. Seluruh
upahnya dibayar kepadanya dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk
dimakan.
Tob 2:13 Tetapi setiba di rumahku maka anak kambing
itu mengembik. Lalu isteriku kupanggil dan berkata: "Dari mana anak
kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada pemiliknya! Sebab kita
tidak diperbolehkan makan barang curian!"
Tob 2:14 Sahut isteriku: "Kambing itu diberikan
kepadaku sebagai tambahan upahku." Tetapi aku tidak percaya kepadanya.
Maka kusuruh kembalikan kepada pemiliknya -- Karena perkara itu aku merah padam
karena dia! -- Tetapi isteriku membantah, katanya: "Di mana gerangan
kebajikanmu? Di mana amalmu itu? Betul, sudah ketahuan juga gunanya
bagimu!"
Tob 3:1 Maka aku sedih hati, mengeluh dan
menangis. Dengan keluh kesah aku angkat doa begini:
Tob 3:2 "Engkaulah adil, ya Tuhan, semua
perbuatanMupun adil pula; semua tindakanMu belas kasihan dan kebenaran, dan
dunia semesta diadili olehMu.
Tob 3:3 Oleh sebab itu, ya Tuhan, ingatlah
kepadaku, pandangilah aku! Jangan aku Kauhukum sekedar segala dosaku dan
setimpal dengan kekhilafanku kepadaMu, atau sekedar dosa yang diperbuat nenek
moyangku!
Tob 3:4 Aku telah tidak taat kepada segala
perintahMu, maka kami Kauserahkan untuk dirampasi, dan untuk ditawan dan
dibunuh, dan untuk menjadi sindiran, tertawaan dan orang ternista di tengah
sekalian bangsa dimana kami Kaucerai-beraikan.
Tob 3:5 Segala hukumanMu memang benar, apabila
kini aku Kauperlakukan sekedar segala dosaku. Karena kami tidak memenuhi
perintah-perintaMu, dan tidak berjalan benar di hadapanMu.
Tob 3:6 Kini berbuatlah kepadaku menurut apa yang berkenan kepadaMu, dan sudilah mencabut nyawaku, sehingga lenyaplah aku dari muka bumi dan kembali menjadi debu. Sebab mati lebih berguna bagiku dari hidup, karena aku mesti mendengar nista dan fitnah dan sangat sedih rasa hatiku. Ya Tuhan, suruhlah supaya aku lepas dari susah ini, biarlah aku lenyap menuju tempat abadi; janganlah wajahMu Kaupalingkan dari padaku, ya Tuhan. Sebab lebih bergunalah mati saja dari pada melihat banyak susah dalam hidupku. Nista tidak dapat kudengar lagi!"
BACAAN LAIN
Dia dan aku, kesaksian Gabreille Bossis, mengenai Kasih Allah
Penterjemah Dr.Budi Purnama
Penerbit Mutiara Terpendam
2006/219
18. BUNDA MARIA
AnakKu, ketahuilah bahwa Kamilah yang merupakan kekayaanmu, keberhasilanmu dan keselamatanmu. Terimalah Kami dalam segala hal yang engkau lakukan, sama seperti engkau menerima Kekuatan dan Kebaikan. Hormatilah Kami dengan menempatkan Kami di atas semua sahabatmu, di atas segala-galanya yang ingin kaucapai. Setialah pada rahmat yang memanggilmu untuk persatuan yang erat. Percayakah engkau bahwa Santo Yusuf di Betlehem dapat melupakan kedua Pertama yang dipercayakan kepadanya, meskipun hanya untuk satu detik saja?
DOA PENUTUP
Tuhan kabulkanlah dengan rela permohonan umatMu, agar kami mengetahui apa yang harus kami lakukan dan sanggup melaksanakannya juga. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar