Kamis, 22 September 2022

Ibadat Bacaan: Kamis, 22 September 2022

Kamis, 22 September 2022

Pekan Biasa XXV - O PEKAN I

HARI BIASA

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Aleluya

 

MADAH

Kristus penebus ilahi

Bersabdalah pada kami

Singkirkanlah kejahatan

Supaya iman bertahan

 

Jangan  kami memikirkan

Dugaan yang bukan-bukan

Tentang sesama saudara

Hingga keruh suasana

 

Smoga kami berusaha

Membina kasih setia

Agar dalam segalanya

Kerukunan tetap nyata

 

Terpujilah Kristus raja

Dan Bapa mahakuasa

Serta Roh penghibur suci

Sumber kasih yang sejati. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Tuhanlah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.

 

Mazmur 17 (18), 31-51 Ucapan syukur

Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8,31)

                  IV

Kedaulatan Allah sempurna, †

dan pemerintahan Tuhan tahan uji,*

Dialah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.

 

Sebab siapakah Allah, selain Tuhan ? *

Siapakah pelindung, selain Allah kita?

 

Dialah Allah yang memperkuat aku, *

Dialah pemurah, sempurnalah kedaulatanNya.

 

Ia membuat aku berlari secepat rusa,*

dan menempatkan daku di gunung yang aman.

 

Ia melatih tanganku untuk bertempur *

dan menganugerahkan busur yang sakti kepada lenganku.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Tuhanlah pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.

 

Antifon2

Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat.

                  V

Ya Tuhan, Engkau memberi aku perisai yang menyelamatkan, †

menopang aku dengan tangan yang kuat *

dan menjadikan daku ulung berkat kemenanganMu.

 

Engkau mempercepat langkahku,*

dengan kakiku tak pernah goyah.

 

Kukejar musuhku dan kutangkap mereka,*

aku pantang mundur sampai mereka binasa.

 

Kurebahkan mereka hingga tak mungkin bangun,*

mereka bergelimpangan di bawah kakiku.

 

Engkau memperkuat aku untuk bertempur, *

Engkau menundukkan para penyerangku.

 

Engkau memaksa musuhku lari tunggang langgang,*

segala lawanku kutumpas habis-habis.

 

Mereka mengaduh, tetapi tiada penolong,*

mereka berteriak kepada Tuhan , tetapi tiada jawaban.

 

Kutumbuk mereka menjadi seperti debu,*

kuinjak-injak mereka bagaikan lumpur.

 

Engkau membebaskan daku dari rakyat yang mengamuk,*

mengebalkan daku terhadap racun bangsa kafir.

 

Bangsa asing tunduk kepadaku, †

mereka taat, begitu mendengar perintahku,*

mereka tersungkur mengaku kalah.

 

Mereka pucat bagaikan mayat,*

hatinya beku dilumpuhkan ketakutan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat.

 

Antifon 3

Hiduplah Tuhan, mulialah Allah penyelamatku.

                  VI

Hiduplah Tuhan, terpujilah pelindungku,*

mulialah Allah penyelamatku.

 

Sebab Ia merebut kemenangan bagiku *

dan menaklukkan para bangsa kepadaku.

 

Ia menyelamatkan daku dari serangan musuh *

dan membebaskan daku dari segala lawanku.

 

Maka aku hendak memuliakan Dikau di antara para bangsa *

dan bermazmur bagi namaMu, ya Tuhan

 

Engkau memasyhurkan rajaMu dengan kemenangan, †

Engkau menyatakan kasih setiaMu kepada Daud yang Kauurapi *

dan kepada keturunannya untuk selama-lamanya.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Hiduplah Tuhan, mulialah Allah penyelamatku.

 

BACAAN

Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

Tb 6:1-17

Tob 6:1      Adapun anak muda itu berangkat dengan disertai malaikat itu. Anjingpun ikut serta dengan mereka. Mereka berdua berjalan terus. Ketika menjadi malam pada hari pertama bermalamlah mereka di dekat sungai Tigris.

 

Tob 6:2      Pemuda itu turun untuk membasuh kakinya di sungai Tigris. Tetapi dari dalam airnya melonjaklah seekor ikan besar mau menelan kaki pemuda itu. Maka menjeritlah ia.

 

Tob 6:3      Tetapi kata malaikat itu kepadanya: "Tangkaplah dan peganglah ikan itu!" Ikan itupun lalu digagahi oleh pemuda itu dan dihelanya ke darat.

 

Tob 6:4      Kemudian malaikat itu menyuruh: "Siatlah ikan itu, ambillah kantung empedu, jantung dan hatinya simpanlah. Isi perutnya hendaknya kau buang. Sebab empedu, jantung dan hatinya adalah obat mujarab."

 

Tob 6:5      Maka disiatlah ikan itu oleh pemuda itu dan dipungutlah kantung empedu, jantung dan hati. Ikan itu dipanggangnya, lalu dimakannya dan sebagian diasinkannya.

 

Tob 6:6      Lalu berjalanlah mereka terus bersama sampai di dekat negeri Media.

 

Tob 6:7      Maka bertanyalah pemuda itu pada malaikat itu: "Saudara Azarya, obat apa yang ada di dalam jantung dan hati ikan itu dan di dalam empedunya?"

 

Tob 6:8      Sahut malaekat itu: "Jantung dan hati itu boleh diasapkan di depan laki-laki atau perempuan yang kerasukan setan atau roh jahat. Lalu segenap gangguan lenyap dari padanya dan tidak tinggal lagi padanya untuk selama-lamanya.

 

Tob 6:9      Empedu itu hendaknya diurapkan pada orang yang matanya kena bintik-bintik putih, niscaya bintik-bintik itupun hanya tinggal ditiupi saja lalu sembuh pulalah orang itu."

 

Tob 6:10    Mereka memasuki negeri Media dan sudah sampai di dekat kota Ekbatana.

 

Tob 6:11    Lalu berkatalah Rafeal kepada pemuda Tobia: "Hai saudara Tobia!" Sahutnya: "Ada apa?" Rafeal menyambung pula: "Malam ini kita harus bermalam pada Raguel. Dia itu seorang kerabatmu dan mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Sara.

 

Tob 6:12    Kecuali Sara ia tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan. Maka dari itu saudaralah kerabatnya yang paling dekat. Lebih dari siapapun saudara berhak untuk memperoleh anaknya sebagai istri dan juga berhak mewarisi apa saja yang ada pada ayahnya. Gadis itu berbudi, berani dan sangat cantik. Ayahnyapun baik hati pula."

 

Tob 6:13    Katanya lagi: "Engkau sungguh berhak mengambil dia. Saudara, dengarkanlah aku. Pada malam ini juga aku hendak berbicara dengan ayahnya tentang gadis itu, supaya kuperoleh bagianmu sebagai mempelai. Setelah kembali dari Ragai kita akan merayakan nikahnya. Aku yakin bahwa Raguel tidak dapat menolak atau menunangkannya kepada orang lain. Sebab kalau demikian ia patut dihukum mati menurut ketetapan kitab Musa setelah diketahuinya bahwa engkaulah yang lebih berhak dari orang manapun untuk memperoleh anaknya sebagai isteri. Jadi, saudara, dengarkanlah aku. Malam ini juga kita akan berbicara tentang gadis itu dan kita pinang bagimu. Setelah nanti kembali dari Ragai akan kita ambil dan kita antarkan dia ke rumahmu."

 

Tob 6:14    Tobiapun lalu menjawab kepada Rafael: "Saudara Azarya, telah kudengar bahwa gadis itu sudah diberikan kepada tujuh laki-laki. Tetapi mereka mati semua di kamar tidur. Pada malam mereka datang padanya mereka mati seketika juga. Kudengar orang berkata bahwa mereka dibunuh oleh seorang setan.

 

Tob 6:15    Dari sebab itu aku sekarang takut-takut, sebab setan itu tidak berbuat jahat kepada gadis itu sendiri, tetapi apabila seseorang mau menghampiri dia maka dibunuh seketika oleh setan itu. Aku ini akan tunggal ayahku dan aku tidak mau mati dan begitu membawa hidup ayah dan ibuku ke liang kubur karena kesedihan atas diriku. Anak lain tidak ada pada mereka untuk menguburkannya."

 

Tob 6:16    Maka berkatalah malaikat itu kepadanya: "Tidakah engkau ingat akan perintah-perintah ayahmu; bahwa ia memerintahkan kepadamu untuk mengambil istri dari keluarga ayahmu? Maka dari itu, saudara, dengarkanlah aku! Jangan ambil pusing tentang setan itu; ambil saja gadis itu! Memang aku tahu bahwa malam ini juga gadis itu diberikan kepada saudara sebagai isteri.

 

Tob 6:17    Kalau nanti masuk ke dalam kamar tidur ambillah sedikit dari hati dan jantung ikan itu dan taruhlah di atas bara pedupaan. Harumnya akan semerbak dan segera setelah dihirup oleh setan itu maka ia akan lari dan tak pernah muncul lagi pada gadis itu.

 

BACAAN LAIN

Dia dan aku, kesaksian Gabrielle Bossis, mengenai Kasih Allah

Penterjemah Dr.Budi Purnama

Penerbit Mutiara Terpendam

2006/219

18. BUNDA MARIA

Hanya merekalah yang ada di dalam hatinya. Lakukan juga apa yang telah dia lakukan. Alangkah bahagianya engkau bahwa engkau dapat melayani Putera Allah, Putera yang terkasih di antara semua anak. Ingatlah akan kerendahan hatiKu sebagai seorang Anak. Aku rendah hati untuk kalian.

Maukah engkau datang setiap hari untuk belajar di palungan? Setiap hari sampai pada perayaan Pentahiran Bunda Maria (2 Feb). Aku akan membuatkan suatu "rendezvous" untukmu dan sebutlah itu sebagai suatu pertemuan dengan kekasih. KasihKu ingin menghiasmu. Hiasan inilah Jasa-jasaKu, dan Jasa-jasaKu ini sedemikian KuasaNya sehingga juga dunia mengaguminya. Hanya engkau harus mau dihias olehnya. Kemauanmu haru kautujukan kepada yang Terbaik (25 Des 1947)


DOA PENUTUP

Allah yang kekal dan kuasa, kami berani memanggil Engkau Bapa. Kuatkanlah semangat kami sebagai puteraMu, agar kami layak menerima warisan yang telah Kaujanjikan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan.

U: Syukur kepada Allah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar