Jumat, 23 September 2022

Ibadat Bacaan: Jumat, 23 September 2022

Jumat, 23 September 2022

Pekan Biasa XXV – O Pekan I

Pw. S.Padre Pio dr Pietrelcina, Im (P)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Aleluya

 

MADAH

Ya gembala yang terhormat

Trimalah pujian umat

Tuhan sendiri terharu

Bila kami memujimu.

 

Kristuslah imam abadi

Yang menghidupkan kembali

Umat baru bagi Allah

Bagaikan mempelai indah.

 

Iapun sudah berkenan

Memilih dan mentahbiskan

Engkau menjadi pelayan

Gembala umat beriman.

 

Terpujilah Allah Bapa

Bersama Putra dan RohNya

Yang melimpahkan kurnia

Kepada kita semua. Amin.


PENDARASAN MAZMUR

 

Ant. 1                  

Ya Tuhan, bangkitlah menolong aku

 

Mazmur 34 (35), 1-2,3c,9-19,22-23,27-28  Tuhan penyelamat dalam penganiayaan

Mereka berkumpul..... dan berunding untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia (Mat 26,3-4)

I

Ya Tuhan, seranglah mereka yang menyerbu aku,*

berperanglah melawan mereka yang memerangi aku.

 

Ambillah perisai dan jebang,†

bangkitlah menolong aku,*

berkatalah kepada hatiku: “Akulah penyelamatmu.”

 

Maka hatiku akan bersorak dalam Tuhan,*

bersukacitalah atas penyelamatanNya.

 

Dengan segenap hati aku akan berkata: *

“Ya Tuhan, siapakah seperti Engkau?

 

Engkau melepaskan yang lemah dari orang yang lebih kuat,*

yang miskin dari orang yang memerasnya.”

 

Orang pendusta tampil bersaksi melawan daku,*

yang tidak mengenal aku mengusut perkaraku.

 

Mereka membalas kebaikanku dengan kejahatan,*

mematahkan semangat hatiku.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1                  

Ya Tuhan, bangkitlah menolong aku

 

Ant. 2                  

Adililah perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau berkuasa

II

Sedang musuhku berpesta pora aku bertapa,*

aku menyiksa diri dengan puasa.

 

Aku  mengungsi kepada doa *

yang kupeluk bagaikan sahabat karib.

 

Seperti seorang yang berkabung atas kematian ibunya,*

hatiku hancur luluh karena sedih.

 

Ketika aku tersandung, mereka berkerumun mengejek-ejek,*

mereka berkerumun melawan daku.

 

Orang yang tak kukenal menyayat hatiku,*

mereka tidak malu memfitnah aku.

 

Mereka mengepung aku sambil mengolok-olok *

dan menggertakkan gigi terhadapku.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2                  

Adililah perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau berkuasa

 

Ant. 3                  

Aku akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau sepanjang hari

III

Ya Tuhan, masih berapa lamakah Engkau berpangku tangan? *

selamatkanlah aku dari tipu daya dan kebuasan mereka.

 

Aku akan bersyukur kepadaMu dalam himpunan umat, *

di tengah-tengah rakyat banyak aku akan memuliakan Dikau.

 

Jangan biarkan para pengkhianat mempermainkan daku, *

para musuhku yang mengerlingkan mata untuk mengganyang aku.

 

Perhatikanlah aku, ya Tuhan, jangan membisu,*

Tuhan, janganlah jauh dari padaku.

 

Tolong, tolong, majulah membela aku,*

ya Tuhan Allahku, berjuanglah bagiku.

 

Semoga teman-temanku bersorak gembira,*

semua yang mengharapkan keselamatanku.

 

Semoga mereka mengakui: “Agunglah Tuhan, *

Ia memperjuangkan kesejahteraan hambaNya.”

 

Maka aku akan mewartakan keadilanMu *

dan memuji Engkau sepanjang hari.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 3                  

Aku akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau sepanjang hari

 

BACAAN

Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

Tb 7:1,8b-17; 8:5-13

Tob 7:1      Ketika mereka tiba di kota Ekbatana berkatalah Tobia kepada temannya: "Saudara Azarya, antarkanlah aku langsung ke rumah Raguel saudara kami." Iapun mengantarkannya ke rumah Raguel. Raguel didapati mereka duduk pada pintu pelataran rumahnya. Mereka memberikan salam dahulu kepadanya dan dibalas oleh Raguel. Katanya: "Banyak-banyak salam, saudara-saudara. Selamat datang!" Mereka dipersilakan masuk ke rumah.

 

Tob 7:8b    disambutnyalah mereka dengan ramah.

 

Tob 7:9      Setelah mereka mencuci dan membasuh diri dan sudah duduk makan maka berkatalah Tobia kepada Rafael: "Saudara Azarya, katakanlah kepada Raguel, supaya saudariku Sara diberikannya kepadaku."

 

Tob 7:10    Mendengar perkataan itu berkatalah Raguel kepada pemuda itu: "Makan dan minumlah dan bersenang-senanglah malam ini. Memang, saudara, tiada seorangpun lebih berhak mengambil Sara, anakku, sebagai isterinya dari padamu. Karena itupun aku tidak berwenang lagi memberikannya kepada seseorang kecuali kepadamu. Sebab engkaulah yang paling akrab. Tetapi, anakku, aku mesti memberitahukan kebenaran!

 

Tob 7:11    Sudah kuberikan Sara kepada tujuh laki-laki dari antara saudara kita, tetapi pada malam ia mereka hampiri matilah mereka semua. Maka, anakku, baiklah sekarang makan dan minum saja. Tuhan akan mengambil tindakan bagimu."

 

Tob 7:12    Tetapi sahut Tobia: "Aku tidak akan makan atau minum apa-apa, sampai engkau mengambil keputusan tentang diriku." Menjawablah Raguel: "Baiklah! Ia diberikan kepadamu sesuai dengan ketetapan Kitab Musa. Dari Sorga sudah diputuskan, bahwa ia harus diberikan kepadamu. Maka hendaklah menerima saudarimu ini. Mulai sekarang ini engkau menjadi saudaranya dan iapun menjadi saudarimu pula. Semenjak hari ini ia diberikan kepadamu selama-lamanya. Dan, anakku, semoga kamu pada malam ini juga dianugerahi oleh Tuhan semesta langit. Semoga Ia menurunkan kasih setia dan damai sejahtera atas diri kamu."

 

Tob 7:13    Lalu Raguel memanggil Sara anaknya dan iapun datang kepadanya pula. Tangan Sara dipegang oleh Raguel dan demikian Sara diserahkannya kepada Tobia. Dalam pada itu berkatalah Raguel: "Sungguh, sesuai dengan Hukum Taurat ia kupercayakan kepadamu dan seturut ketetapan yang tersurat dalam Kitab Musa kuberikan kepadamu menjadi isterimu. Ambillah dia dan antarkanlah kepada ayahmu dengan sehat walafiat. Moga-moga Yang berkuasa di Sorga menganugerahkan damai sejahtera kepada kamu berdua."

 

Tob 7:14    Lalu dipanggilnya ibu Sara untuk mengambil sepucuk gulungan. Ditulisnya perjanjian perkawinan dan dengan demikian Sara diserahkannya menjadi isteri Tobia, sesuai dengan ketetapan Taurat Musa. Sesudah itu mulailah mereka makan dan minum.

 

Tob 7:15    Raguel memanggil Edna, isterinya, lalu berkata kepadanya: "Dinda, siapkanlah sebuah kamar yang lain lalu antarkanlah Sara masuk."

 

Tob 7:16    Maka pergilah Edna menyediakan sebuah kamar sebagaimana dikatakan kepadanya, lalu mengantar Sara masuk ke dalam. Ia menangis oleh karena anaknya, lalu diucapnya air matanya dan berkatalah ia kepada Sara:

 

Tob 7:17    "Tetapkan hatimu, nak! Tuhan semesta langit akan menganugerahkan kepadamu sukacita ganti dukacitamu. Tetapkan hati, nak!" Lalu keluarlah ia.

 

Tob 8:5      Maka bangunlah Sara dan mereka berdua dan mohon, supaya mereka mendapat perlindungan. Mereka angkat doa sebagai berikut: Terpujilah Engkau, ya Allah nenek moyang kami, dan terpujilah namaMu sepanjang sekalian abad. Hendaknya sekalian langit memuji Engkau dan juga segenap ciptaanMu untuk selama-lamanya.

 

Tob 8:6      Engkaulah yang telah menjadikan Adam dan baginya telah Kaubuat Hawa isterinya sebagai pembantu serta penopang; dari mereka berdua lahirlah umat manusia seluruhnya. Engkaulah bersabda pula: Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, mari Kita menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.

 

Tob 8:7      Bukan karena nafsu birahi sekarang kuambil saudariku ini, melainkan dengan hati yang benar. Sudilah kiranya mengasihani aku ini dan dia dan membuat kamu menjadi tua bersama."

 

Tob 8:8      Serentak berkatalah mereka: "Amin! Amin!"

 

Tob 8:9      Kemudian mereka tidur semalam-malaman.

 

Tob 8:10    Tetapi Raguel bangun dan dipanggilnya beberapa bujangnya yang pergi menggali kubur. Sebab Raguel berpikir: "Tidak boleh tidak Tobia mati. Nanti kami menjadi tertawaan dan orang ternista!"

 

Tob 8:11    Selesai menggali kubur itu Raguel masuk rumah dan dipanggilnya isterinya.

 

Tob 8:12    Katanya: "Suruhlah seorang sahaya masuk untuk melihat apa ia masih hidup. Kalau sudah mati kita kuburkan tanpa diketahui seorangpun."

 

Tob 8:13    Sahaya itupun lalu disuruh, lampu dipasang dan pintu dibuka. Masuklah sahaya itu dan didapatinya mereka tertidur dengan nyenyaknya.

 

BACAAN LAIN

Sumber Katolikku

Padre Pio lahir sebagai Francesco Forgione dari pasangan Grazio Mario dan Maria Giuseppa de Nunzio Forgione pada 25 Mei 1887 di Pietrelcina, sebuah kota pertanian yang sangat religius di wilayah Campania, Italia selatan.

Pada 10 Agustus 1910, Fra Pio yang berusia 23 tahun ditahbiskan menjadi imam dari Ordo Fransiskan.

Pada tahun1910 itu pula, Padre Pio menerima stigmata (tanda tubuh yang sesuai dengan luka yang diderita oleh Yesus yang disalibkan) untuk pertama kalinya, meskipun akhirnya sembuh.

Antara tanggal 5 dan 7 Agustus 1918, Padre Pio mendapat penglihatan di mana Kristus yang terluka muncul dan menusuk lambung-Nya dengan tombak.

Luka fisik yang ditinggalkan oleh Kristus yang disebut 'transverberation' atau menusuk hati-menunjukkan padanya persatuan cinta dengan Tuhan. Padre Pio akan menderita sakit transverberasi selama tujuh minggu berikutnya.

Kemudian, pada tanggal 20 September 1918, ketika dia sedang berlutut dalam doa di bawah salib di Gereja Our Lady of Grace di San Giovanni Rotondo,

Kristus yang terluka itu muncul lagi kepadanya. Pertemuan ini meninggalkan stigmata-luka yang sama yang diderita Kristus selama penyaliban-Nya.

Pada usia 31 tahun, ia adalah imam pertama dalam sejarah Gereja Katolik yang diakui memiliki stigmata. Dia kemudian menanggung luka yang menyakitkan di tangan dan kakinya selama sisa hidupnya.

 

DOA PENUTUP

Ya Allah, Engkaulah cahaya orang beriman dan gembala umat manusia. ImamMu santo Padre Pio Kautetapkan dalam Gereja untuk menggembalakan domba-dombaMu dengan perkataan, dan membimbing mereka dengan teladan. Semoga dengan bantuannya kami berpegang pada iman yang diajarkannya dengan perkataan dan berpijak pada jalan yang dirintisnya dengan teladan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar