Jumat, 08 April 2022
Pekan V Prapaskah – O Pekan I
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Ya Tuhan, bangkitlah menolong aku
Mazmur 34 (35), 1-2,3c,9-19,22-23,27-28 Tuhan penyelamat dalam penganiayaan
Mereka berkumpul..... dan berunding untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia (Mat 26,3-4)
I
Ya Tuhan, seranglah mereka yang menyerbu aku,*
berperanglah melawan mereka yang memerangi aku.
Ambillah perisai dan jebang,†
bangkitlah menolong aku,*
berkatalah kepada hatiku: “Akulah penyelamatmu.”
Maka hatiku akan bersorak dalam Tuhan,*
bersukacitalah atas penyelamatanNya.
Dengan segenap hati aku akan berkata: *
“Ya Tuhan, siapakah seperti Engkau?
Engkau melepaskan yang lemah dari orang yang lebih kuat,*
yang miskin dari orang yang memerasnya.”
Orang pendusta tampil bersaksi melawan daku,*
yang tidak mengenal aku mengusut perkaraku.
Mereka membalas kebaikanku dengan kejahatan,*
mematahkan semangat hatiku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Ya Tuhan, bangkitlah menolong aku
Antifon 2
Adililah perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau berkuasa
II
Sedang musuhku berpesta pora aku bertapa,*
aku menyiksa diri dengan puasa.
Aku mengungsi kepada doa *
yang kupeluk bagaikan sahabat karib.
Seperti seorang yang berkabung atas kematian ibunya,*
hatiku hancur luluh karena sedih.
Ketika aku tersandung, mereka berkerumun mengejek-ejek,*
mereka berkerumun melawan daku.
Orang yang tak kukenal menyayat hatiku,*
mereka tidak malu memfitnah aku.
Mereka mengepung aku sambil mengolok-olok *
dan menggertakkan gigi terhadapku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Adililah perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau berkuasa
Antifon 3
Aku akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau sepanjang hari
III
Ya Tuhan, masih berapa lamakah Engkau berpangku tangan? *
selamatkanlah aku dari tipu daya dan kebuasan mereka.
Aku akan bersyukur kepadaMu dalam himpunan umat, *
di tengah-tengah rakyat banyak aku akan memuliakan Dikau.
Jangan biarkan para pengkhianat mempermainkan daku, *
para musuhku yang mengerlingkan mata untuk mengganyang aku.
Perhatikanlah aku, ya Tuhan, jangan membisu,*
Tuhan, janganlah jauh dari padaku.
Tolong, tolong, majulah membela aku,*
ya Tuhan Allahku, berjuanglah bagiku.
Semoga teman-temanku bersorak gembira,*
semua yang mengharapkan keselamatanku.
Semoga mereka mengakui: “Agunglah Tuhan, *
Ia memperjuangkan kesejahteraan hambaNya.”
Maka aku akan mewartakan keadilanMu *
dan memuji Engkau sepanjang hari.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Aku akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau sepanjang hari
BACAAN
Dikutip dari
Bil
22:1-8a,20-35
Bil 22:1 Kemudian berangkatlah orang Israel, dan
berkemah di dataran Moab, di daerah seberang sungai Yordan dekat Yerikho.
Bil 22:2 Balak bin Zipor melihat segala yang
dilakukan Israel kepada orang Amori.
Bil 22:3 Maka sangat gentarlah orang Moab terhadap
bangsa itu, karena jumlahnya banyak, lalu muak dan takutlah orang Moab karena
orang Israel.
Bil 22:4 Lalu berkatalah orang Moab kepada para
tua-tua Midian: "Tentu saja laskar besar itu akan membabat habis segala
sesuatu yang di sekeliling kita, seperti lembu membabat habis tumbuh-tumbuhan
hijau di padang." Adapun pada waktu itu Balak bin Zipor menjadi raja Moab.
Bil 22:5 Raja ini mengirim utusan kepada Bileam bin
Beor, ke Petor yang di tepi sungai Efrat, ke negeri teman-teman sebangsanya,
untuk memanggil dia, dengan pesan: "Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar
dari Mesir; sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang
berkemah di depanku.
Bil 22:6 Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa itu
bagiku, sebab mereka lebih kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya
dan menghalaunya dari negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia
beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk."
Bil 22:7 Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan
para tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka
sampai kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak.
Bil 22:8a Lalu berkatalah Bileam kepada mereka:
"Bermalamlah di sini pada malam ini, maka aku akan memberi jawab kepadamu,
sesuai dengan apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku."
Bil 22:20 Datanglah Allah kepada Bileam pada waktu
malam serta berfirman kepadanya: "Jikalau orang-orang itu memang sudah
datang untuk memanggil engkau, bangunlah, pergilah bersama-sama dengan mereka,
tetapi hanya apa yang akan Kufirmankan kepadamu harus kaulakukan."
Bil 22:21 Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi,
dipelanainyalah keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan
pemuka-pemuka Moab.
Bil 22:22 Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia
pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam
mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama
dengan dia.
Bil 22:23 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN
berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai
itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk
memalingkannya kembali ke jalan.
Bil 22:24 Kemudian pergilah Malaikat TUHAN berdiri
pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok
sebelah-menyebelah.
Bil 22:25 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN,
ditekankannyalah dirinya kepada tembok, sehingga kaki Bileam terhimpit kepada
tembok. Maka ia memukulnya pula.
Bil 22:26 Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus dan
berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk
menyimpang ke kanan atau ke kiri.
Bil 22:27 Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah keledai
itu dengan Bileam masih di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu
dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.
Bil 22:28 Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu,
sehingga ia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai
engkau memukul aku tiga kali?"
Bil 22:29 Jawab Bileam kepada keledai itu:
"Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku,
tentulah engkau kubunuh sekarang."
Bil 22:30 Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam:
"Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai
sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?" Jawabnya:
"Tidak."
Bil 22:31 Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam;
dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di
jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.
Bil 22:32 Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya:
"Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku
keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada
kebinasaan.
Bil 22:33 Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga
kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku,
tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup."
Bil 22:34 Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat
TUHAN: "Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini
berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu,
aku mau pulang."
Bil 22:35 Tetapi Malaikat TUHAN berfirman kepada
Bileam: "Pergilah bersama-sama dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah
perkataan yang akan Kukatakan kepadamu harus kaukatakan." Sesudah itu
pergilah Bileam bersama-sama dengan pemuka-pemuka Balak itu.
BACAAN LAIN
Dia dan aku,
kesaksian Gabrielle Bossis, mengenai Kasih Allah
Penterjemah Dr.Budi
Purnama
Penerbit Mutiara
Terpendam
2006/174
15. ARTI HAL-HAL
YANG REMEH
Waktu menaiki tangga yang tua, dan aku mempersembahkan
setiap langkahku kepadaNya, dengan mengatakan:”Tuhan, bagaimanakah Engkau dapat
menerima dengan baik tindakan-tindakan seremeh ini?”
Apa yang
kausebut hal-hal remeh, sebenarnya engkau lakukan untuk melayani Aku dengan
pikiranmu, pengalamanmu, dan kemauanmu. Jadi, hal itu berarti dengan seluruh
keberadaanmu. Dan bila engkau menyerahkan keberadaanmu kepadaKu, maka Aku akan
menerimanya. 20 Juni 1942
Tahukah engkau
bahwa hanya ada sedikit saja kesempatan bagimu untuk melompat ke dalam air
untuk menyelamatkan orang lain.
Dalam berbagai
kesempatan, engkau harus mempersembahkan diri kepada sesama karena Kasih
kepadaKu.
Keinginanmulah yang
selalu Kuperhatikan.
Mengertikah engkau?
Keinginanmu itu!
Dan bila
hasilnya kurang memuaskan, Aku akan berlaku lembut terhadapmu. 23 Mei 1943
DOA PENUTUP
Tuhan mahapengampun, kami ini orang lemah yang sering jatuh. Ampunilah kejahatan kami dan bebaskanlah kami dari belenggu dosa. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar