Sabtu, 19 Maret 2022

Ibadat Pagi: Sabtu, 19 Maret 2022

Sabtu, 19 Maret 2022

Pekan II Prapaskah – O Pekan II

Hari Raya S. Yusuf, Suami SP Maria (P)

 

IBADAT PAGI

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.

U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

MADAH

Yang dihormati oleh umat Tuhan

Dan dipenuhi seri kejayaan

Yusuf tersuci kini mendapatkan

Hidup abadi

 

Sungguh bahagya pria yang setia

Dengan gembira masuk alam baka

Dipelihara Yesus dan Maria

Yang penuh cinta

 

Marilah kita bermohon bersama

Supaya ia melindungi Gereja

Memperjuangkan rahmat pengampunan

Dan keselamatan

 

Semoga Bapa yang mahakuasa

Bersama Putra penebus dunia

Roh Kudus pula penghibur umatNya

Mulya slamanya. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Para gembala segera berangkat, mereka menemukan Maria dan Yusuf serta bayi yang berbaring di palungan.

 

Mazmur 62 (63), 2-9 Hati rindu kepada Allah

 

Ya Allah, Engkaulah Allahku,*

aku mencari Engkau.

 

Hatiku haus dan rindu akan Dikau,*

seperti tanah kering dan tandus merindukan air.

 

Demikian aku ingin memandang Engkau di tempat kediamanMu,*

untuk merasakan kekuatan dan kemuliaanMu.

 

Sebab kasih setiaMu lebih baik dari pada hidup,*

bibirku memegahkan Dikau

 

Aku akan memuji Engkau seumur hidupku,*

menadahkan tangan kepadaMu.

 

Hatiku Kaukenyangkan dengan santapan lezat,*

mulutku memuji Engkau sambil bersyukur.

 

Di tempat tidurku aku memuji Engkau,*

aku merenungkan Dikau sepanjang malam.

 

Sebab Engkau yang menolong aku,*

di bawah naungan sayapMu aku bersorak.

 

Jiwaku melekat padaMu,*

tangan kananMu menopang aku.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Antifon 1

Para gembala segera berangkat, mereka menemukan Maria dan Yusuf serta bayi yang berbaring di palungan.

 

Antifon 2

Yusuf dan Maria, ibu Yesus, amat heran akan segala sesuatu yang telah dinyatakan tentang Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka.

 

Kidung Dan 3,57-88.56 Semua makhluk, pujilah Tuhan

 

Pujilah Tuhan, segala karya Tuhan,*

pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 

Pujilah Tuhan, semua malaikat Tuhan,*

pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 

Pujilah Tuhan seluruh isi surga,*

pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 

Pujilah Tuhan, segala air di atas langit,*

angkasa raya Tuhan, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, matahari dan bulan,*

segala bintang di langit, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, hujan dan embun,*

angin dan taufan, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, api dan panas-terik,*

hawa sejuk dan dingin, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, kabut dan gerimis,*

halilintar dan awan, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, siang dan malam,*

terang dan gelap, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, seluruh bumi,*

pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 

Pujilah Tuhan, gunung dan bukit,*

segala yang tumbuh di bumi, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, segala mata air,*

lautan dan sungai, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, segala yang hidup di dalam air,*

unggas di udara, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, binatang buas dan jinak,*

semua manusia, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, umat Israel,*

pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 

Pujilah Tuhan, para Imam,*

semua pelayanNya, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, orang yang takwa,*

semua yang suci dan rendah hati, luhurkanlah Dia.

 

Pujilah Tuhan, Ananya, Azarya dan Misael,*

pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

 

Marilah kita memuji Bapa, Putera dan Roh kudus,*

memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.

 

(Kidung ini tidak ditutup dengan ‘Kemuliaan’).

 

Antifon 2

Yusuf dan Maria, ibu Yesus, amat heran akan segala sesuatu yang telah dinyatakan tentang Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka.

 

Antifon 3

Tengah malam Yusuf bangun mengambil anak serta IbuNya dan mengungsi ke Mesir. Di sana mereka menetap sampai Herodes meninggal.

 

Mazmur 149 Sorak sorai para kudus

 

Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu baru,*

pujilah Dia dalam himpunan umatNya.

 

Hendaknya Israel bergembira atas Penciptanya,*

dan warga Sion bersuka-cita atas Rajanya.

 

Hendaknya mereka memuji namaNya dengan tari-tarian,*

bermazmur bagiNya dengan rebana dan kecapi.

 

Sebab Tuhan berkenan kepada umatNya,*

memahkotai yang hina-dina dengan keselamatan.

 

Hendaknya orang takwa bersukaria atas kejayaannya,*

bersorak-sorai dengan gembira.

 

Hendaknya mereka memuji Tuhan dengan suara lantang,*

sambil memegang pedang yang tajam.

 

Begitu hendaklah mereka membalas kejahatan para bangsa,*

dan menjatuhkan hukuman kepada mereka;

 

Membelenggu para rajanya,*

dan mengikat pemukanya dengan rantai besi.

 

Dengan demikian terlaksana keputusan Allah,*

tugas terhormat bagi umatNya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Antifon 3

Tengah malam Yusuf bangun mengambil anak serta IbuNya dan mengungsi ke Mesir. Di sana mereka menetap sampai Herodes meninggal.

 

BACAAN SINGKAT

(2 Sam 7,28-29)

Tuhan Allah, Engkaulah Allah, dan sabdaMu benar. Engkau telah menjanjikan anugerah besar kepada hambaMu. Maka berkatilah kiranya keturunan hambaMu, agar tetap tinggal dihadapan hadiratMu. Sebab Engkau, ya Tuhan Allah, telah bersabda, dan dengan rahmatMu keturunan hambaMu akan terberkati selama-lamanya.

 

LAGU SINGKAT

P: Tuhan melantik dia,* Menjadi kepala IstanaNya.

U. Tuhan melantik dia,* Menjadi kepala IstanaNya.

P: Dan mengurus segala harta bendaNya.

U: Menjadi kepala istanaNya

P: Kemuliaan kepada Bapa Putera dan Roh Kudus.

U: Tuhan melantik dia,* Menjadi kepala IstanaNya.

 

Antifon Kidung

Yusuf tinggal di kota Nazaret, sehingga terpenuhilah sabda nabi-nabi tentang Kristus yang berbunyi: Ia akan disebut orang Nazaret.

 

KIDUNG ZAKARIA

(Luk 1,68-79)

Terpujilah Tuhan, Allah Israel,*

sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umatNya.

 

Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa,*

putera Daud, hambaNya.

 

Seperti dijanjikanNya dari sediakala,*

dengan perantaraan para nabiNya yang kudus.

 

Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita,*

dan dari tangan semua lawan yang membenci kita.

 

Untuk menunjukkan rahmatNya kepada leluhur kita,*

dan mengindahkan perjanjianNya yang kudus.

 

Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,*

akan membebaskan kita dari tangan musuh.

 

Agar kita dapat mengabdi kepadaNya tanpa takut,*

dan berlaku kudus dan jujur di hadapanNya seumur hidup.

 

Dan engkau, anakku, akan disebut nabi Allah yang mahatinggi,*

sebab engkau akan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalanNya.

 

Untuk menanamkan pengertian akan keselamatan dalam umatNya,*

berkat pengampunan dosa mereka.

 

Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan,*

Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.

 

Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut,*

dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Antifon Kidung

Yusuf tinggal di kota Nazaret, sehingga terpenuhilah sabda nabi-nabi tentang Kristus yang berbunyi: Ia akan disebut orang Nazaret.

 

DOA PERMOHONAN

Marilah kita berdoa kepada Tuhan, penyelamat manusia, dan berkata:

U: Hidupkanlah kami dengan kuasaMu, ya Tuhan.

 

Tuhan Allah, Engkau memanggil leluhur kami kepada iman, agar mereka berlaku jujur dan sempurna di hadapanMu,* semoga kami mengikuti jejak mereka dan menjadi sempurna sesuai dengan perintahMu.

 

Engkau memilih Santo Yusuf, orang jujur itu, untuk mendidik PuteraMu pada masa mudaNya,* semoga kami mengabdi Kristus dalam saudara-saudara kami.

 

Engkau mempercayakan dunia kepada kami manusia untuk mendiami dan menguasainya,* semoga kami bekerja giat di dunia ini sambil memajukan kemuliaanMu.

 

Bapa semua manusia, ingatlah akan semua karya tanganMu,* dan kurniakanlah kepada semua orang kesempatan kerja dan taraf hidup yang layak.

 

BAPA KAMI

Bapa kami yang ada di surga,

dimuliakanlah namaMu.

Datanglah kerajaanMu.

Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga.

Berilah kami rezeki pada  hari ini.

Dan ampunilah kesalahan kami,

seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,

Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin

 

DOA PENUTUP

Allah yang mahakuasa, santo Yusuf, abdiMu yang setia telah Kauberi tugas menjaga keluarga kudus yang menjadi awal keselamatan kami. Semoga berkat doanya GerejaMu selalu berjuang untuk keselamatan umat manusia.

Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita kehidup yang kekal.

U: Amin.

====

Renungan Kisah Sengsara

J.Love


18. Perjalanan ke Pilatus

Yesus dilucuti, dirantai, dibelenggu, diseret dan dihina sepanjang jalan.


Pakaian Yesus dilucuti. TanganNya dibelenggu. Suatu rantai panjang tergantung dikeliling leherNya, memukul kedua lututNya saat Ia berjalan. Yesus diseret dengan tali tampar yang diikatkan dipinggangNya. Yesus disiksa sepanjang jalan. Ia dicemooh, diludahi dan dipukuli. Wajah Yesus nyaris tak dapat dikenali akibat siksa dan aniaya sepanjang malam. KakiNya bengkak dan berdarah. Yesus lebih tepat dikatakan terhuyung-huyung daripada berjalan. Ia menjadi tontonan dan hinaan sepanjang perjalanan.


Raja segala raja sudi diseret sepanjang jalan dengan dihinakan begitu rupa. Adakah teladan kerendahan hati yang lebih dari ini? Orang-orang yang dulu memujaNya, yang dulu ditolongNya hanya diam menontonNya. Persis seperti kita saat ini yang hanya diam saat kebenaran dianiaya. Kita yang ikut membelengguNya dengan rantai kebencian dan tak tahu terima kasih. Kita sesungguhnya turut menyeret Yesus dengan segala dosa kesombongan dan keangkuhan hidup. Yesus direndahkan karena kita begitu tinggi hati. Ia dicemooh dan diludahi karena sikap kita yang tidak tahu terima kasih.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar