Rabu,
04
Agustus 2021
Pekan Biasa XVIII – O PEKAN II
Pw S. Yohanes Maria Vianney, Im (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh
Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Kita mengeluh dalam
lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.
Mazmur 38 (39) Doa orang
sakit
Semua
makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena Dia yang telah menaklukkannya
(Rom 8,20)
I
Aku berkata dalam hati:
“Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan sampai aku
berdosa dengan lidahku
Aku hendak mengekang
ucapan mulutku, *
selama orang jahat
menentang aku.”
Aku diam seribu bahasa
dan membisu,*
meskipun aku cemas
tertekan oleh derita
Hatiku merasa panas
seperti terbakar,*
bila kuingat sengsaraku,
rasanya seperti api menyala.
Akhirnya kubuka juga
mulutku: *
“Ya, Tuhan, beri
tahukanlah akhir hidupku:
singkapkanlah sisa
hari-hariku: *
supaya aku tahu betapa
singkat hidupku.”
Sungguh, umurku
Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan jangka hidupku tidak
berarti bagiMu
Sayang, manusia hanya
asap belaka,*
tiada ubahnya dengan
gambar bayangan
Sayang, bagaikan
khayalan manusia berlalu, *
percumalah segala
kegelisahannya
Ia menimbun-nimbun
kekayaan,*
tetapi ia tidak tahu
siapa yang menikmatinya.
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Kita mengeluh dalam
lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.
Antifon 2
Ya Tuhan, dengarkanlah
doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku
II
Dan sekarang, apa yang
dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah kutaruh
harapanku
bebaskanlah aku dari
segala dosaku,*
jangan biarkan daku
ditertawakan orang dungu
Tadinya aku diam seribu
bahasa dan membisu,*
ah, sekiranya Engkau mau
bertindak!
Singkirkanlah cambukMu
dari padaku,*
aku hancur luluh karena
pukulan tanganMu
Engkau menghukum manusia
karena kesalahannya,†
dan bagaikan gegat
Engkau merapuhkan badannya,*
sayang, manusia hanya
asap belaka
Ya Tuhan, dengarkanlah
doaku *
dan condongkanlah
telingaMu kepada seruanku
Janganlah tuli terhadap
jeritan tangisku †
sebab aku hanyalah
pendatang dalam rumahMu,*
perantau seperti semua
leluhurku
Palingkanlah wajah
kemurkaanMu daripadaku, †
supaya aku bersukacita *
sebelum aku meninggal
dan tiada lagi
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Ya Tuhan, dengarkanlah
doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku
Antifon 3
Aku percaya pada kasih
setia Allah sekarang dan selama-lamanya
Mazmur 51 (52) Melawan
penghojat
Yang
berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)
Mengapa engkau bangga
atas kejahatan,*
hai pahlawan gadungan?
Hai orang mursid yang
palsu,*
mengapa terus menerus
engkau menabung pikiran busuk?
Tajam bagaikan pisau
cukur sindiran lidahmu,*
hai ahli penipu
Engkau memilih kejahatan
dan bukan kebaikan,*
engkau mengatakan dusta
dan bukan kebenaran
Engkau suka akan segala
macam omonganmu *
yang merusak dan menipu
Semoga Allah
membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnakan dikau untuk
selama-lamanya
Semoga Ia menyeret
engkau ke luar dari rumah *
dan menciduk anakmu
hidup-hidup dari bumi
Melihat itu orang jujur
akan takut,*
tetapi kemudian mereka
tertawa:
“Lihatlah dia, inilah
orangnya *
yang tidak sudi
berlindung pada Allah
Dia menaruh
harapan pada kekayaannya,*
dia percaya pada tipu
muslihatnya!”
Tetapi aku, bagaikan
pohon berbuah *
aku tumbuh di rumah
Allah
Percayalah pada kasih
setia Allah *
sekarang dan
selama-lamanya
Aku hendak bersyukur
kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab Engkau telah
bertindak
Aku hendak memaklumkan
namaMu,*
sebab Engkau baik hati
terhadap sahabat-sahabatMu.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Aku percaya pada kasih
setia Allah sekarang dan selama-lamanya
BACAAN
2 Taw 20:1-9,13-24
2taw 20:1 Setelah
itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama
sepasukan orang Meunim.
2taw 20:2 Datanglah
orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari
seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di
Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
2taw 20:3 Yosafat
menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan
kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
2taw 20:4 Dan
Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari
semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN.
2taw 20:5 Lalu
Yosafat berdiri di tengah-tengah jemaah Yehuda dan Yerusalem di rumah TUHAN, di
muka pelataran yang baru
2taw 20:6 dan
berkata: "Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di
dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan
keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat
bertahan melawan Engkau.
2taw 20:7 Bukankah
Engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel,
dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu itu, untuk selama-lamanya?
2taw 20:8 Lalu
mereka mendiami tanah itu, dan mendirikan bagi-Mu tempat kudus untuk nama-Mu.
Kata mereka:
2taw 20:9 Bila
sesuatu malapetaka menimpa kami, yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar
atau kelaparan, kami akan berdiri di muka rumah ini, di hadapan-Mu, karena
nama-Mu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru kepada-Mu di dalam
kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami.
2taw 20:13 Sementara
itu seluruh Yehuda berdiri di hadapan TUHAN, juga segenap keluarga mereka dengan
isteri dan anak-anak mereka.
2taw 20:14 Lalu
Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf,
dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah,
2taw 20:15 dan
berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku
raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan
terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang
melainkan Allah.
2taw 20:16 Besok
haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan
kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel.
2taw 20:17 Dalam
peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah
berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu.
Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan
menyertai kamu."
2taw 20:18 Lalu
berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk
Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya.
2taw 20:19 Kemudian
orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan
puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring.
2taw 20:20 Keesokan
harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak
berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan
penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap
teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"
2taw 20:21 Setelah
ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi
nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada
waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata:
"Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya
kasih setia-Nya!"
2taw 20:22 Ketika
mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah
penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir,
yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
2taw 20:23 Lalu
bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas
dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka
saling bunuh-membunuh.
2taw 20:24 Ketika
orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke
tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah,
tidak ada yang terluput.
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Mulanya ia dianggap remeh karena kelambanannya dan
kebodohannya. Setelah ditabhiskan menjadi imam, ia tidak diperkenankan uskup
melayani sakramen pengakuan dosa karena dianggap tidak mampu memberi bimbingan
rohani. Setelah beberapa, ia ditempatkan di paroki Ars, sebuah paroki yang
terpencil, dan tak terurus. Di paroki ini Yohanes Maria Vianney mengabdikan
dirinya dan menjadikan desa Ars sebuah tempat ziarah bagi umat di segala
penjuru.
Yohanes Maria Vianney lahir pada tanggal 8 Mei 1786 di desa Dardilly, Lyon-Prancis. Ayahnya, Mateus Vianney, seorang petani miskin. Ibunya seorang yang taat beragama. Masyarakat setempat kagum dan suka pada mereka karena cara hidup mereka yang benar-benar mencerminkan kebiasaan hidup Kristiani. Semenjak kecil, Yohanes sudah terbiasa dengan kerja keras dan doa yang tekun berkat teladan orangtuanya. Dibandingkan dengan kelima orang saudaranya, ia memang trampil dan rajin bekerja namun lamban dan bodoh. Ia baru bisa membaca pada usia 18 tahun. Meskipun begitu, ia bercita-cita menjadi imam.
Pada umur 20 tahun, ayahnya dengan berat hati
mengizinkan dia masuk Seminari di desa tetangganya, Ecully. Hal ini bukan
karena ayahnya tidak mengijinkan dia menjadi imam tetapi semata-mata karena
kelambanan dan kebodohannya. Pendidikannya sempat tertunda karena kewajiban
masuk militer yang berlaku di Prancis pada masa itu. Baru pada tahun 1812, ia
melanjutkan lagi studinya. Ia mengalami kesulitan besar sepanjang masa studinya
di Seminari. Hampir semua mata pelajaran, terutama bahasa Latin, sangat sulit
dipahaminya. Namun ia tidak putus asa. Ia rajin berziarah ke Louveser untuk
berdoa dengan perantaraan Santo Fransiskus Regis agar bisa terbantu dalam
mempelajari semua bidang studi. Berkat doa-doanya, ia berangsur-angsur
mengalami kemajuan hingga menamatkan pendidikan Seminari Menengah Verriores dan
masuk Seminari Tinggi. Di jenjang Seminari Tinggi, ia harus berjuang lebih
keras lagi agar lolos dari kegagalan. Meskipun begitu ia terus menerus harus
mengulangi setiap ujian. Pemimpin seminari sangat meragukan dia, namun mereka
pun tidak bisa mengeluarkan dia karena kehidupan rohaninya sangat baik. Ia
seorang calon imam yang saleh. Akhirnya Yohanes pun dianggap layak dan
ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1815.
Setelah menjadi imam, ia belum diperkenankan melayani
sakramen pengakuan dosa karena dianggap tidak mampu memberikan bimbingan rohani
kepada umat. Kecuali itu, ia dinilai tidak bisa menjadi pastor di paroki-paroki
kota. Oleh karena itu ia ditempatkan di paroki Ars. Ars adalah sebuah desa
terpencil dan terbelakang di Prancis. Paroki ini dianggap cocok bagi dia karena
tingkat pendidikan umatnya tidak seberapa.
Pada 8 Februari 1818, Yohanes mulai menyadari karyanya
di Paroki Ars. Di satu pihak ia sungguh menyadari bahwa kemampuannya tidak
seberapa bila dibandingkan dengan beratnya tugas mengembalakan umat Allah;
tetapi di pihak lain ia pun sadar bahwa dirinya bukanlah pelaku utama karya
pengembalaan umat melainkan Allah melalui Roh Kudus-Nya-lah pelaku utama karya
besar itu. Kesadaran itu mendorong dia untuk senantiasa mempersembahkan
karyanya kepada Tuhan. Tahap demi tahap ia membenahi parokinya dengan coba
membangkitkan semangat iman umat. Semangat kerja kerasnya semenjak kecil
mendorongnya untuk berkhotbah dan mengajar umat tanpa mengenal lelah.
Yohanes yang dahulu dianggap remeh dan dipandang
dengan sebelah mata oleh banyak imam, kini dikagumi dan disanjung. Desa Ars
yang dahulu sepi, sekarang menjadi tempat ziarah terkenal bagi umat dari segala
penjuru Prancis. Dari mana-mana umat datang ke Ars untuk merayakan Ekaristi dan
mendengarkan khotbah pastor desa yang saleh itu. Khotbah-khotbah tajam, keras
dan mengena sehingga menggetarkan hati umat terutama para pendosa. Namun di
kamar pengakuan, ia ramah dan dengan hati yang ikhlas memberi bimbingan rohani
kepada umatnya. Oleh rahmat Allah yang diperkuat dengan keluhuran budi dan
kesalehan hidupnya, Yohanes mampu menghantar kembali umat kepada pertobatan dan
penghayatan iman yang benar.
Pastor Ars yang saleh ini dikarunia karisma mengetahui
berbagai hal sebelum terjadi. Karisma ini dapat dilihat dalam pengalaman Nyonya
Pauze dari St. Etienne. Pauze datang mengaku dosanya di gereja paroki. Pastor
yang melayani sudah tua, kurus dan lemah. Dialah Yohanes Vianney. Dalam hatinya
ia berpikir: "Tentu ini kesempatan terakhir bagiku untuk menerima
berkatnya". Namun pastor tua itu tiba-tiba berkata: "Bukan begitu
anakku! Tiga minggu lagi kita akan bertemu kembali". Nyonya Pauze
terperanjat dan pulang dengan seribu tanda tanya. Ia menceritakan kata-kata
pastor itu kepada teman-temannya. Dan persis tiga minggu kemudian, nyonya Pauze
meninggal dunia bersamaan dengan pastor tua itu. Mereka bertemu lagi di surga.
Meskipun ia saleh, ia tidak luput dari gangguan setan.
Ia sering tidak bisa tidur karena gangguan setan di malam hari. Ia tidak takut
karena yakin sesudah kejadian itu selalu akan datang pendosa berat yang mau
bertobat. Di samping penyembuhan luka-luka batin umatnya, banyak pula
penyembuhan jasmani yang terjadi secara ajaib melalui perantaraannya.
Tugas hariannya yang berat itu sangat menguras
tenanganya. Beberapa kali ia meninggalkan Ars untuk beristirahat di sebuah
biara. Tetapi ia selalu diseret kembali oleh umatnya di dusun Ars. Ini suatu
tanda bahwa umat sungguh mencintainya dan tidak rela kalau pastornya
meninggalkan mereka. Yohanes Maria Vianney mendampingi umatnya di Ars sampai
maut menjemputnya pada tanggal 3 Agustus 1859. Pada tahun 1925, ia dinyatakan
sebagai 'santo' oleh Paus Pius XI (1922-1939) dan diangkat sebagai pelindung
surgawi bagi 'para pastor paroki'.
DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa dan
penuh belaskasihan, Engkau sudah memasyhurkan santo Yohanes Maria karena
kegiatannya sebagai pastor di Ars. Semoga berkat doa dan teladannya kami
berusaha membawa sesama kepada cinta akan Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan
abadi bersama mereka. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar