Minggu, 27 Juni 2021
Pekan Biasa
XIII – O PEKAN I
HARI MINGGU
BIASA
IBADAT SORE
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Pencipta
cahaya mulya
Yang
mengatur matahari
Pada awal
masa purba
Kauciptakan
langit bumi.
Pagi petang
Kauhubungkan
Kauberi
julukan hari
Senja sudah
Kaudatangkan
T’rimalah
pujian kami.
Kami sesal
akan dosa
Ingin bersih
dari noda
Agar dapat
masuk surga
Mencapai
pahala mulya.
Kabulkanlah
doa kami
Ya Bapa yang
baik hati
Bersama
Putra dan RohMu
Sekarang
serta selalu. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Tuhan
meluaskan kekuasaanNya dari Sion, Tuhan meraja selama-lamanya, alleluya.
Mazmur 109,
(110)-5.7 Almasih, raja dan imam
Kristus harus
memegang pemerintahan sebagai raja, sampai Allah meletakkan semua musuh di
bawah kakiNya (1Kor 15,25)
Tuhan
berfirman kepada baginda: “Duduklah di sisi kananKu,*
sampai musuh
musuhmu Kujadikan tumpuan kakimu”.
Tuhan
meluaskan kekuasaan baginda dari kediamanNya di Sion,*
“Berkuasalah
atas para musuh.
Engkau
berkuasa sejak kelahiranmu, di atas gunung yang suci,*
sejak engkau
terkandung, sejak fajar masa mudamu”.
Tuhan telah
bersumpah dan tidak menyesal,*
“Engkaulah
imam seperti Melkisedek, untuk selama-lamanya”.
Tuhan
mendampingi baginda,*
pada hari
kemurkaanNya raja-raja dihancurkanNya.
Tuhan
menyertai baginda dalam segala usaha,*
agar baginda
berlangkah maju dengan gagah perkasa.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Tuhan
meluaskan kekuasaanNya dari Sion, Tuhan meraja selama-lamanya, alleluya.
Antifon 2
Bumi
bergetar di hadapan Tuhan, alleluya.
Mazmur 113 A
(114) Israel dibebaskan dari Mesir
Hendaknya
saudara sekalian mengetahui, bahwa saudara juga keluar dari Mesir dengan
meninggalkan cara hidup dunia ini. (S.Agustinus)
Ketika
Israel keluar dari Mesir,*
keluarga
Yakub dari bangsa asing,
Maka Yehuda
menjadi wilayah Tuhan,*
Israel
daerah kekuasaanNya.
Laut
melihat, lalu menyingkir,*
sungai
Yordan berbalik ke hulu.
Gunung
melompat bagaikan kijang,*
dan bukit
laksana anakdomba.
Ada apa, hai
laut, sehingga menyingkir,*
hai Yordan,
sehingga berbalik ke hulu?
Hai gunung,
mengapa melompat bagaikan kijang,*
hai bukit,
mengapa laksana anakdomba?
Gemetarlah,
hai bumi, di hadapan Tuhan,*
di hadirat
Allah Yakub.
Ia mengubah
wadas menjadi danau,*
dan batu
menjadi mata air.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Bumi
bergetar di hadapan Tuhan, alleluya.
Antifon 3
Tuhan, Allah
kita yang mahakuasa, sudah menjadi raja, alleluya.
Kidung Why 19,1-7 Pernikahan Anakdomba
Alleluya.
Pokok
keselamatan, kemuliaan dan kekuasaan ialah Allah kita,*
karena benar
dan adillah segala keputusanNya.
Alleluya.
Alleluya.
Pujilah
Allah kita, hai sekalian hambaNya,*
semua yang
takwa, baik kecil maupun besar.
Alleluya.
Alleluya.
Sebab Tuhan,
Allah kita yang mahakuasa,*
sudah
menjadi raja.
Alleluya.
Alleluya.
Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai,*
marilah kita
memuliakan Tuhan.
Alleluya.
Alleluya.
Hari
pernikahan Anakdomba telah tiba,*
dan
mempelaiNya sudah siap berhias.
Alleluya.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Tuhan, Allah
kita yang mahakuasa, sudah menjadi raja, alleluya.
BACAAN
SINGKAT
(2Kor 1,3-4)
Terpujilah
Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas-kasihan dan Allah
sumber segala penghiburan. Ia menghibur kita dalam segala penderitaan, sehingga
kita sanggup menghibur semua orang yang ditimpa bermacam-macam penderitaan,
dengan penghiburan yang kita terima sendiri dari Allah.
LAGU SINGKAT
P:
Terpujilah Engkau, ya Tuhan,* Di angkasa raya.
U:
Terpujilah Engkau, ya Tuhan,* Di angkasa raya.
P:
KepadaMulah pujian selama segala abad.
U: Di angkasa raya.
P: Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U:
Terpujilah Engkau, ya Tuhan,* Di angkasa raya.
Antifon
Kidung
Putera
manusia datang bukan untuk membinasakan, melainkan untuk menyelamatkan.
KIDUNG MARIA
(Luk 1,46-5)
Aku
mengagungkan Tuhan,*
hatiku
bersukaria karena Allah, penyelamatku.
Sebab Ia
memperhatikan daku,*
hambaNya
yang hina ini.
Mulai
sekarang aku disebut: yang bahagia,*
oleh
sekalian bangsa.
Sebab
perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa,*
kuduslah
namaNya.
Kasih
sayangNya turun-temurun,*
kepada orang
yang takwa.
Perkasalah
perbuatan tanganNya,*
dicerai-beraikanNya
orang yang angkuh hatinya
Orang yang
berkuasa diturunkanNya dari takhta,*
yang
hina-dina diangkatnya.
Orang lapar
dikenyangkanNya dengan kebaikan,*
orang kaya
diusirNya pergi dengan tangan kosong
Menurut
janjiNya kepada leluhur kita,*
Allah telah
menolong Israel, hambaNya.
Demi kasih
sayangNya kepada Abraham serta keturunannya,*
untuk
selama-lamanya.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Kidung
Putera
manusia datang bukan untuk membinasakan, melainkan untuk menyelamatkan.
DOA
PERMOHONAN
Kristuslah
kepala kita, dan kita anggota-anggotaNya. Marilah kita menyembah Dia dan dengan
gembira berseru:
U: Datanglah kerajaanMu, ya Tuhan.
Ya
Penyelamat kami, teguhkanlah umat pilihanMu, agar lebih jelas melambangkan
kesatuan umat manusia,* dan menjadi tanda pembawa selamat yang lebih nyata bagi
semua bangsa.
Dampingilah
selalu para uskup bersama bapa suci,* dan anugerahilah mereka kesatuan, cinta
kasih dan damai.
Satukanlah
seluruh umat Kristen dalam diriMu sebagai kepala,* supaya kami dalam kehidupan
sehari-hari memberi kesaksian tentang kerajaanMu.
Berikanlah
perdamaian kepada dunia,* supaya keamanan dan kesejahteraan berkembang di
mana-mana.
Bangkitkanlah
semua orang mati pada hari kiamat,* dan ikutsertakanlah kami dalam kebahagiaan
mereka.
BAPA KAMI
Bapa kami
yang ada di surga,
dimuliakanlah
namaMu.
Datanglah
kerajaanMu.
Jadilah
kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami
rezeki pada hari ini.
Dan
ampunilah kesalahan kami,
seperti
kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan
janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
Tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin
DOA PENUTUP
Allah, Bapa
yang mahabaik, Engkau telah mengangkat kami menjadi anak-anak-Mu dan menjadikan
kami putera-putera terang. Kami mohon, semoga kami Kaulepaskan dari kelam kabut
kesesatan dan Kaupelihara dalam kebenaranMu yang terang-benderang. Demi Yesus
Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Semoga
Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke
hidup yang kekal.
U: Amin.
=====
DOA PEMBEBASAN DARI KUTUK
Bapa yang kekal, Engkaulah satu-satunya Tuhan yang
abadi, Tuhan yang adalah kasih, penuh belas kasih dan ramah. Lihatlah Putera
TunggalMu, Yesus Kristus, dan kasihanilah.
Kupersembahkan kepadaMu kesakitanNya pada penderaan di
tiang, luka-luka dan darahNya, bagi semua orang yang berada di bawah kutuk dosa
nenek moyang mereka dan ketidakpatuhan mereka, yang melanggar perjanjian yang
mereka buat denganMu.
Semoga Engkau membebaskan kami melalui penderaan
PuteraMu, sembuhkanlah melalui luka-lukaNya dan selamatkanlah melalui Darah
BerhargaNya. Amin
Darah Berharga Yesus Kristus – lepaskanlah kami dari
kutuk-kutuk.
Luka-luka Yesus Kristus – sembuhkanlah luka-luka kami
Dengan penderaanMu, - meteraikanlah kami. Amin
====
“Semua yang ada di bawah kutuk dan secara terus
menerus mengucapkan doa ini akan dibebaskan dari kutuk-kutuk mereka. Keluarga
yang menderita dari kutuk akan dosa yang dilakukan oleh nenek moyang mereka dan
melakukan 144 novena melalui doa ini; akan dibebaskan. Semua yang melanggar
sebuah perjanjian dan seharusnya mati akan diselamatkan dan juga dilepaskan
dari kutuk mereka jika mereka secara terus menerus mengucapkan doa ini dan
bertobat. Anak-anakKu, betapa mengerikannya jika mengalami murka Tuhan!
Berpalinglah dari dosa-dosamu dan hiduplah. Aku mengasihi kalian semua. Jadilah
sembuh.”
Sumber: Buku “Precious Blood of Jesus”
NIHIL OBSTAT: Rev. Fr. Stephen Obiukwu Censor
Deputatus Chairman, Doctrine and Faith Committee Archdiocese of Onitsha,
Anambra State, Nigeria 1 July 1999 Imprimatur of Ayo-Maria Atoyebi. O.P.,
Bishop of Ilorin, Nigeria, June 17, 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar