Senin,
21 Juni 2021
Pekan Biasa XII – O PEKAN IV
PW Santo Aloisius Gonzaga, Biarawan (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya Yesus Tuhan
Engkau menghendaki
Agar panggilan
untuk hidup bakti
Diperjuangkan serta
diikuti
Umat beriman.
Panggilan suci
Kautanam di hati
Untuk mengabdi
dan menyangkal diri
Tekun mencari
setya mengikuti
Putra ilahi.
Ditinggalkannya milik
harta benda
Agar dibina
cinta yang sempurna
Hati seluruhnya
dipersembahkannya
Kepada Bapa.
Dimulyakanlah Bapa
mahamurah
Bersama Putra
penebus dunia
Roh kudus pula
penghibur Gereja
Slama-lamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Hai Israel, betapa baiklah Allah bagi orang yang
murni hatinya
Mazmur 72 (73) Mengapa orang jujur diganggu?
Berbahagialah
orang yang tidak sangsi akan Daku (Mat 11,6)
I
Hai Israel, betapa baiklah Allah *
bagi orang yang murni hatinya
Namun kakiku hampir tergelincir,*
aku nyaris jatuh terpelanting
Sebab aku cemburu kepada kaum pembual,*
iri hati kepada kemujuran orang jahat
Bagi mereka tak ada kesusahan,*
segar bugarlah tubuh mereka
Mereka tidak perlu berjerih payah *
dan tidak diinjak-injak seperti orang lain
Maka mereka menghias diri dengan kesombongan *
dan mengenakan pakaian kekerasan
Mata mereka licin melebihi lemak, *
mereka sewenang-wenang melampaui batas
Mereka menyeringai dan bermegah atas kejahatannya,*
mereka menyombongkan diri atas pemerasan
Mereka membuka mulut selebar langit,*
dan lidahnya sampai ke tubir bumi
Dengan rakus mereka menggendutkan diri,*
seakan-akan menghisap habis samudra raya
Mereka berkata:”Masakan Allah tahu!*
Masakan Yang mahatinggi maklum!”
Demikianlah keadaan orang jahat: †
mereka tidak menghiraukan Allah yang kekal *
dan hanya menimbun-nimbun kekayaan saja
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Hai Israel, betapa baiklah Allah bagi orang yang
murni hatinya
Antifon 2
Sukacita orang jahat akan diubah menjadi dukacita,
dan kegirangan mereka menjadi kesusahan
II
Jadi apa gunanya aku memelihara hatiku bersih,*
apa gunanya hidup tak bersalah?
Jika toh sepanjang hari aku kena kutuk *
dan disiksa setiap hari mulai pagi!
Ya Tuhan, seandainya aku berkata seperti mereka,*
aku mengkhianati himpunan umatMu
Telah kucoba untuk memahami kemujuran orang jahat, *
tetapi ternyata terlalu sulit bagi pikiranku
Baru nanti sesudah aku menghadap Allah yang kudus,*
akan kusaksikan kesudahan mereka:
Sungguh, Kaujebloskan mereka ke dalam kebinasaan,*
Kaujerumuskan mereka ke dalam kesepian
Sekonyong-konyong mereka akan ditimpa kemalangan,*
mereka lenyap, terlarut dalam kenyerian yang hebat
Seperti mimpi yang lenyap pada waktu bangun, ya
Tuhan,*
mereka Kauanggap sepi dalam kerajaan maut
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Sukacita orang jahat akan diubah menjadi dukacita,
dan kegirangan mereka menjadi kesusahan
Antifon 3
Orang yang menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku
akan berbahagia karena dekat pada Allah
III
Tetapi, melihat kemujuran orang jahat, hatiku
menjadi pahit,*
dan batinku sangat
tersinggung
Seperti seorang dungu aku tidak mengerti,*
aku seperti hewan yang tak berakal di hadapanMu
Namun aku hendak tinggal selalu dekat padaMu,*
peganglah tanganku dan bimbinglah aku
Antarlah aku ke dalam surgaMu *
dan sambutlah aku dalam kemuliaanMu
Bila kuingat kebahagiaanku beserta Engkau di surga,*
tak ada keinginan lagi padaku di dunia
Biarlah jiwa ragaku habis melenyap, ya Pelindungku,†
namun aku akan menikmati hidup kekal, ya Allah,*
sedangkan orang yang menjauhi Engkau, akan binasa
Musnakanlah setiap orang yang meninggalkan Dikau! *
tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
Aku menaruh harapan padaMu, ya Tuhan Allahku,*
aku mewartakan segala karyaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Orang yang menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku
akan berbahagia karena dekat pada Allah
BACAAN
Hak. 16: 4-6, 16-31
16:4 Sesudah
itu Simson jatuh cinta kepada seorang perempuan dari lembah Sorek yang namanya
Delila.
16:5 Lalu
datanglah raja-raja kota orang Filistin kepada perempuan itu sambil berkata:
"Cobalah bujuk dia untuk mengetahui karena apakah kekuatannya demikian
besar, dan dengan apakah kami dapat mengalahkan dia dan mengikat dia untuk
menundukkannya. Maka kami masing-masing akan memberikan seribu seratus uang
perak kepadamu."
16:6 Lalu
berkatalah Delila kepada Simson: "Ceritakanlah kiranya kepadaku, karena apakah
kekuatanmu demikian besar, dan dengan apakah engkau harus diikat untuk
ditundukkan?"
16:16
Lalu setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek kepadanya dan
terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau
mati rasanya.
16:17
Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya, katanya:
"Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibuku
aku ini seorang nazir Allah. Jika kepalaku dicukur, maka kekuatanku akan lenyap
dari padaku, dan aku menjadi lemah dan sama seperti orang-orang lain."
16:18
Ketika dilihat Delila, bahwa segala isi hatinya telah diceritakannya
kepadanya, disuruhnyalah memanggil raja-raja kota orang Filistin, katanya:
"Sekali ini lagi datanglah ke mari, sebab ia telah menceritakan segala isi
hatinya kepadaku." Lalu datanglah raja-raja kota orang Filistin itu
kepadanya sambil membawa uang itu.
16:19
Sesudah itu dibujuknya Simson tidur di pangkuannya, lalu dipanggilnya
seorang dan disuruhnya mencukur ketujuh rambut jalinnya, sehingga mulailah
Simson ditundukkan oleh perempuan itu, sebab kekuatannya telah lenyap dari
padanya.
16:20
Lalu berserulah perempuan itu: "Orang Filistin menyergap engkau,
Simson!" Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: "Seperti
yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas." Tetapi tidaklah
diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia.
16:21
Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan
membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan
pekerjaannya di penjara ialah menggiling.
16:22
Tetapi rambutnya mulai tumbuh pula sesudah dicukur.
16:23
Sesudah itu berkumpullah raja-raja kota orang Filistin untuk mengadakan
perayaan korban sembelihan yang besar kepada Dagon, allah mereka, dan untuk
bersukaria; kata mereka: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan
kita Simson, musuh kita."
16:24
Dan ketika orang banyak melihat Simson, mereka memuji allah mereka,
sambil berseru: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita
musuh kita, perusak tanah kita, dan yang membunuh banyak teman kita."
16:25
Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah
Simson untuk melawak bagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia
melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara
tiang-tiang.
16:26
Berkatalah Simson kepada anak yang menuntun dia: "Lepaskan aku dan
biarkanlah aku meraba-raba tiang-tiang penyangga rumah ini, supaya aku dapat
bersandar padanya."
16:27
Adapun gedung itu penuh dengan laki-laki dan perempuan; segala raja kota
orang Filistin ada di sana, dan di atas sotoh ada kira-kira tiga ribu orang
laki-laki dan perempuan, yang menonton lawak Simson itu.
16:28
Berserulah Simson kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan ALLAH, ingatlah
kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan
satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin."
16:29
Kemudian Simson merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga
rumah itu, lalu bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan
kepada tiang yang lain dengan tangan kirinya.
16:30
Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang
Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah
itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya.
Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang
dibunuhnya pada waktu hidupnya.
16:31
Sesudah itu datanglah ke sana saudara-saudaranya dan seluruh
keluarganya, mereka mengangkat dia dan membawanya dari sana, lalu
menguburkannya di antara Zora dan Esytaol di dalam kubur Manoah, ayahnya. Dia
memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tahun lamanya.
BACAAN PILIHAN
Sumber Iman
Katolik
Aloysius
Gonzaga, yang biasanya dipanggil Luigi, lahir di Castiglione delle Stiviert,
Italia Utara pada tanggal 9 Maret 1568. Ia berasal dari sebuah keluarga
bangsawan yang berkuasa dan kaya raya. Ketika berumur 9 tahun, putera tertua
dari Marchese Ferrante ini mengikuti pendidikan di istana keluarga Fransesco de
Medici di Florence.
Selama berada di
istana de Medici, ia mulai menyadari panggilan ilahi dalam dirinya. Ia tahu apa
yang nanti akan terjadi atas dirinya. Hidup asusila yang mewarnai cara hidup
orang-orang istana sangat memuakkan hatinya. Ia merasa terancam oleh cara hidup
istana itu. Untuk melindungi dirinya dari bahaya-bahaya itu, ia terus berdoa
memohon perlindungan dari Tuhan. Dalam situasi ini ia dengan berani
mengikrarkan kaul kemurnian hidup dan berjanji akan menjaga kesucian dirinya.
Kaul ini diikrarkannya selagi berusia 10 tahun (1578). Di kemudian hari, ia
sendiri mengatakan bahwa ia telah memutuskan menjalani kehidupan religius pada
umur 7 tahun. Pada tahun 1580, ia menerima Komuni Kudus pertama dari Uskup
Agung Milan, Karolus Borromeus.
Kemudian pada
tahun 1581, ia bersama Maria dari Austria pergi ke Spanyol. Ia tinggal selama
tiga tahun di istana Yakobus, putera raja Philip II di Madrid. Disinilah ia
memutuskan untuk masuk Serikat Yesus. Untuk itu ia segera kembali ke Italia
pada tahun 1584 untuk menyampaikan niatnya kepada orang-tuanya. Ayahnya menolak
dengan tegas keinginan anaknya. Aloysius diharuskan tetap mempertahankan gelar
kebangsawanan dan harta benda warisannya. Segera ia mengalihkan semua haknya
dan harta warisannya kepada saudaranya yang lebih muda. Ayahnya tidak berdaya
menghadapi anaknya ini. Akhirnya Aloysius masuk novisiat Serikat Yesus di biara
Santo Andreas di Roma. Ia diterima oleh Pater General Serikat Yesus, Claudius
Acquaviva. Setelah menyelesaikan tahun novisiatnya, ia diperkenankan
mengucapkan kaul pertama.
Prestasinya yang
tinggi dalam pelajaran ilmu-ilmu kemanusiaan dan ilmu pengetahuan lainnya
memperkenankan dia memulai studi Teologi di Kolose Roma. Ia ternyata sangat
mampu mengikuti kuliah Teologi. Kawan-kawannya sangat menyegani dia karena
belaskasihannya, kerendahan hatinya dan ketaatannya. Kesalehan hidupnya dan
ketabahannya dalam menghayati hidup membiara membuat dia menjadi tokoh teladan
bagi kawan-kawannya.
Pada usia 23
tahun, ketika terlibat aktif dalam perawatan orang-orang sakit korban wabah pes
di Roma, ia sendiri terserang penyakit berbahaya itu. Akhirnya ia meninggal
setelah tiga bulan menderita, pada tanggal 21 Juni 1591, hari terakhir Oktaf
Pesta Tubuh dan Darah Kristus. Ia dikuburkan di Annunziata dekat Kolose Roma.
Jenazahnya kemudian dipindahkan ke Gereja Santo Ignatius.
DOA PENUTUP
Allah, pemberi
rahmat surgawi, dalam diri santo Aloisius Engkau sudah menyatukan hidup suci
dengan semangat tapa. Kami tak mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat
jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meniru semangat tapanya. Demi
Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar