Selasa, 22 Juni 2021
Pekan Biasa XII – O PEKAN IV
HARI BIASA
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ya Tritunggal mahamulya
Yang mengatur segalanya
Siang untuk kerja giat
Malam untuk istirahat
Waktu pagi waktu senja
Siang malam selamanya
Kami mohon perlindungan
Dari kemurahan Tuhan
Kami umatMu bersatu
Sujud menghadap padaMu
Memanjatkan permohonan
Teriring madah pujian
Ya Bapa yang baik hati
Luluskanlah doa kami
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Semoga seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan, janganlah
Kausembunyikan wajahMu dari padaku.
Mazmur 101 (102) Doa dalam pembuangan
Allah
menghibur kita dalam segala penderitaan (2 Kor 1,4)
I
Tuhan, dengarkanlah doaku, *
semoga seruanku sampai kepadaMu.
Janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku,*
pada hari kesesakanku.
Dengarkanlah aku pada hari aku berseru,*
bersegeralah menjawab aku.
Sebab hari hidupku lenyap bagaikan asap,*
tulangku membara seperti perapian.
Hatiku layu seperti rumput yang hangus, *
dan aku menjadi mangsa dewa maut.
Rahangku nyeri karena mengigil ketakutan,*
aku tinggal tulang
berbungkus kulit.
Aku kesepian seperti burung undan di padang gurun,*
seperti burung hantu di puing-puing.
Aku tak dapat tidur dan merasa seperti burung
pipit,*
yang sepanjang hari bertengger sendirian di atas
atap.
Musuhku menghina aku,*
lawanku mempermainkan daku.
Abu kumakan sebagai santapan,*
dan minumanku kucampur dengan air mata.
Karena amarah dan murkaMu,*
Engkau mengangkat dan membanting aku.
Hari hidupku bagaikan bayangan yang menghilang,*
dan aku menjadi layu seperti rumput.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Semoga seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan, janganlah
Kausembunyikan wajahMu dari padaku.
Antifon 2
Tuhan, dengarkanlah doa orang yang telantar.
II
Tetapi Engkau, ya Tuhan, Engkau bersemayam dari
sediakala, *
dan takhtaMu bertahan sepanjang segala masa.
Engkau akan bangkit untuk mengasihani Sion, †
sebab sudah waktunya untuk merelai dia, *
sungguh, saatnya telah tiba.
Sebab para hambaMu amat sayang akan batu-batunya,*
mereka terharu melihat puing-puingnya.-
Kemudian para bangsa akan menjunjung tinggi namaMu,
ya Tuhan,*
dan semua raja akan mengakui kemuliaanMu.
Sebab Engkau akan membangun Sion kembali *
dan menampakkan diri dengan mulia.
Engkau akan mendengarkan doa orang yang telantar, *
Engkau tidak menolak permohonan mereka.
Hendaknya ini dituliskan bagi anak cucu kita,*
supaya angkatan yang akan datang memuji Tuhan:
“Tuhan memandang dari gunungNya yang kudus,*
Ia memperhatikan bumi dari surga.
Ia mendengarkan keluhan orang tawanan *
dan membebaskan orang yang dihukum mati.
Semoga nama Tuhan dimaklumkan di Sion *
dan pujianNya diperdengarkan di Yerusalem;
bila para bangsa datang berkumpul bersama raja mereka
*
untuk beribadat kepada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Tuhan, dengarkanlah doa orang yang telantar.
Antifon 3
Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit
adalah buatan tanganMu.
III
Tuhan melumpuhkan tenagaku dengan kekuatanNya,*
Ia memperpendek masa kejayaanku.
Aku berdoa: “Ya Allahku, †
jangan aku Kaupanggil di tengah hidupku,*
sedangkan tahun-tahunMu berlangsung turun temurun.”
Di zaman purbakala Engkau meletakkan dasar bumi,*
dan langit adalah buatan tanganMu.
Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada,*
semuanya menjadi usang seperti pakaian.
Engkau mengubah mereka seperti orang berganti
pakaian,*
dan mereka hilang lenyap.
Tetapi Engkau tetap sama,*
dan tahun-tahunMu tidak berakhir.
Anak cucu hambaMu akan hidup dengan aman,*
dan keturunan mereka tetap tinggal di hadiratMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit
adalah buatan tanganMu.
BACAAN
1Sam. 1:1-19
1:1 Ada
seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana
bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim.
1:2 Orang
ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama
Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak.
1:3 Orang
itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan
mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi
imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas.
1:4 Pada
hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya,
dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian.
1:5
Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian,
sebab TUHAN telah menutup kandungannya.
1:6 Tetapi
madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup
kandungannya.
1:7
Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah
TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan.
1:8 Lalu
Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan
mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih
berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"
1:9 Pada
suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana,
sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN,
1:10 dan
dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.
1:11 Kemudian
bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau
memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan
hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki,
maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur
tidak akan menyentuh kepalanya."
1:12 Ketika
perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, maka Eli mengamat-amati
mulut perempuan itu;
1:13 dan
karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya saja bergerak-gerak,
tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka perempuan itu mabuk.
1:14 Lalu
kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk?
Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu."
1:15 Tetapi
Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah
hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku
mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN.
1:16
Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila; sebab karena
besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama."
1:17 Jawab
Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu
apa yang engkau minta dari pada-Nya."
1:18 Sesudah
itu berkatalah perempuan itu: "Biarlah hambamu ini mendapat belas kasihan
dari padamu." Lalu keluarlah perempuan itu, ia mau makan dan mukanya tidak
muram lagi.
1:19 Keesokan
harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN;
kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan
Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya.
BACAAN LAIN
Dia dan aku,
kesaksian Gabrielle Bossis, mengenai Kasih Allah
Penterjemah Dr.Budi
Purnama
Penerbit Mutiara
Terpendam
2006/61
5. PENYESALAN
DAN PENGAMPUNAN (1)
Meskipun engkau
tidak memegang janjimu atau engkau jatuh lebih dalam lagi daripada kemarin,
namun bila engkau membenci dan menyesalinya dan datang mengatakannya kepadaKu,
maka yakinlah teguh bahwa Aku akan merangkulmu dalam hatiKu. Memang hebat dan
baik, dan berbeda sekali dengan hati manusia. Aku adalah Belas Kasih dan padaKu tidak ada rasa dendam…. Aku telah
memikul kalian sebagai ibu ketika Aku mengangkat salibKu. Bayangkan juga
kelembutan ketika Aku mendengarkan ceritamu tentang kesalahan-kesalahanmu dan
keinginanKu yang sangat besar untuk mengampuni semua kesalahanmu.
Kelembutan Penyelamat,
siapakah yang dapat mendengarkannya tanpa tersinggung?
Terima saja bila
kadang-kadang orang tidak menghargaimu, kalau mereka memperhatikan hanyalah
kekurangan-kekuranganmu, menekankan hal-hal baik yang seharusnya kaulakukan,
tetapi yang tidak kaulakukan, bahwa mereka terkadang hanya memperhatikan
kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak kauinginkan, namun kaulakukan juga.
Yakinlah bahwa
engkau tidak melihat seluruhnya tetapi Aku mengetahui jumlah dan beratnya…. Namun
demikian, Aku mengasihimu : Aku adalah Kasih.
Janganlah engkau
menghinaKu dengan rasa takut kepadaKu dan menjauhiKu. Itulah yang menyakiti
KasihKu.
Tetapi masuklah
ke dalam KebesaranKu seperti seorang anak kecil yang dengan gembira ingin
berada dekat dada dan tidur dalam pelukan ibunya.
Beristirahatlah, ambillah kekuatan bagi dirimu, dan berbahagialah.
Semua yang ada
padaKu, untukmu. 3 Jan 1948.
DOA PENUTUP
Tuhan, Engkaulah kekuatan bagi orang yang berharap
kepadaMu. Indahkanlah permohonan kami, orang yang lemah ini, sebab tanpa Engkau
kami tak sanggup berbuat apa-apa. Maka bantulah kami senantiasa dengan
rahmatMu. Semoga kami berusaha mematuhi perintah-perintahMu dan menyenangkan
hatiMu, baik dengan kehendak maupun dengan perbuatan kami. Demi Yesus Kristus,
PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar