Senin, 25 Januari 2021
Pekan Biasa
III – O Pekan III
Pesta Bertobatnya S. Paulus, Ras (P)
Penutupan Pekan Doa Sedunia
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ajarlah
kami, Paulus pujangga mulya
Cinta sejati
yang merangkum segala
Supaya kami
mencapai yang sempurna
Sehingga
pasti selamat dan bahagya.
Semoga Bapa
selalu dihormati
Bersama
Putra yang mengutus Roh suci
Kepada kita
umat pilihan ini
Yang
menerima kehidupan sejati. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Aku tahu
siapa kepercayaanku, dan aku yakin, bahwa Ia sanggup memelihara simpananku
sampai hari terakhir, sebab Ia hakim yang adil.
Mazmur 18 (19) A
Langit mewartakan kemuliaan Allah,*
dan cakrawala memasyhurkan karya
tanganNya.
Hari yang satu mengisahkannya kepada hari
yang lain,*
dan malam yang satu menyampaikannya kepada
malam berikut.
Meskipun tidak bicara dan tidak
memperdengarkan suara, +
namun di seluruh dunia bergemalah
seruannya,*
dan pesannya sampai ke perbatasan bumi.
Di sanalah Tuhan memasang kemah bagi sang
surya,*
yang meninggalkan peraduannya bagaikan
pengantin.
Dengan girang sang surya menempuh jalan
peredarannya,*
laksana seorang pahlawan
Dari ujung langit yang satu ia beredar ke
ujung yang lain,*
dan tak ada yang luput dari panas
teriknya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh
Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Aku tahu
siapa kepercayaanku, dan aku yakin, bahwa Ia sanggup memelihara simpananku
sampai hari terakhir, sebab Ia hakim yang adil.
Antifon 2
Sudah
cukuplah rahmatKu bagimu, Paulus, sebab kekuatan disempurnakan dalam kelemahan.
Mazmur 63 (64)
Ya Allah, dengarkanlah
suara keluhanku,*
jagalah hidupku terhadap
musuh.
Lindungilah aku dari
kaum penjahat yang bersekongkol,*
dari gangguan
orang-orang durhaka.
Mereka mengasah lidah
seperti pedang,*
membidikkan kata-kata
beracun seperti panah.
Dengan diam-diam mereka
menembak orang yang tak bersalah,*
tidak malu mereka
menembak sekonyong-konyong.
Mereka mengampuhkan
racunnya, +
dan memasang perangkap
dengan saksama,*
pikirnya: “Seorangpun
tidak tahu.”
Mereka merahasiakan
rencananya yang jahat, *
tak terdugalah batin
mereka.-
Tetapi Allah menembak
mereka dengan panah,*
sekonyong-konyong mereka
terluka.
Mereka jatuh tergelincir
oleh lidahnya sendiri,*
setiap orang yang
melihat, menggelengkan kepala
Maka semua orang
takut dan mewartakan karya Allah,*
mereka menyelami
perbuatan tanganNya.
Orang jujur bersukacita
karena Tuhan dan berlindung padaNya,*
orang yang lurus hati
bermegah-megah.
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Sudah
cukuplah rahmatKu bagimu, Paulus, sebab kekuatan disempurnakan dalam kelemahan.
Antifon 3
Rahmat Allah
tidak sia-sia dalam diriku, tetapi tinggal tetap dalam aku.
Mazmur 96 (97)
Tuhan meraja, hendaklah
bumi bersorak-sorai,*
dan pulau-pulau
bersukacita.
Awan kelam menyelubungi
Tuhan,*
keadilan dan hukum
tumpuan takhtaNya.
Api menjalar di hadapan
Tuhan,*
menghanguskan para lawan
di sekitarnya.
Halilintar menyinari
jagat,*
bumi melihatnya dan
gemetar.
Gunung-gunung luluh
laksana lilin di hadapan Tuhan,*
di hadapan Tuhan semesta
alam.
Langit mewartakan
keadilan Tuhan,*
dan segala bangsa
melihat kemuliaanNya.
Dipermalukan orang yang
menyembah berhala, +
yang bermegah atas arca
yang tak berdaya,*
hendaknya segala dewa
sujud menyembah Tuhan.
Sion mendengarnya dan
bersukacita, +
kota-kota Yehuda
bersorak-sorai*
karena keputusanMu, ya
Tuhan.
Sebab Engkaulah, ya
Tuhan, mahatinggi di atas seluruh bumi,*
Engkau mahaagung di atas
segala dewata,-
Hai orang yang mengasihi
Tuhan, bencilah kejahatan +
sebab Tuhan memelihara
orang yang mengasihiNya *
dan melepaskan mereka
dari cengkeraman orang jahat.
Terang terbit bagi orang
benar,*
sukacita bagi orang yang
tulus hati.
Bersukacitalah dalam
Tuhan, hai orang benar, *
muliakan namaNya yang
kudus.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Rahmat Allah
tidak sia-sia dalam diriku, tetapi tinggal tetap dalam aku.
BACAAN
Gal. 1:11-24
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu,
saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
1:12 Karena aku bukan menerimanya dari manusia,
dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh
penyataan Yesus Kristus.
1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku
dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha
membinasakannya.
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju
dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang
sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.
1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak
kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
1:16 berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku,
supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka
sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
1:17 juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan
mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab
dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.
1:18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke
Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di
rumahnya.
1:19 Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari
rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
1:20 Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang
kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.
1:21 Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan
Kilikia.
1:22 Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh
jemaat-jemaat Kristus di Yudea.
1:23 Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu
menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak
dibinasakannya.
1:24 Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Aku inilah yang paling hina diantara semua rasul,
sebab aku telah menganiaya umat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah, aku
adalah sebagaimana aku sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya
kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras daripada
mereka semua; tetapi bukan aku, melainkan kasih karunia Allah menyertai aku
(Kor15:9-10). Demikianlah kata-kata Paulus terhadap dirinya sendiri.
Selama tigapuluh tahun setelah peristiwa Pentakosta,
Paulus yang saat itu masih bernama Saulus, menganiaya orang-orang nasrani di
Yerusalem. Ia pun menyaksikan peristiwa pembunuhan atas diri Stefanus, seorang
diakon yang penuh hikmah dan Roh Kudus. Pada suatu ketika, Paulus pergi ke
Damsyik untuk menangkap orang-orang Kristen yang ada disana. Ia mendapat izin
khusus dari imam besar. Dengan izin itu, ia merasa berhak dan berkuasa untuk
membawa orang-orang Kristen ke dalam Yerusalem untuk dianiaya.
Tetapi apa yang terjadi? Di tengah perjalanan, ia
dihadang oleh Yesus dengan suatu pancaran cahaya ajaib dari langit, yang
membutakan mataya. Paulus rebah ke tanah. Lalu berserulah Yesus dari dalam
cahaya itu: Saulus, Saulus mengapakah engkau menganiaya Aku? Saulus menjawab:
Siapakah engkau Tuhan? Akulah Yesus yang kau aniaya itu. (Kis9:1-19a).
Kepada Yesus, Paulus bertanya: Tuhan apa yang kau
kehendaki aku perbuat? Kata-kata ini meluncur dari sebuah hati yang dahulu
keras bagaikan batu, namun telah lembut karena firman Allah. Inilah kata-kata
awal yang menghantar Paulus ke gerbang tugasnya sebagai para rasul kaum kafir.
Ia tidak lagi menjadi penganiaya Yesus melainkan penyayang Yesus yang paling
unggul, orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan nama-Ku kepada
bangsa-bangsa lain serta Raja-raja dan orang-orang Israel demikian kata Yesus
kepada Ananias.
Paulus kemudian tampil sebagai seorang Rasul yang
besar pengaruhnya di kalangan bangsa kafir. Dialah pewarta Injil dan pendiri
Gereja-gereja diantara kaum kafir. Pada pesta pertobatannya ini, patutlah kita
mendoakan orang yang belum mengenal Yesus dan Injil-Nya agar mereka pun peroleh
keselamatan dalam Kristus Yesus serta kemuliaan kekal (2Tim1:10).
MADAH ALLAH
TUHAN KAMI
Allah, Tuhan
kami.
Engkau kami
puji dan muliakan.
Bapa yang
kekal abadi,
seluruh bumi
bersembah sujud pada-Mu.
Bagi-Mu
seluruh malaikat bermadah,
seluruh isi
surga bernyanyi.
Bagi-Mu
Kerubim dan Serafim
tak kunjung
putus melambungkan pujian.
Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan,
Allah segala
kuasa.
Surga dan
bumi penuh kemuliaan-Mu.
Kepada-Mu
paduan para rasul bersyukur,
rombongan
para nabi berbakti.
Kepada-Mu
barisan para martir berkurban
dengan
mempertaruhkan nyawa.
Kepada-Mu
Gereja kudus beriman,
tersebar di
seluruh dunia.
Ya Bapa Yang
Mahakuasa,
pencipta
semesta alam.
Putra sejati
Yang Terpuji,
Putra Bapa
Yang Tunggal.
Roh Kudus,
cahaya mulia,
penghibur
umat beriman.
Engkaulah
raja agung, ya Kristus,
Engkaulah
Putra Allah yang hidup.
Engkau sudi
dikandung santa perawan
menjadi
manusia demi keselamatan kami.
Engkau
mematahkan belenggu maut,
membuka
pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau
bertakhta mulia di sisi Bapa,
mengadili
umat manusia.
Kami mohon,
lindungilah
hamba-hamba-Mu,
yang
Kautebus dengan darah-Mu sendiri.
Sambutlah
kami bersama para kudus
dalam
kemuliaan abadi.
Selamatkanlah
umat-Mu, ya Tuhan,
dan
berkatilah milik pusaka-Mu.
Bimbinglah
kami semua,
dan
muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari
kami meluhurkan Dikau,
kami memuji
nama-Mu sepanjang masa.
Ya Tuhan,
sudilah menjaga kami,
agar
senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah
kami, ya Tuhan,
kasihanilah
kami.
Limpahkanlah
kasih setia-Mu kepada kami,
sebab kami
berharap kepada-Mu.
Kepada-Mu
kami percaya, ya Tuhan,
kami takkan
kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah,
cahaya dunia, dengan pewartaan rasul Paulus telah Kauajar seluruh dunia. Semoga
kami dengan merayakan pertobatannya berbalik kepadaMu seturut teladannya dan
menjadi saksi kebenaranMu dari dunia. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala
masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar