Sabtu, 02 Januari 2021
Masa Natal – O Pekan I
Pw. S.Basilius dan Gregorius dr Nazianze , Uskup dan Pujangga Gereja (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Pada masa Natal ini
Yang tiap tahun kembali
KedatanganMu diingat
Sebagai juru selamat
Seluruh alam semesta
Laut darat seisinya
Girang bersyukur memuji
Riang karna Kaudatangi
Kami yang sudah Kautebus
Dengan darahMu yang kudus
Ikut menyanyikan lagu
Di hari kelahiranMu
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang lahir dari perawan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Bernyanyilah bagi Tuhan, kenangkanlah perbuatanNya yang megah.
Mazmur 104 (105) Tuhan setia kepada janjiNya
Para rasul mewartakan kepada bangsa-bangsa karya agung Allah yang tampak dalam kedatangan Kristus. (S.Atanasius)
Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah namaNya,*
wartakanlah karyaNya yang agung di antara para bangsa!
Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagiNya,*
kisahkanlah segala mukjijatNya.
Berbanggalah atas namaNya yang kudus,*
bergembiralah kamu semua yang mencari Tuhan!
Selamilah Tuhan dan kuasaNya,*
carilah selalu wajahNya
Kenangkanlah perbuatanNya yang megah,*
mukjijat dan keputusan mulutNya.
Hai keturunan Abraham, hambaNya,*
hai anak-anak Yakub, pilihanNya.
Sebab Dialah Tuhan, Allah kita: *
kewibawaanNya meliputi seluruh bumi.
Selamanya Ia ingat akan perjanjianNya,*
akan firmanNya yang berlaku untuk ribuan angkatan,
akan ikatan yang diadakanNya dengan Abraham *
dan yang disumpahkanNya kepada Ishak.
Ia menetapkannya sebagai hukum untuk Yakub,*
sebagai perjanjian kekal untuk Israel
Ia bersabda: “Suatu tanah akan Kuberikan kepadamu,*
tanah Kanaan akan menjadi milik pusakamu.”
Dulu jumlah mereka masih sangat kecil,*
segelintir saja apalagi sebagai pendatang.
Waktu itu mereka masih mengembara dari bangsa ke bangsa,*
dari kerajaan yang satu ke negara yang lain.
Namun Tuhan tidak membiarkan seorangpun menindas mereka,*
demi keselamatan mereka Ia menghukum raja-raja.
SabdaNya: : “Jangan mengusik umat yang Kuurapi,*
jangan berbuat jahat terhadap para nabiKu.”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Bernyanyilah bagi Tuhan, kenangkanlah perbuatanNya yang megah.
Antifon 2
Tuhan tidak meninggalkan orang jujur, melainkan membebaskan dia dari kaum berdosa.
II
Kemudian Tuhan mendatangkan kelaparan di tanah Kanaan,*
Ia menggagalkan seluruh panenan.
Maka diutusNya Yusuf mendahului saudara-saudaranya,*
dijual sebagai budak belian.
Kakinya diborgol dengan belenggu,*
lehernya dirantai dengan besi.
Lalu firman Tuhan ditujukan kepada Firaun,*
dan Firaun melaksanakan janji Tuhan kepada Yusuf.
Ia menyuruh lepaskan Yusuf *
dan memberi perintah untuk membebaskannya.
Ia melantik Yusuf menjadi kepala istana *
dan pengurus segala harta bendanya.
Ia mengangkat Yusuf menjadi guru para pangeran,*
yang mengajarkan kebijaksanaan kepada kaum tua-tua.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Tuhan tidak meninggalkan orang jujur, melainkan membebaskan dia dari kaum berdosa.
Antifon 3
Tuhan ingat akan perjanjian kudus, ia membimbing umatNya keluar dengan gembira.
III
Sesudah itu Israel datang di tanah Mesir,*
dan Yakub menetap di negeri Kham.
Tuhan membuat umatNya menjadi subur,*
terlalu kuat dalam pandangan lawannya.
Maka Mesir berganti haluan dan membenci hambaNya,*
dan Harun yang dipilihNya.
Mereka mengerjakan mukjijatNya di tanah Mesir *
dan tanda agung di negeri Kham.
Tuhan mengirimkan kegelapan, maka jadilah gelap,*
sehingga mereka tidak melihat perbuatanNya.
Ia mengubah air menjadi darah,*
sehingga matilah semua ikannya.
Ia menyuruh katak berkeriapan di mana-mana,*
bahkan sampai ke dalam ruang-ruang istana.
Ia berfirman, maka datanglah lalat,*
dan nyamuk di seluruh negeri.
Ia menghujankan es ganti air,*
dan menyambar tanah mereka dengan petir.
Ia merusak perkebunan anggur dan ara *
dan menghancurkan hutan-hutan yang di bukit.
Ia berfirman, maka timbullah hama, *
belalang tak terbilang banyaknya.
Mereka memangsa segala dedaunan,*
menghabiskan segenap hasil bumi.
Ia membunuh semua anak sulung Mesir, *
kesuma bangsa mereka.
Lalu Tuhan menuntun umatNya keluar berbekalkan emas dan perak,*
mereka berjalan, dan tak seorangpun jatuh tersandung.
Mesir bersukacita atas keberangkatan Israel,*
sebab mereka dihinggapi rasa takut.
Tuhan membentangkan awan untuk menudungi umatNya *
dan api untuk menerangi malam.
Mereka mohon, maka Tuhan mendatangkan burung puyuh,*
Tuhan mengenyangkan mereka dengan roti dari surga.
Ia membuka wadas, maka terpancarlah air,*
mengalir bagaikan sungai di padang kersang.
Sebab Tuhan ingat akan perjanjian kudus,*
perjanjianNya dengan Abraham, hambaNya.
Demikianlah Ia membimbing umatNya ke luar dengan gembira,*
menuntun para pilihanNya dengan sorak sorai.
Ia menganugrahi mereka negeri kaum kafir,*
mereka merebut kekayaan para bangsa;
asal saja mereka berpegang pada ketetapanNya *
dan mengindahkan seluruh hukumNya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Tuhan ingat akan perjanjian kudus, ia membimbing umatNya keluar dengan gembira.
BACAAN
Kol 2:16-3:4
Kol 2:16 Karena
itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman
atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
Kol 2:17 semuanya
ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah
Kristus.
Kol 2:18 Janganlah
kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri
dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan
dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,
Kol 2:19 sedang
ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang
dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan
ilahinya.
Kol 2:20 Apabila
kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia,
mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu
masih hidup di dunia:
Kol 2:21 jangan
jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
Kol 2:22 semuanya
itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut
perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
Kol 2:23 Peraturan-peraturan
ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti
merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup
duniawi.
Kol 3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan
bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada,
duduk di sebelah kanan Allah.
Kol 3:2 Pikirkanlah
perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Kol 3:3 Sebab
kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Kol 3:4 Apabila
Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan
diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Santo Basilius Agung, Uskup, Pengaku
Iman dan Pujangga Gereja
Basilius
Agung lahir pada tahun 329 di Kaesarea, ibukota Propinsi Kapadokia di Asia
Kecil. Ia berasal dari keluarga Kristen yang saleh. Kedua orangtuanya yaitu
Basilius Tua dan Emmelia beserta neneknya Makrina Tua diakui dan dihormati
Gereja sebagai orang Kudus. Demikia pula dengan Makrina Muda dan kedua adiknya:
Gregorius dari Nyssa dan Petrus dari Sebaste.
Basilius
dididik oleh ayahnya dan neneknya Makrina Tua. Pendidikan ini menumbuhkan iman
yang kokoh dan murni dalam dirinya. Basilius kemudian melanjutkan pendidikannya
di Konstantinopel dan Athena. Di Athena, ia menjalin persahabatan dengan
Gregorius dari Nazianze, teman kelasnya.
Setelah
menamatkan pendidikannya dengan cermelang, ia kemudian kembali ke Kaesarea dan
menjadi pengajar Retorika (ILmu Pidato). Dalam waktu singkat, namanya sudah
dikenal luas. Ia bangga atas prestasi dan kemasyuran namanya dan senang dengan
pujian orang. Oleh karena itu, lama kelamaan ia menjadi sombong dan cenderung
mencari hormat duniawi. Namun atas pengaruh kakaknya Makrina Muda dan kedua
adiknya, ia mulai tertarik pada corak hidup membiara. Ia lalu berhenti mengajar
dan berangkat ke Mesir, Palestina, Syria dan Mesopotamia untuk mempelajari
corak hidup membiara. Sekembalinya dari perjalanan itu, ia bersama Petrus
Sebaste adiknya, membangun suatu biara pertapaan di Pontus. Di tempat itu, ia
bertapa dan menjalani hidup yang keras bersama dengan beberapa rekannya. Aturan
hidup membiara di Pontus mengikuti contoh dari Santo Pakomius dari Mesir.
Kehidupan membiara yang dibangunnya merupakan bentuk kehidupan membiara yang
pertama di ASia Kecil. Oleh karena itu, Basilius digelari sebagai Bapa Perintis
hidup membiara di Gereja Timur. Di Gereja Barat pengaruh Basilius dikenal
melalui Santo Benediktus, pendiri ordo Benediktin dan Abbas biara Monte Kasino.
Pada tahun
370, Basilius diangkat menjadi Uskup Kaesarea, menggantikan Uskup Eusebius. Ia
dikenal sebagai seorang Uskup yang berwatak tegas dan bersemangat. Kepandaian,
kesucian dan kerendahan hatinya menjadikan dia tokoh panutan bagi umatnya dan
Uskup - uskup lain.
Selain giat
membela kebenaran ajaran Kristiani terhadap serangan kaum Arian, Basilius juga
memperhatikan kepentingan umatnya, terutama mereka yang miskin dan melarat.
Karya sosial yang dirintisnya amat luas dan modern. Kaum kaya yang tidak mau
mempedulikan sesamanya yang miskin dan melarat, dikecamnya habis - habisan. Ia
membangun sebuah rumah sakit (namanya: Basiliad) untuk menampung orang - orang
sakit yang miskin.
Untuk
membela dan mempertahankan ajaran iman Kristiani terhadap ajaran sesat
Arianisme, Basilius menerbitkan banyak buku - buku liturgi dengan berbagai
pembaharuan. Dari antara ribuan surat yang ditulisnya itu tersimpan 300 surat
hingga kini. Dari surat - surat itu kita dapat mengetahui kepribadian Basilius
sebagai seorang yang mahir, pandai dan beriman. Meskipun badannya amat kurus
karena hidup tapa yang keras dan penyakit, namun semangat pelayannya tak pernah
pudar. Ia pun tetap ramah dan rendah hati terhadap semua umatnya.
Basilius
meninggal dunia pada tangga 1 januari 379. Ia digelari Kudus dan dihormati
sebagai Pujangga Gereja.
Santo Gregorius dari Nazianze, Uskup,
Pengaku Iman dan Pujangga Gereja
Keluarga
Gregorius adalah keluarga yang saleh dan diberkati oleh Tuhan. Ibunya beserta
kedua adiknya: Gorgonia dan Caesarius juga diakui Gereja sebagai orang Kudus.
Gregorius
menjalani pendidikannya di Nazianze; kemudian berturut-turut ia belajar di
Kaesarea-Kapadokia, Kaesarea-Palestina, Aleksandria dan Athena. Di Athena ia
bertemu dengan Basilius, teman kelasnya. Keduanya bersahabat, bersama Basilius,
Gregorius mengasingkan diri di sebuah pertapaan di Pontus. Tetapi kemudian
karena desakan dari ayahnya, Gregorius kembali ke daerah asalnya. Disana ia
ditabiskan iman dan kemudian ditabiskan menjadi Uskup. Ketika berumur 50tahun,
ia diangkat menjadi Uskup Agung Konstantinopel. Di Konstantinopel ia
menyaksikan keadaan hidup iman umat yang menyedihkan karena terpengaruh ajaran
sesat Arianisme yang sudah menyebar luas. Tempat ibadat pun tidak ada.
Gregorius
memulai karyanya sebagai Uskup dengan membangun sebuah Gereja darurat. Gereja
ini disebutnya "anastasis" yang berarti kebangkitan. Kaum Arian yang
menentangnya dihadapinya dengan tenang dan sabar. Kepada umat ia selalu
berkata: "Kita harus menghadapi mereka (Kaum Arian) dengan budi bahasa
yang manis dan kesabaran yang tinggi agar bisa mengalahkan mereka."
Ia banyak
menulis dan mengajar di kota - kota yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu
pengetahuan, untuk membela ajaran iman yang benar. Pertentangan dengan kaum
Arian terus meruncing, terlebih-lebih karena semakin banyak umat yang kembali
keajaran iman yang benar karena pengaruh Gregorius. Kaum Arian berusaha membunuhnya
dengan menyuruh seorang pemuda. Namun usaha ini gagal. Pemuda tangguh itu
seketika berubah hatinya tatkala berdiri di hadapan Gregorius yang saleh itu.
Ia berlutut dan mengakui niat jahatnya.
Gregorius
lebih suka hidup menyendiri dalam kesunyian pertapaan daripada hidup ditengah
keramaian kota dengan segala masalahnya. Oleh karena itu, tak berapa lama
setelah ayahnya meninggal, ia kembali ke Nazianze untuk menggantikan ayahnya.
Dimana ia mengajar dan banyak menulis buku - buku pengajaran iman dan pembelaan
agama. Semua tulisn - tulisan itu merupakan warisan berharga bagi Gereja. Dari
tulisan-tulisannya kita mengetahui bahwa Gregorius adalah seorang teolog dan
Filsuf yang arif.
Gregorius
meninggal dunia pada tahun 390. Oleh Gereja beliau digelari Kudus dan dihormati
sebagai Pujangga Gereja.
DOA PENUTUP
Allah, sumber kebenaran, GerejaMu telah Kauterangi dengan teladan dan pengajaran santo Basilius agung dan Gregorius. Semoga kebenaranMu kami cari dengan rendah hati,kami cintai sungguh-sungguh dan kami amalkan dengan setia. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
=====
Sumber:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
Cetakan XIX: 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar