Minggu, 27
Desember 2020
Hari ketiga dalam Oktaf Natal - O PEKAN I
Pesta
Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf (P)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya Yesus
cahaya Bapa
Maria
perawan murni
dan Yusuf
pengasuh setya
Yang pantas
kami kagumi.
Rumah
tanggamu bersinar
Penuh jasa
yang gemilang
Dari situlah
memancar
Damai penuh
kasih sayang.
S’moga pesta
hari ini
Menggerakkan
hati kami
Untuk giat
meneladan
Keluarga
kudus Tuhan.
Yesus yang
patuh dan setya
Kepada ayah
dan bunda
Mulya dengan
Allah Bapa
Dan Roh
kudus selamanya. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Tiap-tiap
tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paska.
Mazmur 23
(24)
Milik
Tuhanlah bumi dan segala isinya, *
jagat dan
semua penghuninya.
Sebab Tuhan
yang mendasarkan bumi atas laut, *
menegakkannya
atas samudra raya.
Siapakah
boleh mendaki gunung Tuhan, *
siapakah
berdiri di tempatNya yang kudus?
Yang bersih
tangannya dan murni hatinya, *
yang tidak
bersikap curang dan tidak bersumpah palsu.
Dia yang
menerima berkat Tuhan *
dan
memperoleh balas jasa dari Allah, penyelamatnya.
Orang yang
demikianlah yang mencari Tuhan,*
yang
menghadap hadirat Allah Yakub.
Tinggikanlah
tiangmu, hai gapura-gapura,†
dan lebarkanlah
dirimu, gerbang abadi, *
supaya
masuklah raja mulia.
Siapakah
raja mulia itu? †
Tuhan yang
perkasa dan perwira, *
Tuhan yang
jaya dalam peperangan.
Tinggikanlah
tiangmu, hai gapura-gapura, †
dan
lebarkanlah dirimu, gerbang abadi, *
supaya
masuklah raja mulia.
Siapakah
raja mulia itu? †
Tuhan
semesta alam, *
Dialah raja
mulia.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 1
Tiap-tiap
tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paska.
Antifon 2
Yesus makin
bertambah besar dan bijaksana. Ia dikasihi oleh Allah.
Mazmur 45
(46)
Allah itu
perlindungan dan kekuatan kita, *
pertolonganNya
terbukti dalam kesesakan kita.
Maka kita
tidak takut, sekalipun bumi bergetar, *
sekalipun
gunung gemunung tenggelam ke dasar laut.
Sekalipun
gelora lautan berbuih mengamuk, *
sekalipun
gunung gemunung goncang diempas ombak.
Kota
kediaman Allah yang mahatinggi *
digembirakan
oleh aliran sungai.
Karena Allah
mendiaminya, kota itu tidak akan goncang, *
Allah
menolongnya waktu fajar merekah.
Bangsa-bangsa
ribut, kerajaan-kerajaan goncang, *
Allah
memperdengarkan suaraNya, maka hancurlah bumi. –
Tuhan
semesta alam menyertai kita, *
benteng
kuatlah bagi kita Allah Yakub.
Mari,
pandanglah karya Tuhan yang agung, *
dan karyaNya
yang dahsyat di seluruh bumi.
DihentikanNya
semua peperangan sampai ke ujung bumi, †
busur
dipatahkanNya, tombak diremukkanNya, *
dibakarNya
kereta perang.
“Jangan
banyak bicara, akuilah Aku sebagai Allah, *
agung di
antara bangsa-bangsa, agung di seluruh dunia.”
Tuhan
semesta alam menyertai kita, *
benteng
kuatlah bagi kita Allah Yakub.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Yesus makin
bertambah besar dan bijaksana. Ia dikasihi oleh Allah.
Antifon 3
Ibu bapa Nya
amat heran akan segala yang dinyatakan tentang Yesus.
Mazmur 86
(87)
Hai
Yerusalem, kota di atas gunung yang kudus,*
Tuhan cinta
padamu.
Hai benteng
Sion, Tuhan yang memperindah semua kediaman Yakub *
berfirman
dalam dirimu:
“Mesir dan
Babel akan Kudaftar *
antara
mereka yang mengakui Aku.
Bahkan
Filistea, Tirus dan Etiopia *
akan termasuk
warga negara Sion.”
Tetapi
tentang Sion sendiri akan dikatakan: †
“Orang ini
dan orang itu kelahiran Sion, *
Allah yang
mahatinggi menyentosakannya.”
Tuhan akan
mencatat dalam daftar para bangsa: *
“Inipun
dilahirkan di Sion.”
Dan semua
orang yang pernah menderita demi Sion *
akan
bernyanyi dan menari-nari.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Ibu bapa Nya
amat heran akan segala yang dinyatakan tentang Yesus.
BACAAN
Ef. 5:21-6:4
5:21 dan
rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
5:22 Hai
isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena
suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah
yang menyelamatkan tubuh.
5:24 Karena
itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada
suami dalam segala sesuatu.
5:25 Hai
suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diri-Nya baginya
5:26 untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan
firman,
5:27 supaya
dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang
tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
tidak bercela.
5:28
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri:
Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
5:29 Sebab
tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan
merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
5:30 karena
kita adalah anggota tubuh-Nya.
5:31 Sebab
itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
5:32 Rahasia
ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
5:33
Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti
dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
6:1 Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2
Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti
yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya
kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
6:4 Dan
kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi
didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
BACAAN
PILIHAN
Sumber Katolisitas
Di tahun 1892, Paus Leo XIII mengeluarkan surat
apostolik berjudul Neminem Fugit, yang menyatakan bahwa keluarga-keluarga
Kristiani perlu mengikuti teladan Keluarga Kudus di Nazaret dan menimba
kebijaksanaan dan nilai-nilai kebajikan daripadanya. Keluarga Kudus Nazaret,
yaitu Yesus, Bunda Maria dan St. Yusuf menjadi teladan keluarga bagi kita,
dalam membina nilai-nilai keutamaan ini. Betapa pentingnya agar anak-anak
menerima nilai-nilai keutamaan Kristiani melalui perkataan dan sikap
keteladanan orangtua. Sebab nilai-nilai tersebut lah yang kemudian membentuk
karakter anak, yang dapat menentukan apakah ia kelak dapat menjadi seorang yang
beriman teguh dan mempunyai perhatian dan belas kasih kepada sesamanya.
Paus Leo XIII berkata, “Kepada semua bapa, St. Yusuf
sungguh adalah teladan terbaik bagi peran kebapaan dalam melindungi dan
memelihara keluarga. Dalam diri Perawan tersuci Bunda Allah, para ibu dapat
menemukan contoh istimewa tentang kasih, kesederhanaan, kerendahan hati dan
iman yang menyempurnakan. Dan dalam diri Kristus, yang taat kepada
orangtua-Nya, anak-anak memperoleh pola ilahi tentang ketaatan yang dapat
mereka kagumi, hormati dan teladani.” Demikian pula, setiap keluarga dengan
latar belakang yang berbeda—baik yang berada maupun yang hidup pas-pasan—dapat
menimba kebijaksanaan hidup dari teladan Keluarga Kudus Nazaret. “Mereka yang
lahir dari kalangan bangsawan dapat belajar dari Keluarga bangsawan ini,
bagaimana untuk hidup sederhana dalam saat-saat kelimpahan dan bagaimana untuk
tetap mempertahankan martabat dalam kesesakan. Mereka yang kaya dapat belajar
bahwa kepantasan moral lebih berharga daripada kekayaan. Para pekerja dan semua
yang disusahkan oleh mepet-nya sarana bagi keluarga mereka, jika mereka
mempertimbangkan kekudusan sempurna dari para anggota persekutuan Keluarga ini,
tidak akan gagal untuk menemukan sejumlah alasan untuk bersukacita dalam
keadaan mereka, daripada menjadi semata tidak puas diri. Seperti halnya dengan
Keluarga Kudus, mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Yusuf harus ikut serta dalam perdagangan, agar hidup; bahkan tangan-tangan
ilahi Yesus bekerja sebagai tukang. Tidaklah mengherankan, bahwa orang-orang
yang terkaya, jika benar-benar bijaksana, menjadi rela untuk mengesampingkan
kekayaan mereka, dan memeluk kehidupan yang miskin bersama Yesus, Maria dan Yusuf…” (Paus Leo
XIII, Neminem Fugit).
Dengan merenungkan kehidupan Keluarga Kudus Nazaret
kita dikuatkan akan panggilan hidup kita masing-masing, yang tak pernah
terlepas dari keluarga. Mari belajar dari
Yesus untuk menempatkan urusan Allah Bapa di tempat utama namun juga
untuk menaati orangtua kita, atau pemimpin kita. Mari belajar dari St. Yusuf,
untuk selalu setia menjaga dan melindungi keluarga; dan dari Bunda Maria untuk
senantiasa mengasihi dan melayani keluarga. Terutama juga, mari mengikuti
teladan Bunda Maria, untuk menyimpan semua perkara dalam hati dan
merenungkannya (lih. Luk 2:51), sabar, lekas mengampuni dan penuh kasih (lih.
Kol 3:12-14). Semoga perayaan hari ini mengingatkan kita bahwa keluarga kita
adalah anugerah Tuhan, sarana yang dapat menguduskan kehidupan kita.
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Bapa yang
kekal, Engkau telah berkenan memberi kami teladan hidup keluarga kudus.
Bantulah rumah tangga kami semua untuk meniru kebajikan hidup mereka dalam
ikatan cinta kasih. Semoga kelak kami menikmati kebahagiaan kekal sebagai
anggota keluargaMu. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar