Senin, 28
Desember 2020
Hari keempat
dalam Oktaf Natal – O Pekan I
Pesta
Kanak-kanak Suci, Martir (M)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Marilah kita
bernyanyi
Bagi anak
para suci
Yang tanpa
mengetahui
Mati
mengurbankan diri
Raja bengis
membunuhnya
Tanpa kenal
rasa iba
Raja surga
menyambutnya
Dalam
kehidupan baka
Mereka
memuji Allah
Dengan
mencurahkan darah
Belum mampu
berbicara
Sudah menjadi
bentara
Mulyalah
Engkau ya Tuhan
Yang lahir
dari perawan
Serta Bapa
dan Roh Suci
Mulyalah
kekal abadi. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Antifon 1
Mereka akan
bermain-main bersama aku berpakaian putih, sebab mereka ternyata pantas.
Mazmur 2
Mengapa
bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa
suku-suku mengerahkan pasukannya?
Para raja
bumi bersiap-siap,*
para
panglima bersekongkol melawan Tuhan dan raja yang diurapiNya:
“Marilah
kita patahkan belenggunya,*
marilah kita
gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan
tertawa dari takhtaNya di surga,*
Tuhan
mengolok-olok mereka.
Dalam
amarahNya Tuhan menghalau para perwira mereka,*
dan dalam
murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku
telah diurapi menjadi rajaNya,*
di Sion,
gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan
surat keputusan Tuhan,*
Tuhan
bersabda kepadaku:
“Engkaulah
puteraKu,*
pada hari
ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah
kemakmuran, maka akan Kuberikan,†
para bangsa
akan menjadi milik pusakamu,*
dan seluruh
bumi akan kaukuasai.
Engkau akan
menghancurkan musuhmu dengan tongkat besi,*
meremukkan
mereka seperti jambangan tanah liat.”
Dan sekarang
ketahuilah, hai para raja,*
awaslah, hai
para panglima!
Beribadatlah
kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah
kepadaNya dengan gentar!
Jangan
sampai Tuhan menjadi marah dan kamu binasa,*
sebab mudah
sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah
semua orang *
yang
berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 1
Mereka akan
bermain-main bersama aku berpakaian putih, sebab mereka ternyata pantas.
Antifon 2
Para
kanak-kanak yang dibunuh itu melambungkan pujian bagi Tuhan, yang tak mungkin
mereka lakukan selama masih hidup.
Mazmur 32
(33) Tuhan mengatur
segalanya
Segala
sesuatu diciptakan Allah dengan perantaraan SabdaNya ( Yoh 1,3)
Bersoraklah,
orang jujur, bagi Tuhan, *
patutlah
orang saleh memuji-muji.
Bersyukurlah
kepada Tuhan dengan kecapi, *
bermazmurlah
bagiNya dengan iringan gambus.
Nyanyikanlah
lagu baru bagi Tuhan, *
padukanlah
seruanmu dengan petikan dawai.
Sebab firman
Tuhan selalu benar, *
segala
sesuatu dikerjakanNya dengan setia.
Tuhan
mencintai keadilan dan hukum,*
bumi penuh
dengan kasih setiaNya.
Oleh firman
Tuhan langit dijadikan,*
dan segala
bintang oleh nafas mulutNya.
Bagaikan
dalam kantung, air laut dikumpulkanNya, *
dan samudera
raya dalam bejana.
Hendaknya
segenap bumi takut akan Tuhan,*
semua
penduduk gemetar terhadapNya.
Sebab Tuhan
berfirman, maka semua terjadi,*
Dia
memerintahkan, maka semua ada.
Tuhan
menggagalkan rencana para bangsa, *
Ia meniadakan
maksud segala kaum.
Rencana
Tuhan tetap selamanya, *
rencana
Tuhan turun temurun.-
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Para
kanak-kanak yang dibunuh itu melambungkan pujian bagi Tuhan, yang tak mungkin
mereka lakukan selama masih hidup.
Antifon 3
Mulut
kanak-kanak berbicara bagiMu untuk membungkam musuh dan lawanMu.
II
Berbahagialah
bangsa yang Allahnya Tuhan, *
umat yang
terpilih menjadi milikNya.
Dari surga
Allah mengamati, *
memandang
umat manusia.
Dari
kediamanNya Ia menilik *
semua
penduduk bumi
Hati setiap
orang dibentukNya,*
segala
tingkah laku diselamiNya.
Raja tak
akan menang karena besarnya tentara,*
orang perkasa
takkan selamat karena kekuatannya.
Kuda tidak
berguna untuk merebut kemenangan,*
betapapun
kuat dan tangkasnya.
Sebab Tuhan
menjaga hambaNya yang takwa,*
yang
berharap akan kasih setiaNya.
Untuk
melepaskan mereka dari maut *
dan
menghidupi mereka di masa kelaparan.
Maka kita
berharap akan Tuhan, *
Dialah
penolong dan perisai kita.
Demi Dialah
hati kita bergembira,*
pada namaNya
yang kudus kita percaya.
Tunjukkanlah
kiranya kasih setiaMu, ya Tuhan,*
sebab
padaMulah kami berharap.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Mulut
kanak-kanak berbicara bagiMu untuk membungkam musuh dan lawanMu.
BACAAN
Kel.
1:8-16,22
1:8 Kemudian bangkitlah seorang raja baru
memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf.
1:9 Berkatalah raja itu kepada rakyatnya:
"Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.
1:10 Marilah kita bertindak dengan bijaksana
terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan--jika terjadi
peperangan--jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu
pergi dari negeri ini."
1:11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan
atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan
bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
1:12 Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak
dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.
1:13 Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang
Israel bekerja,
1:14 dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan
yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai
pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang
Mesir kepada mereka itu.
1:15 Raja Mesir juga memerintahkan kepada
bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain
bernama Pua, katanya:
1:16 "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani
pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak
laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia
hidup."
1:22 Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh
rakyatnya: "Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani
ke dalam sungai Nil; tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup."
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Kelahiran Yesus yang konon akan menjadi 'Raja Israel'
membawa kegoncangan bahkan ancaman terhadap kekuasaan Herodes Agung. Kemarahan
Herodes semakin menjadi-jadi karena Tiga Raja dari Timur, yang disuruh kembali
ke Yerusalem untuk memberitahukan kepadanya tempat kelahiran bayi Yesus, pulang
ke negerinya masing-masing melalui jalan lain. Ia segera memerintahkan agar
bayi Yesus dibunuh dan semua bayi yang ada di Betlehem. Tanpa mempedulikan
ratap tangis ibu-ibu, disuruhnya membunuh semua kanak-kanak di daerah Betlehem.
Maksudnya gagal karena Kanak-kanak Yesus sudah dibawa lari orangtua-Nya ke
Mesir.
Herodes memang dikenal sebagai penguasa yang berhasil
membangun Yerusalem dengan berbagai monumen, namun ia sebenarnya adalah boneka
mainan kaisar Romawi. Namanya sendiri busuk karena ke bengisan dan kebejatan
hidupnya. Ia membunuh banyak orang termasuk tiga orang puteranya sendiri.
Isterinya ada 10 orang. Dengan melihat pada kepribadiannya yang bejat ini, kita
dapat memahami tindakannya.
Pada hari ini Gereja bukan saja menghormati
kanak-kanak itu sebagai martir-martir Kristus, melainkan juga terutama
menekankan nilai kesucian hidup dan kemurnian hati sebagai suatu cita-cita iman
semua orang Kristen. Pesta hari ini menghimbau semua orang Katolik untuk terus
berjuang mewujudkan kesucian dan kemurnian hidup sebagai saksi-saksi Kristus,
meskipun kerap harus mengorbankan nyawa, menumpahkan darah karena cinta kasih
kepada Allah dan sesama. Di dalam diri kanak-kanak Suci dan tak bersalah itu
dapat dibaca cita-cita Kristen pada masa Gereja perdana. Marilah kita
meneladani pula cita-cita iman yang luhur itu agar kita pun suci dari semua
yang menentang kehendak Tuhan serta menghadapi Bapa kita di surga dalam keadaan
yang se-sempurna-sempurnanya.
MADAH ALLAH
TUHAN KAMI
Allah Tuhan
kami,*
Engkau kami
puji dan kami muliakan.
Bapa yang
kekal,*
seluruh bumi
bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua
malaikat bermadah,*
seluruh isi
surga bernyanyi.
BagiMu
kerubim dan serafim*
tak kunjung
putus melambungkan pujian.
Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala
kuasa.
Surga dan
bumi*
penuh
kemuliaanMu.
KepadaMu
paduan para rasul bersyukur,*
rombongan
para nabi berbakti.
KepadaMu
barisan para martir berkurban*
dengan
mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu
Gereja kudus beriman,*
tersebar di
seluruh dunia.
Ya Bapa yang
mahakuasa,*
pencipta
semesta alam.
Putera
sejati yang terpuji,*
Putera Bapa
yang tunggal.
Roh kudus,
cahaya mulia,*
penghibur
umat beriman.
Engkaulah
raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah
Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi
dikandung santa perawan,*
menjadi
manusia demi keselamatan kami.
Engkau
mematahkan belenggu maut,*
membuka
pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau
bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili
umat manusia.
Kami mohon,
lindungilah hamba-hambaMu,*
yang
Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah
kami bersama para kudus*
dalam
kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah
umatMu, ya Tuhan,*
dan
berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah
kami semua*
dan
muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari
kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji
namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan,
sudilah menjaga kami,*
agar
senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah
kami, ya Tuhan,*
kasihanilah
kami.
Limpahkanlah
kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami
berharap kepadaMu.
KepadaMu
kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan
kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah, Bapa
yang mahabaik, hari ini martir-martirMu yang tak bersalah meluhurkan Dikau
bukan dengan madah melainkan dengan darah. Semoga iman yang kami akui dengan
perkataan kami nyatakan pula dengan perbuatan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu
dan pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar