Rabu, 20 Januari 2021
Pekan Biasa
II – O Pekan II
Hari Biasa
(H) – Hari Ketiga Pekan Doa Sedunia
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Trimalah
madah pujian
Yesus sabda
keslamatan
Kauselami
lubuk hati
Hidup kami
Kausayangi
Engkau
gembala utama
Mencari
orang berdosa
Domba yang
sesat Kauantar
Ke sumber
air yang segar
Smoga dalam
pengadilan
Kami berdiri
di kanan
Mewarisi
kerajaan
Yang sudah
Kausediakan
Terpujilah
Kristus Tuhan
Yang rela
menjadi kurban
Namun kini
sudah jaya
Berkuasa
selamanya. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Ant. 1 Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil
merindukan pembebasan tubuh kita.
Mazmur 38
(39) Doa orang sakit
Semua makhluk
takluk kepada kesia-siaan….karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)
I
Aku berkata
dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan
sampai aku berdosa dengan lidahku
Aku hendak
mengekang ucapan mulutku, *
selama orang
jahat menentang aku.”
Aku diam
seribu bahasa dan membisu,*
meskipun aku
cemas tertekan oleh derita
Hatiku
merasa panas seperti terbakar,*
bila kuingat
sengsaraku, rasanya seperti api menyala.
Akhirnya
kubuka juga mulutku: *
“Ya, Tuhan,
beri tahukanlah akhir hidupku:
singkapkanlah
sisa hari-hariku: *
supaya aku
tahu betapa singkat hidupku.”
Sungguh,
umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan jangka
hidupku tidak berarti bagiMu
Sayang,
manusia hanya asap belaka,*
tiada
ubahnya dengan gambar bayangan
Sayang,
bagaikan khayalan manusia berlalu, *
percumalah
segala kegelisahannya
Ia
menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi ia
tidak tahu siapa yang menikmatinya.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 1 Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil
merindukan pembebasan tubuh kita.
Ant. 2 Ya Tuhan, dengarkanlah doaku,
condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.
II
Dan
sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah
kutaruh harapanku
bebaskanlah
aku dari segala dosaku,*
jangan
biarkan daku ditertawakan orang dungu
Tadinya aku
diam seribu bahasa dan membisu,*
ah,
sekiranya Engkau mau bertindak!
Singkirkanlah
cambukMu dari padaku,*
aku hancur
luluh karena pukulan tanganMu
Engkau
menghukum manusia karena kesalahannya,†
dan bagaikan
gegat Engkau merapuhkan badannya,*
sayang,
manusia hanya asap belaka
Ya Tuhan, dengarkanlah
doaku *
dan
condongkanlah telingaMu kepada seruanku
Janganlah
tuli terhadap jeritan tangisku †
sebab aku
hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
perantau
seperti semua leluhurku
Palingkanlah
wajah kemurkaanMu daripadaku, †
supaya aku
bersukacita *
sebelum aku
meninggal dan tiada lagi
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya Tuhan, dengarkanlah doaku,
condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.
Ant. 3 Aku percaya pada kasih setia Allah
sekarang dan selama-lamanya, (M.P Alleluya)
Mazmur 51
(52) Melawan penghojat
Yang berbangga, hendaknya berbangga
dalam Tuhan (1 Kor 1,31)
Mengapa
engkau bangga atas kejahatan,*
hai pahlawan
gadungan?
Hai orang
mursid yang palsu,*
mengapa
terus menerus engkau menabung pikiran busuk?
Tajam
bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
hai ahli
penipu
Engkau
memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
engkau
mengatakan dusta dan bukan kebenaran
Engkau suka
akan segala macam omonganmu *
yang merusak
dan menipu
Semoga Allah
membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnakan
dikau untuk selama-lamanya
Semoga Ia
menyeret engkau ke luar dari rumah *
dan menciduk
anakmu hidup-hidup dari bumi
Melihat itu
orang jujur akan takut,*
tetapi
kemudian mereka tertawa:
“Lihatlah
dia, inilah orangnya *
yang tidak
sudi berlindung pada Allah
Dia menaruh harapan pada kekayaannya,*
dia percaya
pada tipu muslihatnya!”
Tetapi aku,
bagaikan pohon berbuah *
aku tumbuh
di rumah Allah
Percayalah
pada kasih setia Allah *
sekarang dan
selama-lamanya
Aku hendak
bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab Engkau
telah bertindak
Aku hendak
memaklumkan namaMu,*
sebab Engkau
baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Aku percaya pada kasih setia Allah
sekarang dan selama-lamanya, (M.P Alleluya)
BACAAN
Rm. 6:1-11
Rm 6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita
katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih
karunia itu?
Rm 6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah
mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
Rm 6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita
semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
Rm 6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Rm 6:5 Sebab jika kita telah menjadi satu
dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan
apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Rm 6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama
kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar
jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
Rm 6:7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah
bebas dari dosa.
Rm 6:8 Jadi jika kita telah mati dengan
Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
Rm 6:9 Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah
Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi
atas Dia.
Rm 6:10 Sebab kematian-Nya adalah kematian
terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah
kehidupan bagi Allah.
Rm 6:11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya:
bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus
Yesus.
BACAAN LAIN
De Imitatione –
Mengikuti Jejak Kristus
BAGIAN I – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
PASAL XX – HAL CINTA AKAN KESUNYIAN DAN KETENANGAN
2. Seorang penulis pernah berkata, “Setiap kali sesudah
bergaul dengan orang banyak, saya selalu merasa kepribadian saya menjadi
kurang” (Seneca Ep.7). Hal itu juga kita
alami sendiri, yaitu setiap kali setelah kita berbincang-bincang lama. Sungguh
lebih mudah diam sama sekali daripada menjaga supaya jangan sampai berbicara
kelewat batas. Lebih mudah tetap tinggal di rumah saja daripada hati-hati
menjaga diri di luar rumah. Oleh sebab itu, barang siapa mau memantapkan hidup
kebatinan dan kerohaniannya, dia harus bersama-sama Yesus mengundurkan diri
dari pergaulan dengan orang banyak. Hanya dia yang suka hidup dalam tempat
sunyi dapat tampil aman di depan orang banyak. Hanya dia yang suka berdiam diri
dapat berbicara dengan lancar dan bebas. Hanya dia yang suka mengabdi akan
dapat menjadi pembesar yang baik. Tidak seorangpun dapat memegang pimpinan
dengan baik, kecuali dia yang telah belajar dan biasa tunduk kepada pimpinan.
DOA PENUTUP
Ya Allah,
Engkau menunjukkan cahaya kebenaranMu kepada orang-orang yang sesat, agar
mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami semua yang menamakan diri orang
kristen menjauhkan segalanya yang bertentangan dengan nama itu serta berusaha hidup
sebagai orang kristen sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar