Jumat, 22 Januari 2021
Pekan Biasa II – O Pekan II
Hari Biasa
(H) – Hari kelima Pekan Doa Sedunia
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus
dampingilah kami
Dengan kasih
yang sejati
Yang sudah
Kau perjuangkan
Di salib
sebagai kurban
Kami mohon
penuh iman
Kelimpahan
pengampunan
Atas segala
tindakan
Yang tak
tertanggungjawabkan
Lindungilah
para putra
Dari segala
bencana
Berkat salib
tanda jaya
Yang
tersiram darah mulya
Terpujilah
Yesus Kristus
Sabda Bapa
yang diutus
Menjadi
juruselamat
Membagikan
Roh dan rahmat. Amin
PENDARASAN
MAZMUR
Ant. 1 Janganlah menghajar aku dalam
amarahMu, ya Tuhan.
Mazmur 37
(38) Doa orang berdosa dalam bahaya
Semua orang yang mengenal Yesus dari
dekat... berdiri jauh-jauh ( Luk 23,49 )
I
Ya Tuhan,
janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,
janganlah
menghajar aku dalam amarahMu.
PanahMu
tertancap dalam tubuhku,*
tanganMu
berat menekan daku.
Karena
amarahMu rusaklah tubuhku terkoyak-koyak,*
karena
dosaku remuklah tulang belulangku.
Aku
tenggelam dalam lautan kesalahanku,*
tersesak
oleh timbunan dosa yang tak tertahan.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Janganlah menghajar aku dalam
amarahMu, ya Tuhan.
Ant. 2 Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema
dihadapanMu, (M.P. Alleluya).
II
Lukaku
membusuk dan bernanah *
karena
kebodohan tingkah lakuku.
Aku
tertunduk dan tersungkur,*
sepanjang
hari aku berkeliaran kebingungan.
Hatiku
panas, tersengat radang, *
tiada yang
sehat dalam diriku.
Aku hancur
luluh kehabisan tenaga,*
hatiku
mengaduh dan meronta-ronta kesakitan.
Ya Tuhanku,
jeritan tangisku menggema di hadapanMu,*
dan
rintihanku tidak tersembunyi bagiMu.
Jantungku
berdebar-debar dimakan demam, kekuatanku menghilang, *
bahkan
cahaya mataku pudar melenyap.
Handai
taulanku menyingkiri aku karena penyakitku,*
dan kaum
kerabatku menjauhi aku.
Orang yang
ingin mencabut nyawaku memasang jerat, *
orang yang
mengikhtiarkan celakaku, mengejar aku.
Pembunuhan
dan pengkhianatan *
itulah yang
mereka pikir-pikirkan sepanjang hari.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema
dihadapanMu, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Aku mengakui dosaku; jangan tinggalkan
daku, ya Tuhan, penyelamatku, (M.P. Alleluya).
III
Namun aku
seperti orang tuli yang tidak mendengar, *
seperti
orang bisu yang tidak membuka mulut
Aku seperti
orang yang tidak mendengar,*
yang tidak
mengucapkan bantahan.
Sebab
kepadaMulah aku berharap, ya Tuhan, *
Engkaulah
yang akan menjawab, ya Allahku.
Kataku:
“Janganlah biarkan mereka mempermainkan daku,*
jangan
mereka menjadi sombong bila aku goyah.”
Sebab tak
mungkin aku lepas dari kesalahanku,*
terus
menerus aku dirundung kesusahan.
Sungguh, aku
mengakui dosaku,*
aku cemas
karena kejahatanku.-
Aku
menghadapi lawan yang sangat kuat,*
amat
banyaklah musuh yang mengkhianati aku.
Mereka
membalas kebaikan dengan kejahatan,*
mereka
mengumpat aku, padahal aku bermaksud baik.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Aku mengakui dosaku; jangan tinggalkan
daku, ya Tuhan, penyelamatku, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Rm 7:1-13
Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, -- sebab aku
berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum -- bahwa hukum berkuasa atas
seseorang selama orang itu hidup?
Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada
suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati,
bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu.
Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau
ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas
dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki
lain.
Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi
hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu
milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah
bagi Allah.
Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa
nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota
tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.
Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum
Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita
sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama
menurut huruf hukum Taurat.
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah
hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat
aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau
hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!"
Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan
untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum
Taurat dosa mati.
Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi
sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup,
sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya
membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian.
Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan
untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku.
Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga
adalah kudus, benar dan baik.
Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian
bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa
mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh
perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.
BACAAN LAIN
De Imitatione –
Mengikuti Jejak Kristus
BAGIAN I – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
PASAL XX – HAL CINTA AKAN KESUNYIAN DAN KETENANGAN
3. Tidak seorang pun dapat merasa tenteram dan sungguh
gembira, kecuali yang berhati bersih. Namun, ketenteraman hati para orang kudus
itu penuh dengan rasa hormat dan kasih akan Tuhan. Mereka tetap waspada dan
rendah hati, meskipun mereka itu sudah tinggi tingkat kesuciannya dan sangat
dilimpahi rahmat Allah. Dalam pada itu, dasar ketenteraman orang-orang jahat
adalah hati sombong dan watak congkak, yang akhirnya tentu akan mengecewakan
hati. Selama hidup di dunia ini, janganlah kita mengharapkan keamanan dan
ketenteraman, meskipun tampaknya kita adalah biarawan yang baik ataupun pertapa
yang mursyid.
DOA PENUTUP
Allah
mahapengasih dan penyayang, segala perintahMu Kauringankan dalam perintah cinta
kepadaMu dan kepada sesama manusia. Semoga dengan mentaati perintah-perintahMu,
kami dapat memperoleh kehidupan abadi. Demi Yesus Kristus, pengantara kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang
segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar