Pekan Biasa XXVIII – O Pekan IV
Hari Kamis (P), 15 Oktober 2020
Peringatan S.Teresia dari Yesus, Perawan dan Pujangga
Gereja
Sir 16:25 Aku
hendak menyampaikan pengajaran secara terukur, dan dengan teliti memaklumkan
pengetahuan.
Sir 16:26 Tatkala pada awal mula Tuhan menciptakan makhluk-Nya, maka sejak dibuat-Nya lapun menetapkan pembagiannya pula.
Sir 16:27 Segenap ciptaan-Nya diatur-Nya untuk selama-lamanya, dan wilayah kuasa makhluk ditentukan untuk segala keturunannya. Semua tidak kelaparan dan tidak menjadi lelah, dan tak pernah melalaikan tugasnya.
Sir 16:28 Yang satu tidak menyesakkan yang lain, dan tak pernah berontak terhadap firman Allah.
Sir 16:29 Kemudian Tuhan melayangkan pandangan-Nya ke bumi, lalu diisi-Nya dengan pelbagai anugerah yang baik.
Sir 16:30 Dengan
segala macam makhluk yang hidup Tuhan menutupi permukaannya, dan semua akan
kembali pula kepada bumi.
Sir 17:1 Manusia diciptakan Tuhan dari tanah, dan ke sana akan dikembalikan juga.
Sir 17:2 la menganugrahkan kepadanya sejumlah hari dan jangka, dan memberinya kuasa atas segala sesuatunya di bumi,
Sir 17:3 Kepadanya dikenakan kekuatan yang serupa dengan kekuatan Tuhan sendiri dan menurut gambar Allah dijadikan-Nya.
Sir 17:4 Di dalam segala makhluk yang hidup Tuhan menaruh ketakutan kepada manusia, agar manusia merajai binatang dan unggas.
Sir 17:6 Lidah, mata dan telinga dibentuk-Nya, dan manusia diberi-Nya hati untuk berpikir.
Sir 17:7 Tuhan memenuhi manusia dengan pengetahuan yang arif, dan menunjukkan kepadanya apa yang baik dan apa yang jahat.
Sir 17:8 la menanamkan mata-Nya sendiri di dalam hati manusia untuk menyatakan kepadanya keagungan pekerjaan Tuhan.
Sir 17:10 Maka manusia mesti memuji nama Tuhan yang kudus untuk mewartakan pekerjaan-Nya yang agung.
Sir 17:11 Tuhan telah mengaruniai manusia pengetahuan lagi dengan memberi mereka hukum kehidupan menjadi milik pusaka.
Sir 17:12 Perjanjian kekal diikat-Nya dengem mereka dan segala hukum-Nya dipermaklumkan-Nya kepadanya.
Sir 17:13 Mata mereka telah melihat kemuliaan Tuhan yang agung, dan suara-Nya yang dahsyat telah didengar telinga mereka.
Sir 17:14 la
berkata kepada mereka: "Jauhilah setiap kelaliman," dan masing-masing
diberi-Nya perintah mengenai sesamanya.
Sumber : Iman Katolik
Terlahir dengan nama 'Teresa Sanchez Cepeda Davila y
Ahumada' di Avilla, Spanyol Tengah pada tanggal 28 Maret 1515. Beliau dikenal
sebagai salah seorang mistisi besar Gereja dan bersama Santa Katarina dari
Siena digelar sebagai Pujangga Gereja. Ia terkenal sebagai pembaharu corak
hidup membiara di kalangan Ordo Suster-suster Karmelit. Masa aktifnya sebagai
seorang Suster Karmelit dimanfaatkannya dengan banyak menulis
literatur-literatur mistik Katolik yang bernilai tinggi.
Dari buku autobiografinya, kita mengetahui banyak hal tentang kehidupannya sendiri dan keluarganya. Orang-tuanya saleh dan disiplin namun tidak kaku, dermawan tetapi tidak pemboros. Teresa adalah anak ketiga dari 9 orang bersaudara dari perkawinan kedua ayahnya, Alfonso Sanchez de Cepeda, dengan Beatrice Davila y Ahumada. Bila digabung dengan anak-anak dari perkawinan pertama ayahnya, mereka ada 12 orang bersaudara. Di rumah, Teresa mendapat pendidikan yang baik sehingga membuat dia berkembang menjadi seorang puteri yang riang dan sangat aktif. Pernah suatu hari dalam umur tujuh tahun, ia bersama kakaknya Rodrigo bertekad pergi ke Afrika agar mati sebagai martir, karena mendengar berita penganiayaan orang-orang Kristen di sana oleh orang-orang Moor. Tetapi mereka dihadang oleh pamannya dan dipaksa kembali ke rumah.
Semakin besar, Teresa semakin cantik dan menarik. Penampilannya sangat menyerupai ibunya. Hanya saja, ia sadar akan keelokan wajahnya dan akan jiwanya yang pesolek dan senang dikagumi. Ayahnya cemas sekali akan perkembangannya, sehingga cepat-cepat menyekolahkan dia di sebuah sekolah puteri yang dikelola oleh Suster-suster Santo Agustinus. Di sana ia tinggal di asrama dengan disiplin yang keras. Cara hidup di dalam asrama itu membuat ia insyaf akan perilakunya yang kurang pada tempatnya. Tetapi ia sakit-sakitan dan akhirnya terpaksa kembali ke rumah setelah satu setengah tahun belajar di sekolah itu.
Pada tahun 1538 tatkala berusia 21 tahun, ia masuk biara Karmelit, Inkarnasi di Avilla dengan nama 'Teresa dari Yesus'. Baginya kehidupan membiara adalah jalan terbaik untuk menyelamatkan jiwanya sendiri dan jiwa orang lain. Namun meski ia berhati teguh, hidupnya tampak kurang bergairah: di rumah ia selalu senang dan tenteram. Ia akrab dengan saudara-saudaranya dan tetangga sekitar. Oleh karena itu hatinya masih tertambat pada keluarganya dan tak sudi untuk berpisah terus. Sebab, di rumah ia selalu senang dan tenteram, serta akrab sekali dengan saudara-saudaranya dan tetangga dekat.
Di biara ia memang melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Namun ia bersikap-acuh tak acuh saja terhadap kehidupan rohaninya bahkan memandang remeh saja dosa-dosanya. Batinnya semakin kacau ketika ayahnya meninggal dunia. Ia jatuh sakit keras dan selama empat hari berada dalam keadaan koma seperti orang yang mendekati ajalnya. Kemudian selama tiga tahun ia lumpuh. Dalam penderitaan itu, ia banyak berdoa dan bersamadi sehingga hidup rohaninya berkembang pesat. Dia dikaruniai banyak rahmat, sehingga sering mengalami ekstase. Pengalaman-pengalaman rohani itu membuat hatinya di penuhi semangat cinta ilahi. Pada tahun 1560 ia pernah menyaksikan kesengsaraan orang-orang di dalam neraka. Sejak itu ia mengalami suatu pertobatan batin yang radikal dan berdoa agar Yesus memperkenankan dia melayaniNya dengan penuh kesetiaan. Untuk itu ia berikrar untuk selalu berbuat yang lebih baik sesuai dengan kehendak Allah.
Pada usia 50-an, Teresa mencita-citakan suatu biara kecil di mana beberapa orang suster, menghayati dengan lebih sungguh aturan-aturan asli Karmelit: Bersama empat orang suster lain, ia' mendirikan biara idamannya itu: 'biara Santo Yosef' di Avilla, pada tanggal 24 Agustus 1562. Tujuan utamanya ialah untuk membaharui semangat hidup suter-suster Karmelit sesuai dengan tujuan aslinya. Usahanya ini mendapat banyak tantangan. Tetapi Paus mendukung usaha pembaharuannya itu. Anggotanya terus bertambah dengan pesat. Selama 20 tahun berikutnya Teresa menjelajahi seluruh Spanyol untuk menyebarluaskan ide pembaharuannya itu, sambil mendirikan biara-biara - semuanya berjumlah 15 - meskipun dengan susah payah. Ciri khas biaranya: kecil, miskin, tertutup terhadap dunia luar dan berdisiplin keras: Semangat pembaharuan yang dihidupkan Teresa menembus pula tembok Ordo Karmel lain yang ada pada masa itu. Mereka pun mulai berbenah diri meneladani Teresa.
Bersama Santo Yohanes dari Salib yang mempunyai semangat pembaharuan yang sama dengannya, Teresa mendirikan pertapaan pertama bagi rahib-rahib Karmelit di Duruelo. Untuk menjaga agar peraturan hidup para Karmelit dipegang teguh, Teresa menuliskannya dalam sebuah buku tebal. Selain itu ia pun banyak menulis buku-buku rohani yang berisi pengalaman-pengalaman rohaninya. Buku-bukunya yang terkenal antaralain: Autobiografi berisi kisah hidupnya sejak kecil; Fondasi berisi uraian tentang upaya pembaharuannya; Istana Batin berisi pengalaman-pengalaman rohaninya. Tulisan-tulisannya ini ditujukan terutama kepada para susternya, namun, karena nilainya yang bersifat universal maka Gereja menganggapnya sebagai kasanah iman Kristen yang tak ternilai harganya bagi pengembangan iman. Dengan demikian tulisan-tulisannya itu menjadi kekayaan Gereja yang berisi ajaran rohani dan mistik Kristen yang dianggap berbobot bagi pembinaan iman umat teristimewa di Spanyol.
Wanita yang penuh wibawa, polos, cantik dan
menyenangkan itu jatuh sakit dan meninggal dunia di pangkuan Bd. Anne di biara
Alba de Tormes pada tanggal 24 Oktober 1582 sementara dalam suatu perjalanan
dari Burgos ke Avilla. Beliau dinyatakan 'kudus' pada tahun 1622 oleh Paus
Gregorius XIV (1621-1623) dan diangkat sebagai pelindung Spanyol.
PERINGATAN = MEMORIA
(lihat hal XXIV buku Ibadat Harian)
Ada 2 macam yaitu;
1. Peringatan Wajib
2. Peringatan Fakiltatif
Aturan-aturan untuk kedua macam itu sama, yaitu;
1. MAZMUR dan ANTIFONnya sama dengan hari-hari biasa
2. PEMBUKAAN ibadat harian, MADAH dalam ibadat pagi, ibadat sore, dan ibadat bacaan, BACAAN SINGKAT, LAGU SINGKAT, ANTIFON kidung Zakharia dan kidung Maria dapat dipilih dari hari-hari biasa atau dari rumus umum orang kudus yang bersangkutan
3. Pada ibadat pagi dan ibadat sore: DOA PENUTUP dari orang kudus yang diperingati
4. Pada ibadat bacaan: bacaan kedua dan DOA PENUTUP dari orang kudus yang diperingati. Tidak ada madah "Allah Tuhan kami"
5. Dalam ibadat siang dan ibadat penutup semuanya seperti hari-hari biasa, tanpa ada sesuatu tentang orang kudus yang diperingati
6. Dalam buku Ibadat Harian ini peringatan fakultatif tidak dicantumkan. Kalau ada yang ingin merayakan itu diharap menggunakan rumus umum yang sesuai. Doa penutup tentang orang kudus yang diperingati dapat diambil dari rumus umum atau dari Buku Misa jilid IV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar