Rabu, 22 Januari 2025

Ibadat Bacaan: Rabu, 22 Januari 2025

Rabu, 22 Januari 2025

Pekan Biasa II – O Pekan II

Hari Biasa (H) 

Hari Ke-5 Pekan Doa Sedunia

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,  

dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Trimalah madah pujian

Yesus sabda keslamatan

Kauselami lubuk hati

Hidup kami Kausayangi.

 

Engkau gembala utama

Mencari orang berdosa

Domba yang sesat Kauantar

Ke sumber air yang segar.

 

Smoga dalam pengadilan

Kami berdiri di kanan

Mewarisi kerajaan

Yang sudah Kausediakan.

 

Terpujilah Kristus Tuhan

Yang rela menjadi kurban

Namun kini sudah jaya

Berkuasa selamanya. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Ant. 1    Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

 

Mazmur 38 (39)    Doa orang sakit

Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan ... 

karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)


Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*

    jangan sampai aku berdosa dengan lidahku.

 

Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *

    selama orang jahat menentang aku.”

 

Aku diam seribu bahasa dan membisu,*

    meskipun aku cemas tertekan oleh derita

 

Hatiku merasa panas seperti terbakar,*

    bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.

 

Akhirnya kubuka juga mulutku: *

    “Ya, Tuhan, beritahukanlah akhir hidupku:

 

singkapkanlah sisa hari-hariku: *

    supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”

 

Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*

    dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu

 

Sayang, manusia hanya asap belaka,*

    tiada ubahnya dengan gambar bayangan.

 

Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *

    percumalah segala kegelisahannya.

 

Ia menimbun-nimbun kekayaan,*

    tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,

    seperti pada permulaan sekarang, selalu, dan 

    sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1    Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

 

Ant. 2    Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telinga-Mu kepada jeritan tangisku.

II

Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *

    PadaMulah kutaruh harapanku.

 

Bebaskanlah aku dari segala dosaku,*

    jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu.

 

Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*

    ah, sekiranya Engkau mau bertindak!

 

Singkirkanlah cambuk-Mu dari padaku,*

    aku hancur luluh karena pukulan tanganMu.

 

Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,†

    dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*

    sayang, manusia hanya asap belaka.

 

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *

    dan condongkanlah telinga-Mu kepada seruanku.

 

Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku †

    sebab aku hanyalah pendatang dalam rumah-Mu,*

    perantau seperti semua leluhurku.

 

Palingkanlah wajah kemurkaan-Mu daripadaku, †

    supaya aku bersukacita *

    sebelum aku meninggal dan tiada lagi.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, 

    seperti pada permulaan sekarang, selalu, dan 

    sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2    Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telinga-Mu kepada jeritan tangisku.

 

Ant. 3    Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya,

 

Mazmur 51 (52)    Melawan penghojat

Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)

 

Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*

    hai pahlawan gadungan?

 

Hai orang mursid yang palsu,*

    mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?

 

Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*

    hai ahli penipu.

 

Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*

    engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran.

 

Engkau suka akan segala macam omonganmu *

    yang merusak dan menipu.

 

Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulan-Nya,*

    memusnakan dikau untuk selama-lamanya.

 

Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *

    dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi.

 

Melihat itu orang jujur akan takut,*

    tetapi kemudian mereka tertawa:

 

“Lihatlah dia, inilah orangnya *

    yang tidak sudi berlindung pada Allah.

 

Dia  menaruh harapan pada kekayaannya,*

    dia percaya pada tipu muslihatnya!”

 

Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *

    aku tumbuh di rumah Allah.

 

Percayalah pada kasih setia Allah *

    sekarang dan selama-lamanya.

 

Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Allah kekal,*

    sebab Engkau telah bertindak.

 

Aku hendak memaklumkan nama-Mu,*

    sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabat-Mu.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,

    seperti pada permulaan sekarang, selalu, 

    dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 3    Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya.

 

BACAAN

Dikutip dari  http://www.imankatolik.or.id

Rm 6:1-11

Rm 6:1    Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?

 

Rm 6:2    Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

 

Rm 6:3    Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?

 

Rm 6:4    Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Rm 6:5    Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

 

Rm 6:6    Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

 

Rm 6:7    Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.

 

Rm 6:8    Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.

 

Rm 6:9    Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.

 

Rm 6:10    Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

 

Rm 6:11    Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

 

BACAAN LAIN

MENGIKUTI JEJAK KRISTUS, 

THOMAS A KEMPIS

PASAL XII HAL MELATIH DIRI BERSABAR 

DAN TENTANG MEMERANGI HAWA NAFSU

hal 186

5. Alangkah pendeknya semua kesenangan 

itu! Alangkah kotornya, alangkah palsunya, 

dan alangkah rendahnya semua ini! Namun,

oleh kemabukan serta nafsu butanya, 

mereka tidak menginsyafi hal ini; tetapi, 

bagaikan binatang tak berbudi mereka 

menemukan kehancuran jiwanya, karena 

mengejar kenikmatan sesaat dalam hidup, 

yang tidak kekal itu. "jangan menuruti 

segenap keinginanmu, melainkan jauhkanlah 

dirimu dari segala nafsumu" (Sir 18:30). 

"Bergembiralah kamu dalam Tuhan, dan Dia 

memberikan kepadamu, apa permintaan 

hatimu" (bdk.Mzm 37:4)

 

DOA PENUTUP

Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang sesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami semua yang menamakan diri orang kristen menjauhkan segalanya yang bertentangan dengan nama itu serta berusaha hidup sebagai orang kristen sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar