Kamis, 28 Maret 2024

Ibadat Bacaan: Kamis, 28 Maret 2024

Kamis, 28 Maret 2024

PEKAN SUCI – O PEKAN II

Hari Kamis Dalam Pekan Suci (U)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin

 

MADAH

O kayu indah mulia

Yang dihias darah raja

Kau terima kehormatan

Menjadi tumpuan Tuhan

 

Bahagialah lenganmu

Gantungan tangan terpaku

Yang lemas namun kuasa

Merebut mangsa neraka

 

Hai salib harapan kami

Di masa sengsara ini

Yang saleh mohon dituntun

Yang salah mohon diampun

 

Tritunggal sumber selamat

Dipuji seluruh umat

Yang ditebus darah suci

Mohon selalu diberkati. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Engkaulah yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa

 

Mazmur 43 (44)  Bencana umat Allah

Dalam segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita (Rom 8,37)

                        I

Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar *

kisah yang diceritakan para leluhur kami,

 

Tentang karya agung yang Kau lakukan pada zaman mereka,*

yang Kau kerjakan dahulu kala dengan tanganMu.

 

Untuk menanamkan umatMu, Kauhalaukan para bangsa,*

Kau cerai beraikan mereka, supaya umatMu dapat berkembang.

 

Leluhur kami merebut tanah bukan berkat pedangnya sendiri,*

mereka mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya,

 

Melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu,*

sebab Engkau cinta pada mereka.

 

Engkaulah rajaku dan Allahku,*

panglimaku yang menyelamatkan keturunan Yakub.

 

Berkat kekuatanMu kami tundukkan lawan kami,*

berkat namaMu kami kalahkan musuh yang menyerbu.

 

Sebab bukan busurku yang kuandalkan,*

bukan pedangku yang memberi kemenangan.

 

Melainkan Engkaulah yang memberi kami kemenangan atas musuh,*

Engkaulah yang mempermalukan lawan kami.

 

Maka hanya Engkaulah kebanggaan kami senantiasa,*

namaMulah kami puji sepanjang masa.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Engkaulah yang memberi kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa

 

Antifon 2

Sayangilah, ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan

                        II

Namun Engkau membuang dan mengaibkan kami,*

Engkau tidak lagi mendampingi tentara kami.

 

Engkau membiarkan kami dipukul mundur oleh lawan *

dan dirampas oleh musuh kami.

 

Engkau menjadikan kami bagaikan ternak sembelihan*

dan menceraiberaikan kami diantara para bangsa.

 

Engkau menjual umatMu tanpa harga *

dan mengganggap kami tidak bernilai.

 

Engkau menjadikan kami bahan celaan tetangga *

ejekan dan olok-olokan di lingkungan kami

 

Nama kami dipakai sebagai sindiran oleh para bangsa,*

sebagai lelucon oleh khalayak ramai.

 

Kehinaan menghantui kami sepanjang hari,*

kami malu dan kehilangan muka.

 

Sebab musuh mengumpat dan memfitnah kami,

mereka menyerang dan membalas dendam.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Sayangilah, ya Tuhan, dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan

 

Antifon 3

Bangkitlah, ya Tuhan, bebaskanlah kami dari kasih setiaMu

 

Segala macam cerca menimpa diri kami, †

namun kami tidak lupa akan Dikau,*

tidak pula melanggar perjanjianMu.

 

Hati kami tidak mengingkari Engkau,*

dan langkah kami tidak menyimpang dari jalanMu.

 

Engkau mematahkan hati kami,*

dan meliputi kami dengan kegelapan.-

 

Seandainya kami lupa akan Allah kami,*

atau menadahkan tangan kepada dewa lain,

 

Masakan Allah tidak mengetahuinya? *

Ia kan menyelami segala lubuk hati!

 

Sesungguhnya karena Engkaulah kami dibantai sepanjang hari *

dan diperlakukan sebagai domba sembelihan.

 

Bangkitlah, mengapa Engkau tidur, ya Tuhan kami ? *

Bangunlah, jangan marah terus menerus!

 

Mengapa Kau palingkan wajahMu dari pada kami? *

Mengapa penindasan dan kemalangan kami tidak Kauhiraukan?

 

Kepala kami ditundukkan sampai mencium debu,*

tubuh kami bertiarap melekat di tanah.

 

Bangkitlah untuk menolong kami! *

Bebaskan kami demi kasih setiaMu.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Bangkitlah, ya Tuhan, bebaskanlah kami dari kasih setiaMu

 

BACAAN

Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

Rat 5:1-22


Rat 5:1 Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami.


Rat 5:2 Milik pusaka kami beralih kepada orang lain, rumah-rumah kami kepada orang asing.


Rat 5:3 Kami menjadi anak yatim, tak punya bapa, dan ibu kami seperti janda.


Rat 5:4 Air kami kami minum dengan membayar, kami mendapat kayu dengan bayaran.


Rat 5:5 Kami dikejar dekat-dekat, kami lelah, bagi kami tak ada istirahat.


Rat 5:6 Kami mengulurkan tangan kepada Mesir, dan kepada Asyur untuk menjadi kenyang dengan roti.


Rat 5:7 Bapak-bapak kami berbuat dosa, mereka tak ada lagi, dan kami yang menanggung kedurjanaan mereka.


Rat 5:8 Pelayan-pelayan memerintah atas kami; yang melepaskan kami dari tangan mereka tak ada.


Rat 5:9 Dengan bahaya maut karena serangan pedang di padang gurun, kami harus mengambil makanan kami.


Rat 5:10 Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan.


Rat 5:11 Mereka memperkosa wanita-wanita di Sion dan gadis-gadis di kota-kota Yehuda.


Rat 5:12 Pemimpin-pemimpin digantung oleh tangan mereka, para tua-tua tidak dihormati.


Rat 5:13 Pemuda-pemuda harus memikul batu kilangan, anak-anak terjatuh karena beratnya pikulan kayu.


Rat 5:14 Para tua-tua tidak berkumpul lagi di pintu gerbang, para teruna berhenti main kecapi.


Rat 5:15 Lenyaplah kegirangan hati kami, tari-tarian kami berubah menjadi perkabungan.


Rat 5:16 Mahkota telah jatuh dari kepala kami. Wahai kami, karena kami telah berbuat dosa!


Rat 5:17 Karena inilah hati kami sakit, karena inilah mata kami jadi kabur:


Rat 5:18 karena bukit Sion yang tandus, di mana anjing-anjing hutan berkeliaran.


Rat 5:19 Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa!


Rat 5:20 Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama?


Rat 5:21 Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!


Rat 5:22 Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami?

 

BACAAN LAIN

RENUNGAN KISAH SENGSARA TUHAN KITA YESUS KRISTUS

J.LOVE

44. DALAM KEGELAPAN PEKAT

Jiwa Yesus diliputi dukacita, kegelapan dan kepahitan yang tak terkatakan.

Kegelapan di Kalvari semakin pekat. Semua orang menjauh dari salib Yesus. Jiwa Yesus diliputi dukacita dan kepahitan yang amat sangat. Bagi Yesus segalanya tampak gelap, suram dan mengenaskan. Dalam keadaan terikat tanpa daya, tanpa bisa bergerak sendiri pun. Yesus dijauhkan dari segala penghiburan ilahi maupun manusiawi. Yesus merasa ditinggalkan oleh Allah Bapa hingga Ia berseru, “AllahKu, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Sungguh sengsara batin yang tidak terlukiskan yang harus dilalui Yesus seorang diri dan hanya ditopang oleh iman, harapan dan kasih.


Dari sengsara pahit Yesus inilah, kita mendapatkan rahmat untuk melawan berbagai pencobaan pada situasi yang sama, saat kita merasa putus asa, saat kita merasa ditinggalkan oleh semua, saat kecemasan, ketakutan, kepahitan dan kegelapan meliputi jiwa dan batin kita dan juga saat kita merasa dijauhkan dari segala penghiburan surgawi. Pada saat inilah kita harus berpaling kepada Yesus yang siap sedia mencurahkan rahmatNya dan menemani kita, agar kita tidak perlu melewati semua itu sendirian, sebab Yesus telah menyilihnya pada salib agar kita dapat melewatinya bersama dengan Dia.

 

45. KEHAUSAN

Yesus sangat kehausan akibat demam dan luka tapi mereka mengabaikanNya.

Kegelapan mulai sirna, terang mulai muncul kembali. Yesus nyaris tak sadarkan diri. TubuhNya pucat karena banyaknya darah yang tercurah. LidahNya kering dan Ia berkata , “Aku haus. Tak dapatkah engkau memberiKu sedikit air?” Para murid yang berdiri di sekeliling salib menatap Yesus dengan pandangan duka. Yohanes diliputi rasa sesal, “Tak terpikirkan oleh kami untuk melakukannya, ya Tuhan.” Yesus sangat sedih karena merasa diabaikan, “Sahabat-sahabatKu juga telah melupakan Aku. Mereka tidak memberiKu minum. Dengan demikian genaplah apa yang tertulis mengenai Aku.”


Hingga kini, Yesus masih terus kehausan, tapi bukan haus akan air, melainkan jiwa-jiwa. Yesus haus akan jiwa-jiwa untuk dibawaNya kepada keselamatan kekal, dan Yesus mengharapkan kita yang membawakan jiwa-jiwa itu untukNya. Adakah kita akan menanggapi rasa haus Yesus ini atau kita akan mengabaikanNya hingga Yesus harus terus menerus kehausan dan bersedih hati? Lihatlah Yesus dalam sakrat maut. Dia menderita sengsara bagi semua jiwa termasuk kita. Dia sungguh haus akan jiwa. Tidak maukah kita mempersembahkan jiwa-jiwa itu bagi Dia?

 

DOA PENUTUP

Ya Allah, sumber cinta kasih dan keselamatan, dalam kematian PuteraMu Engkau memberi kami harapan  akan hidup abadi. Maka kami mohon kepadaMu: limpahkanlah kurnia kasih setiaMu kepada kami, agar berkat kebangkitan Kristus kami memperoleh kemuliaan kekal yang kami harapkan. Sebab Dialah   pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar