Rabu, 27 Maret 2024

Ibadat Bacaan: Rabu, 27 Maret 2024

Rabu, 27 Maret 2024

PEKAN SUCI – O PEKAN II

Hari Rabu dalam Pekan Suci (U)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

MADAH

O kayu indah mulia

Yang dihias darah raja

Kau terima kehormatan

Menjadi tumpuan Tuhan

 

Bahagialah lenganmu

Gantungan tangan terpaku

Yang lemas namun kuasa

Merebut mangsa neraka

 

Hai salib harapan kami

Di masa sengsara ini

Yang saleh mohon dituntun

Yang salah mohon diampun

 

Tritunggal sumber selamat

Dipuji seluruh umat

Yang ditebus darah suci

Mohon selalu diberkati. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

 

Mazmur 38 (39) Doa orang sakit

Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)

                        I

Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*

jangan sampai aku berdosa dengan lidahku

 

Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *

selama orang jahat menentang aku.”

 

Aku diam seribu bahasa dan membisu,*

meskipun aku cemas tertekan oleh derita

 

Hatiku merasa panas seperti terbakar,*

bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.

 

Akhirnya kubuka juga mulutku: *

“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:

 

singkapkanlah sisa hari-hariku: *

supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”

 

Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*

dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu

 

Sayang, manusia hanya asap belaka,*

tiada ubahnya dengan gambar bayangan

 

Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *

percumalah segala kegelisahannya

 

Ia menimbun-nimbun kekayaan,*

tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita.

 

Antifon 2

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku

                        II

Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *

padaMulah kutaruh harapanku

 

bebaskanlah aku dari segala dosaku,*

jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu

 

Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*

ah, sekiranya Engkau mau bertindak!

 

Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*

aku hancur luluh karena pukulan tanganMu

 

Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,†

dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*

sayang, manusia hanya asap belaka

 

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *

dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku

 

Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku †

sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*

perantau seperti semua leluhurku

 

Palingkanlah wajah kemurkaanMu daripadaku, †

supaya aku bersukacita *

sebelum aku meninggal dan tiada lagi

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku

 

Antifon 3

Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya

 

Mazmur 51 (52) Melawan penghojat

Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)

 

Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*

hai pahlawan gadungan?

 

Hai orang mursid yang palsu,*

mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?

 

Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*

hai ahli penipu

 

Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*

engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran

 

Engkau suka akan segala macam omonganmu *

yang merusak dan menipu

 

Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*

memusnakan dikau untuk selama-lamanya

 

Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *

dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi

 

Melihat itu orang jujur akan takut,*

tetapi kemudian mereka tertawa:

 

“Lihatlah dia, inilah orangnya *

yang tidak sudi berlindung pada Allah

 

Dia  menaruh harapan pada kekayaannya,*

dia percaya pada tipu muslihatnya!”

 

Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *

aku tumbuh di rumah Allah

 

Percayalah pada kasih setia Allah *

sekarang dan selama-lamanya

 

Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*

sebab Engkau telah bertindak

 

Aku hendak memaklumkan namaMu,*

sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.

 

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya

 

BACAAN

Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

Rat 3:1-33

Rat 3:1 Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya.


Rat 3:2 Ia menghalau dan membawa aku ke dalam kegelapan yang tidak ada terangnya.


Rat 3:3 Sesungguhnya, aku dipukul-Nya berulang-ulang dengan tangan-Nya sepanjang hari.


Rat 3:4 Ia menyusutkan dagingku dan kulitku, tulang-tulangku dipatahkan-Nya.


Rat 3:5 Ia mendirikan tembok sekelilingku, mengelilingi aku dengan kesedihan dan kesusahan.


Rat 3:6 Ia menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati.


Rat 3:7 Ia menutup segala jalan ke luar bagiku, Ia mengikat aku dengan rantai yang berat.


Rat 3:8 Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku.


Rat 3:9 Ia merintangi jalan-jalanku dengan batu pahat, dan menjadikannya tidak terlalui.


Rat 3:10 Laksana beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat persembunyian.


Rat 3:11 Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun.


Rat 3:12 Ia membidikkan panah-Nya, menjadikan aku sasaran anak panah.


Rat 3:13 Ia menyusupkan ke dalam hatiku segala anak panah dari tabung-Nya.


Rat 3:14 Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan mereka sepanjang hari.


Rat 3:15 Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh.


Rat 3:16 Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu.


Rat 3:17 Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan kebahagiaan.


Rat 3:18 Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada TUHAN.


Rat 3:19 "Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu."


Rat 3:20 Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku.


Rat 3:21 Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap:


Rat 3:22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,


Rat 3:23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!


Rat 3:24 "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.


Rat 3:25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.


Rat 3:26 Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.


Rat 3:27 Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya.


Rat 3:28 Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya.


Rat 3:29 Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan.


Rat 3:30 Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan.


Rat 3:31 Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.


Rat 3:32 Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.


Rat 3:33 Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia


BACAAN LAIN

KISAH SENGSARA TUHAN KITA YESUS KRISTUS, J.LOVE

43. Maria menjadi bunda semua

Yesus memberikan Maria sebagai bunda Yohanes yang mewakili semua anaknya

Saat itu kegelapan meliputi Kalvari. Bunda Maria dan Yohanes berdiri dekat salib. Yesus menatap mereka dengan cinta kasih yang penuh kelembutan. Yesus berkata kepada Bunda Maria, “Perempuan, inilah anakmu”, dan kepada Yohanes, “Inilah ibumu.” Yohanes memberikan salam hormat dengan penuh kasih kepada Maria yang sejak saat itu diterimanya sebagai bundanya yang terkasih dan Maria pun tinggal di rumah Yohanes.


Betapa manisnya hadiah dari Yesus ini disaat ajal menjelang. Bunda Maria adalah yang paling dicintai Yesus di dunia ini, namun Ia memberikan milikNya yang paling dikasihiNya ini kepada gerejaNya, mempelaiNya yang juga amat dikasihiNya. Sungguh pemberian yang amat berharga, sebab Bunda Maria adalah ibu yang terbaik, terlembut, termanis, tersuci, dan penuh perhatian dengan cinta yang tulus kepada setiap anaknya. Ratu Surgawi sungguh telah menjadi ibu kita yang hina ini. Betapa indahnya bahwa setiap saat kita dapat berseru kepadanya, memohon rahmat dan pertolongannya, doa serta perlindungannya.


DOA PENUTUP

Tuhan yang maha bijaksana, menurut rencanaMu PuteraMu menanggung derita di kayu salib untuk mematahkan kuasa musuh kami. Semoga kami, hamba-hambaMu, Kauanugerahi kurnia kebangkitan. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar