Senin, 25 Maret 2024
PEKAN SUCI – O PEKAN II
Hari Senin dalam Pekan Suci (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
O kayu indah mulia
Yang dihias darah raja
Kau terima kehormatan
Menjadi tumpuan Tuhan
Bahagialah lenganmu
Gantungan tangan terpaku
Yang lemas namun kuasa
Merebut mangsa neraka
Hai salib harapan kami
Di masa sengsara ini
Yang saleh mohon dituntun
Yang salah mohon diampun
Tritunggal sumber selamat
Dipuji seluruh umat
Yang ditebus darah suci
Mohon selalu diberkati. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku
Mazmur 30 (31), 1-7.20-25 Doa orang menderita yang penuh kepercayaan
Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23,46)
I
KepadaMu, ya Tuhan, aku berlindung,*
jangan sampai aku dikecewakan!
Demi kesetiaanMu selamatkanlah aku,†
condongkanlah telingaMu kepadaku *
dan bebaskanlah aku segera!
Sudilah Engkau menjadi gunung pengungsianku*
dan benteng pertahananku yang kuat.-
Sebab Engkaulah pelindung dan penyelamatku, *
dan demi namaMu Engkau akan membimbing dan menuntun daku.
Engkau akan melepaskan daku dari jaring †
yang dipasang untuk menjerat aku,*
sebab Engkaulah pelindungku.
Ke dalam tanganMu kuserahkan hidupku,*
tebuslah aku, ya Tuhan Allah.
Sungguh, aku benci akan para pemuja berhala †
dan aku menaruh kepercayaanku pada Tuhan; *
aku bersorak sorai dengan gembira atas kasih setiaMu.
Ketika melihat penderitaanku,*
Engkau membela aku terhadap serangan musuh.
Engkau tidak menyerahkan daku ke tangannya *
dan tidak menjerumuskan daku ke alam maut.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku
Antifon 2
Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan
II
Kasihanilah aku, ya Tuhan,*
sebab sungguh sesaklah hatiku.
Mataku pudar karena sedih
meranalah jiwa dan ragaku.
Hidupku dihabiskan oleh derita,*
sepanjang umur aku berkeluh kesah.
Kekuatanku surut terisap sengsara,*
tulang-tulang ku retak dan rapuhlah tenagaku
Aku menjadi bahan hinaan bagi tetanggaku*
dan alamat naas bagi handai taulanku.
Semua orang yang melihat aku di jalan
lari terbirit-birit menghindari aku.
Lisutlah aku tak ubahnya dengan mayat,*
tiada berarti bagaikan jambangan yang pecah
Kudengar desas desus dibisikkan dari mulut ke mulut,*
suasana ketakutan menghantui aku
Mereka bersekongkol mencelakakan daku,*
bersepakat mencabut nyawaku.
Tetapi aku, aku percaya kepadaMu, ya Tuhan,†
aku berkata: “Engkaulah Allahku,*
hidupku ada dalam tanganMu.”
Renggutlah aku dari cengkeram musuh *
dan bebaskan daku dari para pengejarku.
Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri,*
selamatkanlah aku demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan
Antifon 3
Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasihNya yang mengagumkan kepadaku.
III
Betapa berlimpah kebaikanMu *
yang Kausediakan bagi orang takwa
Yang Kaukerjakan di hadapan sluruh umat manusia *
bagi orang yang berharap padaMu
Engkau menyembunyikan mereka dalam kehadiranMu *
terhadap fitnahan musuh
Engkau melindungi mereka dalam rumahMu *
terhadap lidah yang mengumpat.
Terpujilah Tuhan †
yang menyatakan kasihNya yang mengagumkan *
dari dalam bentengNya yang kuat
Pernah aku berkata dalam kegelisahanku: *
“Aku telah terpisah dari kehadiranMu.”
tetapi Engkau mendengarkan permohonanku, *
ketika aku berseru kepadaMu
Cintailah Tuhan, hai semua orang beriman †
Sebab Tuhan memelihara umatNya yang setia *
tetapi orang sombong menerima hukuman yang setimpal
Besarkanlah hatimu dan tabahlah, *
hai kamu semua yang berlindung kepada Tuhan
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasihNya yang mengagumkan kepadaku.
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Yer 26:1-15
Yer 26:1 Pada permulaan pemerintahan Yoyakim, anak Yosia raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN, bunyinya:
Yer 26:2 Beginilah firman TUHAN: "Berdirilah di pelataran rumah TUHAN dan katakanlah kepada penduduk segala kota Yehuda, yang datang untuk sujud di rumah TUHAN, segala firman yang Kuperintahkan untuk kaukatakan kepada mereka. Janganlah kaukurangi sepatah katapun!
Yer 26:3 Mungkin mereka mau mendengarkan dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkahnya yang jahat, sehingga Aku menyesal akan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka oleh karena perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.
Yer 26:4 Jadi katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku, tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu,
Yer 26:5 dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu, -tetapi kamu tidak mau mendengarkan-
Yer 26:6 maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi."
Yer 26:7 Para imam, para nabi dan seluruh rakyat mendengar Yeremia mengucapkan perkataan-perkataan itu dalam rumah TUHAN.
Yer 26:8 Lalu sesudah Yeremia selesai mengatakan segala apa yang diperintahkan TUHAN untuk dikatakan kepada seluruh rakyat itu, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu menangkap dia serta berkata: "Engkau harus mati!
Yer 26:9 Mengapa engkau bernubuat demi nama TUHAN dengan berkata: Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi penduduknya?" Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah TUHAN.
Yer 26:10 Ketika para pemuka Yehuda mendengar tentang hal ini, pergilah mereka dari istana raja ke rumah TUHAN, lalu duduk di pintu gerbang baru di rumah TUHAN.
Yer 26:11 Kemudian berkatalah para imam dan para nabi itu kepada para pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: "Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu sendiri."
Yer 26:12 Tetapi Yeremia berkata kepada segala pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: "Tuhanlah yang telah mengutus aku supaya bernubuat tentang rumah dan kota ini untuk menyampaikan segala perkataan yang telah kamu dengar itu.
Yer 26:13 Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.
Yer 26:14 Tetapi aku ini, sesungguhnya, aku ada di tanganmu, perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar di matamu.
Yer 26:15 Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kamu membunuh aku, maka kamu mendatangkan darah orang yang tak bersalah atas kamu dan atas kota ini dan penduduknya, sebab TUHAN benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu."
BACAAN LAIN
RENUNGAN KISAH SENGSARA TUHAN KITA YESUS KRISTUS
J.LOVE
41. SALIB DIPANCANGKAN
Yesus sangat kesakitan saat salib diangkat, terayun dan dipancangkan ke bumi
Dengan bantuan tali temali, salib diangkat, terayun sejenak dan jatuh ke dalam lubang yang telah dipersiapkan dengan suatu dentuman keras. Mereka kemudian menggeser-geser salib agar menancap kuat ke dalam lubang. Segala perlakuan ini membuat luka-luka Yesus kembali terkoyak parah. Darah memancar baik dari kepala yang tertembus mahkota duri maupun dari kedua tangan dan kaki. Tulang-tulangNya yang setengah terlepas dari engselnya saling bertumbukkan. Rasa sakit yang luar biasa menyebabkan Yesus menundukkan kepala dan seolah mati lebih dari tujuh menit.
Saat salib ditegakkan di atas bumi, derita Yesus seolah mencapai puncaknya, namun inilah saat tahta kemuliaan Tuhan kita ditegakkan. Sesuatu yang dipandang sangat hina pada waktu itu sesungguhnya adalah sesuatu yang amat mulia. Para malaikat bersembah sujud di hadapan tahta Cinta. Manusia yang penuh sengsara itu adalah Tuhan yang menanggung seluruh dosa manusia. Dia dihinakan, disiksa, dipaku dan terikat oleh dosa-dosa kita. Lihatlah salib mulia yang tegak berdiri. Itulah Tuhan yang telah mengambil alih seluruh dosa kita dengan sengsara yang begitu dahsyat. Tak ada yang mencintai kita lebih besar dari Yesus. Marilah kita bersembah sujud dan mengucap syukur tanpa henti.
DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa, kami sering gagal karena lemah. Kami mohon, semoga kami dapat menimba kekuatan dari sengsara PuteraMu yang tunggal. Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar