Rabu, 07 Februari 2024
Pekan Biasa V – O PEKAN I
HARI BIASA
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kauantar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.
Mazmur 17 (18), 2-30 Syukur atas keselamatan dan kemenangan
Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dashyat (Why 11,13)
I
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku †
Tuhanlah pelindung dan pembelaku,*
Allahku yang menyelamatkan daku.
Tuhanlah gunung pengungsianku, †
perisai dan senjataku,*
bentengku, sangat terpuji.
Aku berseru kepada Tuhan, *
dan aku diselamatkan dari musuhku.
Maut mengancam aku bagaikan gelora ombak,*
malapetaka menyerbu aku bagaikan banjir.
Jerat pratala meliliti aku,*
perangkap neraka menganga di hadapanku.
Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan,*
aku mengaduh-aduh kepada Allahku.
Dari istanaNya Tuhan mendengar seruanku,*
dan teriakku sampai ke telingaNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.
Antifon 2
Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
II
Bumi bergetar dan goyah, †
goncanglah alas gunung-gemunung,*
digoncangkan amarah Tuhan.
Tuhan menyemburkan murkaNya bagaikan asap, †
bagaikan api yang menghanguskan,*
bagaikan bara yang berpijar-pijar.
Ia membungkukkan langit dan turun,*
kakiNya beralaskan awan kelam.
Ia menunggangi garuda dan terbang,*
melayang-layang dengan sayap terbentang.
Ia berselubungkan kegelapan,*
bersembunyi dalam mendung yang menghitam.
Ia menyambarkan halilintar dari tengah gumpalan awan *
dan menghujankan es berkepal-kepal.
Tuhan mengguntur di langit,*
yang mahatinggi memperdengarkan suaraNya.
Ia mengasah panah dan melepaskannya,
Ia melemparkan tombakNya bertubi-tubi
Maka terbukalah dasar laut, dan alas bumi tersingkap, †
di hadapan gertak ancamanMu, ya Tuhan, *
di hadapan semburan nafasMu.
Ia mengulurkan tangan dari atas dan memegang aku,*
Ia menarik aku dari air yang dalam.
Ia membebaskan daku dari musuh yang perkasa,*
dari musuh yang kuat melebihi aku.
Tuhan mendampingi aku pada hari kematianku,*
Ia menjadi sandaranku.
Ia mengantar aku ke luar dari alam maut,*
Ia menyelamatkan daku, sebab ia cinta padaku
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
Antifon 3
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
III
Tuhan mengganjar aku karena aku jujur, *
Ia membalas aku sebab hidupku murni.
Sebab aku tetap melakukan kehendak Tuhan *
dan tidak berbuat jahat di hadapan Allahku.
Sebab segala hukumNya kuperhatikan,*
dan kehendakNya tidak kuabaikan.
Aku selalu terbuka terhadap Tuhan *
dan berusaha menghindarkan kesalahan.
Dan Tuhan mengganjar aku sebab aku jujur,*
sebab hidupku murni di hadapanNya.
Engkau setia terhadap orang yang setia *
dan terbuka terhadap orang yang terbuka.
Engkau tulus terhadap orang yang ikhlas,*
tetapi cerdik terhadap orang yang licik.
Engkau menyelamatkan orang yang rendah hati *
dan menundukkan orang yang sombong.
Sungguh, Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, *
Allahku, Engkau menerangi kegelapanku.
Berkat bantuanMu aku menerobos pasukan musuh,*
bersama dengan Allahku aku melompati benteng.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Kej 43:1-7,26-34
Kej 43:1 Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri
itu.
Kej 43:2 Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari
Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: "Pergilah pula membeli
sedikit bahan makanan untuk kita."
Kej 43:3 Lalu Yehuda menjawabnya: "Orang itu
telah memperingatkan kami dengan sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat
mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu.
Kej 43:4 Jika engkau mau membiarkan adik kami pergi
bersama-sama dengan kami, maka kami mau pergi ke sana dan membeli bahan makanan
bagimu.
Kej 43:5 Tetapi jika engkau tidak mau membiarkan dia
pergi, maka kami tidak akan pergi ke sana, sebab orang itu telah berkata kepada
kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama
dengan kamu."
Kej 43:6 Lalu berkatalah Israel: "Mengapa kamu
mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa
masih ada adikmu seorang?"
Kej 43:7 Jawab mereka: "Orang itu telah
menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara
kita: Masih hidupkah ayahmu? Adakah adikmu lagi? Dan kami telah memberitahukan
semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya. Bagaimana kami dapat menduga bahwa
ia akan berkata: Bawalah ke mari adikmu itu."
Kej 43:26 Ketika Yusuf telah pulang, mereka membawa
persembahan yang ada pada mereka itu kepada Yusuf di dalam rumah, lalu sujud
kepadanya sampai ke tanah.
Kej 43:27 Sesudah itu ia bertanya kepada mereka apakah
mereka selamat; lagi katanya: "Apakah ayahmu yang tua yang kamu sebutkan
itu selamat? Masih hidupkah ia?"
Kej 43:28 Jawab mereka: "Hambamu, ayah kami, ada
selamat; ia masih hidup." Sesudah itu berlututlah mereka dan sujud.
Kej 43:29 Ketika Yusuf memandang kepada mereka,
dilihatnyalah Benyamin, adiknya, yang seibu dengan dia, lalu katanya:
"Inikah adikmu yang bungsu itu, yang telah kamu sebut-sebut
kepadaku?" Lagi katanya: "Allah kiranya memberikan kasih karunia
kepadamu, anakku!"
Kej 43:30 Lalu segeralah Yusuf pergi dari situ, sebab
hatinya sangat terharu merindukan adiknya itu, dan dicarinyalah tempat untuk
menangis; ia masuk ke dalam kamar, lalu menangis di situ.
Kej 43:31 Sesudah itu dibasuhnyalah mukanya dan ia
tampil ke luar. Ia menahan hatinya dan berkata: "Hidangkanlah
makanan."
Kej 43:32 Lalu dihidangkanlah makanan, bagi Yusuf
tersendiri, bagi saudara-saudaranya tersendiri dan bagi orang-orang Mesir yang
bersama-sama makan dengan mereka itu tersendiri; sebab orang Mesir tidak boleh
makan bersama-sama dengan orang Ibrani, karena hal itu suatu kekejian bagi
orang Mesir.
Kej 43:33 Saudara-saudaranya itu duduk di depan Yusuf,
dari yang sulung sampai yang bungsu, sehingga mereka berpandang-pandangan
dengan heran.
Kej 43:34 Lalu disajikan kepada mereka hidangan dari
meja Yusuf, tetapi yang diterima Benyamin adalah lima kali lebih banyak dari
pada setiap orang yang lain. Lalu minumlah mereka dan bersukaria bersama-sama
dengan dia.
BACAAN LAIN
Mengikuti Jejak Kristus Thomas a Kempis
Penterjemah JOH Padmasepoetra Pr
Bagian Pertama Nasihat-Nasihat Untuk Hidup Rohani
Pasal X Hal Menghindari Percakapan Yang tidak Perlu
1. Hendaklah kita sedapat mungkin mengundurkan diri dari keributan suasana di sekitar kita. Sebab, banyak mempercakapkan kejadian-kejadian dunia itu pengaruhnya sangat merugikan, sekalipun maksud kita baik. Dalam sekejap mata saja hati kita akan terpengaruh dan terjerat dalam hal-hal yang tidak berguna. Bukankah kita sering kali merasa menyesal atas pembicaraan kita yang berlebih-lebihan, dan menyesal juga bahwa kita terlampau banyak berkumpul dengan orang banyak? Namun, mengapa kita suka sekali membicarakan yang satu dengan yang lain, meskipun sesudah itu kita jarang sekali kembali dengan hati tentram? Sebabnya adalah karena dengan percakapan itu kita mencari hiburan dan ingin membuka hati kita yang tertekan oleh bermacam-macam pikiran. Terutama kita gemar membicarakan dan memikirkan hal-hal yang kita sukai, atau yang kita ingini, ataupun yang berlawanan dengan keinginan kita.
DOA PENUTUP
Allah yang mahatinggi, PuteraMu telah merendahkan diri untuk mengangkat dunia yang telah jatuh dan membebaskan kami dari dosa. Berilah umatMu kegembiraan yang sejati agar kami dapat menikmati sukacita abadi. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar