Senin, 06 Maret 2023

Ibadat Bacaan: Senin, 06 Maret 2023

Senin, 06 Maret 2023

Pekan II Prapaskah – O Pekan II

Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

MADAH

Kinilah waktu yang tepat

Untuk menerima rahmat

Asalkan kita bertobat

Dengan kebulatan tekad.

 

Hati kita yang terluka

Tertindih timbunan dosa

Mengharapkan pengampunan

Hasil karya Kristus Tuhan

 

Marilah kita semua

Menyiapkan Paska raya

Dengan tekun berusaha

Menjadi abdi sesama

 

Ya Tritunggal maha suci

Trimalah pujian kami

Yang kami lambungkan ini

Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon1

Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.

 

Mazmur 30 (31), 1-17.20-25 Doa orang menderita yang penuh kepercayaan

Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23, 46)

I

KepadaMu, ya Tuhan, aku berlindung,*

jangan sampai aku dikecewakan!

 

Demi kesetiaanMu selamatkanlah aku, †

condongkanlah telingaMu kepadaku*

dan bebaskanlah aku segera!

 

Sudilah Engkau menjadi gunung pengungsianku*

dan benteng pertahananku yang kuat.

 

Sebab Engkaulah pelindung dan penyelamatku,

dan demi namaMu Engkau akan membimbing dan menuntun daku.

 

Engkau akan melepaskan daku dari jaring †

yang dipasang untuk menjerat aku,*

sebab Engkaulah pelindungku.

 

Ke dalam tanganMu kuserahkan hidupku,*

Tebuslah aku, ya Tuhan Allah.

 

Sungguh, aku benci akan para pemuja berhala, †

dan aku menaruh kepercayaanku pada Tuhan;*

aku bersorak-sorai dengan gembira atas kasih setiaMu.

 

Ketika melihat penderitaanku,*

Engkau membela aku terhadap serangan musuh.

 

Engkau tidak menyerahkan daku ke tangannya*

dan tidak menjerumuskan daku ke alam maut.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Ya Tuhan, condongkanlah telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.

 

Antifon 2

Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan.

II

Kasihanilah aku, ya Tuhan,*

sebab sungguh sesaklah hatiku.

 

Mataku pudar karena sedih,

meranalah jiwa dan ragaku.

 

Hidupku dihabiskan oleh derita,*

Sepanjang umur aku berkeluh kesah.

 

Kekuatanku surut terisap sengsara.

tulang-tulangku retak dan rapuhlah tenagaku*

 

Aku menjadi bahan hinaan bagi tetanggaku*

dan alamat naas bagi handai taulanku.

 

Semua orang yang melihat aku di jalan*

lari terbirit-birit menghindari aku.

 

Lisutlah aku tak ubahnya dengan mayat,

tiada berarti bagaikan jambangan yang pecah.

 

Kudengar desas-desus dibisikkan dari mulut ke mulut,*

suasana ketakutan menghantui aku.

 

Mereka bersekongkol mencelakakan daku,*

bersepakat mencabut nyawaku.

 

Tetapi aku, aku percaya kepadaMu, ya Tuhan, †

aku berkata: “Engkaulah Allahku,*

hidupku ada dalam tanganMu.”

 

Renggutlah aku dari cengkeraman musuh*

dan bebaskan daku dari para pengejarku.

 

Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri,*

selamatkanlah aku demi kasih setiaMu.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Pandanglah hambaMu dengan wajah berseri, ya Tuhan.

 

Antifon 3

Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku.

III

Betapa berlimpahlah kebaikanMu

yang Kausediakan bagi orang takwa,

 

yang Kaukerjakan di hadapan seluruh umat manusia*

bagi orang yang berharap padaMu.

 

Engkau menyembunyikan mereka dalam kehadiranMu*

Terhadap fitnahan musuh.

 

Engkau melindungi mereka dalam rumahMu*

terhadap lidah yang mengumpat.

 

Terpujilah Tuhan †

yang menyatakan kasihNya yang mengagumkan*

dari dalam bentengNya yang kuat.

 

Pernah aku berkata dalam kegelisahanku:*

“Aku telah terpisah dari kehadiranMu.”

 

Tetapi Engkau mendengarkan permohonanku,*

Ketika aku berseru kepadaMu.

 

Cintailah Tuhan, hai semua orang beriman, †

sebab Tuhan memelihara umatNya yang setia,

tetapi orang sombong menerima hukuman yang setimpal.

 

Besarlah hatimu dan tabahlah,*

hai kamu semua yang berlindung kepada Tuhan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Terpujilah Tuhan, yang menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku.

 

BACAAN

Dikutip dari  http://www.imankatolik.or.id

Ul 24:1- 25:4

Ul 24:1       "Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya,

 

Ul 24:2       dan jika perempuan itu keluar dari rumahnya dan pergi dari sana, lalu menjadi isteri orang lain,

 

Ul 24:3       dan jika laki-laki yang kemudian ini tidak cinta lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika laki-laki yang kemudian mengambil dia menjadi isterinya itu mati,

 

Ul 24:4       maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN. Janganlah engkau mendatangkan dosa atas negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.

 

Ul 24:5       Apabila baru saja seseorang mengambil isteri, janganlah ia keluar bersama-sama dengan tentara maju berperang atau dibebankan sesuatu pekerjaan; satu tahun lamanya ia harus dibebaskan untuk keperluan rumah tangganya dan menyukakan hati perempuan yang telah diambilnya menjadi isterinya."

 

Ul 24:6       "Janganlah mengambil kilangan atau batu kilangan atas sebagai gadai, karena yang demikian itu mengambil nyawa orang sebagai gadai.

 

Ul 24:7       Apabila seseorang kedapatan sedang menculik orang, salah seorang saudaranya, dari antara orang Israel, lalu memperlakukan dia sebagai budak dan menjual dia, maka haruslah penculik itu mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.

 

Ul 24:8       Hati-hatilah dalam hal penyakit kusta dan lakukanlah dengan tepat segala yang diajarkan imam-imam orang Lewi kepadamu; apa yang kuperintahkan kepada mereka haruslah kamu lakukan dengan setia.

 

Ul 24:9       Ingatlah apa yang dilakukan TUHAN, Allahmu, kepada Miryam pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir.

 

Ul 24:10     Apabila engkau meminjamkan sesuatu kepada sesamamu, janganlah engkau masuk ke rumahnya untuk mengambil gadai dari padanya.

 

Ul 24:11     Haruslah engkau tinggal berdiri di luar, dan orang yang kauberi pinjaman itu haruslah membawa gadai itu ke luar kepadamu.

 

Ul 24:12     Jika ia seorang miskin, janganlah engkau tidur dengan barang gadaiannya;

 

Ul 24:13     kembalikanlah gadaian itu kepadanya pada waktu matahari terbenam, supaya ia dapat tidur dengan memakai kainnya sendiri dan memberkati engkau. Maka engkau akan menjadi benar di hadapan TUHAN, Allahmu.

 

Ul 24:14     Janganlah engkau memeras pekerja harian yang miskin dan menderita, baik ia saudaramu maupun seorang asing yang ada di negerimu, di dalam tempatmu.

 

Ul 24:15     Pada hari itu juga haruslah engkau membayar upahnya sebelum matahari terbenam; ia mengharapkannya, karena ia orang miskin; supaya ia jangan berseru kepada TUHAN mengenai engkau dan hal itu menjadi dosa bagimu.

 

Ul 24:16     Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.

 

Ul 24:17     Janganlah engkau memperkosa hak orang asing dan anak yatim; juga janganlah engkau mengambil pakaian seorang janda menjadi gadai.

 

Ul 24:18     Haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di Mesir dan engkau ditebus TUHAN, Allahmu, dari sana; itulah sebabnya aku memerintahkan engkau melakukan hal ini.

 

Ul 24:19     Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda-supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu.

 

Ul 24:20     Apabila engkau memetik hasil pohon zaitunmu dengan memukul-mukulnya, janganlah engkau memeriksa dahan-dahannya sekali lagi; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda.

 

Ul 24:21     Apabila engkau mengumpulkan hasil kebun anggurmu, janganlah engkau mengadakan pemetikan sekali lagi; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda.

 

Ul 24:22     Haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah Mesir; itulah sebabnya aku memerintahkan engkau melakukan hal ini."

 

Ul 25:1       "Apabila ada perselisihan di antara beberapa orang, lalu mereka pergi ke pengadilan, dan mereka diadili dengan dinyatakannya siapa yang benar dan siapa yang salah,

 

Ul 25:2       maka jika orang yang bersalah itu layak dipukul, haruslah hakim menyuruh dia meniarap dan menyuruh orang memukuli dia di depannya dengan sejumlah dera setimpal dengan kesalahannya.

 

Ul 25:3       Empat puluh kali harus orang itu dipukuli, jangan lebih; supaya jangan saudaramu menjadi rendah di matamu, apabila ia dipukul lebih banyak lagi.

 

Ul 25:4       Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik."

 

BACAAN LAIN

RENUNGAN KISAH SENGSARA TUHAN KITA YESUS KRISTUS

J.LOVE

12. Penyiksaan sepanjang jalan

Yesus dianiaya dan disiksa sepanjang jalan hingga terjatuh ke dalam sungai


Yesus digiring dengan bertelanjang kaki melewati jalanan berbatu tajam sambil terus dipukuli dan dianiaya. Ketika melewati jembatan, mereka menghantam Yesus hingga terlempar dan jatuh ke sungai. Kemudian mereka menyeretNya ke tepian, agar Ia naik jembatan kedua kalinya. Wajah Yesus pucat pasi, bengkak, memar. KakiNya terluka, jubahNya terkoyak, namun mereka terus menghajarNya hingga Yesus beberapa kali terjatuh.


Setiap hari, saat kita melakukan dosa-dosa kecil, itu seperti kerikil tajam dan onak yang melukai kaki Yesus. Saat kita menyambutNya dalam keadaan tidak pantas, itu seperti pukulan dan aniaya yang mengenai wajah dan tubuhNya. Setiap kali kita mencaci maki sesama, maka prajurit meneruskan caci maki itu kepada Yesus, dan betapa kita mencampakkan Yesus ke dalam sungai dengan segala perbuatan kotor kita, dengan segala tindakan kita yang mengabaikan cinta kasih.

 

DOA PENUTUP

Ya Allah, Engkau menyuruh kami melakukan mati raga lahir untuk menyembuhkan batin kami. Bantulah kami melepaskan diri dari segala dosa, agar kami sanggup menunaikan tugas kebaktian kepadaMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar