Selasa, 08 November 2022
Pekan Biasa XXXII – O Pekan IV
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ya Tritunggal mahamulya
Yang mengatur segalanya
Siang untuk kerja giat
Malam untuk istirahat
Waktu pagi waktu senja
Siang malam selamanya
Kami mohon perlindungan
Dari kemurahan Tuhan
Kami umatMu bersatu
Sujud menghadap padaMu
Memanjatkan permohonan
Teriring madah pujian
Ya Bapa yang baik hati
Luluskanlah doa kami
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1
Semoga seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku.
Mazmur 101 (102) Doa dalam pembuangan
Allah menghibur kita dalam segala penderitaan (2 Kor 1,4)
I
Tuhan, dengarkanlah doaku, *
semoga seruanku sampai kepadaMu.
Janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku,*
pada hari kesesakanku.
Dengarkanlah aku pada hari aku berseru,*
bersegeralah menjawab aku.
Sebab hari hidupku lenyap bagaikan asap,*
tulangku membara seperti perapian.
Hatiku layu seperti rumput yang hangus, *
dan aku menjadi mangsa dewa maut.
Rahangku nyeri karena mengigil ketakutan,*
aku tinggal tulang berbungkus kulit.
Aku kesepian seperti burung undan di padang gurun,*
seperti burung hantu di puing-puing.
Aku tak dapat tidur dan merasa seperti burung pipit,*
yang sepanjang hari bertengger sendirian di atas atap.
Musuhku menghina aku,*
lawanku mempermainkan daku.
Abu kumakan sebagai santapan,*
dan minumanku kucampur dengan air mata.
Karena amarah dan murkaMu,*
Engkau mengangkat dan membanting aku.
Hari hidupku bagaikan bayangan yang menghilang,*
dan aku menjadi layu seperti rumput.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1
Semoga seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku.
Ant. 2
Tuhan, dengarkanlah doa orang yang terlantar.
II
Tetapi Engkau, ya Tuhan, Engkau bersemayam dari sediakala, *
dan takhtaMu bertahan sepanjang segala masa.
Engkau akan bangkit untuk mengasihani Sion, †
sebab sudah waktunya untuk merelai dia, *
sungguh, saatnya telah tiba.
Sebab para hambaMu amat sayang akan batu-batunya,*
mereka terharu melihat puing-puingnya.-
Kemudian para bangsa akan menjunjung tinggi namaMu, ya Tuhan,*
dan semua raja akan mengakui kemuliaanMu.
Sebab Engkau akan membangun Sion kembali *
dan menampakkan diri dengan mulia.
Engkau akan mendengarkan doa orang yang telantar, *
Engkau tidak menolak permohonan mereka.
Hendaknya ini dituliskan bagi anak cucu kita,*
supaya angkatan yang akan datang memuji Tuhan:
“Tuhan memandang dari gunungNya yang kudus,*
Ia memperhatikan bumi dari surga.
Ia mendengarkan keluhan orang tawanan *
dan membebaskan orang yang dihukum mati.
Semoga nama Tuhan dimaklumkan di Sion *
dan pujianNya diperdengarkan di Yerusalem;
bila para bangsa datang berkumpul bersama raja mereka *
untuk beribadat kepada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2
Tuhan, dengarkanlah doa orang yang terlantar.
Ant. 3
Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu
III
Tuhan melumpuhkan tenagaku dengan kekuatanNya,*
Ia memperpendek masa kejayaanku.
Aku berdoa: “Ya Allahku, †
jangan aku Kaupanggil di tengah hidupku,*
sedangkan tahun-tahunMu berlangsung turun temurun.”
Di zaman purbakala Engkau meletakkan dasar bumi,*
dan langit adalah buatan tanganMu.
Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada,*
semuanya menjadi usang seperti pakaian.
Engkau mengubah mereka seperti orang berganti pakaian,*
dan mereka hilang lenyap.
Tetapi Engkau tetap sama,*
dan tahun-tahunMu tidak berakhir.
Anak cucu hambaMu akan hidup dengan aman,*
dan keturunan mereka tetap tinggal di hadiratMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3
Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
2 Mak 6:12-31
2mak 6:12 Kepada orang yang menemukan buku ini aku
menasehatkan, supaya jangan kebingungan karena malapetaka itu. Baiklah ia
merenungkan bahwa hukuman-hukuman itu tidak bermaksud membinasakan bangsa kita,
melainkan memperbaikinya.
2mak 6:13 Memang adalah suatu tanda bukti kebaikan hati
yang besar, kalau orang fasik tidak lama dibiarkan saja, melainkan segera
dijatuhi hukuman.
2mak 6:14 Pada bangsa-bangsa lain Sang Penguasa yang
maha besar menunda hukuman mereka, hingga mereka menggenapkan dosa-dosa mereka.
Tetapi terhadap kita ini Ia menetapkan secara lain,
2mak 6:15 sehingga Ia tidak perlu menghukum sampai
penghabisan, apabila dosa-dosa kita sampai ke puncaknya.
2mak 6:16 Karena demikian halnya maka Ia tidak pernah
mencegah belas kasihan-Nya kepada kita. Sebaliknya, sedang menyiksa dengan
malapetaka Ia tidak meninggalkan umat-Nya.
2mak 6:17 Cukuplah kiranya kami mengingatkan hal itu dan
baiklah sekarang kami kembali kepada kisahnya sesudah pelanturan yang kecil
ini.
2mak 6:18 Eleazar adalah seorang ahli Taurat yang utama.
Ia sudah lanjut umurnya dan terhormatlah tampan rupanya. Ia dibuka mulutnya
dengan kekerasan dan begitu dipaksa makan daging babi.
2mak 6:19 Tetapi dengan mengutamakan kematian terhormat
dari pada hidup ternista ia menuju tempat pukulan dengan rela hati, setelah
daging itu dimuntahkannya kembali.
2mak 6:20 Dan demikian mestinya tindakan orang yang
berani menolak apa yang bahkan karena cinta kepada hidup sekalipun tidak boleh
dikecap.
2mak 6:21 Tetapi para pengurus perjamuan korban yang tak
halal menyendirikan Eleazar, oleh karena sudah lama mereka kenal baik dengan
orang itu. Lalu mereka mengajak dia untuk mengambil daging yang boleh dipakai
dan yang dapat disediakannya sendiri. Cukuplah kalau dari daging korban itu ia
hanya pura-pura makan apa yang dititahkan raja.
2mak 6:22 Dengan berbuat demikian ia dapat meluputkan
diri dari kematian dan mendapat perlakuan baik demi persahabatan lama di antara
mereka.
2mak 6:23 Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia, yang
pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya, bagi ubannya yang jernih dan
teramat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya dan
terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri.
Dengan tegas dimintanya, supaya segera dikirim ke dunia orang mati saja.
2mak 6:24 Katanya: "Berpura-pura tidaklah pantas
bagi umur kami, supaya janganlah banyak pemuda kusesatkan juga, oleh karena
mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih
kepada tata cara asing.
2mak 6:25 Boleh jadi mereka kusesatkan dengan
berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini dan dalam pada itu kuturunkan noda
dan aib kepada usiaku.
2mak 6:26 Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam dari
pihak manusia, tetapi tidak dapatlah aku melarikan diri dari tangan Yang
Mahakuasa, baik hidup maupun mati.
2mak 6:27 Dari sebab itu dengan berpulang sebagai lelaki
aku sekarang mau menyatakan diri layak bagi usiaku.
2mak 6:28 Dengan demikian akupun meninggalkan suatu
teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela yang mulia mati bagi hukum
Taurat yang mulia dan suci itu." Setelah berkata demikian, Eleazar segera
menuju tempat siksaan.
2mak 6:29 Adapun orang-orang yang mengantarnya ke sana
merubah kesudian yang belum lama berselang mereka taruh terhadapnya menjadi
permusuhan. Itu dikarenakan oleh perkataan yang baru diucapkan Eleazar dan yang
mereka pandang sebagai kegilaan belaka.
2mak 6:30 Ketika sudah hampir mati karena
pukulan-pukulan, maka mengaduhlah Eleazar, katanya: "Bagi Tuhan yang
mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri
dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung kesengsaraan hebat dalam tubuhku
akibat deraan itu. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan suka
hati karena takut akan Tuhan."
2mak 6:31 Demikian berpulanglah Eleazar dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya untuk kaum muda saja, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.
BACAAN LAIN
Dia dan aku, kesaksian Gabrielle Bossis, mengenai Kasih Allah
Penterjemah Dr.Budi Purnama
Penerbit Mutiara Terpendam
2006/232
21.NATAL
Perhatikanlah, hukum dahulu adalah hukum berdasarkan takut, tetapi hukum sekarang adalah hukum berdasarkan Kasih. Bukankah perayaan Natal yang indah ini membuatmu merasakannya sungguh-sungguh; bukankah untuk selanjutnya hanyalah kasih yang ada padamu? Terutama penyesalan karena dosa-dosamu karena engkau telah membuat Aku bersedih?
DOA PENUTUP
Tuhan, Engkaulah kekuatan bagi orang yang berharap kepadaMu. Indahkanlah permohonan kami, orang yang lemah ini, sebab tanpa Engkau kami tak sanggup berbuat apa-apa. Maka bantulah kami senantiasa dengan rahmatMu. Semoga kami berusaha mematuhi perintah-perintahMu dan menyenangkan hatiMu, baik dengan kehendak maupun dengan perbuatan kami. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar