Jumat, 11 November 2022

Ibadat Bacaan: Jumat, 11 November 2022

Jumat, 11 November  2022

PEKAN BIASA XXXII – O PEKAN IV

Pw.S.Martinus dr Tours, Usk (P)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Ya gembala yang terhormat

Trimalah pujian umat

Tuhan sendiri terharu

Bila kami memujimu.

 

Kristuslah imam abadi

Yang menghidupkan kembali

Umat baru bagi Allah

Bagaikan mempelai indah.

 

Iapun sudah berkenan

Memilih dan mentahbiskan

Engkau menjadi pelayan

Gembala umat beriman.

 

Terpujilah Allah Bapa

Bersama Putra dan RohNya

Yang melimpahkan kurnia

Kepada kita semua. Amin. 


 

PENDARASAN MAZMUR

Antifon 1

Ya Allahku, jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku, sebab aku dianiaya orang berdosa.

 

Mazmur 54 (55), 2-15, 17-24 Melawan sahabat yang tidak setia

Yesus sangat takut dan gentar (Mrk 14,33)

                  I

Ya Allah, dengarkanlah doaku,*

Jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku.

 

Perhatikan dan kabulkanlah doaku, *

Aku mengembara dan menangis.

 

Aku cemas karena teriakan musuh, *

Karena aniaya orang berdosa.

 

Sebab mereka menimpakan celaka kepadaku, *

Dan dengan geramnya memusuhi aku.

 

Hatiku gelisah di dalam dadaku,*

Kengerian maut mendatangi aku.

 

Aku ketakutan dan gemetar, *

Perasaan seram meliputi aku.

 

Kataku:”Siapa kiranya memberi aku sayap seperti merpati,*

Supaya aku terbang dan mencari tempat yang tenang.

 

Aku ingin lari jauh-jauh*

Dan tinggal di padang gurun.

 

Aku akan mencari tempat perlindungan *

Terhadap angin ribut dan badai.”

 

Cerai beraikan musuh, ya Tuhan, kacaukanlah bahasa mereka, *

Sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan di kota.

 

Siang malam mereka mengelilingi kota di atas temboknya,*

Di dalam kota ada kelaliman dan bencana

 

Kebinasaan merajalela dalam kota,*

Lapangannya penuh penindasan dan tipu daya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Ya Allahku, jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku, sebab aku dianiaya orang berdosa.

 

Antifon 2

Tuhan akan membebaskan kita dari tangan musuh.

                  II

Andaikata seorang musuh yang mencela aku, *

masih dapat kuterima.

 

Andaikata seorang lawan yang menentang aku,*

aku masih dapat menyembunyikan diri.

 

Tetapi engkau, orang yang akrab dengan daku,*

sahabat dan orang kepercayaanku;

 

dengan dikau aku bergaul mesra,*

bersama engkau aku masuk bait Allah di tengah-tengah orang banyak.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Tuhan akan membebaskan kita dari tangan musuh.

 

Antifon 3

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan,  maka Ia akan melindungi Engkau.

                  III

Aku tetap berseru kepada Allah, *

Tuhan akan menyelamatkan daku.

 

Waktu malam, pagi dan siang aku menangis dengan cemas, *

dan Tuhan mendengarkan jeritanku.

 

Ia menyelamatkan daku dari serangan musuh, *

sebab banyaklah mereka yang melawan daku.

 

Allah mendengarkan doaku dan merendahkan mereka, *

Dialah hakim sejak sediakala,

 

Sebab mereka tak dapat diperbaiki *

dan tidak mau takut akan Allah.

 

Orang itu mengepalkan tangannya melawan sahabat *

dan melanggar perjanjiannya.

 

Mulutnya licin melebihi mentega, *

tetapi hatinya merancangkan perang.

 

Kata-katanya lembut melebihi minyak,*

tetapi sebenarnya bagaikan pedang terhunus.

 

Serahkanlah nasibmu  kepada Tuhan, maka Ia melindungi engkau,*

orang benar tidak dibiarkanNya goyah.

 

Tetapi orang-orang jahat *

Kaujerumuskan ke alam maut, ya Allah.

 

Para penumpah darah dan penipu †

takkan mencapai setengah umur hidupnya,*

tetapi aku ini percaya kepadaMu, ya Tuhan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan,  maka Ia akan melindungi Engkau.

 

BACAAN

Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

1 Mak 2:1,15-28,42-50,65-70

1mak 2:1    Pada waktu itu Matatias bin Yohanes bin Simeon, seorang imam dari keluarga Yoarib, berangkat dari Yerusalem dan menetap di kota Modein.

 

1mak 2:15  Kemudian para pegawai raja yang bertugas memaksa orang-orang Yahudi murtad datang ke kota Modein untuk menuntut pengorbanan.

 

1mak 2:16  Banyak orang Israel datang kepada mereka. Adapun Matatias serta anak-anaknya berhimpun pula.

 

1mak 2:17  Pegawai raja itu angkat bicara dan berkata kepada Matatias: "Saudara adalah seorang pemimpin, orang terhormat dan pembesar di kota ini dan lagi didukung oleh anak-anak serta kaum kerabat saudara.

 

1mak 2:18  Baiklah saudara sekarang juga maju ke depan sebagai orang pertama untuk memenuhi penetapan raja, sebagaimana telah dilakukan semua bangsa, bahkan orang-orang Yehuda dan mereka yang masih tertinggal di Yerusalem. Kalau demikian, niscaya saudara serta anak-anak saudara termasuk ke dalam kalangan sahabat-sahabat raja dan akan dihormati dengan perak, emas dan banyak hadiah!"

 

1mak 2:19  Tetapi Matatias menjawab dengan suara lantang: "Kalaupun segala bangsa di lingkungan wilayah raja mematuhi seri baginda dan masing-masing murtad dari ibadah nenek moyangnya serta menyesuaikan diri dengan perintah-perintah seri baginda,

 

1mak 2:20  namun aku serta anak-anak dan kaum kerabatku terus hendak hidup menurut perjanjian nenek moyang kami.

 

1mak 2:21  Semoga Tuhan mencegah bahwa kami meninggalkan hukum Taurat serta peraturan-peraturan Tuhan.

 

1mak 2:22  Titah raja itu tidak dapat kami taati dan kami tidak dapat menyimpang dari ibadah kami baik ke kanan maupun ke kiri!"

 

1mak 2:23  Matatias belum lagi selesai mengucapkan perkataan tadi maka seorang Yahudi sudah tampil ke muka di depan umum untuk mempersembahkan korban di atas perkorbanan di kota Modein menurut penetapan raja.

 

1mak 2:24  Melihat itu Matatias naik darah dan gentarlah hatinya serta meluap-luaplah geramnya yang tepat. Disergapnya orang Yahudi itu dan digoroknya di dekat perkorbanan itu.

 

1mak 2:25  Petugas raja yang memaksakan korban itu dibunuhnya pula pada saat itu juga. Kemudian perkorbanan itu dirobohkannya.

 

1mak 2:26  Serupalah kerajinannya untuk hukum Taurat itu dengan apa yang telah dilakukan dahulu oleh Pinehas kepada Zimri bin Salom.

 

1mak 2:27  Lalu berteriaklah Matatias dengan suara lantang di kota Modein: "Siapa saja yang rindu memegang hukum Taurat dan berpaut pada perjanjian hendaknya ia mengikuti aku!"

 

1mak 2:28  Kemudian Matatias serta anak-anaknya melarikan diri ke pegunungan. Segala harta miliknya di kota ditinggalkannya.

 

1mak 2:42  Kemudian menggabungkan diri dengan Matatias dan anak buahnya Kaum Mursid, orang-orang gagah perkasa dari Israel, dan barangsiapa yang berbakti kepada Taurat.

 

1mak 2:43  Demikianpun datang mendapatkan mereka serta menjadi dukungannya semua orang yang melarikan diri karena penindasan.

 

1mak 2:44  Kemudian Matatias membentuk sebuah tentara dan dihantamnya orang berdosa dalam marahnya dan para penjahat dalam geramnya. Lain-lainnya melarikan diri kepada bangsa lain untuk menyelamatkan dirinya.

 

1mak 2:45  Adapun Matatias serta sahabat-sahabatnya berkeliling dan mereka robohkan semua perkorbanan.

 

1mak 2:46  Merekapun memaksa pula orang menyunatkan anak-anak yang belum bersunat sebanyak yang ditemukan di dalam wilayah Israel.

 

1mak 2:47  Orang-orang yang congkak mereka usir dan usaha itu berhasil baik.

 

1mak 2:48  Taurat direbut dari tangan orang asing dan dari tangan para raja dan tidaklah mereka biarkan orang berdosa itu berkuasa.

 

1mak 2:49  Ketika waktu meninggal sudah mendekat maka berkatalah Matatias kepada anak-anaknya: "Kini kecongkakan dan pernistaan telah menjadi kuat, kini masa runtuhan dan geram.

 

1mak 2:50  Sekarang, anak-anakku, hendaklah giat untuk hukum Taurat dan mempertaruhkan hidupmu demi perjanjian nenek moyang kita.

 

1mak 2:65  Di sini ada Simeon, kakakmu. Aku tahu bahwa dia itu seorang yang berbudi. Hendaklah senantiasa mendengarkan dia. Hendaknya ia menjadi bapa kamu.

 

1mak 2:66  Yudas Makabe adalah gagah perkasa sejak masa mudanya. Maka ia harus menjadi panglima kamu dan pemimpin dalam peperangan dengan bangsa-bangsa lain.

 

1mak 2:67  Hendaklah kamu menghimpun di keliling kamu semua orang yang memenuhi hukum Taurat. Kamu harus membalas dendam untuk bangsamu.

 

1mak 2:68  Kembalikanlah kepada orang-orang asing segenap kejahatannya, tetapi hendaklah mengindahkan segala ketetapan Taurat."

 

1mak 2:69  Lalu Matatias memberkati anak-anaknya dan dipersatukan dengan nenek moyangnya.

 

1mak 2:70  Ia meninggal dalam tahun seratus empat puluh enam dan dikubur dalam makam nenek moyangnya di kota Modein. Ia sangat diratapi oleh seluruh Israel.

 

BACAAN LAIN

Sumber Iman Katolik

Martinus lahir di Sabaria, Pannonia (sekarang: Szombathely, Hungaria Barat) pada tahun 335 dan dibesarkan di Italia. Ayahnya seorang perwira tinggi Romawi yang masih kafir. Sulpicius Severus, pengikut dan penulis riwayat hidupnya, mengatakan bahwa Martinus pada umur 10 tahun diam-diam mengikuti pelajaran agama Kristen tanpa sepengetahuan orangtuanya. Ayahnya sangat mengharapkan dia menjadi perwira Romawi seperti dirinya. Oleh karena itu pada usia 15 tahun, ia memasukkan Martinus dalam dinas militer.

Dalam suatu perjalanan dinas ke kota Amiens, pada musim dingin tahun itu, Martinus berpapasan dengan seorang pengemis malang yang sedang kedinginan di pintu gerbang kota. Pengemis itu mengulurkan tangannya meminta sesuatu dari padanya. Kasihan ia tidak membawa uang sesen pun pada waktu itu. Apa yang dilakukannya? Tergerak oleh belaskasihannya yang besar pada pengemis malang itu, ia segera menghunus pedangnya dan membelah mantelnya yang indah itu: sebagian untuk dia dan sebagian diberikan kepada pengemis itu. Ketika memasuki kota Amiens, banyak orang menertawakan dia karena mantelnya yang aneh itu.

Pada malam itu juga, Yesus bersama sejumlah malaekat Allah menampakkan diri kepadanya. Dalam penglihatan itu Martinus melihat Yesus mengenakan mantel setengah potong yang sama dengan bagian mantel yang diberikan kepada pengemis malang tadi. Kepada para malaekat itu Yesus berkata: "Martin, seorang katekumen memberikan Aku mantel ini." Tak lama kemudian ia dipermandikan dan segera mengajukan permohonan pengunduran diri dari dinas ketentaraan. Kepada atasannya ia berkata: "Saya ini tentara Kristus, karena itu saya tidak boleh berperang." Atasannya dan perwira-perwira lainnya mencerca dan menuduhnya pengecut. Tetapi dengan tegas Martinus menjawab: "Saya berani pergi berperang dan bersedia berdiri di front terdepan tanpa membawa sepucuk senjata pun." Akhirnya permohonannya dikabulkan dan ia secara resmi berhenti dari dinas militer Romawi.

Sesudah itu ia menjadi murid Santo Hilarius, Uskup Poiters. Setelah beberapa lama dididik oleh Santo Hironimus, ia ditahbiskan menjadi imam dan diutus ke Illirikum, Yugoslavia untuk mewartakan Injil di sana. Tetapi karena ia mendapat banyak tantangan dari para penganut aliran sesat Arianisme, maka ia mengundurkan diri dan hidup bertapa di sebuah pulau dekat pantai selatan Prancis. Kemudian ia bergabung lagi dengan Santo Hilarius dan mendirikan sebuah biara di Liguge, Prancis. Inilah biara pertama di Prancis. Di dalam biara ini ia menjadi pembimbing bagi rahib-rahib lain yang ingin mengikuti jejaknya.

Kemudian pada usia 55 tahun, ia ditahbiskan menjadi Uskup Tours. Ia tidak mempunyai istana yang istimewa, hanya sebuah bilik sederhana di samping sakristi gereja. Bersama rahib-rahibnya, Martinus giat mewartakan Injil. Kotbah-kotbahnya diteguhkan Tuhan dengan banyak mujizat. Dengan berjalan kaki, naik keledai atau dengan perahu layar ia mengunjungi semua desa di keuskupannya. Ia tak gentar menghancurkan tempat-tempat pemujaan berhala, dan tanpa takut-takut menentang praktek hukuman mati yang dijatuhkan kaisar terhadap tukang-tukang sihir dan penyebar ajaran sesat. Itulah sebabnya ia tidak disukai oleh orang-orang Kristen yang fanatik. Tetapi Martinus tetap pada pendiriannya: menjunjung tinggi keadilan dan menentang sistim paksaan. Martinus adalah salah seorang dari para kudus yang bukan martir. Ia meninggal dunia pada tanggal 8 Nopember 397.

 

DOA PENUTUP

Allah, kemuliaan para kudus, uskupMu santo Martinus meluhurkan Dikau baik dengan kehidupan maupun dengan kematiannya. Perbaharuilah kiranya dalam hati kami karya agung rahmatMu, sehingga maut ataupun hidup  takkan mampu memisahkan kami dari cintaMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar