Selasa, 13 September 2022

Ibadat Bacaan: Selasa, 13 September 2022

Selasa, 13 September 2022

Pekan Biasa XXIV – O Pekan IV

Pw. S.Yohanes Krisostomus, UskPujG (P)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya.

 

MADAH

Ya gembala yang terhormat

Trimalah pujian umat

Tuhan sendiri terharu

Bila kami memujimu.

 

Kristuslah imam abadi

Yang menghidupkan kembali

Umat baru bagi Allah

Bagaikan mempelai indah.

 

Iapun sudah berkenan

Memilih dan mentahbiskan

Engkau menjadi pelayan

Gembala umat beriman.

 

Terpujilah Allah Bapa

Bersama Putra dan RohNya

Yang melimpahkan kurnia

Kepada kita semua. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Ant. 1                  

Semoga seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku.

 

Mazmur 101 (102) Doa dalam pembuangan

Allah menghibur kita dalam segala penderitaan (2 Kor 1,4)

I

Tuhan, dengarkanlah doaku, *

semoga seruanku sampai kepadaMu.

 

Janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku,*

pada hari kesesakanku.

 

Dengarkanlah aku pada hari aku berseru,*

bersegeralah menjawab aku.

 

Sebab hari hidupku lenyap bagaikan asap,*

tulangku membara seperti perapian.

 

Hatiku layu seperti rumput yang hangus, *

dan aku menjadi mangsa dewa maut.

 

Rahangku nyeri karena mengigil ketakutan,*

aku tinggal tulang  berbungkus kulit.

 

Aku kesepian seperti burung undan di padang gurun,*

seperti burung hantu di puing-puing.

 

Aku tak dapat tidur dan merasa seperti burung pipit,*

yang sepanjang hari bertengger sendirian di atas atap.

 

Musuhku menghina aku,*

lawanku mempermainkan daku.

 

Abu kumakan sebagai santapan,*

dan minumanku kucampur dengan air mata.

 

Karena amarah dan murkaMu,*

Engkau mengangkat dan membanting aku.

 

Hari hidupku bagaikan bayangan yang menghilang,*

dan aku menjadi layu seperti rumput.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1                  

Semoga seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku.

 

Ant. 2                  

Tuhan, dengarkanlah doa orang yang terlantar.

II

Tetapi Engkau, ya Tuhan, Engkau bersemayam dari sediakala, *

dan takhtaMu bertahan sepanjang segala masa.

 

Engkau akan bangkit untuk mengasihani Sion, †

sebab sudah waktunya untuk merelai dia, *

sungguh, saatnya telah tiba.

 

Sebab para hambaMu amat sayang akan batu-batunya,*

mereka terharu melihat puing-puingnya.-

 

Kemudian para bangsa akan menjunjung tinggi namaMu, ya Tuhan,*

dan semua raja akan mengakui kemuliaanMu.

 

Sebab Engkau akan membangun Sion kembali *

dan menampakkan diri dengan mulia.

 

Engkau akan mendengarkan doa orang yang telantar, *

Engkau tidak menolak permohonan mereka.

 

Hendaknya ini dituliskan bagi anak cucu kita,*

supaya angkatan yang akan datang memuji Tuhan:

 

“Tuhan memandang dari gunungNya yang kudus,*

Ia memperhatikan bumi dari surga.

 

Ia mendengarkan keluhan orang tawanan *

dan membebaskan orang yang dihukum mati.

 

Semoga nama Tuhan dimaklumkan di Sion *

dan pujianNya diperdengarkan di Yerusalem;

 

bila para bangsa datang berkumpul bersama raja mereka *

untuk beribadat kepada Tuhan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2                   

Tuhan, dengarkanlah doa orang yang terlantar.

 

Ant. 3                  

Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu

III

Tuhan melumpuhkan tenagaku dengan kekuatanNya,*

Ia memperpendek masa kejayaanku.

 

Aku berdoa: “Ya Allahku, †

jangan aku Kaupanggil di tengah hidupku,*

sedangkan tahun-tahunMu berlangsung turun temurun.”

 

Di zaman purbakala Engkau meletakkan dasar bumi,*

dan langit adalah buatan tanganMu.

 

Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada,*

semuanya menjadi usang seperti pakaian.

 

Engkau mengubah mereka seperti orang berganti pakaian,*

dan mereka hilang lenyap.

 

Tetapi Engkau tetap sama,*

dan tahun-tahunMu tidak berakhir.

 

Anak cucu hambaMu akan hidup dengan aman,*

dan keturunan mereka tetap tinggal di hadiratMu.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 3                  

Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu

 

BACAAN

Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id

Est 4:1-16

Est 4:1       Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih.

 

Est 4:2       Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan pintu gerbang istana raja, karena seorangpun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung.

 

Est 4:3       Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya.

 

Est 4:4       Ketika dayang-dayang dan sida-sida Ester memberitahukan hal itu kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu dikirimkannyalah pakaian, supaya dipakaikan kepada Mordekhai dan supaya ditanggalkan kain kabungnya dari padanya, tetapi tidak diterimanya.

 

Est 4:5       Maka Ester memanggil Hatah, salah seorang sida-sida raja yang ditetapkan baginda melayani dia, lalu memberi perintah kepadanya menanyakan Mordekhai untuk mengetahui apa artinya dan apa sebabnya hal itu.

 

Est 4:6       Lalu keluarlah Hatah mendapatkan Mordekhai di lapangan kota yang di depan pintu gerbang istana raja,

 

Est 4:7       dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman akan ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi.

 

Est 4:8       Juga salinan surat undang-undang, yang dikeluarkan di Susan untuk memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah, supaya diperlihatkan dan diberitahukan kepada Ester. Lagipula Hatah disuruh menyampaikan pesan kepada Ester, supaya pergi menghadap raja untuk memohon karunianya dan untuk membela bangsanya di hadapan baginda.

 

Est 4:9       Lalu masuklah Hatah dan menyampaikan perkataan Mordekhai kepada Ester.

 

Est 4:10      Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai:

 

Est 4:11      "Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja."

 

Est 4:12      Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai,

 

Est 4:13      maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi.

 

Est 4:14      Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."

 

Est 4:15      Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:

 

Est 4:16      "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."

 

BACAAN LAIN

Sumber Iman Katolik

Yohanes lahir di Antiokia, Syria antara tahun 344 dan 354 dari sebuah keluarga bangsawan. Ayahnya Secundus, seorang bangsawan di Antiokia dan komandan pasukan berkuda kerajaan. Ibunya, Anthusa, seorang ibu yang baik. Yohanes dididiknya dalam tata cara hidup yang sesuai dengan kebangsawanan mereka.

 

Ketika berusia 20 tahun, Yohanes belajar retorika (ilmu pidato) di bawah bimbingan Libanius, seorang ahli pidato yang terkenal pada masa itu. Libanius bangga akan kepintaran dan kefasihan Yohanes. Sekitar umur 20-an tahun, Yohanes baru dipermandikan menjadi Kristen. Kemudian bersama beberapa orang temannya, ia mendalami cara hidup membiara dan belajar teologi di bawah bimbingan Diodorus dari Tarsus, seorang pemimpin Sekolah Teologi Antiokia. Setelah itu, selama 6 tahun ia hidup menyendiri sebagai rahib di pegunungan Antiokia. Sekembalinya ke kota, Yohanes ditahbiskan menjadi diakon oleh Uskup Meletius dan pada tahun 386 ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Flavian I dari Antiokia. Ia ditugaskan mewartakan Injil di Antiokia. Keahliannya berpidato dimanfaatkannya dengan baik untuk menyampaikan ajaran Tuhan kepada umatnya. Kotbahnya menarik dan mendalam. Ia menguraikan makna Kitab Suci dengan menerangkan arti setiap teks Kitab Suci bagi kehidupan. Semenjak itu, Yohanes menjadi seorang imam yang populer di kalangan umat.

 

Sepeninggal Nectarius, Patriark Konstantinopel, pada tahun 397 Yohanes dipilih sebagai Uskup Konstantinopel. Pada masa itu, hidup susila penduduk kota sangat merosot. Hal ini mendesak dia untuk melancarkan pembaharuan hidup moral di seluruh kota dan di kalangan rohaniwan-rohaniwan. Kepandaiannya berpidato dimanfaatkannya untuk melancarkan pembaharuan itu. Kotbahnya sungguh tepat dan mengena, tegas dan terus-terang. Sabda Tuhan diterapkannya secara tepat sesuai situasi kehidupan susila umat. Oleh karena itu, ia dibenci oleh pembesar-pembesar kota dan uskup lainnya. Program pembaharuannya ditantang keras. Dalam suatu sinode di Oak, sebuah desa di Kalsedon, ia dikucilkan oleh uskup-uskup lainnya. Tetapi tak lama kemudian ia dipanggil kembali karena reaksi keras dari seluruh umat yang sayang kepadanya. Pada tanggal 9 Juni 404, sekali lagi ia diasingkan karena kritikannya yang pedas terhadap Kaisar (wanita) Eudoxia dan pembantu-pembantunya. Banyak penderitaan yang dia alami dalam pengasingan itu. Di sana ia meninggal dalam kesengsaraan sebagai saksi Kristus.

 

Yohanes dikenal sebagai seorang uskup yang saleh. Kotbah dan tulisan-tulisannya sangat berbobot dan menjadi saksi akan kefasihannya dalam berbicara. Oleh karena itu, ia dijuluki "Krisostomus" yang artinya "Si Mulut Emas." Dalam kotbah dan tulisan-tulisannya dapat terbaca keprihatinan utama Krisostomus pada masalah keadilan dan penerapan ajaran Kitab Suci, baik oleh umat maupun oleh rohaniwan-rohaniwan.

 

DOA PENUTUP

Allah, keteguhan umatMu, Engkau telah menganugerahkan kefasihan lidah kepada uskupMu santo Yohanes Krisostomus dan menguatkannya ketika dianiaya. Semoga kami dibimbing oleh pengajarannya dan dikuatkan oleh contoh ketabahannya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar