Jumat, 16 September 2022
Pekan Biasa XXIV – O PEKAN IV
Pw. S.Kornelius Paus dan S.Siprianus UskMrt (M)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Ya Allahku, jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku, sebab aku dianiaya orang berdosa.
Mazmur 54 (55), 2-15, 17-24 Melawan sahabat yang tidak setia
Yesus sangat takut dan gentar (Mrk 14,33)
I
Ya Allah, dengarkanlah doaku,*
Jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku.
Perhatikan dan kabulkanlah doaku, *
Aku mengembara dan menangis.
Aku cemas karena teriakan musuh, *
Karena aniaya orang berdosa.
Sebab mereka menimpakan celaka kepadaku, *
Dan dengan geramnya memusuhi aku.
Hatiku gelisah di dalam dadaku,*
Kengerian maut mendatangi aku.
Aku ketakutan dan gemetar, *
Perasaan seram meliputi aku.
Kataku:”Siapa kiranya memberi aku sayap seperti merpati,*
Supaya aku terbang dan mencari tempat yang tenang.
Aku ingin lari jauh-jauh*
Dan tinggal di padang gurun.
Aku akan mencari tempat perlindungan *
Terhadap angin ribut dan badai.”
Cerai beraikan musuh, ya Tuhan, kacaukanlah bahasa mereka, *
Sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan di kota.
Siang malam mereka mengelilingi kota di atas temboknya,*
Di dalam kota ada kelaliman dan bencana
Kebinasaan merajalela dalam kota,*
Lapangannya penuh penindasan dan tipu daya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Ya Allahku, jangan menyembunyikan diri terhadap permohonanku, sebab aku dianiaya orang berdosa.
Antifon 2
Tuhan akan membebaskan kita dari tangan musuh.
II
Andaikata seorang musuh yang mencela aku, *
masih dapat kuterima.
Andaikata seorang lawan yang menentang aku,*
aku masih dapat menyembunyikan diri.
Tetapi engkau, orang yang akrab dengan daku,*
sahabat dan orang kepercayaanku;
dengan dikau aku bergaul mesra,*
bersama engkau aku masuk bait Allah di tengah-tengah orang banyak.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Tuhan akan membebaskan kita dari tangan musuh.
Antifon 3
Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, maka Ia akan melindungi Engkau.
III
Aku tetap berseru kepada Allah, *
Tuhan akan menyelamatkan daku.
Waktu malam, pagi dan siang aku menangis dengan cemas, *
dan Tuhan mendengarkan jeritanku.
Ia menyelamatkan daku dari serangan musuh, *
sebab banyaklah mereka yang melawan daku.
Allah mendengarkan doaku dan merendahkan mereka, *
Dialah hakim sejak sediakala,
Sebab mereka tak dapat diperbaiki *
dan tidak mau takut akan Allah.
Orang itu mengepalkan tangannya melawan sahabat *
dan melanggar perjanjiannya.
Mulutnya licin melebihi mentega, *
tetapi hatinya merancangkan perang.
Kata-katanya lembut melebihi minyak,*
tetapi sebenarnya bagaikan pedang terhunus.
Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, maka Ia melindungi engkau,*
orang benar tidak dibiarkanNya goyah.
Tetapi orang-orang jahat *
Kaujerumuskan ke alam maut, ya Allah.
Para penumpah darah dan penipu †
takkan mencapai setengah umur hidupnya,*
tetapi aku ini percaya kepadaMu, ya Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, maka Ia akan melindungi Engkau.
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Bar 1:14-2:5;
3:1-8
Bar 1:14 Hendaklah membacakan kitab yang kami kirim
ini, untuk diumumkan di dalam Rumah Tuhan pada hari raya dan pada hari-hari
perhimpunan.
Bar 1:15 Katakanlah sebagai berikut. Keadilan ada
pada Tuhan, Allah kita, sedangkan malu muka pada kami, sebagaimana halnya hari
ini, yaitu: pada orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem,
Bar 1:16 pada sekalian raja kami, para pemimpin,
para imam dan nabi serta pada nenek moyang kami.
Bar 1:17 Memang kami telah berdosa kepada Tuhan.
Bar 1:18 Kami tidak taat kepada-Nya dan tidak
mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, untuk mengikuti segala ketetapan Tuhan
yang telah ditaruh-Nya di hadapan kami.
Bar 1:19 Semenjak hari Tuhan membawa nenek moyang
kami keluar dari negeri Mesir hingga dengan hari ini kami tidak taat kepada
Tuhan, Allah kami. Sebaliknya Tuhan telah kami alpakan karena tidak
mendengarkan suara-Nya.
Bar 1:20 Dari sebab itu maka melekatlah kepada kami
semua bencana dan laknat yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa, hamba-Nya,
waktu nenek moyang kami dibawa-Nya keluar dari negeri Mesir untuk
dianugerahkan-Nya kepada kami suatu tanah yang berlimpah susu dan madunya,
sebagaimana halnya hari ini.
Bar 1:21 Tetapi kami tidak mendengarkan suara Tuhan,
Allah kami, sesuai dengan firman para nabi yang telah Tuhan utus kepada kami.
Bar 1:22 Bahkan kami telah pergi berbakti kepada
allah lain, masing-masing menurut angan-angan hati jahatnya, dan kami melakukan
apa yang durjana dalam pandangan Tuhan, Allah kami.
Bar 2:1 Dari sebab itu maka Tuhan memenuhi firman
yang telah difirmankan-Nya melawan kami dan melawan para hakim kami yang telah
menghakimi Israel, dan melawan segala raja dan pemimpin kami serta melawan
semua orang Israel dan Yehuda.
Bar 2:2 Di bawah kolong langit belum pernah
terjadi seperti yang terjadi di Yerusalem sesuai dengan apa yang tertulis dalam
Taurat Musa:
Bar 2:3 kami masing-masing sampai makan daging
anak-anak kami sendiri.
Bar 2:4 Tuhan telah membuat mereka semua menjadi
takluk kepada segala kerajaan di sekeliling kami, sehingga menjadi ternista dan
lengang di antara sekalian bangsa sekeliling, di mana mereka telah
dicerai-beraikan oleh Tuhan.
Bar 2:5 Mereka menjadi bawahan dan bukan atasan,
oleh karena kami telah berdosa kepada Tuhan, Allah kami, dengan tidak
mendengarkan suara-Nya.
Bar 3:1 Ya Tuhan Yang Mahakuasa, Allah Israel,
dengan jiwa yang kesesakan dan roh terlantar aku menjerit kepada-Mu.
Bar 3:2 Dengarlah, ya Tuhan, dan kasihanilah.
Memang kami telah berdosa kepada-Mu.
Bar 3:3 Engkau bertakhta kekal, sedangkan kami
jatuh binasa terus-menerus.
Bar 3:4 Tuhan Yang Mahakuasa, Allah Israel,
dengarkanlah doa dari orang yang nyaris mati di Israel dan doa dari anak-anak
orang yang telah berdosa kepada-Mu dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah
mereka. Oleh karena itulah maka bencana-bencana melekat pada diri kami.
Bar 3:5 Jangan ingat kepada kefasikan nenek
moyang kami, tetapi sudilah kiranya pada saat ini juga ingat kepada tangan-Mu
dan nama-Mu sendiri.
Bar 3:6 Oleh karena Engkaulah Tuhan, Allah kami,
maka kami hendak memuji Engkau, ya Tuhan.
Bar 3:7 Sebab ketakutan kepada-Mu telah Kautaruh
di dalam hati kami, supaya nama-Mu kami serukan. Kamipun akan memuji Engkau di
dalam pembuangan kami, oleh karena kami telah menjauhkan dari hati kami segala
kefasikan nenek moyang kami yang telah berdosa kepada-Mu.
Bar 3:8 Lihatlah sekarang ini kami di dalam
pembuangan kami, di mana kami telah Kauceraiberaikan menjadi orang ternista,
terlaknat dan terhukum, setimpal dengan segenap kefasikan nenek moyang kami
yang telah berpaling dari Tuhan, Allah kami.
BACAAN LAIN
Sumber Iman
Katolik
Sepeninggal Paus
Fabianus pada tahun 250, Takhta Suci mengalami kekosongan kepemimpinan.
Masalah-masalah yang menyelimuti Gereja terus saja meningkat. Akhirnya pada 25
Maret 251 kekosongan itu terisi lagi oleh terpilihnya Kornelius sebagai Paus.
Kornelius lahir
kira-kira pada awal abad ke-3 di Roma. Ia seorang imam yang saleh dan
bijaksana. Namun kepilihannya sebagai Paus tidak menyelesaikan semua masalah
yang melanda Gereja. Gereja terus saja dirongrong baik dari luar maupun dari
dalam. Pihak kekaisaran terus melancarkan aksi penganiayaan yang mengakibatkan
banyak orang Kristen murtad dari imannya. Dalam tubuh Gereja sendiri, banyak
imam baik di Roma maupun di Afrika bersikap keras terhadap orang-orang yang
murtad itu. Di bawah kendali Novatianus, imam-imam itu mengajarkan bahwa tak
seorang pun yang telah menyangkal imannya dapat diterima kembali dalam
persekutuan Gereja Kristus, kendatipun mereka membayarnya dengan sesal dan
tobat yang mendalam serta denda yang besar. Ajaran ini dimaksudkan untuk
melindungi tata tertib Gereja, namun secara tidak sadar justru bertentangan
dengan asas-asas Injil Kristus.
Terhadap ajaran
Novatianus, Paus Kornelius tidak segan-segan bertindak. Ia segera memanggil
semua uskup untuk mengadakan konsili guna membahas ajaran dan sikap Novatianus
dkk demi tegaknya kemurnian ajaran Injil suci. Semua uskup yang hadir dalam
konsili itu mengutuk ajaran Novatianus dan mencapnya sebagai bidaah. Hal itu
didasarkan pada sikap Kristus sendiri yang datang bukan untuk memanggil
orang-orang yang saleh melainkan untuk memanggil orang-orang berdosa.
Sepeninggal Kaisar Gayus Decius, keadaan Gereja bertambah genting. Kaisar baru Gayus Vibius Trebunianus Gallus terus melanjutkan pengejaran terhadap umat Kristen. Atas perintahnya, Paus Kornelius ditangkap pada tahun 253 dan dibuang ke Civita Vecchia, sebelah utara kota Roma. Dari tempat pembuangannya, Kornelius tetap menyurati sahabatnya Siprianus, Uskup Kartago untuk meneguhkan hatinya dalam memimpin umatnya. Akhirnya Kornelius meninggal dunia di tempat pembuangannya sebagai akibat dari penderitaan hebat yang dialaminya. Jenazahnya dibawa kembali ke Roma dan dimakamkan di pekuburan Santo Kallistus.
DOA PENUTUP
Allah, gembala kami, Engkau telah memberikan kepada umatMu pemimpin setia dan martir perkasa, yaitu santo Kornelius dan Siprianus. Semoga berkat doa mereka kami tetap teguh, kuat dalam iman dan tak pernah mengaku kalah dalam memajukan kesatuan Gereja. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar