Kamis, 15 September 2022
Pekan Biasa XXIV – O PEKAN IV
PW SANTA PERAWAN MARIA BERDUKACITA (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Betapa duka Maria
Pada gunung Golgota
Memangku jenazah Putra
Yang sudah tak bernyawa
Tubuh hancur berlumuran
Penuh bekas siksaan
Dipandangnya tubuh putra
Dibelai dengan mesra
Diciumnya penuh khidmat
Dirangkulnya erat-erat
Tak terhinggalah dukanya
Yang menghibur tiada
Kami mohon ya ibunda
Yang dirundung nestapa
Semoga kauperkenankan
Sekedar menghibur
Hatimu yang penuh duka
Dengan minat dan cinta
Terpujilah Allah Bapa
Pencipta yang kuasa
Dan Yesus Putra Maria
Yang menebus dunia
Bersama Roh sumber cinta
Kini dan selamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1
Leluhur kami mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu
Mazmur 43 (44) Bencana umat Allah
Dalam segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita. (Rom 8,37)
I
Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar *
kisah yang diceritakan para leluhur kami.
Tentang karya agung yang Kaulakukan pada zaman mereka,*
yang Kaukerjakan dahulu kala dengan tanganMu
Untuk menanam umatMu, Kauhalaukan para bangsa,*
Kaucerai-beraikan mereka, supaya umatMu dapat berkembang.
Leluhur kami merebut tanah bukan berkat pedangnya sendiri,*
mereka mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya,
Melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu,*
sebab Engkau cinta pada mereka.
Engkaulah rajaku dan Allahku,*
panglimaku yang menyelamatkan keturunan Yakub
Berkat kekuatanMu kami tundukkan lawan kami.*
berkat namaMu kami kalahkan musuh yang menyerbu.
Sebab bukan busurku yang kuandalkan,*
bukan pedangku yang memberi kemenangan
Melainkan Engkaulah yang memberi kami kemenangan atas musuh,*
Engkaulah yang mempermalukan lawan kami
Maka hanya Engkaulah kebanggaan kami senantiasa,*
namaMulah kami puji sepanjang masa
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1
Leluhur kami mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu
Ant. 2
Tuhan tidak akan memalingkan wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya
II
Namun Engkau membuang dan mengaibkan kami,*
Engkau tidak lagi mendampingi tentara kami
Engkau membiarkan kami dipukul mundur oleh lawan *
dan dirampas oleh musuh kami.
Engkau menjadikan kami bagaikan ternak sembelihan *
dan mencerai-beraikan kami di antara para bangsa.
Engkau menjual umatMu tanpa harga *
dan menganggap kami tak bernilai
Engkau menjadikan kami bahan celaan tetangga,*
ejekan dan olok-olokan di lingkungan kami.
Nama kami dipakai sebagai sindiran oleh para bangsa,*
sebagai lelucon oleh khalayak ramai.
Kehinaan menghantui kami sepanjang hari,*
kami malu dan kehilangan muka.
Sebab musuh mengumpat dan memfitnah kami,*
mereka menyerang dan membalas dendam.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2
Tuhan tidak akan memalingkan wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya
Ant. 3
Bangunlah , ya Tuhan, janganlah marah terus menerus.
III
Segala macam cerca menimpa diri kami, †
namun kami tidak lupa akan Dikau,*
tidak pula melanggar perjanjianMu.
Hati kami tidak mengingkari Engkau,*
dan langkah kami tidak menyimpang dari jalanMu.
Engkau mematahkan hati kami*
dan meliputi kami dengan kegelapan.-
Seandainya kami lupa akan Allah kami,*
atau menadahkan tangan kepada dewa lain;
Masakan Allah tidak mengetahuinya?*
Ia kan menyelami segala lubuk hati!
Sesungguhnya karena Engkaulah kami dibantai sepanjang hari *
dan diperlakukan sebagai domba sembelihan.
Bangkitlah, mengapa Engkau tidur, ya Tuhan kami? *
Bangunlah, janganlah marah terus-menerus!
Mengapa Kau palingkan wajahMu dari pada kami?*
Mengapa penindasan dan kemalangan kami tidak Kauhiraukan?
Kepala kami ditundukkan sampai mencium debu,*
Tubuh kami tertiarap melekat di tanah.
Bangkitlah untuk menolong kami! *
Bebaskanlah kami demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3
Bangunlah , ya Tuhan, janganlah marah terus menerus.
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Est 5:1-14;
7:1-10
Est 5:1 Pada hari yang ketiga Ester mengenakan
pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan
istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana,
berhadapan dengan pintu istana itu.
Est 5:2 Ketika raja melihat Ester, sang ratu,
berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan
tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan
menyentuh ujung tongkat itu.
Est 5:3 Tanya raja kepadanya: "Apa maksudmu,
hai ratu Ester, dan apa keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan
diberikan kepadamu."
Est 5:4 Jawab Ester: "Jikalau baik pada
pemandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke
perjamuan yang diadakan oleh hamba bagi raja."
Est 5:5 Maka titah raja: "Suruhlah Haman
datang dengan segera, supaya kami memenuhi permintaan Ester." Lalu raja
datang dengan Haman ke perjamuan yang diadakan oleh Ester.
Est 5:6 Sementara minum anggur bertanyalah raja
kepada Ester: "Apakah permintaanmu? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah
keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan dipenuhi."
Est 5:7 Maka jawab Ester: "Permintaan dan
keinginan hamba ialah:
Est 5:8 Jikalau hamba mendapat kasih raja, dan
jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan permintaan serta memenuhi
keinginan hamba, datang pulalah kiranya raja dengan Haman ke perjamuan yang
akan hamba adakan bagi raja dan Haman; maka besok akan hamba lakukan yang
dikehendaki raja."
Est 5:9 Pada hari itu keluarlah Haman dengan hati
riang dan gembira; tetapi ketika Haman melihat Mordekhai ada di pintu gerbang
istana raja, tidak bangkit dan tidak bergerak menghormati dia, maka sangat
panaslah hati Haman kepada Mordekhai.
Est 5:10 Tetapi Haman menahan hatinya, lalu
pulanglah ia ke rumahnya dan menyuruh datang sahabat-sahabatnya dan Zeresh,
isterinya.
Est 5:11 Maka Haman menceriterakan kepada mereka
itu besarnya kekayaannya, banyaknya anaknya laki-laki, dan segala kebesaran
yang diberikan raja kepadanya serta kenaikan pangkatnya di atas para pembesar
dan pegawai raja.
Est 5:12 Lagi kata Haman: "Tambahan pula tiada
seorangpun diminta oleh Ester, sang ratu, untuk datang bersama-sama dengan raja
ke perjamuan yang diadakannya, kecuali aku; dan untuk besokpun aku diundangnya
bersama-sama dengan raja.
Est 5:13 Akan tetapi semuanya itu tidak berguna
bagiku, selama aku masih melihat si Mordekhai, si Yahudi itu, duduk di pintu
gerbang istana raja."
Est 5:14 Lalu kata Zeresh, isterinya, dan semua
sahabatnya kepadanya: "Suruhlah orang membuat tiang yang tingginya lima
puluh hasta, dan persembahkanlah besok pagi kepada raja, supaya Mordekhai
disulakan orang pada tiang itu; kemudian dapatlah engkau dengan bersukacita
pergi bersama-sama dengan raja ke perjamuan itu." Hal itu dipandang baik
oleh Haman, lalu ia menyuruh membuat tiang itu.
Est 7:1 Datanglah raja dengan Haman untuk dijamu
oleh Ester, sang ratu.
Est 7:2 Pada hari yang kedua itu, sementara minum
anggur, bertanyalah pula raja kepada Ester: "Apakah permintaanmu, hai ratu
Ester? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah
kerajaan sekalipun akan dipenuhi."
Est 7:3 Maka jawab Ester, sang ratu: "Ya
raja, jikalau hamba mendapat kasih raja dan jikalau baik pada pemandangan raja,
karuniakanlah kiranya kepada hamba nyawa hamba atas permintaan hamba, dan
bangsa hamba atas keinginan hamba.
Est 7:4 Karena kami, hamba serta bangsa hamba,
telah terjual untuk dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya
kami hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya hamba akan
berdiam diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di antara bencana yang
menimpa raja."
Est 7:5 Maka bertanyalah raja Ahasyweros kepada
Ester, sang ratu: "Siapakah orang itu dan di manakah dia yang hatinya
mengandung niat akan berbuat demikian?"
Est 7:6 Lalu jawab Ester: "Penganiaya dan
musuh itu, ialah Haman, orang jahat ini!" Maka Hamanpun sangatlah
ketakutan di hadapan raja dan ratu.
Est 7:7 Lalu bangkitlah raja dengan panas hatinya
dari pada minum anggur dan keluar ke taman istana; akan tetapi Haman masih
tinggal untuk memohon nyawanya kepada Ester, sang ratu, karena ia melihat,
bahwa telah putus niat raja untuk mendatangkan celaka kepadanya.
Est 7:8 Ketika raja kembali dari taman istana ke
dalam ruangan minum anggur, maka Haman berlutut pada katil tempat Ester
berbaring. Maka titah raja: "Masih jugakah ia hendak menggagahi sang ratu
di dalam istanaku sendiri?" Tatkala titah raja itu keluar dari mulutnya,
maka diselubungi oranglah muka Haman.
Est 7:9 Sembah Harbona, salah seorang sida-sida
yang di hadapan raja: "Lagipula tiang yang dibuat Haman untuk Mordekhai,
orang yang menyelamatkan raja dengan pemberitahuannya itu, telah berdiri di
dekat rumah Haman, lima puluh hasta tingginya." Lalu titah raja:
"Sulakan dia pada tiang itu."
Est 7:10 Kemudian Haman disulakan pada tiang yang
didirikannya untuk Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja.
BACAAN LAIN
Sumber Iman
Katolik
Hari ini juga
Gereja mengenangkan 'Kedukaan Santa Perawan Maria'. Banyak sekali penderitaan
yang dialami Maria sepanjang perjalanan hidupnya bersama Yesus, Anaknya dalam
karya agung penyelamatan umat manusia dari dosa. Maria menyertai Yesus hingga
akhir hayatNya di bawah kaki salib. Oleh karena itu Gereja menamai Maria 'Mater
Dolorosa', Bunda Dukacita, dan 'Ratu para Martir'.
Seluruh
penderitaan Maria diringkas Gereja dalam 7 jenis kedukaan yang diambil dari 7
peristiwa berikut ini:
Kedukaan sewaktu
Simeon meramalkan apa yang akan terjadi atas diri Yesus, Anaknya sewaktu ia
bersama Yusuf mempersembahkan Yesus di Bait Allah.
Kedukaan yang
dialaminya sewaktu pengungsian ke Mesir.
Kedukaan sewaktu
ia bersama Yusuf mencari Yesus di Yerusalem.
Kedukaan sewaktu
bertemu dengan Yesus di jalan salib.
Kedukaan sewaktu
Yesus disalib dan wafat.
Kedukaan sewaktu
Yesus dibaringkan di pangkuannya.
Kedukaan sewaktu
Yesus dimakamkan.
Maria menanggung semua penderitaan itu dengan tabah dan penuh iman karena ia sendiri telah mengatakan dengan bebas kepada malaekat Allah: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."
DOA PENUTUP
Allah sumber kekuatan, ketika PuteraMu ditinggikan pada salib, bundaNya berdiri di situ dan ikut menderita. Semoga kamipun mengambil bagian dalam sengsara Kristus dan ikut dibangkitkan bersama Dia, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar