Senin, 15 Agustus 2022
Pekan Biasa XX – O PEKAN IV
HARI BIASA (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Allah cahaya abadi
Tritunggal yang mahasuci
Kami percaya padaMu
Kami mohon berkat restu
Engkaulah sumber dan asal
Engkaulah tujuan tunggal
PadaMulah penghiburan
Harapan umat beriman
Engkau pencipta dunia
Cahaya kami semua
Engkau pahala mulia
Bagi umat yang percaya
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Mulia kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Hai Israel, betapa baiklah Allah bagi orang yang murni hatinya
Mazmur 72 (73) Mengapa orang jujur diganggu
Berbahagialah orang yang tidak sangsi akan Daku (Mat 11,6)
I
Hai Israel, betapa baiklah Allah *
bagi orang yang murni hatinya
Namun kakiku hampir tergelincir,*
aku nyaris jatuh terpelanting
Sebab aku cemburu kepada kaum pembual,*
iri hati kepada kemujuran orang jahat
Bagi mereka tak ada kesusahan,*
segar bugarlah tubuh mereka
Mereka tidak perlu berjerih payah *
dan tidak diinjak-injak seperti orang lain
Maka mereka menghias diri dengan kesombongan *
dan mengenakan pakaian kekerasan
Mata mereka licin melebihi lemak, *
mereka sewenang-wenang melampaui batas
Mereka menyeringai dan bermegah atas kejahatannya,*
mereka menyombongkan diri atas pemerasan
Mereka membuka mulut selebar langit,*
dan lidahnya sampai ke tubir bumi
Dengan rakus mereka menggendutkan diri,*
seakan-akan menghisap habis samudra raya
Mereka berkata:”Masakan Allah tahu!*
Masakan Yang mahatinggi maklum!”
Demikianlah keadaan orang jahat: †
mereka tidak menghiraukan Allah yang kekal *
dan hanya menimbun-nimbun kekayaan saja
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Hai Israel, betapa baiklah Allah bagi orang yang murni hatinya
Antifon 2
Sukacita orang jahat akan diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi kesusahan
II
Jadi apa gunanya aku memelihara hatiku bersih,*
apa gunanya hidup tak bersalah?
Jika toh sepanjang hari aku kena kutuk *
dan disiksa setiap hari mulai pagi!
Ya Tuhan, seandainya aku berkata seperti mereka,*
aku mengkhianati himpunan umatMu
Telah kucoba untuk memahami kemujuran orang jahat, *
tetapi ternyata terlalu sulit bagi pikiranku
Baru nanti sesudah aku menghadap Allah yang kudus,*
akan kusaksikan kesudahan mereka:
Sungguh, Kaujebloskan mereka ke dalam kebinasaan,*
Kaujerumuskan mereka ke dalam kesepian
Sekonyong-konyong mereka akan ditimpa kemalangan,*
mereka lenyap, terlarut dalam kengerian yang hebat
Seperti mimpi yang lenyap pada waktu bangun, ya Tuhan,*
mereka Kauanggap sepi dalam kerajaan maut
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Sukacita orang jahat akan diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi kesusahan
Antifon 3
Orang yang menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
III
Tetapi, melihat kemujuran orang jahat, hatiku menjadi pahit,*
dan batinku sangat tersinggung
Seperti seorang dungu aku tidak mengerti,*
aku seperti hewan yang tak berakal di hadapanMu
Namun aku hendak tinggal selalu dekat padaMu,*
peganglah tanganku dan bimbinglah aku
Antarlah aku ke dalam surgaMu *
dan sambutlah aku dalam kemuliaanMu
Bila kuingat kebahagiaanku beserta Engkau di surga,*
tak ada keinginan lagi padaku di dunia
Biarlah jiwa ragaku habis melenyap, ya Pelindungku,†
namun aku akan menikmati hidup kekal, ya Allah,*
sedangkan orang yang menjauhi Engkau, akan binasa
Musnakanlah setiap orang yang meninggalkan Dikau! *
tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
Aku menaruh harapan padaMu, ya Tuhan Allahku,*
aku mewartakan segala karyaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Orang yang menjauhi Engkau, akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Pkh 2:1-26
Pkh 2:1 Aku berkata dalam hati: "Mari, aku
hendak menguji kegirangan! Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun
sia-sia."
Pkh 2:2 Tentang tertawa aku berkata: "Itu
bodoh!", dan mengenai kegirangan: "Apa gunanya?"
Pkh 2:3 Aku menyelidiki diriku dengan menyegarkan
tubuhku dengan anggur, -sedang akal budiku tetap memimpin dengan hikmat-,dan
dengan memperoleh kebebalan, sampai aku mengetahui apa yang baik bagi anak-anak
manusia untuk dilakukan di bawah langit selama hidup mereka yang pendek itu.
Pkh 2:4 Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar,
mendirikan bagiku rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun anggur;
Pkh 2:5 aku mengusahakan bagiku kebun-kebun dan
taman-taman, dan menanaminya dengan rupa-rupa pohon buah-buahan;
Pkh 2:6 aku menggali bagiku kolam-kolam untuk
mengairi dari situ tanaman pohon-pohon muda.
Pkh 2:7 Aku membeli budak-budak laki-laki dan
perempuan, dan ada budak-budak yang lahir di rumahku; aku mempunyai juga banyak
sapi dan kambing domba melebihi siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum
aku.
Pkh 2:8 Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan
emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah. Aku mencari bagiku biduan-biduan
dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak
gundik.
Pkh 2:9 Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan
lebih besar dari pada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku;
dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.
Pkh 2:10 Aku tidak merintangi mataku dari apapun
yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab
hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih
payahku.
Pkh 2:11 Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang
telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan
jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring
angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari.
Pkh 2:12 Lalu aku berpaling untuk meninjau hikmat,
kebodohan dan kebebalan, sebab apa yang dapat dilakukan orang yang menggantikan
raja? Hanya apa yang telah dilakukan orang.
Pkh 2:13 Dan aku melihat bahwa hikmat melebihi
kebodohan, seperti terang melebihi kegelapan.
Pkh 2:14 Mata orang berhikmat ada di kepalanya,
sedangkan orang yang bodoh berjalan dalam kegelapan, tetapi aku tahu juga bahwa
nasib yang sama menimpa mereka semua.
Pkh 2:15 Maka aku berkata dalam hati: "Nasib
yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu
berhikmat?" Lalu aku berkata dalam hati, bahwa inipun sia-sia.
Pkh 2:16 Karena tidak ada kenang-kenangan yang kekal
baik dari orang yang berhikmat, maupun dari orang yang bodoh, sebab pada
hari-hari yang akan datang kesemuanya sudah lama dilupakan. Dan, ah, orang yang
berhikmat mati juga seperti orang yang bodoh!
Pkh 2:17 Oleh sebab itu aku membenci hidup, karena
aku menganggap menyusahkan apa yang dilakukan di bawah matahari, sebab segala
sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Pkh 2:18 Aku membenci segala usaha yang kulakukan
dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada
orang yang datang sesudah aku.
Pkh 2:19 Dan siapakah yang mengetahui apakah orang
itu berhikmat atau bodoh? Meskipun demikian ia akan berkuasa atas segala usaha
yang kulakukan di bawah matahari dengan jerih payah dan dengan mempergunakan
hikmat. Inipun sia-sia.
Pkh 2:20 Dengan demikian aku mulai putus asa
terhadap segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
Pkh 2:21 Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah
dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan
bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun
kesia-siaan dan kemalangan yang besar.
Pkh 2:22 Apakah faedahnya yang diperoleh manusia
dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan
dari keinginan hatinya?
Pkh 2:23 Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan
pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak
tenteram. Inipun sia-sia.
Pkh 2:24 Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari
pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari
bahwa inipun dari tangan Allah.
Pkh 2:25 Karena siapa dapat makan dan merasakan
kenikmatan di luar Dia?
Pkh 2:26 Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia
mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa
ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus
diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha
menjaring angin.
BACAAN LAIN
Dia dan aku, kesaksian Gabrielle Bossis, mengenai Kasih Allah
Penterjemah Dr.Budi Purnama
Penerbit Mutiara Terpendam
2006/207
17. ALAM MEMBAWA KITA KEPADA ALLAH
Engkau mencari Aku di dalam keindahan bunga mawar, di dalam nyanyian burung nightingale yang ada di tamanmu, di dalam burung kukuk, di pulau di seberang sungai Loire, di dalam bintang-bintang yang bergemerlapan di bulan Mei, di dalam suara halus dari rumput-rumput di dalam rawa-rawa.
Tetapi bukankah kehadiranKu pertama-tama adalah di dalam jiwamu yang diciptakan menurut RupaKu? Di dalam orang-orang yang DiriKu Kujadikan Saudara dan Penyelamatannya?
Bukankah bagimu ada cukup alasan untuk melihat Aku kembali di dalam mereka? Mereka sama sekali tidak sadar bahwa yang engkau maksudkan adalah Aku, tetapi mereka akan merasakan kelegaan hati. Aku akan menguatkannya. 20 Mei 1948
DOA PENUTUP
Ya Allah, Engkau suka tinggal dalam hati yang jujur dan murni. Semoga dengan bantuan rahmatMu kamipun menjadi jujur dan murni, sehingga Engkau berkenan mendiami hati kami. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar