Kamis, 18 Agustus 2022
PEKAN BIASA XX – O PEKAN IV
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus penebus ilahi
Bersabdalah pada kami
Singkirkanlah kejahatan
Supaya iman bertahan
Jangan kami memikirkan
Dugaan yang bukan-bukan
Tentang sesama saudara
Hingga keruh suasana.
Smoga kami berusaha
Membina kasih setia
Agar dalam segalanya
Kerukunan tetap nyata
Terpujilah Kristus raja
Dan Bapa mahakuasa
Serta Roh penghibur suci
Sumber kasih yang sejati.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1
Leluhur kami mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu
Mazmur 43 (44) Bencana umat Allah
Dalam segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita. (Rom 8,37)
I
Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar *
kisah yang diceritakan para leluhur kami.
Tentang karya agung yang Kaulakukan pada zaman mereka,*
yang Kaukerjakan dahulu kala dengan tanganMu
Untuk menanam umatMu, Kauhalaukan para bangsa,*
Kaucerai-beraikan mereka, supaya umatMu dapat berkembang.
Leluhur kami merebut tanah bukan berkat pedangnya sendiri,*
mereka mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya,
Melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu,*
sebab Engkau cinta pada mereka.
Engkaulah rajaku dan Allahku,*
panglimaku yang menyelamatkan keturunan Yakub
Berkat kekuatanMu kami tundukkan lawan kami.*
berkat namaMu kami kalahkan musuh yang menyerbu.
Sebab bukan busurku yang kuandalkan,*
bukan pedangku yang memberi kemenangan
Melainkan Engkaulah yang memberi kami kemenangan atas musuh,*
Engkaulah yang mempermalukan lawan kami
Maka hanya Engkaulah kebanggaan kami senantiasa,*
namaMulah kami puji sepanjang masa
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1
Leluhur kami mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat keperkasaanMu dan cahaya wajahMu
Ant. 2
Tuhan tidak akan memalingkan wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya
II
Namun Engkau membuang dan mengaibkan kami,*
Engkau tidak lagi mendampingi tentara kami
Engkau membiarkan kami dipukul mundur oleh lawan *
dan dirampas oleh musuh kami.
Engkau menjadikan kami bagaikan ternak sembelihan *
dan mencerai-beraikan kami di antara para bangsa.
Engkau menjual umatMu tanpa harga *
dan menganggap kami tak bernilai
Engkau menjadikan kami bahan celaan tetangga,*
ejekan dan olok-olokan di lingkungan kami.
Nama kami dipakai sebagai sindiran oleh para bangsa,*
sebagai lelucon oleh khalayak ramai.
Kehinaan menghantui kami sepanjang hari,*
kami malu dan kehilangan muka.
Sebab musuh mengumpat dan memfitnah kami,*
mereka menyerang dan membalas dendam.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2
Tuhan tidak akan memalingkan wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya
Ant. 3
Bangunlah , ya Tuhan, janganlah marah terus menerus.
III
Segala macam cerca menimpa diri kami, †
namun kami tidak lupa akan Dikau,*
tidak pula melanggar perjanjianMu.
Hati kami tidak mengingkari Engkau,*
dan langkah kami tidak menyimpang dari jalanMu.
Engkau mematahkan hati kami*
dan meliputi kami dengan kegelapan.-
Seandainya kami lupa akan Allah kami,*
atau menadahkan tangan kepada dewa lain;
Masakan Allah tidak mengetahuinya?*
Ia kan menyelami segala lubuk hati!
Sesungguhnya karena Engkaulah kami dibantai sepanjang hari *
dan diperlakukan sebagai domba sembelihan.
Bangkitlah, mengapa Engkau tidur, ya Tuhan kami? *
Bangunlah, janganlah marah terus-menerus!
Mengapa Kau palingkan wajahMu dari pada kami?*
Mengapa penindasan dan kemalangan kami tidak Kauhiraukan?
Kepala kami ditundukkan sampai mencium debu,*
Tubuh kami tertiarap melekat di tanah.
Bangkitlah untuk menolong kami! *
Bebaskanlah kami demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3
Bangunlah , ya Tuhan, janganlah marah terus menerus.
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Pkh 6:12-7:28
Pkh 6:12 Karena siapakah yang mengetahui apa yang
baik bagi manusia sepanjang waktu yang pendek dari hidupnya yang sia-sia, yang
ditempuhnya seperti bayangan? Siapakah yang dapat mengatakan kepada manusia apa
yang akan terjadi di bawah matahari sesudah dia?
Pkh 7:1 Nama yang harum lebih baik dari pada
minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.
Pkh 7:2 Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada
pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia;
hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.
Pkh 7:3 Bersedih lebih baik dari pada tertawa,
karena muka muram membuat hati lega.
Pkh 7:4 Orang berhikmat senang berada di rumah
duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.
Pkh 7:5 Mendengar hardikan orang berhikmat lebih
baik dari pada mendengar nyanyian orang bodoh.
Pkh 7:6 Karena seperti bunyi duri terbakar di
bawah kuali, demikian tertawa orang bodoh. Inipun sia-sia.
Pkh 7:7 Sungguh, pemerasan membodohkan orang
berhikmat, dan uang suap merusakkan hati.
Pkh 7:8 Akhir suatu hal lebih baik dari pada
awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.
Pkh 7:9 Janganlah lekas-lekas marah dalam hati,
karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.
Pkh 7:10 Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman
dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan
hikmat engkau menanyakan hal itu.
Pkh 7:11 Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan
dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari.
Pkh 7:12 Karena perlindungan hikmat adalah seperti
perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara
hidup pemilik-pemiliknya.
Pkh 7:13 Perhatikanlah pekerjaan Allah! Siapakah
dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya?
Pkh 7:14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada
hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga
hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa
depannya.
Pkh 7:15 Dalam hidupku yang sia-sia aku telah
melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada
orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya.
Pkh 7:16 Janganlah terlalu saleh, janganlah
perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?
Pkh 7:17 Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh!
Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu?
Pkh 7:18 Adalah baik kalau engkau memegang yang
satu, dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah
luput dari kedua-duanya.
Pkh 7:19 Hikmat memberi kepada yang memilikinya
lebih banyak kekuatan dari pada sepuluh penguasa dalam kota.
Pkh 7:20 Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang
saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!
Pkh 7:21 Juga janganlah memperhatikan segala
perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu
mengutuki engkau.
Pkh 7:22 Karena hatimu tahu bahwa engkau juga telah
kerapkali mengutuki orang-orang lain.
Pkh 7:23 Kesemuanya ini telah kuuji untuk mencapai
hikmat. Kataku: "Aku hendak memperoleh hikmat," tetapi hikmat itu
jauh dari padaku.
Pkh 7:24 Apa yang ada, itu jauh dan dalam, sangat
dalam, siapa yang dapat menemukannya?
Pkh 7:25 Aku tujukan perhatianku untuk memahami,
menyelidiki, dan mencari hikmat dan kesimpulan, serta untuk mengetahui bahwa
kefasikan itu kebodohan dan kebebalan itu kegilaan.
Pkh 7:26 Dan aku menemukan sesuatu yang lebih pahit
dari pada maut: perempuan yang adalah jala, yang hatinya adalah jerat dan
tangannya adalah belenggu. Orang yang dikenan Allah terhindar dari padanya,
tetapi orang yang berdosa ditangkapnya.
Pkh 7:27 Lihatlah, ini yang kudapati, kata
Pengkhotbah: Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat
kesimpulan,
Pkh 7:28 yang masih kucari tetapi tidak kudapati, kudapati seorang laki-laki di antara seribu, tetapi tidak kudapati seorang perempuan di antara mereka.
BACAAN LAIN
Dia dan aku, kesaksian Gabrielle Bossis, mengenai Kasih Allah
Penterjemah Dr.Budi Purnama
Penerbit Mutiara Terpendam
2006/209
17. ALAM MEMBAWA KITA KEPADA ALLAH
Ketika burung Nightingale tidak lagi benyanyi di malam hari.
Waktu baginya sudah lewat. Tetapi engkau akan selalu bernyanyi untukKu: selama-lamanya, di keabadian. 3 Jun 1948
Engkau berterima kasih kepadaKu untuk musim semi dan bunga-bunganya, untuk burung-burung yang bernyanyi di pohon-pohon dalam tanammu, untuk kupu-kupu yang muncul pertama dan untuk seluruh keindahan alam di musim semi ini. Dan engkau memang benar: karena Keindahan itu adalah Aku Sendiri.
DOA PENUTUP
Allah segala kuasa, milikMulah segala kebaikan. Tanamkanlah dalam umatMu cinta akan Dikau dan binalah segala yang baik dalam diri kami. Murnikanlah semangat ibadah kami dan teguhkanlah dengan kasih setiaMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar