Selasa, 26 Juli 2022
Pekan Biasa XVII – O Pekan I
Pw. S Yoakim dan S.Ana, Orangtua SP Maria (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Marilah kita riang menyanyikan
Mengenang jasa para hamba Tuhan
Mereka setya pantas diteladan
Kesuciannya.
Halus budinya sungguh rendah hati
Kuat imannya kehendaknya murni
Slalu percaya siap mengampuni
Tanpa menunda.
Yang menderita slalu dihiburnya
Pada semua disumbangkan jasa
Tulus cintanya hatinya gembira
Demi sesama.
Dimulyakanlah Bapa mahamurah
Bersama Putra penebus dunia
Roh kudus pula penghibur Gereja
Slama-lamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1
Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil
Mazmur 9B (10) Ucapan syukur
Berbahagialah, hai kamu yang miskin, sebab milikmulah kerajaan Allah (Luk 6,20)
I
Ya Tuhan, mengapa Engkau jauh, *
mengapa Engkau menyembunyikan diri di waktu kesusahan?
Orang durhaka menyusun rencana busuk dalam hatinya,*
tak kenal lelah ia mengiktiarkan yang jahat.
Orang berdosa membanggakan kekejian hatinya,*
orang angkara menyombongkan keserakahannya.
Orang angkuh menghina Tuhan: *
“Allah takkan melampiaskan amarahNya
Ia takkan mengganggu rencanaku,*
dan aku akan unggul selama-lamanya!”
Ya Allah yang mahatinggi,†
orang jahat tidak ambil pusing akan perintahMu,*
ia menentangnya mati-matian.
Ia berkata dalam hati: “Aku takkan goyah,*
pasti aku tetap mujur dan takkan sial.”
Mulutnya penuh kutukan, tipu muslihat dan kekerasan,*
lidahnya penuh kelaliman dan kejahatan.
Ia mengadang di tengah alang-alang *
dan membunuh orang yang tak bersalah di tempat sunyi.
Matanya mengintai si malang, *
seperti singa ia mengendap di balik semak.
Ia mengendap untuk menangkap si malang,*
ia menyergap dan menyeretnya pergi.
Orang sial itu terjerat dalam jaring,*
si celaka terperosok ke dalam perangkap.
Orang jahat berkata dalam hati : “Allah sudah lupa!*
Allah tak memperhatikan, takkan melihat!”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1
Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil
Ant. 2
Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang
II
Bangkitlah, ya Tuhan Allah, ulurkanlah tanganMu,*
jangan Kaulupakan orang yang tertindas.
Mungkinkah orang jahat menghina Engkau selamanya? *
Mungkinkah Kaubiarkan dia berpikir:
“Allah takkan membalas!”
Pandanglah kesusahan si malang,*
bertindaklah dengan kekuatan tanganMu.
KepadaMulah orang malang menyerahkan diri,*
Engkau yang menolong yatim piatu,
Patahkanlah lengan orang berdosa dan balaslah kejahatannya,*
mungkin dosanya luput dari pandanganMu?
Tuhanlah raja untuk selama-lamanya,*
biarlah bangsa kafir lenyap dari muka bumi.
Ya Tuhan, dengarkanlah ratapan orang miskin,*
arahkanlah perhatianMu dan condongkanlah telingaMu.
Belalah para yatim piatu dan kaum tertindas,*
jangan sampai orang angkuh menabur ketakutan di bumi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2
Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang
Ant. 3
Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api
Mazmur 11 (12) Melawan orang sombong
Bapa berkenan mengutus PuteraNya demi kita kaum miskin (S.Agustinus)
Tolonglah, ya Tuhan, sebab habislah orang jujur,*
lenyaplah orang setia dari antara umat manusia.
Dusta belaka yang dibicarakan satu sama lain,*
bibirnya manis, tetapi hatinya mendua.-
Semoga Tuhan merenggut semua bibir yang lincir,*
semua lidah yang berbicara sombong.
Kata mereka: “Lidahlah kekuatan kami,*
bibirlah senjata kami, siapa dapat mengalahkan kami?”
Tuhan bersabda: “Mengingat jeritan orang miskin †
dan rintihan kaum tertindas, *
sekarang Aku bangkit.
Aku akan memberikan pertolongan *
kepada mereka yang mengharapkannya.”
Sabda Tuhan adalah sabda murni,*
bagaikan perak teruji yang dimurnikan tujuh kali dalam api.
Engkau, ya Tuhan, memelihara kami,*
Engkau melindungi kami sejak dahulu, ya Allah kekal.
Orang berdosa berkeliaran dimana-mana,*
menggali lubang perangkap untuk sesamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3
Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api
BACAAN
Dikutip dari http://www.imankatolik.or.id
Ayb
31:1-23,35-37
Ayb 31:1 "Aku telah menetapkan syarat bagi
mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?
Ayb 31:2 Karena bagian apakah yang ditentukan Allah
dari atas, milik pusaka apakah yang ditetapkan Yang Mahakuasa dari tempat yang
tinggi?
Ayb 31:3 Bukankah kebinasaan bagi orang yang curang
dan kemalangan bagi yang melakukan kejahatan?
Ayb 31:4 Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku
dan menghitung segala langkahku?
Ayb 31:5 Jikalau aku bergaul dengan dusta, atau
kakiku cepat melangkah ke tipu daya,
Ayb 31:6 biarlah aku ditimbang di atas neraca yang
teliti, maka Allah akan mengetahui, bahwa aku tidak bersalah.
Ayb 31:7 Jikalau langkahku menyimpang dari jalan, dan
hatiku menuruti pandangan mataku, dan noda melekat pada tanganku,
Ayb 31:8 maka biarlah apa yang kutabur, dimakan orang
lain, dan biarlah tercabut apa yang tumbuh bagiku.
Ayb 31:9 Jikalau hatiku tertarik kepada perempuan,
dan aku menghadang di pintu sesamaku,
Ayb 31:10 maka biarlah isteriku menggiling bagi orang
lain, dan biarlah orang-orang lain meniduri dia.
Ayb 31:11 Karena hal itu adalah perbuatan mesum, bahkan
kejahatan, yang patut dihukum oleh hakim.
Ayb 31:12 Sesungguhnya, itulah api yang memakan habis,
dan menghanguskan seluruh hasilku.
Ayb 31:13 Jikalau aku mengabaikan hak budakku laki-laki
atau perempuan, ketika mereka beperkara dengan aku,
Ayb 31:14 apakah dayaku, kalau Allah bangkit berdiri;
kalau Ia mengadakan pengusutan, apakah jawabku kepada-Nya?
Ayb 31:15 Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan,
membuat orang itu juga? Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam rahim?
Ayb 31:16 Jikalau aku pernah menolak keinginan
orang-orang kecil, menyebabkan mata seorang janda menjadi pudar,
Ayb 31:17 atau memakan makananku seorang diri, sedang
anak yatim tidak turut memakannya
Ayb 31:18 -malah sejak mudanya aku membesarkan dia
seperti seorang ayah, dan sejak kandungan ibunya aku membimbing dia?;
Ayb 31:19 jikalau aku melihat orang mati karena tidak
ada pakaian, atau orang miskin yang tidak mempunyai selimut,
Ayb 31:20 dan pinggangnya tidak meminta berkat bagiku,
dan tidak dipanaskannya tubuhnya dengan kulit bulu dombaku;
Ayb 31:21 jikalau aku mengangkat tanganku melawan anak
yatim, karena di pintu gerbang aku melihat ada yang membantu aku,
Ayb 31:22 maka biarlah tulang belikatku lepas dari
bahuku, dan lenganku dipatahkan dari persendiannya.
Ayb 31:23 Karena celaka yang dari pada Allah menakutkan
aku, dan aku tidak berdaya terhadap keluhuran-Nya.
Ayb 31:35 Ah, sekiranya ada yang mendengarkan aku! -Inilah tanda tanganku! Hendaklah Yang Mahakuasa menjawab aku! -Sekiranya ada
surat tuduhan yang ditulis lawanku!
Ayb 31:36 Sungguh, surat itu akan kupikul, dan akan
kupakai bagaikan mahkota.
Ayb 31:37 Setiap langkahku akan kuberitahukan kepada-Nya, selaku pemuka aku akan menghadap Dia.
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Anna dan Yoakim adalah orangtua kandung Santa Perawan Maria, Bunda Yesus, Putera Allah. Keduanya dikenal sebagai keturunan raja Daud yang setia menjalankan kewajiban-kewajiban agamanya serta dengan ikhlas mengasihi dan mengabdi Allah dan sesamanya. Oleh karena itu keduanya layak di hadapan Allah untuk turut serta dalam karya keselamatan Allah.
Dalam buku-buku umat Kristen abad ke-2, nama ibu Anna sangat harum. Diceritakan bahwa sejak perkawinannya dengan Yoakim, Anna tak henti-hentinya mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak. Namun cukup lama ia menantikan tibanya karunia Allah itu. Sangat boleh jadi bahwa Anna sesekali menganggap keadaan dirinya yang tak dapat menghasilkan keturunan itu sebagai hukuman bahkan kutukan Allah atas dirinya, sebagaimana anggapan umum masyarakat Yahudi pada waktu itu. Karena itu diceritakan bahwa ia tak henti-hentinya tanpa putus asa berdoa kepada Allah agar kiranya kenyataan pahit itu ditarik Allah dari padanya. Setiap tahun, Anna bersama Yoakim suaminya berziarah ke Bait Allah Yerusalem untuk berdoa. Ia berjanji, kalau Tuhan menganugerahkan anak kepadanya, maka anak itu akan dipersembahkan kembali kepada Tuhan.
Syukurlah bahwa suatu hari malaikat Tuhan mengunjungi Anna yang sudah lanjut usia itu membawa warta gembira ini: "Tuhan berkenan mendengarkan doa ibu! Ibu akan melahirkan seorang anak perempuan, yang akan membawa suka cita besar bagi seluruh dunia!" Dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang besar, Anna menceritakan warta malaikat Tuhan itu kepada Yoakim. Setelah genap waktunya, lahirlah seorang anak wanita yang manis. Bayi ini diberi nama Maryam, yang kelak akan memperkandungkan Putera Allah, Yesus Kristus, Juru Selamat dunia. Bagi Anna, Maryam lebih merupakan buah rahmat Allah daripada buah koderat manusia. Kelahiran Maryam menyemarakkan bahkan menyucikan kehidupannya dan kehidupan keluarganya.
Kehidupan ibu Anna tidak diceritakan di dalam Injil-Injil. Kisah tentang hidupnya diperoleh dari sebuah cerita apokrif. Cerita ini secara erat berkaitan dengan kisah Perjanjian Lama tentang Anna, ibu Samuel. Ibu Anna dihormati sebagai pelindung kaum ibu, khususnya yang sedang hamil dan sibuk mengurus keluarganya. Orang-orang Yunani mendirikan sebuah basilik khusus di Konstantinopel pada tahun 550 untuk menghormati ibu Anna. Di kalangan Gereja Barat, Paus Gregorius XIII (1572-1585) menggalakkan penghormatan kepada ibu Anna diseluruh Gereja pada tahun 1584. Nama Yoakim dan Anna sungguh sesuai dengan maksud pilihan Allah. Yoakim berarti "Persiapan bagi Tuhan", sedangkan Anna berarti "Rahmat atau Karunia".
DOA PENUTUP
Tuhan, Allah leluhur kami, Engkau sudah memilih Yoakim dan Ana menjadi orang tua bunda Yesus. Semoga berkat doa mereka kami menerima keselamatan yang Kaujanjikan. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar