Minggu, 19 Juni 2022

Ibadat Bacaan: Minggu, 19 Juni 2022

Minggu, 19 Juni 2022

PEKAN BIASA XII – O PEKAN IV

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS

 

IBADAT BACAAN


PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya.

 

MADAH

Marilah kita memuji

Tubuh dan darah Tuhan

Yaitu santapan suci

Untuk umat beriman

Semoga tak kunjung henti

WafatNya dikenangkan

 

Tubuh Kristus yang mulia

Sungguh-sungguh makanan

Dan darahNya yang berharga

Sungguh-sungguh minuman

Bagi kita yang percaya

Kepada sabda Tuhan

 

Pada hari raya ini

Mari kita semua

Penuh hormat mengimani

Keagungan kurnia

Jaminan hidup abadi

Yang tiada taranya

 

Terpujilah Allah Bapa

Yang mengutus PutraNya

Untuk membebaskan kita

Dengan taat setia

Dan menghadiahkan RohNya

Yang tinggal pada kita. Amin

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Setiap hari aku hendak meluhurkan Dikau, ya Tuhan.

 

Mazmur 144 (145) Pujian bagi keagungan Allah

Adillah Engkau, ya Tuhan, Engkau yang ada sekarang dan di masa lampau (Why 16,5)

                        I

Aku mengagungkan Dikau, ya Allah, rajaku,*

aku memuliakan namaMu selama-lamanya.

 

Setiap hari aku hendak meluhurkan Dikau *

dan memuji namaMu selama-lamanya.-

 

Agunglah Tuhan dan sangat terpuji,*

keagunganNya tak terselami.

 

Angkatan demi angkatan memuliakan karyaMu *

dan mewartakan kejayaanMu.

 

Semarak dan mulialah namaMu,*

kemegahanMu akan kukidungkan.

 

KaryaMu yang dashyat dan perkasa akan kukisahkan.*

dan keagunganMu akan kumaklumkan.

 

KebaikanMu yang tak terperikan akan kukenangkan,*

dan keadilanMu akan kuumumkan.

 

Tuhan itu pengasih dan penyayang,*

lambat akan murka dan besar kasih setiaNya.

 

Tuhan baik terhadap semua orang, *

penuh kasih setia terhadap segala ciptaanNya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Setiap hari aku hendak meluhurkan Dikau, ya Tuhan.

 

Antifon 2

Ya Tuhan, kerajaanMu berlangsung selama-lamanya.

                        II

Ya Tuhan, semoga segala karyaMu bersyukur kepadaMu, *

dan semua kekasihMu memuji Engkau.

 

Semoga mereka mengumumkan kerajaanMu yang mulia *

dan mewartakan keperkasaanMu.

 

Semoga mereka menyiarkan kejayaanMu kepada umat manusia *

untuk memaklumkan kerajaanMu yang semarak mulia.

 

KerajaanMu berlangsung selama-lamanya, *

dan pemerintahanMu turun temurun.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Ya Tuhan, kerajaanMu berlangsung selama-lamanya.

 

Antifon 3

Tuhan setia dalam segala sabdaNya, penuh kasih dalam segala karyaNya.

                        III

Tuhan setia dalam semua sabdaNya, *

penuh kasih dalam segala karyaNya.

 

Tuhan menopang semua orang yang jatuh *

dan menegakkan semua orang yang tertunduk.

 

Semua orang memandang kepadaMu penuh harapan, *

Engkau memberi mereka makan pada waktunya.

 

Engkau membuka tanganMu *

dan memenuhi keinginan segala makhluk yang hidup.

 

Tuhan adil dalam segala tindakanNya, *

penuh kasih setia dalam segala karyaNya.

 

Tuhan dekat pada orang yang berseru kepadaNya, *

yang berseru kepadaNya dengan tulus hati.

 

Tuhan melaksanakan kehendak orang takwa,*

Ia mendengarkan dan menyelamatkan mereka.

 

Tuhan memelihara semua orang yang mengasihiNya,*

tetapi yang berbuat jahat dibinasakanNya.

 

Semoga aku mewartakan pujian Tuhan,*

dan segala makhluk memuliakan namaNya selama-lamanya.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Tuhan setia dalam segala sabdaNya, penuh kasih dalam segala karyaNya.

 

BACAAN

Kel. 24:1-11

 

24:1  Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.


24:2  Hanya Musa sendirilah yang mendekat kepada TUHAN, tetapi mereka itu tidak boleh mendekat, dan bangsa itu tidak boleh naik bersama-sama dengan dia."


24:3  Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman TUHAN dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan."


24:4  Lalu Musa menuliskan segala firman TUHAN itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel.


24:5  Kemudian disuruhnyalah orang-orang muda dari bangsa Israel, maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan menyembelih lembu-lembu jantan sebagai korban keselamatan kepada TUHAN.


24:6  Sesudah itu Musa mengambil sebagian dari darah itu, lalu ditaruhnya ke dalam pasu, sebagian lagi dari darah itu disiramkannya pada mezbah itu.


24:7  Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: "Segala firman TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan."


24:8  Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: "Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman ini."


24:9  Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.


24:10         Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah.


24:11         Tetapi kepada pemuka-pemuka orang Israel itu tidaklah diulurkan-Nya tangan-Nya; mereka memandang Allah, lalu makan dan minum.

 

BACAAN LAIN

Dikutip dari www.katolikku.com

Pesta Corpus Christi, atau dikenal secara resmi dalam Gereja Katolik sebagai Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, adalah sebuah hari raya yang diakui oleh Gereja Katolik.

Tujuannya adalah untuk menghormati Ekaristi, dan oleh karenanya tidak memperingati satu peristiwa apa pun dalam kehidupan Yesus.

 

Memang, sejak awal Gereja dengan setia mewartakan dan mengaktualisasikan ajaran Yesus: “Daging-Ku adalah makanan dan darah-Ku adalah minuman” (Yoh 6:55).

Tapi pada Abad Kegelapan, banyak pihak yang mempertanyakan sifat kehadiran Yesus dalam Ekaristi Kudus.

Selama abad kesebelas dan kedua belas, para teolog menerapkan metode dialektis dari filsafat Yunani yang ditemukan kembali serta eksegesis Patristik.

Mereka berjuang untuk mempertahankan realitas Ekaristi Kudus sebagai Tubuh dan Darah Kristus. Para pembangkang dikecam.

 

Masalah ini diselesaikan oleh Konsili Ekumenis Lateran IV (1215), yang menetapkan antara lain bahwa seluruh substansi roti dan anggur diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus yang sejati tanpa mengubah penampilan mereka.

Istilah transubstansiasi digunakan untuk menggambarkan—tetapi tidak menjelaskan—proses ini telah digunakan sejak abad kesebelas. Ia tidak bergantung pada metafisika Aristoteles dari skolastisisme abad pertengahan.

Konsili Lateran IV juga mewajibkan semua umat Katolik di atas usia akal untuk mengaku dan menerima Komuni Kudus setidaknya setahun sekali.

Meskipun kaum awam jarang berkomunikasi dan telah ditolak aksesnya ke Darah Berharga sejak abad kedua belas, mereka memperlakukan praktik yang baru-baru ini diperkenalkan untuk meninggikan Hosti yang telah dikonsekrasikan sebagai titik tertinggi menghadiri Misa. Lonceng mengumumkan momen itu kepada orang-orang di dalam dan di luar gereja.

 

Kemurnian roti dan anggur yang akan dipersembahkan dan keamanan Spesies yang disucikan menjadi perhatian. Pada masa itu, Sakramen Mahakudus sering disimpan dalam lemari (aumbry) atau dalam wadah terkunci (pyx) yang digantung di atas altar. Menara berdiri bebas (rumah sakramen) mulai muncul, cikal bakal tabernakel altar kemudian.

Lampu Bait Suci dinyalakan di samping Ekaristi yang dilindungi untuk menghormati Kehadiran Kristus.


MADAH ALLAH TUHAN KAMI

Allah Tuhan kami,*

Engkau kami puji dan kami muliakan.

 

Bapa yang kekal,*

seluruh bumi bersembah sujud padaMu.

 

BagiMu semua malaikat bermadah,*

seluruh isi surga bernyanyi.

 

BagiMu kerubim dan serafim*

tak kunjung putus melambungkan pujian.

 

Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*

Allah segala kuasa.

 

Surga dan bumi*

penuh kemuliaanMu.

 

KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*

rombongan para nabi berbakti.

 

KepadaMu barisan para martir berkurban*

dengan mempertaruhkan nyawa.

 

KepadaMu Gereja kudus beriman,*

tersebar di seluruh dunia.

 

Ya Bapa yang mahakuasa,*

pencipta semesta alam.

 

Putera sejati yang terpuji,*

Putera Bapa yang tunggal.

 

Roh kudus, cahaya mulia,*

penghibur umat beriman.

 

Engkaulah raja agung, ya Kristus,*

Engkaulah Putera Allah yang hidup.

 

Engkau sudi dikandung santa perawan,*

menjadi manusia demi keselamatan kami.

 

Engkau mematahkan belenggu maut,*

membuka pintu kerajaan surga bagi kami.

 

Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*

mengadili umat manusia.

 

Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*

yang Kautebus dengan darahMu sendiri.

 

Sambutlah kami bersama para kudus*

dalam kemuliaan abadi. –

 

Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*

dan berkatilah milik pusakaMu.

 

Bimbinglah kami semua*

dan muliakanlah untuk selamanya.

 

Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*

kami memuji namaMu sepanjang masa.

 

Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*

agar senantiasa luput dari dosa.

 

Kasihanilah kami, ya Tuhan,*

kasihanilah kami.

 

Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*

sebab kami berharap kepadaMu.

 

KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*

kami takkan kecewa selama-lamanya.

 

DOA PENUTUP

Tuhan Yesus, dalam sakramen ekaristi yang luhur ini Kauwariskan kepada kami peringatan akan wafat dan kebangkitanMu. Semoga kami menghormati misteri kudus tubuh dan darahMu sepantasnya, sehingga kami selalu dapat menikmati hasil penebusanMu. Sebab Engkaulah  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

 

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar