Kamis, 30 September 2021
Pekan XXVI – O PEKAN II
Pw.S.Hieronimus, ImPuG (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya Kristus surya abadi
Engkau sudi menerangi
Budi serta hati kami
Dengan cahaya sejati.
Engkau mengutus pujangga
Yang suci dan bijaksana
Untuk mengajar dunia
Agar sungguh bahagia.
S’moga kami didoakan
Supaya menempuh jalan
Yang menuju kebenaran
Dan menjamin kehidupan.
Kabulkanlah doa kami
Ya Allah Bapa surgawi
Bersama Putra dan RohMu
Sekarang serta
selalu. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Engkaulah yang memberi
kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa
Mazmur 43
(44) Bencana umat Allah
Dalam
segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena kekuasaan Kristus yang mencintai kita (Rom 8,37)
I
Ya Allah, dengan telinga
kami sendiri telah kami dengar *
kisah yang diceritakan
para leluhur kami,
Tentang karya agung yang
Kau lakukan pada zaman mereka,*
yang Kau kerjakan
dahulu kala dengan tanganMu.
Untuk menanamkan umatMu,
Kauhalaukan para bangsa,*
Kau cerai beraikan
mereka, supaya umatMu dapat berkembang.
Leluhur kami merebut
tanah bukan berkat pedangnya sendiri,*
mereka mencapai
kemenangan bukan berkat kekuatannya,
Melainkan berkat
keperkasaanMu dan cahaya wajahMu,*
sebab Engkau cinta pada
mereka.
Engkaulah rajaku dan
Allahku,*
panglimaku yang
menyelamatkan keturunan Yakub.
Berkat kekuatanMu kami
tundukkan lawan kami,*
berkat namaMu kami
kalahkan musuh yang menyerbu.
Sebab bukan busurku yang
kuandalkan,*
bukan pedangku yang
memberi kemenangan.
Melainkan Engkaulah yang
memberi kami kemenangan atas musuh,*
Engkaulah yang
mempermalukan lawan kami.
Maka hanya Engkaulah
kebanggaan kami senantiasa,*
namaMulah kami puji
sepanjang masa.
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon 1
Engkaulah yang memberi
kami kemenangan, ya Tuhan, namaMu kami puji sepanjang masa
Antifon 2
Sayangilah, ya Tuhan,
dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan
II
Namun Engkau membuang
dan mengaibkan kami,*
Engkau tidak lagi
mendampingi tentara kami.
Engkau membiarkan kami
dipukul mundur oleh lawan *
dan dirampas oleh musuh
kami.
Engkau menjadikan kami
bagaikan ternak sembelihan*
dan menceraiberaikan
kami diantara para bangsa.
Engkau menjual umatMu
tanpa harga *
dan mengganggap kami
tidak bernilai.
Engkau menjadikan kami
bahan celaan tetangga *
ejekan dan olok-olokan
di lingkungan kami
Nama kami dipakai
sebagai sindiran oleh para bangsa,*
sebagai lelucon oleh
khalayak ramai.
Kehinaan menghantui kami
sepanjang hari,*
kami malu dan kehilangan
muka.
Sebab musuh mengumpat
dan memfitnah kami,
mereka menyerang dan
membalas dendam.
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon 2
Sayangilah, ya Tuhan,
dan janganlah serahkan milik pusakaMu kepada penghinaan
Antifon 3
Bangkitlah, ya Tuhan,
bebaskanlah kami dari kasih setiaMu
III
Segala macam cerca
menimpa diri kami, †
namun kami tidak lupa
akan Dikau,*
tidak pula melanggar
perjanjianMu.
Hati kami tidak
mengingkari Engkau,*
dan langkah kami tidak
menyimpang dari jalanMu.
Engkau mematahkan hati
kami,*
dan meliputi kami dengan
kegelapan.-
Seandainya kami lupa
akan Allah kami,*
atau menadahkan tangan
kepada dewa lain,
Masakan Allah tidak
mengetahuinya? *
Ia kan menyelami segala
lubuk hati!
Sesungguhnya karena
Engkaulah kami dibantai sepanjang hari *
dan diperlakukan sebagai
domba sembelihan.
Bangkitlah, mengapa
Engkau tidur, ya Tuhan kami ? *
Bangunlah, jangan marah
terus menerus!
Mengapa Kau palingkan
wajahMu dari pada kami? *
Mengapa penindasan dan
kemalangan kami tidak Kauhiraukan?
Kepala kami ditundukkan
sampai mencium debu,*
tubuh kami bertiarap
melekat di tanah.
Bangkitlah untuk
menolong kami! *
Bebaskan kami demi kasih
setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon 3
Bangkitlah, ya Tuhan,
bebaskanlah kami dari kasih setiaMu
BACAAN
2 Taw 29:1-2;
30:1-16a
2taw 29:1 Hizkia berumur dua puluh lima tahun pada waktu
ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di
Yerusalem. Nama ibunya ialah Abia, anak Zakharia.
2taw 29:2 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN,
tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya.
2taw 30:1 Kemudian Hizkia mengirim pesan kepada seluruh
Israel dan Yehuda, bahkan menulis surat kepada Efraim dan Manasye supaya mereka
datang merayakan Paskah bagi TUHAN, Allah orang Israel, di rumah TUHAN di
Yerusalem.
2taw 30:2 Raja bersama-sama para pemimpin dan seluruh
jemaah di Yerusalem merancangkan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua,
2taw 30:3 karena mereka tidak dapat merayakannya pada
waktunya, sebab para imam belum menguduskan diri dalam jumlah yang cukup dan rakyat
belum terkumpul di Yerusalem.
2taw 30:4 Rancangan itu diterima baik oleh raja dan
seluruh jemaah.
2taw 30:5 Mereka memutuskan untuk menyiarkan maklumat di
seluruh Israel, dari Bersyeba sampai Dan, supaya masing-masing datang ke
Yerusalem merayakan Paskah bagi TUHAN, Allah Israel, karena mereka belum
merayakannya secara umum seperti yang ada tertulis.
2taw 30:6 Maka berangkatlah pesuruh-pesuruh cepat ke
seluruh Israel dan Yehuda membawa surat dari raja dan para pemimpin, dan
mengatakan sesuai dengan perintah raja: "Hai, orang Israel, kembalilah
kepada TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, maka Ia akan kembali kepada yang
tertinggal dari pada kamu, yakni mereka yang terluput dari tangan raja-raja
Asyur.
2taw 30:7 Janganlah berlaku seperti nenek moyangmu dan
saudara-saudaramu yang berubah setia terhadap TUHAN, Allah nenek moyang mereka,
sehingga Ia membuat mereka menjadi kedahsyatan seperti yang kamu lihat sendiri.
2taw 30:8 Sekarang, janganlah tegar tengkuk seperti
nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada TUHAN dan datanglah ke tempat kudus
yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada
TUHAN, Allahmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur dari padamu.
2taw 30:9 Karena bilamana kamu kembali kepada TUHAN,
maka saudara-saudaramu dan anak-anakmu akan mendapat belas kasihan dari
orang-orang yang menawan mereka, sehingga mereka kembali ke negeri ini. Sebab
TUHAN, Allahmu, pengasih dan penyayang: Ia tidak akan memalingkan wajah-Nya
dari pada kamu, bilamana kamu kembali kepada-Nya!"
2taw 30:10 Ketika pesuruh-pesuruh cepat itu pergi dari
kota ke kota, melintasi tanah Efraim dan Manasye sampai ke Zebulon, mereka
ditertawakan dan diolok-olok.
2taw 30:11 Namun beberapa orang dari Asyer, Manasye dan
Zebulon merendahkan diri, dan datang ke Yerusalem.
2taw 30:12 Di Yehuda nyata pula tangan Allah yang
membulatkan hati mereka untuk melakukan perintah raja dan para pemimpin sesuai
dengan firman TUHAN.
2taw 30:13 Maka berkumpullah di Yerusalem banyak orang,
suatu jemaah yang sangat besar, untuk merayakan hari raya Roti Tidak Beragi
pada bulan yang kedua.
2taw 30:14 Lalu bangunlah mereka menjauhkan mezbah-mezbah
yang ada di Yerusalem; juga semua mezbah korban ukupan disingkirkan dan dibuang
ke lembah Kidron.
2taw 30:15 Kemudian disembelihlah domba Paskah pada
tanggal empat belas bulan kedua. Maka para imam dan orang-orang Lewi merasa
malu, lalu menguduskan dirinya dan membawa korban bakaran ke rumah TUHAN.
2taw 30:16 Mereka berdiri pada tempatnya menurut peraturan
yang berlaku bagi mereka masing-masing
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Eusebius Hieronimus Sophronius lahir di Stridon,
Dalmatia pada tahun 342. Ayahnya, Eusebius, adalah seorang beriman Kristen yang
saleh hidupnya dan dikenal luas sebagai tuan tanah yang kaya raya. Ia mendidik
Hieronimus sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan hidup Kristiani dan kebiasaan
kerja keras. Ketika Hieronimus berusia 12 tahun, ia mengirimnya ke Roma untuk
belajar ilmu hukum dan filsafat. Studinya berjalan lancar, hanya cara hidupnya
tidak tertib karena pengaruh kehidupan moral orang Roma yang tidak terpuji pada
masa itu. Untunglah bahwa ia lekas sadar dan bertobat dari cara hidupnya yang
tidak tertib itu. Pada saat itulah ia meminta dipermandikan oleh Paus Liberius.
Rahmat permandian yang diterimanya terus dihayatinya dengan banyak berdoa dan
berziarah ke makam para martir dan para Rasul bersama kawan-kawannya. Kehidupan
rohaninya terus meningkat, demikian pula cintanya kepada Tuhan dan sesama.
Pada tahun 370, ia berangkat ke kota Aquileia dan
tinggal di sana: beberapa lama untuk mendapat bimbingan dari Valerianus,
seorang Uskup yang saleh. Dari sana ia pindah ke kota Antiokia, dan menjalani
hidup bertapa di padang gurun Chalcis, di luar kota Antiokia. Empat tahun
lamanya ia hidup di dalam kesunyian padang gurun untuk belajar dan meningkatkan
hidup rohaninya dengan doa dan puasa. Di bawah bimbingan seorang rabbi, ia
belajar bahasa Yunani dan Ibrani.
Berkat kemajuan hidup rohaninya yang besar, ia
dianggap layak untuk ditahbiskan menjadi imam. Peristiwa itu terjadi di
Antiokia pada tahun 379. Setelah menjadi imam, Hieronimus pergi ke
Konstantinopel karena tertarik pada cara hidup Santo Gregorius dari Nazianza.
Ia memperoleh banyak pengalaman dari Gregorius bagi peningkatan hidupnya.
Hieronimus kemudian berangkat ke Roma dan di sana ia menjadi sekretaris pribadi
Sri Paus Damasus (366-384). Karena pengetahuannya yang luas dan mendalam
tentang Kitab Suci dan kecakapannya dalam bahasa Latin, Yunani dan Ibrani,
Hieronimus ditugaskan oleh Paus Damasus untuk membuat terjemahan baru atas
seluruh isi Alkitab dari bahasa Yunani dan Ibrani ke dalam bahasa Latin. Untuk
menunaikan tugas suci itu, ia pindah ke Betlehem, tempat kelahiran Yesus. Ia
tinggal di sana selama 30 tahun untuk bekerja, belajar dan bersemadi.
Perjanjian Lama diterjemahkannya dari bahasa Ibrani dan Aramik ke dalam bahasa
Latin, sedangkan Perjanjian Baru diterjemahkannya dari bahasa Yunani ke dalam
bahasa Latin. Hasil terjemahannya sangat baik dan disukai banyak orang. Oleh
karena itu terjemahannya disebut Vulgata, yang berarti Populer, dan sampai kini
masih dianggap sebagai terjemahan yang resmi dan sah oleh Gereja.
Selain terkenal luas karena hasil terjemahannya,
Hieronimus juga dikenal luas sebagai seorang pembela iman dari berbagai aliran
bidaah dan pembimbing rohani. Dari segala penjuru datanglah banyak orang untuk
mendapatkan bimbingannya dalam berbagai masalah ketuhanan dan Kitab Suci. Di
Betlehem, Hieronimus mendirikan dua buah biara dan memimpinnya selama berada di
Betlehem. Satu dari dua biara itu diperuntukkan bagi para biarawati di bawah
pimpinan Santa Paula dan kelak oleh Santa Eustachia. Dua biara itu kemudian
dibakar oleh para pengikut bidaah Pelagianisme. Kendatipun tertimpa kesedihan
besar, Hieronimus terus giat menulis dan mengajar hingga wafatnya pada tahun
420. la dinyatakan oleh Gereja sebagai Orang Kudus sekaligus sebagai seorang
Pujangga Gereja yang besar.
DOA PENUTUP
Allah, sumber
pengetahuan dan kebenaran, dalam hati santo Hieronimus imamMu telah
Kautanamkan cinta mesra terhadap Kitab Suci. Semoga umatMu semakin menimba
kekuatan dari sabdaMu dan mendapatkan sumber kehidupan di dalamnya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar