Senin, 27 September 2021
Pekan Biasa XXVI – O Pekan II
Pw. S.Vinsensius a Paolo, Im (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya gembala yang
terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan
kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant.
1
Ya Tuhan, condongkanlah
telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.
Mazmur 30 (31),
1-17.20-25 Doa orang
menderita yang penuh kepercayaan
Ya
Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu (Luk 23, 46).
I
KepadaMu, ya Tuhan, aku
berlindung,*
jangan sampai aku
dikecewakan!
Demi kesetiaanMu
selamatkanlah aku, †
condongkanlah telingaMu
kepadaku*
dan bebaskanlah aku
segera!
Sudilah Engkau menjadi
gunung pengungsianku*
dan benteng pertahananku
yang kuat.
Sebab Engkaulah
pelindung dan penyelamatku,+
dan demi namaMu Engkau
akan membimbing*
dan menuntun daku.
Engkau akan melepaskan
daku dari jaring †
yang dipasang untuk
menjerat aku,*
sebab Engkaulah
pelindungku.
Ke dalam tanganMu
kuserahkan hidupku,*
Tebuslah aku, ya Tuhan
Allah.
Sungguh, aku benci akan
para pemuja berhala, †
dan aku menaruh
kepercayaanku pada Tuhan;*
aku bersorak-sorai
dengan gembira atas kasih setiaMu.
Ketika melihat
penderitaanku,*
Engkau membela aku
terhadap serangan musuh.
Engkau tidak menyerahkan
daku ke tangannya*
dan tidak menjerumuskan
daku ke alam maut.
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant.
1
Ya Tuhan, condongkanlah
telingaMu kepadaku dan bebaskanlah aku.
Ant.
2
Pandanglah hambaMu
dengan wajah berseri, ya Tuhan
II
Kasihanilah aku, ya
Tuhan,*
sebab sungguh sesaklah
hatiku.
Mataku pudar karena
sedih,
meranalah jiwa dan
ragaku.
Hidupku dihabiskan oleh
derita,*
Sepanjang umur aku
berkeluh kesah.
Kekuatanku surut terisap
sengsara.
tulang-tulangku retak
dan rapuhlah tenagaku*
Aku menjadi bahan hinaan
bagi tetanggaku*
dan alamat naas bagi
handai taulanku.
Semua orang yang melihat
aku di jalan*
lari terbirit-birit
menghindari aku.
Lisutlah aku tak ubahnya
dengan mayat,
tiada berarti bagaikan
jambangan yang pecah.
Kudengar desas-desus
dibisikkan dari mulut ke mulut,*
suasana ketakutan
menghantui aku.
Mereka bersekongkol
mencelakakan daku,*
bersepakat mencabut
nyawaku.
Tetapi aku, aku percaya
kepadaMu, ya Tuhan, †
aku berkata: “Engkaulah
Allahku,*
hidupku ada dalam
tanganMu.”
Renggutlah aku dari
cengkeraman musuh*
dan bebaskan daku dari
para pengejarku.
Pandanglah hambaMu
dengan wajah berseri,*
selamatkanlah aku demi
kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant.
2
Pandanglah hambaMu dengan
wajah berseri, ya Tuhan
Ant.
3
Terpujilah Tuhan, yang
menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku
III
Betapa berlimpahlah
kebaikanMu
yang Kausediakan bagi
orang takwa,
yang Kaukerjakan di
hadapan seluruh umat manusia*
bagi orang yang berharap
padaMu.
Engkau menyembunyikan
mereka dalam kehadiranMu*
Terhadap fitnahan musuh.
Engkau melindungi mereka
dalam rumahMu*
terhadap lidah yang
mengumpat.
Terpujilah Tuhan †
yang menyatakan kasihNya
yang mengagumkan*
dari dalam bentengNya
yang kuat.
Pernah aku berkata dalam
kegelisahanku:*
“Aku telah terpisah dari
kehadiranMu.”
Tetapi Engkau
mendengarkan permohonanku,*
Ketika aku berseru
kepadaMu.
Cintailah Tuhan, hai
semua orang beriman, †
sebab Tuhan memelihara
umatNya yang setia,*
tetapi orang sombong
menerima hukuman yang setimpal.
Besarlah hatimu dan
tabahlah,*
hai kamu semua yang
berlindung kepada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant.
3
Terpujilah Tuhan, yang
menyatakan kasih-Nya yang mengagumkan kepadaku
BACAAN
Mi 6:1-15
Mi 6:1 Baiklah dengar firman yang diucapkan
TUHAN: Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung, dan biarlah
bukit-bukit mendengar suaramu!
Mi 6:2 Dengarlah, hai gunung-gunung, pengaduan
TUHAN, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab TUHAN mempunyai
pengaduan terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara dengan Israel.
Mi 6:3 "Umat-Ku, apakah yang telah
Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku!
Mi 6:4 Sebab Aku telah menuntun engkau keluar
dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah
mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu.
Mi 6:5 Umat-Ku, baiklah ingat apa yang
dirancangkan oleh Balak, raja Moab, dan apa yang dijawab kepadanya oleh Bileam
bin Beor dan apa yang telah terjadi dari Sitim sampai ke Gilgal, supaya engkau
mengakui perbuatan-perbuatan keadilan dari TUHAN."
Mi 6:6 "Dengan apakah aku akan pergi
menghadap TUHAN dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan
pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur
setahun?
Mi 6:7 Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba
jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak
sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri?"
Mi 6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan
kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain
berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
Mi 6:9 Dengarlah, TUHAN berseru kepada kota: - adalah bijaksana untuk takut kepada nama-Nya - :"Dengarlah, hai suku bangsa
dan orang kota!
Mi 6:10 Masakan Aku melupakan harta benda
kefasikan di rumah orang fasik dan takaran efa yang kurang dan terkutuk itu?
Mi 6:11 Masakan Aku membiarkan tidak dihukum
orang yang membawa neraca palsu atau pundi-pundi berisi batu timbangan tipu?
Mi 6:12 Orang-orang kaya di kota itu melakukan
banyak kekerasan, penduduknya berkata dusta dan lidah dalam mulut mereka adalah
penipu.
Mi 6:13 Maka Akupun mulai memukul engkau,
menanduskan engkau oleh karena dosamu.
Mi 6:14 Engkau ini akan makan, tetapi tidak
menjadi kenyang, dan perutmu tetap mengamuk karena lapar; engkau akan
menyingkirkan sesuatu, tetapi tidak dapat menyelamatkannya, dan apa yang dapat
kauselamatkan, akan Kuserahkan kepada pedang.
Mi 6:15 Engkau ini akan menabur, tetapi tidak
menuai, engkau ini akan mengirik buah zaitun, tetapi tidak berurap dengan
minyaknya; juga mengirik buah anggur, tetapi tidak meminum anggurnya.
BACAAN LAIN
Sumber Iman Katolik
Vinsensius a Paulo
terkenal sebagai rasul cintakasih bagi kaum miskin dan penghibur orang-orang
sakit. Pendiri Kongregasi Misi dan Kongregasi Puteri-puteri Cintakasih ini
lahir di Pouy, Gascony, Prancis pada tanggal 24 April 1581. Ayahnya Jean de
Paul dan ibunya Bertrande de Moras dikenal sebagai petani miskin di Pouy dengan
enam orang anak. Meskipun demikian, mereka orang beriman dan saleh hidupnya.
Mereka mendidik anak-anaknya dalam kerja dan hidup doa sehingga semuanya
berkembang dewasa menjadi orang beriman yang saleh dan disenangi banyak orang.
Vinsens dikenal cerdas,
namun tidak bisa bersekolah karena ketidak mampuan orangtuanya membiayai
sekolah. Untunglah Tuan Comet, seorang dermawan, bersedia menyekolahkan dia.
Pada umur 15 tahun, Vinsens mengikuti panggilan nuraninya untuk menjadi imam.
Ia masuk Seminari. Orangtuanya bingung dengan cita-citanya itu. Tetapi akhirnya
mereka pun meluluskan permintaannya. Mula-mula Vinsens belajar di sebuah kolese
Fransiskan di kota Dax, lalu melanjutkan pendidikannya di Universitas Toulouse.
Karena kecerdasannya, ia dapat menyelesaikan studinya dalam waktu yang singkat.
Pada tahun 1600, ketika berusia 20 tahun, ia ditahbiskan menjadi imam, sambil
melanjutkan studi hingga meraih gelar Sarjana Teologi di Universitas Toulouse
pada tahun 1604.
Pada tahun 1605, dalam
perjalanan pulang seusai studinya, kapal yang ditumpanginya disergap bajak-bajak
laut dari Turki di Laut Tengah. Vinsens ditangkap dan digiring ke pasar budak
Tunisia. Di sana dia dibeli oleh seorang saudagar dari Afrika Utara. Selama dua
tahun, Vinsens mengalami banyak penderitaan karena perlakuan kasar majikannya.
Namun dia dengan sabar dan rendah hati menanggung semuanya itu. Teladan
hidupnya akhirnya berhasil mematahkan kekerasan hati tuannya sehingga dia tidak
disiksa dengan pekerjaan-pekerjaan berat. Pada tahun 1607, Vinsens berhasil
meloloskan diri dari cengkeraman tuannya dan lari ke Roma. Di Roma ia belajar
lagi Teologi selama dua tahun sebelum kembali ke Prancis.
Di Prancis, ia bekerja
di paroki Clichy di pinggiran kota Paris. Di bawah bimbingan Pater Pierre de
Berulle, seorang teolog terkenal yang kemudian menjadi Kardinal, ia menjadi
seorang imam yang disukai umat. Atas permintaan Pater de Berulle, ia menjadi
pengajar pribadi putera tertua Philippe Gondi, seorang bangsawan terkemuka dari
Prancis. Dalam keluarga bangsawan ini Vinsens mulai mencurahkan seluruh
kemampuannya. Ia tidak hanya mengajar tetapi juga memberikan bimbingan rohani
kepada para petani yang bekerja, di perkebunan-perkebunan keluarga Gondi di
Champagne dan Picardy. Kepada mereka, Vinsens mengajarkan kebajikan-kebajikan
iman Kristen dan mendorong mereka untuk selalu menerima sakramen terutama
Komuni Kudus serta kembali kepada praktek iman Kristen yang benar dalam hidup
sehari-hari.
Pada tahun 1617, Vinsens
diangkat sebagai pastor paroki ChatillonLes-Dombes. Paroki ini tergolong sulit
dan berat karena sarat dengan masalah kemerosotan moral dan praktek kekafiran.
Vinsens ternyata orang hebat. Ia berhasil mempertobatkan umat paroki itu hanya
dalam waktu satu tahun. Kesalehan hidupnya dan caranya melayani umat sanggup
mematahkan kedegilan hati umat. Di paroki itulah, Vinsens mulai merintis
pendirian tarekat Persaudaraan Cintakasih. Ia berhasil menarik 20 orang wanita
yang dengan sukarela mengunjungi orang-orang sakit dan para fakir miskin di
seluruh wilayah paroki.
Menyaksikan prestasi
Vinsens, Jean Francois de Gondi, Uskup Agung Paris dan saudara kandung Philippe
Gondi, meminta Vinsens mendirikan sebuah tarekat misioner untuk mewartakan
Injil dan melayani sakramen-sakramen di seluruh wilayah keuskupannya. Tarekat
misioner ini kemudian dikenal luas dengan nama 'Kongregasi Imam untuk Karya
Misi' atau Kongregasi Misi. Imam-imam dalam kongregasi ini lazim juga disebut
'Imam-imam Lazaris'. Pada mulanya mereka bermarkas di Kolese des Bos-Enfants,
yang dipercayakan kepada Vinsens oleh Uskup Agung Jean Francois de Gondi.
Masalah besar yang
dihadapi Vinsens ialah kurangnya persiapan imam-imam diosesan Prancis untuk
tugas-tugas pastoral. Untuk mengatasinya, Vinsens mulai melancarkan program
pembinaan rohani khusus untuk para calon imam yang akan ditahbiskan. Untuk itu,
ia memindahkan pusat karyanya ke biara Santo Lazarus di Paris atas dukungan
kepala biara itu. Di biara itu, Vinsens memprakarsai pertemuan mingguan untuk
imam-imam diosesan, dan kegiatan pemeliharaan anak-anak yatim-piatu dan para
fakir miskin. Melalui pertemuan mingguan itu, ia berhasil mendidik sejumlah
orang saleh dari Prancis, seperti Jacques Benigne Bossuet dan Jean Jacques
Olier, pendiri Serikat Santo Sulpice.
Bagi para miskin dan
orang sakit, ia mendirikan banyak Yayasan Persaudaraan Cintakasih, yang telah
dimulainya di paroki Chatillon-LesDombes. Louise de Marillac, janda Antoine Le
Gras yang kemudian digelari kudus, ditugaskan untuk mengurus yayasan-yayasan
itu. Orang-orang kaya dimintanya menyumbangkan sejumlah
kekayaannya bagi orang-orang miskin. Beberapa wanita di bawah pimpinan Louise
de Marillac dibimbingnya untuk menangani karya itu. Kelompok kecil ini terus
bertambah jumlahnya dan akhirnya menjadi satu kongregasi tersendiri, Kongregasi
Suster Puteri-puteri Cintakasih. Kelompok suster ini merupakan kelompok
religius terbesar dalam Gereja dewasa ini. Semangat dua kongregasi religius
yang didirikannya diilhami oleh pandangannya tentang cinta kepada Tuhan yang
bersifat praktis: "Cintailah Tuhan dengan kedua tanganmu sampai kecapaian
dan dengan butir-butir peluh yang mengucur dari wajahmu!" Vinsensius a
Paulo meninggal dunia di Paris pada tanggal 27 September 1660. Oleh Paus
Klemens XII, ia digelari 'kudus' pada tahun 1737, dan oleh Paus Leo XIII
diangkat sebagai pelindung semua karya dan perkumpulan cintakasih.
DOA PENUTUP
Allah, pembela kaum papa, santo Vincensius imamMu
Kaubina dalam kegiatan kerasulannya untuk menyelamatkan orang miskin dan
mendidik para rohaniawan. Semoga kami dikobarkan dengan semangat yang sama,
mencintai yang dikasihinya, dan melaksanakan yang diajarkannya. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin.
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar