Rabu,
11 Agustus 2021
PEKAN BIASA XIX – O PEKAN III
Pw. S.Klara,
Prw (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Yesus mahkota perawan
Yang dikandung bunda Tuhan
Prawan tunggal yang berputra
Dengarkanlah doa hamba.
Di tengah taman berbunga
Teriring paduan dara
Sebagai Pengantin mulya
Yang mengganjar mempelaiNya.
Kemanapun Engkau pergi
Para perawan mengikuti
Merdu melambungkan lagu
Bermadah-madah selalu.
Dipuji dimulyakanlah
Bapa dan Putera Allah
Serta Roh penghibur umat
Sepanjang segala abad. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan.
Mazmur 88 (89), 2-38 Kasih setia Tuhan kepada wangsa Daud
Allah telah mengangkat salah seorang dari keturunan Daud menjadi penyelamat bangsa Israel, yaitu Yesus (Kis 13,22.23)
I
KasihMu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya,*
kesetiaanMu kuwartakan turun temurun.
Kuakui dengan mulutku: “Ya Allah kekal,†
kasihMu menciptakan surga, *
tetapi kesetiaanMu kokoh melebihi langit.”
Engkau berkata: “Kuikat pernjanjian dengan orang pilihanKu,*
Kusumpahkan kepada Daud hambaKu:
‘Aku hendak menegakkan wangsamu untuk selama-lamanya *
dan membangun takhtamu turun temurun.’.”
Ya Tuhan, janjiMu dipuji di surga *
dan kesetiaanMu dalam himpunan para kudus
Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan? *
siapa seperti Tuhan di antara dewa-dewa?
Allah menggemparkan sidang para dewa.*
Ia menakutkan dan menggentarkan semua yang mendekatiNya.
Ya Tuhan, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau?*
Tuhan yang agung, umatMu yang setia mengelilingi Engkau.
Engkau memerintah keangkuhan laut,*
bila ombaknya menanjak, Engkau meredakannya.
Engkau meremukkan naga Rahab, penguasa laut, seperti bangkai,*
dengan lengan kuat Engkau menghamburkan musuhMu.
MilikMulah langit, milikMulah bumi, *
dunia seisinya, Engkaulah yang membesarkannya.
Gedung-gedung suci Zabon dan Amana,*
Gunung Tabor dan Hermon bersorak-sorai di hadiratMu.
LenganMu perkasa, ya Allah pahlawan,*
tanganMu jaya, merebut kemenangan.
Keadilan dan hukumlah dasar pemerintahanMu,*
kasih dan kesetiaan mengawal Engkau.
Berbahagialah bangsa yang mengenal sinar kehadiranMu,*
yang hidup dalam cahaya wajahMu, ya Tuhan.
Mereka menikmati kehadiranMu sepanjang hari dengan sorak sorai *
dan bersuka ria atas kemurahanMu.
Sungguh, Engkaulah kejayaan yang kami banggakan,*
Engkau berkenan memberi kami kemenangan.
Sungguh, Engkaulah penguasa kami,*
Allah Israel yang kudus adalah raja kami.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan
Antifon 2
Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud.
II
Ya Tuhan, Engkau pernah bersabda dalam penglihatan,*
Engkau berfirman tentang Daud, kekasihMu:
“Seorang pemuda dan bukan seorang panglima Kupilih menjadi raja,*
seorang anak Kutinggikan atas para pahlawan.
Aku menemukan Daud, hambaKu,*
Aku mengurapinya dengan minyakKu yang kudus.
TanganKu akan menjamin kekuatannya *
dan lenganKu akan meneguhkan dia.
Takkan ada musuh yang sanggup menggulingkan dia,*
dan tiada penjahat berhasil mengalahkannya.
Akan Kuhantam lawannya di hadapannya,*
dan Kuhancurkan semua orang yang membenci dia.
Kesetiaan dan kasihKu menyertai dia,*
dan demi namaKu ia akan berjaya.
Kuberi dia kuasa atas daerah laut di barat *
dan kedaulatan atas wilayah sungai di timur.
Ia akan berseru kepadaKu: “Engkaulah Bapaku, ya Allah,*
Engkaulah gunung pelindung yang menyelamatkan daku.”
Akan Kujadikan dia puteraKu yang sulung.*
yang tertinggi diantara raja bumi.
Akan Kukasihi dia dengan setia untuk selama-lamanya,*
dan perjanjianKu tetap berlaku baginya.
Keturunannya akan Kududukkan di atas takhtanya,*
dan kerajaannya akan teguh seperti surga abadi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 2
Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud.
Antifon 3
Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya
III
“Jika keturunannya meninggalkan hukumKu,*
dan enggan mengikuti perintahKu,
jika mereka melanggar ketetapanKu *
dan mengesampingkan undang-undangKu,
maka Aku akan menghukum pemberontakan mereka dengan cemeti *
dan membalas kesalahan mereka dengan cambuk.
tetapi tak pernah akan Kuingkari kasihKu kepada Daud,*
tak pernah Kukhianati kesetiaanKu
Aku takkan melanggar perjanjianKu,*
takkan merubah firman yang Kuucapkan
Sekali Aku bersumpah demi kekudusanKu,*
tak mungkin Aku berdusta kepada Daud
Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya
kerajaannya bertahan di hadapanKu seperti matahari
Keturunannya akan hidup terus selama bulan beredar,*
dan takhtanya tetap kokoh melebihi langit.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 3
Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya
BACAAN
2 Raj 6:24-25,32-7:16
2raj 6:24 Sesudah
itu Benhadad, raja Aram, menghimpunkan seluruh tentaranya, lalu maju mengepung
Samaria.
2raj 6:25 Maka
terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga
sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab
tahi merpati berharga lima syikal perak.
2raj 6:32 Adapun
Elisa, duduk-duduk di rumahnya, dan para tua-tua duduk bersama-sama dia. Raja
menyuruh seorang berjalan mendahuluinya, tetapi sebelum suruhan itu sampai
kepada Elisa, Elisa sudah berkata kepada para tua-tua itu: "Tahukah kamu,
bahwa si pembunuh itu menyuruh orang untuk memenggal kepalaku? Awas-awaslah,
apabila suruhan itu datang, segeralah tutup pintu dan tahanlah dia supaya orang
itu jangan masuk. Bukankah sudah kedengaran bunyi langkah tuannya di
belakangnya?"
2raj 6:33 Selagi
ia berbicara dengan mereka, datanglah raja mendapatkan dia. Berkatalah raja
kepadanya: "Sesungguhnya, malapetaka ini adalah dari pada TUHAN.
Mengapakah aku berharap kepada TUHAN lagi?"
2raj 7:1 Lalu
berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok
kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua
sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria."
2raj 7:2 Tetapi
perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya:
"Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu
mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan
melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari
padanya."
2raj 7:3 Empat
orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang
kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?
2raj 7:4 Jika
kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan,
kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga.
Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka
membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita
akan mati."
2raj 7:5 Lalu
pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram.
Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu,
tampaklah tidak ada orang di sana.
2raj 7:6 Sebab
TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi
tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain:
"Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja
orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita."
2raj 7:7 Karena
itu bangkitlah mereka melarikan diri pada waktu senja dengan meninggalkan kemah
dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja;
mereka melarikan diri menyelamatkan nyawanya.
2raj 7:8 Ketika
orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat perkemahan, masuklah
mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum. Sesudah itu mereka
mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian pergilah mereka
menyembunyikannya. Lalu datanglah mereka kembali, masuk ke dalam kemah yang
lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana, kemudian pergilah mereka
menyembunyikannya.
2raj 7:9 Lalu
berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Tidak patut yang kita lakukan
ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila
kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang,
marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja."
2raj 7:10 Mereka
pergi, lalu berseru kepada penunggu pintu gerbang kota dan menceritakan kepada
orang-orang itu, katanya: "Kami sudah masuk ke tempat perkemahan orang
Aram, dan ternyata tidak ada orang di sana, dan tidak ada suara manusia
kedengaran, hanya ada kuda dan keledai tertambat dan kemah-kemah ditinggalkan
dengan begitu saja."
2raj 7:11 Para
penunggu pintu gerbang menyerukan dan memberitahukan hal itu ke istana raja.
2raj 7:12 Sekalipun
masih malam, raja bangun juga, lalu berkata kepada para pegawainya:
"Baiklah kuterangkan kepadamu apa maksud orang Aram itu terhadap kita.
Mereka tahu bahwa kita ini menderita kelaparan, sebab itu mereka keluar dari
tempat perkemahan untuk menyembunyikan diri di padang, sambil berpikir: Apabila
orang Israel keluar dari dalam kota, kita akan menangkap mereka hidup-hidup,
kemudian kita masuk ke dalam kota."
2raj 7:13 Lalu
salah seorang pegawainya menjawab: "Baiklah kita ambil lima ekor dari kuda
yang masih tinggal di dalam kota ini; tentulah keadaannya seperti seluruh
khalayak ramai Israel yang sudah habis mati itu! Biarlah kita suruh saja orang
pergi, supaya kita lihat."
2raj 7:14 Sesudah
itu mereka mengambil dua kereta kuda, kemudian raja menyuruh mereka menyusul
tentara Aram sambil berkata: "Pergilah melihatnya!"
2raj 7:15 Lalu
pergilah mereka menyusul orang-orang itu sampai ke sungai Yordan, dan tampaklah
seluruh jalan itu penuh dengan pakaian dan perkakas yang dilemparkan oleh orang
Aram pada waktu mereka lari terburu-buru. Kemudian pulanglah suruhan-suruhan
itu dan menceritakan hal itu kepada raja.
2raj 7:16 Maka
keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang Aram. Karena itu
sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga
sesyikal, sesuai dengan firman TUHAN.
BACAAN LAIN
Sumber Iman
Katolik
Klara Sciffi,
puteri bangsawan dari pasangan Faverone Offreduccio dan Cortolana ini, lahir di
Asisi, Italia pada tanggal 16 Juli 1194. Dari orangtuanya, Klara memperoleh
jaminan hidup material yang berkecukupan. Ibunya Cortolana, yang pernah
berziarah ke Tanah Suci dan Roma, mendidiknya dengan sebaik-baiknya. Klara
berkembang dewasa menjadi seorang gadis yang berkepribadian teguh dan beriman,
bahkan dinyatakan sebagai 'kudus' dikemudian hari. Pendidikan ini pula berhasil
menanamkan dalam dirinya suatu sikap yang tepat terhadap nilai harta duniawi
dalam hubungannya dengan cita-cita hidup manusia yang sebenarnya.
Kepribadian dan
cara hidup Klara banyak dipengaruhi oleh tokoh suci di Asisi, Santo Fransiskus.
Fransiskus, bangsawan kaya raya dari Asisi yang meninggalkan segala miliknya
demi pengabdian total kepada Tuhan dan InjilNya, menjalani suatu cara hidup
miskin yang keras mengikuti jejak Kristus. Bersama beberapa pengikutnya, ia
berkelana mewartakan Kristus yang miskin kepada seluruh penduduk Asisi, baik yang
kaya maupun yang miskin. Klara terpesona dengan cara hidup Fransiskus itu. Ia
tekun mendengarkan setiap khotbah Fransiskus sambil bertanya diri:
"Mengapa cita-cita dan cara hidup yang mulia itu tidak bisa dijalani oleh
seorang wanita?". Lalu ia dengan diam-diam bersama temannya Bona pergi
menemui Fransiskus untuk memintai pandangan dan bimbingannya. Daru bimbingan
Fransiskus, Klara memperoleh suatu kepastian perihal pertanyaan yang mengusik
batinnya.
Pada tahun 1212,
ketika berusia 18 tahun, Klara dengan diam-diam meninggalkan istana ayahnya
untuk bergabung dengan kelompok Fransiskus. Di tengah malam itu Klara
melangkahkan dengan pasti menuju gereja Ratu Para Malaikat di Portiuncula. Di
gereja itu, Fransiskus menyambutnya dengan gembira, menyerahkan kepadanya
sehelai jubah kasar, menggantikan pakaiannya yang dibawanya dari rumah. Setelah
menyatakan kesediaannya menjalani cara hidup miskin demi Kristus dan Injilnya,
Fransiskus memasukkan dia ke sebuah biara suster-suster Benediktin di Bastia
agar jauh dari pengaruh keluarganya. Peristiwa ini menggemparkan keluarganya.
Ayahnya segera menyuruh orang untuk mencari Klara di setiap biara yang ada di
kota Asisi. Setelah menemukan dia di biara Bastia, mereka membujuknya untuk
kembali ke rumah. Namun dengan tegas Klara menolak pulang.
Tidak seberapa
lama, Agnes adiknya datang menemui Klara. Karena tertarik dengan cara hidup
kakaknya, Agnes pun akhirnya bergabung (dan kelak, juga ibunya setelah
menjanda). Fransiskus menempatkan mereka menjadi inti sebuah biara baru di San
Damiano, dekat Asisi. Klara diangkat sebagai pemimpin biara San Damiano. Suatu
cara hidup digariskan kepada mereka. Biara ini menjadi perintis ordo
wanita-wanita miskin, yang lazimnya disebut Ordo suster-suster Klaris. Karena
semakin banyak pengikutnya, didirikan biara-biara baru di Italia, Prancis dan
Jerman di bawah bimbingan Klara.
Klara memimpin
ordonya selama 40 tahun dengan penuh pengabdian dan kepercayaan kepada kasih
dan penyelenggaraan ilahi. Cara hidup miskin dihayatinya dengan sungguh ditopang
oleh doa dan matiraga yang keras. Kepercayaan yang kokoh pada kasih dan
penyelenggaraan Tuhan terbukti dalam keberhasilannya menghalau serdadu-serdadu
Kaisar Frederik II yang menyerang biaranya. Menghadapi serangan itu Klara yang
sedang sakit payah lari ke kapel diiringi oleh suster-susternya untuk mengambil
monstrans bertakhtakan Tubuh Kristus. Dengan monstrans itu, Klara menghadang
serdadu-serdadu itu di pintu gerbang. Sungguh ajaib! Serdadu-serdadu itu mundur
teratur dan para suster Klaris itu selamat dari bahaya maut.
Dari Sri Paus
Gregorius IX (1227-1241), Klara mendapatkan 'privilese kemiskinan', yaitu ijin
bagi suster-susternya untuk hidup hanya dari derma. Para suster Klaris itu
berpuasa sepanjang tahun, kecuali pada hari Minggu dan Hari-hari Raya. Biara
mereka sangat sederhana. Ketika Paus membujuk Klara supaya bersedia mempunyai
milik biar hanya sedikit saja, Klara menjawab: "Bapa suci, tidak pernah
saya ingin dibebaskan dari jalan mengikuti Kristus yang miskin".
Klara meninggal
dunia pada tanggal 11 Agustus 1253. Pada tahun 1255, dua tahun sesudah
kematiannya, Paus Alexander IV (1254-1261) menyatakan dia sebagai 'kudus'.
DOA PENUTUP
Allah yang penuh
belaskasihan, Engkau sudah menumbuhkan dalam diri santa Klara cinta akan
kemiskinan. Semoga berkat doanya kami mengikuti Kristus dengan semangat
kemiskinan, supaya layak memandangMu dalam kerajaan surga. Demi Yesus Kristus,
PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala
abad. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur kepada
Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar