Minggu, 15 Agustus 2021
Pekan Biasa XX – O Pekan IV
Hari Raya SP Maria Diangkat Ke Surga (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Hari ini ratu kita
Naik takhta dengan jaya
Mendampingi puteranya
Raja seluruh dunia
Maria bunda tercinta
Kini diangkat ke surga
Ia wanita utama
Mengatasi semuanya
Putra yang dulu dipangku
Dalam kemesraan ibu
Kini dilihatnya mulya
Bertakhta di
sisi Bapa
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang memberikan mahkota
Kepada santa Maria. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon 1
Kristus naik ke
surga untuk menyediakan tempat abadi bagi ibuNya yang murni, alleluya
Mazmur 23 (24)
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, *
jagat dan semua penghuninya.
Sebab Tuhan yang mendasarkan bumi atas laut, *
menegakkannya atas samudra raya.
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan, *
siapakah berdiri di tempatNya yang kudus?
Yang bersih tangannya dan murni hatinya, *
yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah
palsu.
Dia yang menerima berkat Tuhan *
dan memperoleh balas jasa dari Allah, penyelamatnya.
Orang yang demikianlah yang mencari Tuhan,*
yang menghadap hadirat Allah Yakub.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura,+
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi, *
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu? +
Tuhan yang perkasa dan perwira, *
Tuhan yang jaya dalam peperangan.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, +
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi, *
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu? +
Tuhan semesta alam, *
Dialah raja mulia.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon 1
Kristus naik ke
surga untuk menyediakan tempat abadi bagi ibuNya yang murni, alleluya
Antifon 2
Pintu surga
ditutup bagi semua orang karena Hawa dan dibuka kembali karena perawan Maria,
alleluya
Mazmur 45 (46)
Allah itu perlindungan dan kekuatan kita, *
pertolonganNya terbukti dalam kesesakan kita.
Maka kita tidak takut, sekalipun bumi bergetar, *
sekalipun gunung gemunung tenggelam ke dasar laut.
Sekalipun gelora lautan berbuih mengamuk, *
sekalipun gunung gemunung goncang diempas ombak.
Kota kediaman Allah yang mahatinggi *
digembirakan oleh aliran sungai.
Karena Allah mendiaminya, kota itu tidak akan
goncang, *
Allah menolongnya waktu fajar merekah.
Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, *
Allah memperdengarkan suaraNya, maka hancurlah bumi.
–
Tuhan semesta alam menyertai kita, *
benteng kuatlah bagi kita Allah Yakub.
Mari, pandanglah karya Tuhan yang agung, *
dan karyaNya yang dahsyat di seluruh bumi.
DihentikanNya semua peperangan sampai ke ujung bumi,
+
busur dipatahkanNya, tombak diremukkanNya, *
dibakarNya kereta perang.
“Jangan banyak bicara, akuilah Aku sebagai Allah, *
agung di antara bangsa-bangsa, agung di seluruh
dunia.”
Tuhan semesta alam menyertai kita, *
benteng kuatlah bagi kita Allah Yakub.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 2
Pintu surga
ditutup bagi semua orang karena Hawa dan dibuka kembali karena perawan Maria,
alleluya
Antifon 3
Perawan Maria
diangkat ke surga. Marilah kita semua mengagungkan Kristus yang meraja
sepanjang segala masa.
Mazmur 86 (87)
Hai Yerusalem, kota di atas gunung yang kudus,*
Tuhan cinta padamu.
Hai benteng Sion, Tuhan yang memperindah semua
kediaman Yakub *
berfirman dalam dirimu:
“Mesir dan Babel akan Kudaftar *
antara mereka yang mengakui Aku.
Bahkan Filistea, Tirus dan Etiopia *
akan termasuk warga negara Sion.”
Tetapi tentang Sion sendiri akan dikatakan: +
“Orang ini dan orang itu kelahiran Sion, *
Allah yang mahatinggi menyentosakannya.”
Tuhan akan mencatat dalam daftar para bangsa: *
“Inipun dilahirkan di Sion.”
Dan semua orang yang pernah menderita demi Sion *
akan bernyanyi dan menari-nari.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon 3
Perawan Maria
diangkat ke surga. Marilah kita semua mengagungkan Kristus yang meraja
sepanjang segala masa.
BACAAN
Why. 12:1-17
Why 12:1 Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Why 12:2 Ia
sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia
berteriak kesakitan.
Why 12:3 Maka
tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah
padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya
ada tujuh mahkota.
Why 12:4 Dan
ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke
atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan
itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Why 12:5 Maka
ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa
dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah
dan ke takhta-Nya.
Why 12:6
Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu
tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam
puluh hari lamanya.
Why 12:7 Maka
timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang
melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
Why 12:8
tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di
sorga.
Why 12:9 Dan
naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan
seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama
dengan malaikat-malaikatnya.
Why 12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di
sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan
Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke
bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di
hadapan Allah kita.
Why 12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak
Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa
mereka sampai ke dalam maut.
Why 12:12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan
hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut!
karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu,
bahwa waktunya sudah singkat."
Why 12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah
dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki
itu.
Why 12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap
dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun,
di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
Why 12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya
air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
Why 12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu.
Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
Why 12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan
itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum
Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
BACAAN LAIN
Sumber Iman
Katolik
Pada hari ini, kita merayakan peristiwa iman “Maria
diangkat ke Surga”. Kita diajak Gereja untuk merenungkan perbuatan besar yang
dikerjakan Allah bagi Maria, Bunda Kristus dan Bunda seluruh umat beriman. Kita
percaya bahwa Maria telah dipilih Allah sejak awal mula untuk menjadi Bunda
PuteraNya, Yesus Kristus. Untuk itu Allah menghindarkannya dari noda dosa asal
dan mengangkatnya jauh di atas para malaikat dan orang kudus.
Gereja percaya bahwa Allah mengangkat Maria ke surga
dengan jiwa dan badan, karena peranannya yang luar biasa dalam karya penyelamatan
dan penebusan Kristus. Kebenaran iman ini dimaklumkan sebagai dogma dalam
Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus oleh Sri Paus Pius XII (1939-1958)
pada tanggal 1 November 1950. Maklumat ini dapat dipandang sebagai ‘mahkota’
perkembangan devosi dan teologi seputar masalah ini.
Dogma ini sama sekali tidak menentukan apa-apa
sehubungan dengan kematian Maria. Tidak diketahui secara pasti apakah Perawan
terberkati ini meninggal, tetapi kalau pun toh terjadi, kematiannya tentu tidak
disertai dengan ketakutan dan penderitaan sebagaimana biasanya dialami manusia,
bahkan sebaliknya diliputi ketentraman dan kegembiraan sebagai suatu
perpindahan dari dunia ke dalam keabadian. Dogma ini pada hakekatnya bertumpu
pada iman umat sejak dahulu kala, bukannya pada satu teks Alkitab tertentu.
Dalam Konstitusi Apostolik itu, Sri Paus menyatakan:
“Kami memaklumkan, menyatakan dan menentukannya sebagai suatu dogma wahyu
ilahi: bahwa Bunda Allah yang Tak Bernoda, Perawan Maria telah menyelesaikan
hidupnya didunia ini, diangkat dengan badan dan jiwa ke dalam kemuliaan surga”.
Di antara 1849-1950, Vatikan dikirimi banyak sekali permohonan dari segala
penjuru dunia agar kepercayaan akan Maria Diangkat ke surga diumumkan secara
resmi sebagai dogma. Pada tanggal 1 Mei 1946, Paus Pius XII (1939-1958)
mengirim kepada para uskup sedunia Ensiklik Deiparae Virginis; di dalamnya Paus
menanyakan para uskup sedunia sejauh manakah mereka setuju agar dogma itu
benar-benar dimaklumkan. Jawaban para uskup hampir senada, yaitu positif.
Paus bertitik tolak dari persatuan mesra Maria
dengan Yesus, Puteranya, khususnya semasa Yesus masih kecil. Persatuan ini
diyakini sebagai tidak mungkin tidak diteruskan selama-lamanya; tak mungkin
Maria yang melahirkan Yesus dapat terpisah dari Yesus secara fisik. Selaku
Puteranya, Yesus tentu menghormati ibuNya, bukan hanya BapaNya. Tanda-tanda
pertama ibadat kepada Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, ditemukan para
ahli di kota Yerusalem dalam masa awal Gereja Kristen. Pesta Maria Diangkat ke
Surga sudah populer sekali di kalangan Gereja Timur pada abad ke VIII.
Konsili Vatikan II bicara juga tentang Dogma Maria
Diangkat ke Surga. Konsili mengatakan: “Akhirnya, sesudah menyelesaikan jalan
kehidupannya yang fana, Perawan Tak Tercela, yang senantiasa kebal terhadap
semua noda dosa asal, diangkat ke kejayaan surgawi dengan badan dan jiwanya”
(LG No.59). Dalam Lumen Gentium Nomor 68 tertulis: “Bunda Yesus telah
dimuliakan di surga dengan badan dan jiwa, dan menjadi citra serta awal
penyempurnaan Gereja di masa datang. Begitu pula dalam dunia ini-sampai tiba
hari Tuhan (bdk. 2Ptr 3:10)-, ia bersinar gemilang sebagai tanda harapan yang
pasti dan tanda hiburan bagi umat Allah yang sedang berziarah”.
Yesus yang sungguh Allah dan sungguh Manusia
sekarang bertahkta di surga sebagai Raja kepadaNya telah diserahkan seluruh
kekuasaan di surga dan di dunia. Dan Maria, ibuNya menyertai Dia dengan setia
dalam seluruh karyaNya di tengah-tengah manusia kini bertahkta juga di surga
sebagai Ratu Surgawi, yang mendoakan kita dihadapan PuteraNya dan menolong kita
dalam semua kedudukan kita. Di dalam Yesus dan Maria, keluhuran martabat
manusia tampak dengan cermelang. Kecermelangan martabat manusia itu bukan
terutama karena keangungan manusia di antara ciptaan lainnya melainkan terutama
karena karya Penebusan Yesus Kristus, Putera Maria, dan persatuan mesra
denganNya. Pengangkatan Maria ke Surga dengan badan dan jiwanya menunjukkan
juga kepada kita betapa tingginya nilai tubuh manusia dihadapan Allah karena
Penebusan Yesus Kristus dan perastuan erat mesra denganNya. Oleh penebusan dan
persatuan ini, tubuh kita tidak sehina tubuh hewan karena sudah dikuduskan oleh
Kristus. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita menghormati tubuh kita dan
tubuh oranglain. Sehubungan dengan itu, biasanya kita berdoa: “Bunda Maria yang
tak bernoda, murnikanlah badanku dan sucikanlah jiwaku!”
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, Engkau telah mengangkat
bunda PuteraMu, perawan Maria yang tak bernoda, dengan jiwa dan badannya ke
dalam kemuliaan surga. Semoga kami selalu terarah kepada hal-hal surgawi, agar
kamipun pantas merasakan kemuliaan yang telah Kauberikan kepadanya. Demi Yesus Kristus, pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar