Sabtu, 21 Agustus 2021

Ibadat Bacaan: Sabtu, 21 Agustus 2021

Sabtu, 21 Agustus 2021

Pekan Biasa XX – O Pekan IV

Pw S. Pius X, Paus (P)


IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH

Ya gembala yang terhormat

Trimalah pujian umat

Tuhan sendiri terharu

Bila kami memujimu.

 

Kristuslah imam abadi

Yang menghidupkan kembali

Umat baru bagi Allah

Bagaikan mempelai indah.

 

Iapun sudah berkenan

Memilih dan mentahbiskan

Engkau menjadi pelayan

Gembala umat beriman.

 

Terpujilah Allah Bapa

Bersama Putra dan RohNya

Yang melimpahkan kurnia

Kepada kita semua. Amin.

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Antifon 1

Tuhan memanggil langit dan bumi untuk mengadili umatNya.

 

Mazmur 49 (50) Kebaktian sejati kepada Tuhan

Aku datang bukannya untuk membatalkan hukum Taurat, melainkan untuk menyempurnakannya (Mat 5,17)

                  I

Tuhanlah Allah segala dewata,*

firmanNya memanggil bumi, dari timur sampai ke barat.

 

Allah bersinar dari Sion, kota yang terindah,*

Allah kita datang dan tidak akan diam.

 

Api menjilat di hadapanNya,*

badai yang dashyat melingkungiNya.

 

Ia memanggil langit dan bumi *

Untuk mengadili umatNya:

 

“Himpunkanlah di hadapanKu semua kekasihKu,*

yang mengikat perjanjian dengan Daku dalam darah  kurban sembelihan!”

 

Semoga langit mewartakan tuntutan Allah yang tepat,*

sebab Dialah Allah yang adil.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 1

Tuhan memanggil langit dan bumi untuk mengadili umatNya.

 

Antifon 2

Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, niscaya Aku akan menyelamatkan dikau.

                  II

“Dengarlah, hai umatKu, Aku hendak berfirman, †

hai Israel, Aku hendak bersaksi melawan dikau:

Akulah Tuhan, Allahmu!

 

Bukan karena kurban sembelihanmu Aku menyalahkan dikau,*

bukan pula karena kurban bakaranmu yang tetap ada di hadapanKu!

 

Bukan kurban sapi yang Kutuntut dari kandangmu,*

bukan pula kurban kambing dari kawananmu.

 

Sebab milikKulah segala margasatwa di hutan *

dan segala hewan di gunung- gemunung.

 

Aku mengenal segala burung di udara,*

dan semua binatang di padang kepunyaaanKu.

 

Seandainya Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu,*

sebab milikKulah dunia dan segala isinya.

 

Adakah Aku makan daging sapi,*

ataukah aku minum darah kambing?

 

Persembahkanlah pujian kepada Allah sebagai kurban *

dan penuhilah nazarmu kepada Allah yang mahatinggi!

 

Lalu berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan,*

niscaya Aku akan menyelamatkan dikau, dan engkau akan memuliakan Daku”

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 2

Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, niscaya Aku akan menyelamatkan dikau.

 

Antifon 3

Barang siapa mempersembahkan kurban pujian, dia akan Kumuliakan.

                  III

Tetapi kepada orang berdosa  Allah berfirman:†

“Bagaimana mungkin engkau mendaraskan hukumKu, *

dan berani berbicara tentang perjanjianKu?

 

Padahal engkau membenci amanatKu *

dan mengesampingkan firmanKu!

 

Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengannya,*

engkau bergaul dengan orang berzinah.

 

Mulutmu mengeram kejahatan,*

dan lidahmu menetaskan tipu muslihat.

 

Engkau duduk-duduk mengumpat saudaramu,*

engkau mendesas-desuskan fitnah melawan buah kandung ibumu.

 

Itulah yang kaulakukan: *

masakan Aku diam saja!

 

Engkau memupuk keinginan jahat, *

masakan Aku seperti engkau!

 

Camkanlah ini, hai kamu yang lupa akan Daku, *

Jangan sampai Aku menerkam dan tiada yang dapat melepaskan.

 

Barangsiapa mempersembahkan kurban pujian,*

dia akan Kumuliakan

 

Barangsiapa mengikuti bimbinganKu,*

dia Kupuaskan dengan keselamatanKu.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Antifon 3

Barang siapa mempersembahkan kurban pujian, dia akan Kumuliakan.


BACAAN

Ef 4:1-16

Ef 4:1         Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.

 

Ef 4:2         Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

 

Ef 4:3         Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:

 

Ef 4:4         satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,

 

Ef 4:5         satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,

 

Ef 4:6         satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

 

Ef 4:7         Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

 

Ef 4:8         Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."

 

Ef 4:9         Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?

 

Ef 4:10       Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.

 

Ef 4:11       Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

 

Ef 4:12       untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Ef 4:13       sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

 

Ef 4:14       sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

Ef 4:15       tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

 

Ef 4:16       Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, - yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota-menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

 

BACAAN LAIN

Sumber Iman Katolik

Guiseppe Melchiore Sarto-demikian nama Paus Pius X-lahir di Reise, Treviso, Italia pada tanggal 2 Juni 1835. Anak kedua dari 10 bersaudara ini lahir dalam suasana kemiskinan sebuah keluarga petani sederhana. Pendidikan dasar ditempuhnya di Reise dan Castelfranco, Italia. Pada tahun 1858, ia menempuh pendidikan imam di Seminari Padua, Italia hingga ditabhiskan menjadi imam pada tanggal 18 September 1858.

Karier imamatnya dimulai di Paroki Tambolo, Italia sebagai pastor kepala. Setelah 9 tahun mengabdi di Tambolo, ia dipindahkan ke Paroki Salzano. Umat senang sekali padanya karena kesalehannya, kefasihannya berbicara dan kegiatan-kegiatan pastoralnya. Karena kesalehan dan kemampuannya, ia diangkat sebagai imam kanonik di gereja Katedral Treviso pada tahun 1875. Tak lama kemudian ia ditunjuk sebagai pembimbing rohani, pengajar dan rektor di Seminari Treviso. Di Treviso karier Sarto benar-benar meningkat.

Semuanya itu perlahan-lahan menghantarkannya ke atas jenjang imamat tertinggi sebagai Uskup. Oleh Paus Leo XIII, Sarto diangkat menjadi Uskup di dioses Mantua, Italia pada tahun 1884. Kondisi dioses Mantua kacau balau ketika Sarto menduduki tahkta keuskupan. Pendidikan seminari sudah ditutup lebih dari 10 tahun karena situasi politik yang tidak menentu; banyak paroki mengalami kekosongan kepemimpinan pastor; kaum buruh semakin tidak menghiraukan hidup imannya karena pengaruh sosialisme; kaum intelektual sudah termakan pengaruh liberalisme; aliran Freemansory terus giat menyebarkan ajarannya, dan dimana-mana muncul semangat antiklerikalisme. Uskup Sarto yang saleh ini dengan tenang dan berani menghadapi masalah-masalah ini. Dengan sangat berani, ia membuka kembali pendidikan Seminari dan meneguhkan imam-imamnya agar dengan tekun melayani umat di parokinya masing-masing. Uskup Sarto pun tak kenal lelah mengadakan kunjungan pastoral ke semua paroki untuk mengenal dari dekat situasi umatnya. Di mana-mana ia berkhotbah dan berjuang mengembalikan umatnya kepada penghayatan iman yang benar.

Kunjungan pastoralnya itu menggerakkan dia untuk mengadakan suatu sinode di Mantua. Sinode itu diselenggarakan pada tahun 1888 dan berhasil merumuskan sebuah pedoman kerja dioses yang baru untuk membangkitkan kembali kehidupan rohani umat seluruh dioses. Tuhan ternyata memberkati karya Uskup Sarto. Di seluruh dioses, lahirlah kembali suatu semangat baru untuk menghayati iman Kristiani. Antara Negara dan Gereja terjalin suatu hubungan yang baik; pengajaran katekismus bagi orang dewasa dan anak-anak digalakkan di seluruh dioses; perkawinan Katolik ditegakkan kembali dan anak-anak sudah bisa menerima komuni pertama sejak masa remajanya.

Melihat keberhasilan karya Uskup Sarto, Paus Leo XIII mengangkat Sarto menjadi Kardinal pada tanggal 12 Juni 1893. Tak lama kemudian Paus Leo mengangkatnya menjadi Batrik Venesia. Di Venesia, Sarto tidak menemui banyak masalah. Namun ia mengadakan beberapa pembaharuan di bidang pendidikan Seminari, musik liturgi dan metode pewartaan. Pelajaran agama yang dilarang oleh kaum Freemansorny diberikan lagi disekolah-sekolah umum.

Sepeninggal Paus Leo XIII, para Kardinal memilih Kardinal Guiseppe Melchiore Sarto menjadi Paus. Mulanya ia menolak menerima jabatan mulia itu. Dengan rendah hati, ia meminta para Kardinal agar tidak memilihnya menjabat martabat Gerejawi yang luhur itu, namun karena desakan para Kardinal, Sarto pun akhirnya menerima juga jabatan itu. Ia secara resmi menduduki Tahkta Petrus pada tanggal 9 Agustus 1903. Tekadnya yang utama sebagai Wakil Kristus di dunia ialah membaharui segala sesuatu di dalam Kristus. Dua peristiwa penting yang mewarnai masa pontifikatnya: Pertama, pemisahan antara Gereja dan negara di Perancis yang mengakibatkan hampir seluruh kekayaan Gereja dirampas oleh pemerintah, tetapi sebaliknya memberikan kebebasan penuh kepada Gereja dari kekuasaan sipil. Kedua, kutukan terhadap gerakan filsafat dan teologi aliran ‘modernisme’.

Paus Pius yang takut akan merosotnya otoritas rohani Gereja mencela bahkan mengutuk aliran modernisme itu. Dalam dekritnya Lamentabili dan ensiklik Pascendi Dominici Gregis, Paus Pius X secara resmi mengutuk modernisme. Sikap Paus yang kelewat tegas ini mengakibatkan banyak pembantunya yang licik menggunakan kesempatan dan cara-cara yang tidak terpuji, bahkan tidak halal untuk ahli-ahli teologi yang berpikiran maju. Terhadap kegiatan kerasulan awam, khusus dibidang sosial dan politis, Pius selamanya bersifat curiga.

Di samping ketegasannya itu, patut dicatat pula bahwa Pius juga melakukan berbagai tindakan penting yang membantu Gereja bersikap luwes dan adaptif dengan situasi dan tuntutan jaman. Misalnya, kodifikasi hukum Gereja, reorganisasi dan modernisasi kuria Roma, pendirian lembaga Studi dan pendidikan Kitab Suci dan usaha membaharui terjemahan Kitab Suci dalam bahasa Latin (Vulgata: diselesaikan pada tahun 1979). Ia berusaha keras menghidupkan ibadat umat terutama musik liturgi, mengajak umat untuk menerima Komuni Kudus sesering mungkin bahkan setiap hari. Ia juga memajukan devosi kepada Santa Perawan Maria.

Meskipun ia seorang Paus, namun ia tetap sederhana dan sayang pada umat. Semasa hidupnya, ia beberapa kali menyembuhkan beberapa umat dari penyakitnya secara ajaib. Sebelum meninggal dunia, dalam surat wasiatnya ia menulis: “Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin dan saya ingin mati secara miskin pula”. Beliau meninggal dunia pada tanggal 20 Agustus 1914 di Roma, dua minggu setelah pecah Perang Dunia I. Segera setelah ia meninggal terdengar banyak permintaan agar dia dinyatakan ‘kudus’ oleh Gereja.

 

DOA PENUTUP

Allah kebenaran dan cinta kasih, Engkau sudah memenuhi santo Pius kesepuluh dengan kebijaksanaan surgawi dan keteguhan para rasul. Ia menjaga iman yang benar dan mempersatukan segalanya di bawah Kristus. Semoga kami menuruti ajaran dan teladannya dan memperoleh ganjaran yang kekal. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar